Usaha perataan laba yang dilakukan oleh manajemen dengan sengaja mempunyai tujuan agar memberikan persepsi pada investor tentang kestabilan
laba yang diperoleh perusahaan. Laba yang stabil memberikan persepsi pada investor bahwa tingkat return saham yang diharapkan tinggi dan tingkat resiko
dari portofolio saham rendah, sehingga tingkat kinerja dari perusahaan tersebut kelihatannya baik. Selain itu pihak manajemen juga harus mengetahui
faktor-faktor apa saja yang bisa mempengaruhi perataan laba baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi tingkat return yang
diharapkan dan risiko dari portofolio saham kinerja saham sehingga investor dapat mengambil suatu keputusan untuk investasi dengan tepat.
4. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan berfungsi untuk menginformasikan besaran perusahaan, dimana pada penelitian ini ukuran perusahaan dilihat dari total
nilai aset yang dimiliki perusahaan tersebut. Ada beberapa cara dalam mengukur ukuran perusahaan antara lain: total aset, nilai pasar saham, dan
lain-lain. Penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan kepada total aset perusahaan Machfoedz, 1994 dalam Suwito, 2005.
5. Financial Leverage
Financial leverage menunjukkan proporsi penggunaan utang untuk membiayai investasinya
.
Semakin besar utang perusahaan maka semakin besar
pula risiko yang dihadapi investor sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi Sartono, 2001 dalam Budiasih, 2009.
Dalam menggunakan analisis rasio, diperlukan alat pembanding dari angka ratio perusahaan yang sejenis yang disebut sebagai standard ratio. Langkah-
langkah penyusunan standart ratio pada financial leverage adalah dengan menghitung financial leverage untuk tiap perusahaan, lalu menghitung rata-
rata hitungnya maupun median yang nantinya menjadi standard ratio dari financial leverage. Dengan catatan, jika ada dijumpai rasio financial leverage
yang terlalu ekstrim, maka rasio tersebut dihapuskan Munawir, 2007.
6. Net Profit Margin
Net profit margin ini mengukur seluruh efisiensi baik produksi, administrasi, pemasaran, pendanaan, penentuan harga maupun manajemen
pajak. Net profit margin ini mengukur tingkat keefisienan seluruh aktivitas yang terjadi pada perusahaan tersebut. Net profit margin dapat memberi
gambaran tentang laba untuk para pemegang saham sebagai persentase dari penjualan Septoaji, 2002.
Dalam menggunakan analisis rasio, diperlukan alat pembanding dari angka rasio perusahaan yang sejenis yang disebut sebagai standard ratio. Langkah-
langkah penyusunan standart ratio pada net profit margin adalah dengan menghitung net profit margin untuk tiap perusahaan, lalu menghitung rata-
rata hitungnya maupun median yang nantinya menjadi standard ratio dari net
profit margin. Dengan catatan, jika ada dijumpai rasio net profit margin yang terlalu ekstrim, maka rasio tersebut dihapuskan Munawir, 2007.
7. Operating Profit Margin