Uji Multikolinieritas Uji Autokorelasi

Tabel 4.5 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 45 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.86218976 Most Extreme Differences Absolute .114 Positive .114 Negative -.098 Kolmogorov-Smirnov Z .763 Asymp. Sig. 2-tailed .605 a. Test distribution is Normal. Sumber : Lampiran iii Hasil pengolahan data menunjukkan besar nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,763 dan signifikansi pada 0.605 maka disimpulkan data terdistribusi secara normal karena nilai asymp. Sig. adalah 0.605 dan berada di atas nilai signifikan 0,05. Kesimpulan secara keseluruhan yang dapat diambil adalah bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi secara normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari multikolinieritas. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Varience Inflation Factor. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai dalam uji ini adalah jika nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas Situmorang, 2007. Hasil uji multikolinieritas disajikan dalam tabel 4.6. Tabel 4.6 Coefficients untuk Index = fukuran, financial leverage, net profit margin, operating profit margin Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1Constant -11.790 5.612 -2.101 .042 X1 1.227 .360 .515 3.405 .002 .712 1.404 X2 .608 1.845 .050 .329 .744 .716 1.396 X3 5.260 3.312 .254 1.588 .120 .638 1.568 X4 -15.032 4.554 -.531 -3.301 .002 .627 1.594 a. Dependent Variable: Y Sumber : Lampiran iv Masing-masing variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1 yaitu untuk variabel ukuran memiliki nilai tolerance 0,712; variabel financial leverage memiliki nilai tolerance 0,716; variabel net profit margin memiliki nilai tolerance 0,638; variabel operating profit margin memiliki nilai tolerance 0,627. Jika dilihat dari VIF-nya, bahwa masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 5 yaitu untuk VIF ukuran 1,404; VIF financial leverage 1,396; VIF net profit margin 1,568; VIF operating profit margin 1,594. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolineritas dalam variabel bebasnya.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokolerasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1sebelumnya Erlina dan Sri, 2007. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi kita menggunakan uji Durbin-Watson DW. Uji ini menghasilkan nilai DW hitung d dan nilai DW tabel dl du. Pengujian autokorelasi dapat dilihat melalui angka Durbin-Watson pada Tabel 4.7 berikut ini. Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi Sumber : Lampiran v Hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan nilai statistik Durbin- Watson DW sebesar 1.894. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .591 a .349 .284 1.9530811 1.894 a. Predictors: Constant, X4, X2, X1, X3 b. Dependent Variable: Y tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5, jumlah data pengamatan 45, dan jumlah variabel independen pada penelitian sebanyak 4 k=4, maka di tabel Durbin Watson didapat nilai dU sebesar 1,720 dan nilai dL sebesar 1,3357. Nilai DW 1,894 terletak antara dU dan 4 – dU 1,720 1,894 2.280, maka keputusan tidak ada korelasi positif atau negatif. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Kemampuan Informasi Arus Kas, Gross Profit Margin, Dan Laba Bersih Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan Pada Perusahaan Property & Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 70 97

PENGARUH SIZE, OPERATING PROFIT MARGIN DAN LEVERAGE TERHADAP PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2006 – 2010

1 59 8

Analisis Pengaruh Return on Asset, Net Profit Margin, Earning Per Share terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

2 51 99

Kemampuan Informasi Arus Kas, Gross Profit Margin, dan Laba dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan pada Perusahaan Property, Real Estate dan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 70 101

Analisis Hubungan Profit Margin Dan Metode Arus Biaya Persediaan Dengan Market Value ( Studi Kasus Pada Industri Barang Konsumsi Dan Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei )

0 45 77

Prediksi Kebangkrutan pada Sektor Property and Real Estate yang terdaftar di BEI: Menggunakan Discriminant Analysis, dan Regreasi Logistik Priode 2007-2010

3 22 148

Faktor-Faktor Financial Ratios dan Good Corporate Governance yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2011-2014)

2 25 127

PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), PROFITABILITAS, Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Profitabilitas, Leverage dan Return Saham Terhadap Perataan Laba (Income Smoothing) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI).

0 1 14

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, OPERATING PROFIT MARGIN (OPM) DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA

0 1 18

PENGARUH SIZE, OPERATING PROFIT MARGIN DAN LEVERAGE TERHADAP PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2006 – 2010

0 0 8