berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan.
2.2. Review Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berkaitan dengan belanja negara dan belanja daerah telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, diantaranya adalah :
1. Saputra 2007 telah meneliti tentang Analisis Kemampuan Keuangan Daerah
dan Pengaruhnya Terhadap Belanja Daerah di Kabupaten Aceh Tenggara dan menyimpulkan bahwa Pendapatan Asli Daerah, Pajak Daerah dan Retribusi
daerah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Total Belanja Daerah di Kabupaten Aceh Tenggara.
2. Eriadi 2004 juga telah meneliti tentang perbandingan kinerja keuangan
pemerintah daerah sebelum dan setelah otonomi daerah ini menyimpulkan a.
Analisa Data yang dilakukan menunjukkan bahwa regulasi keuangan tidak secara keseluruhan memperbaiki rata-rata kinerja keuangan pemerintah
daerah. Hal ini dapat dijelaskan dari hasil penelitian bahwa perbedaan antara sebelum dan setelah otonomi daerah yaitu rasio desentralisasi
fiskal, rasio upaya fiskal, rasio kemampuan pembiayaan dan rasio efisiensi, diantaranya dua rasio berkembang positif berupaya kenaikan
rata-rata kinerja yaitu rasio upaya fiskal dan rasio efisiensi, sisanya dua rasio berkembang negative berupaya penurunan kinerja yang signifikan
setelah otonomi yaitu rasio desentralisasi fiskal dan rasio kemampuan pembiayaan.
b. Sedangkan rasio desentralisasi fiskal, rasio kemampuan pembiayaan dan
rasio efisiensi anggaran tidak mengalami perubahan yang signifikan dalam periode sebelum dan sesudah otonomi.
3. Kusumayoni 2004 telah meneliti tentang kemampuan keuangan daerah yang
diproksikan dalam PAD, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah berpengaruh positif terhadap pengeluaran daerah, PDRB juga mempunyai pengaruh positif
terhadap PAD, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 4.
Kustiawan 2003 telah meneliti peran dan orientasi pemerintah daerah dalam rangka optimalisasi pendapatan asli daerah dan dana perimbangan yang
proporsional kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Jawa Barat. Penelitian ini juga menggunakan analisis deskriptif dan hasilnya
menunjukkan bahwa : 1. Pada dasarnya upaya Pemerintah Propinsi Jawa Barat dalam mengoptimalkan
PAD-nya adalah dilakukan dengan 2 cara yaitu : a
Intensifikasi, yaitu suatu upaya mengoptimalkan PAD dengan cara meningkatkan dari yang sudah ada.
b Ekstensifikasi, yaitu mengoptimalkan PAD dengan cara mengembangkan
subyek dan obyek pajak. Tetapi kendalanya terhadap upaya untuk mengembangkan subyek dan obyek pajak adalah pemerintah propinsi hanya
diberi kewenangan untuk memungut empat jenis pajak sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat 1 UU No. 34 Tahun 2000.
2. Pemerintah Daerah Jawa Barat setuju dengan formula yang telah diterapkan dalam PP No. 104 Tahun 2000, karena Jawa Barat termasuk satu dan empat
propinsi yang mendapat pembobotan Dana Alokasi Umum terbesar Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DKI Jakarta.
5. Saggaf 1999 telah meneliti tentang “Pengaruh pendapatan asli daerah
terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi di Pekan Baru”, dengan menggunakan analisis kuantitatif berupa analisis regresi, penelitian ini
menyimpulkan bahwa : 1
Secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara PAD dan komponen PAD terhadap pertumbuhan ekonomi PDRB.
2 Secara partial pengaruh PAD dan komponen PAD yaitu pajak daerah,
retribusi daerah dan laba BUMD yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi PDRB sedangkan komponen PAD lainnya Pendapatan Dinas
tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Keseluruhan penelitian di atas dapat disajikan secara singkat sebagai berikut :
Tabel 2.1 : Peneliti Terdahulu
No Nama
Peneliti Judul
Penelitian Tahun
Variabel Kesimpulan
1. Andra Eka
Saputra Analisis Kemampuan
Keuangan Daerah dan Pengaruhnya terhadap
Belanja Daerah di Kabupaten Aceh Tenggara
2007 Kemampuan Keuangan Daerah
Belanja Daerah Adanya pengaruh
positif dan signifikan antara PAD, Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Total
Belanja Daerah
2. Eriadi
Analisis Perbandingan
Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah
sebelum dan sesudah otonomi daerah suatu
tinjauan terhadap perubahan Regulasi
Keuangan Daerah 2004 Pendapatan Asli
Daerah sebelum dan sesudah otonomi
daerah Belanja daerah
Belanja Pem bangunan
Adanya pengaruh PAD terhadap kinerja
Keuangan Pemerintah Ratio Keuangan
Setelah Otonomi Daerah
3. Kusuma yoni
Analisis Kemampuan Keuangan Daerah dalam
Membiayai Pengeluaran Daerah di Kabupaten
Klungkung 2004 Pendapatan Asli
Daerah, Pajak Daerah, Retribusi
Daerah dan Pengeluaran Daerah
Adanya pengaruh positif dan signifikan
antara PAD, Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah terhadap Pengeluaran Daerah
4. Memen Kustiawan
Peran dan Orientasi Pemerintah daerah dalam
rangka opti malisasi Penda patan Asli Daerah dan
dana perimbangan dan proposional studi kasus
pada Dinas Pendapatan daerah Propinsi Jawa Barat
2003 Anggaran dan realisasi PAD
Penerimaan dari pemerintah pusat
dan instansi yang lebih tinggi DAU,
DAK Untuk meningkatkan
PAD dengan dua cara yaitu intensifikasi dan
ekstensifikasi
5. Said Saggaf
Analisa Pengaruh Pendapatan Asli Daerah ter
hadap Pening katan Pertum buhan Ekonomi di
Kotamadya DATI II Pekan Baru
1999 Anggaran dan Realisasi PAD
PDRB APBD
Adanya pengaruh PAD terhadap pertumbuhan
ekonomi DATI II Pekan Baru
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori, maka model penelitian dapat dibuat seperti pada gambar 3.1.
Kemampuan Keuangan Daerah
RETRIBUSI DAERAH
BAGIAN LABA BADAN USAHA
MILIK DAERAH BELANJA
LANGSUNG DAERAH
LAIN-LAIN PENDAPATAN
ASLI DAERAH YANG SAH
PAJAK DAERAH
Gambar 3.1 Pengaruh Kemampuan Keuangan Daerah Terhadap Belanja Langsung Daerah