10
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mobilitas manusia terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun. Perkembangan mobilitas manusia saat ini juga berpengaruh
terhadap perkembangan sarana transportasi, mulai dari transportasi darat, laut dan udara. Hal ini terlihat dari berbagai perkembangan industri jasa dalam bidang
transportasi yang ada di Indonesia, mulai dari penerbangan, kapal laut, dan berbagai transportasi darat. Industri jasa transportasi darat yang memiliki minat
konsumen terbanyak pada umumnya mengharuskan untuk lebih optimal dalam mengelola perusahaan.
Suatu perusahaan baik yang bergerak dalam bidang manufaktur ataupun jasa perlu mengetahui dan memahami perilaku konsumen dalam melakukan
pembelian suatu produk, hal tersebut bertujuan agar mendorong konsumen untuk melakukan pembelian. Perilaku seseorang akan mencerminkan sikapnya terhadap
suatu obyek, maka konsumen akan berperilaku mendukung obyek atau produk tersebut, tetapi jika sikapnya negatif, maka dia akan selalu mencoba menghalangi
atau mengabaikan obyek atau produk tersebut. Sikap konsumen dapat diukur melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan padanya. Berdasarkan perilaku
konsumen tersebut perusahaan dapat menetapkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien bagi produk atau jasa dengan cara memahami keinginan konsumen.
Kemudian disusunlah suatu strategi yang harus dilakukan oleh perusahaan agar konsumen merasa puas.
Universitas Sumatera Utara
11 Perusahaan transportasi darat dalam hal ini CV. Batang Pane berusaha
memberi kepuasan kepada penumpangnya, dengan tujuan agar dapat memenangkan persaingan. Konsumen dalam hal ini penumpang adalah
merupakan asset yang paling penting dalam menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Untuk itulah perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi penumpang CV. Batang Pane dalam menentukan pembelian tiket bus.
Perusahaan jasa harus dapat merancang strategi pemasaran yang tepat dalam mencapai tujuan perusahaan, salah satu factor yang mempengaruhi tahap-
tahap dalam proses pembelian yang dilakukan oleh enumpang adalah penetapan harga dan pelayanan yang dilakukan perusahaan jasa transportasi. Penetapan
harga jasa berbeda dengan harga barang dalam beberapa aspek seperti jasa tidak menghasilkan transfer kepemilikan fisik, variabilitas input dan output,
heterogenitas jasa membatasi pengetahuan konsumen tentang harga jasa, dan lain- lain Kottler, 2002.
Penetapan harga yang tepat sesuai dengan pelayanan dan kinerja yang ditawarkan oleh perusahaan dapt menciptakan kepuasan konsumen, konsumen
yang merasa puas dapat tercipta loyalitas konsumen. Tjiptono, 2004. Harga berperan penting secara makro bagi perekonomian secara umum dan secara
mikro bagi konsumen dan perusahaan. Bagi perekonomian, harga dapat mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga, dan lainlain; bagi konsumen, harga
dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam membuat keputusan pembelian.
Universitas Sumatera Utara
12 Sedangkan bagi perusahaan, harga merupakan satu-satunya elemen bauran
pemasaran yang mendatangkan pendapatan Tjiptono, 2004: 183. Tarif bus yang telah ditetapkan dinas perhubungan mengharuskan
perusahaan transportasi darat untuk lebih hati-hati dalam penetapan harga. Berdasarkan keputusan Permenhub nomor 2882008 tentang tarif dasar batas atas
dan bawah angkutan penumpang AKAP antar kota antar provinsi di jalan dengan bus umum Untuk wilayah satu meliputi Sumatera, Jawa, Bali dan NTB
batas bawah Rp 92 per penumpang per kilometer, dan tarif batas atas Rp 150 dari sebelumnya Rp 130. www.lintasberita.com
Salah satu faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian adalah kualitas pelayanan perusahaan. Kualitas pelayanan di dalam bisnis
transportasi,merupakan salah satu pemikiran yang sering digunakan dalam menilai kualitas suatu kendaraan, ataupun pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
Konsumen yang mendapatkan kepuasan maka konsumen tersebut dapat menggunakan jasa tersebut lagi di kemudian hari.
Perusahaan yang dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dan konsumen merasa mendapatkan kepuasan maka akan tercipta pembelian kembali,
dan sebaliknya Kotler, 2002. Unsur-unsur yang membentuk pelayanan berkualitas merupakan perpaduan dari kualitas manusia yang dicerminkan oleh
perilaku atau sikap pribadi dalam berinteraksidengan para tamu hotel dan ketrampilan atau keahlian yang merupakan penguasaan unsur-unsur teknik dan
prosedur yang berkaitan dengan tugas pekerjaannya. Unsur-unsur dan komponen- komponen dasar dalam pelayanan sulit untuk diinventori, maka dapat dikatakan
Universitas Sumatera Utara
13 bahwa pelayanan adalah berkaitan dengan proses, dimana produk yang dinikmati
oleh tamu berupa pengalaman Sulastiyono, 2006 : 58. Pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tiak berwujud dan cepat
hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisapasi aktif dalam proses konsumsi jasa tersebut Kotler : 2001.
Sedangkan menurut direksi CV. Batang Pane Baru yaitu Bapak Heriro pelayanan yang diberikan bus CV. Batang Pane Baru kepada konsumen adalah upaya
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan serta menciptakan kepuasan konsumen dalam menggunakan bus CV. Batang Pane Baru
Medan. CV. Batang Pane Baru Medan merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang jasa transportasi darat. Perusahaan ini melayani konsumen dengan tujuan Medan – Gunung Tua. Dalam lebih 10 tahun sejak beroperasinya CV. Batang
Pane Baru Medan selalu mengalami peningkatan dan penurunan jumlah penumpang. Hal ini dapat terlihat dari rata-rata jumlah penumpang dalam 5 tahun
terakhir.
Tabel 1.1 Jumlah Penumpang CV. Batang Pane Baru
Periode 2005-2009 Tahun
CV. Batang Pane Baru 2005 35.215
2006 33.248 2007 38.556
2008 42.056 2009 39.055
Sumber : CV. Batang Pane Baru
Tabel 1.1 diatas menunjukkan peningkatan jumlah penumpang CV. Batang Pane Baru Medan dari tahun 2005 – 2009. CV. Batang Pane Baru Medan
Universitas Sumatera Utara
14 mampu meningkatkan eksistensinya didalam persaingan kendaraan darat terutama
jurusan Medan – gunung tua. Persaingan utama yang dihadapi CV. Batang Pane Baru Medan adalah bus-bus dengan rute yang sama yang terlebih dahulu
beropersai sebelum CV. Batang Pane Baru Medan seperti bus CV. Baruna, bus PT. Barumun dan CV. Sampagul.
Harga yang ditawarkan bus CV. Batang Pane Baru Medan bervariasi tergantung pada kelas bus tersebut. Terdapat 2 kelas dalam bus tersebut, yaitu
kelas ekonomi yang fasilitasnya tanpa mengguakan AC Air conditioner sengan harga tikek Rp. 75.000,00 dan kelas Executive yang fasilitasnya menggunakan
AC dengan harga tiket Rp. 90.000,00. Berdasarkan gambaran diatas penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam
dan melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Pengaruh Harga Tiket dan Pelayanan Bus Terhadap Keputusan Pembelian Tiket Bus Pada
CV. Batang Pane Baru Medan
“
B. Perumusan Masalah