BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan menyajikan mengenai pembahasan hasil-hasil pengujian yang dilakukan, yang terdiri dari deskriptif data, statistik deskriptif, uji asumsi klasik
dan uji hipotesis dengan analisis regresi linear sederhana yang digunakan dalam menguji hipotesis penelitian.
5.1. Deskriptif Data
Data penelitian yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik. Data penelitian ini berupa hasil laporan keuangan Pemerintah
Kabupatenkota dalam bentuk laporan tahunan selama 4 tahun yaitu dari tahun 2004 – 2007. Data penelitian yang diperlukan dari laporan keuangan Pemerintah
Kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara adalah data tentang Pendapatan Asli Daerah berupa Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Bagian Laba Badan Usaha Milik
Daerah dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah serta Belanja Langsung Daerah di Kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara. Data laporan keuangan
Kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara selama 4 tahun dalam bentuk laporan keuangan tahunan terdiri dari 19 Kabupaten kota. Jumlah amatan selama 4 tahun
sebanyak 76.
5.2. Statistik Deskriptif
Berdasarkan hasil pengujian data, maka ringkasan hasil deskripsi data penelitian dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut ini.
Tabel 5.1 Statistik Deskripsi Dalam Milyar Rp
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation BL
76 16.70
492.10 1.5942E2
108.81942 Pjk Daerah
76 .05
55.15 7.1133
10.37260 Ret. Daerah
76 .15
18.64 4.4208
3.50895 BLBU
76 .00
4.00 .4632
.88574 Lain2
76 .01
14.12 3.0632
2.71932 Valid N listwise
76
Dari data pada Tabel 5.1. Dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Rata-rata Belanja Langsung Kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara
sebesar Rp. 1.594.200.000,- Selama 4 tahun amatan dari 19 Kabupatenkota. Belanja langsung yang paling rendah adalah Rp. 16.700.000.000,- yaitu
Kabupaten Pakpak Bharat dan Belanja Langsung yang paling tinggi sebesar Rp. 492.100.000.000,- yaitu Kabupaten Deli Serdang. Untuk melihat
pertumbuhan masing-masing variable penelitian, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.2 Belanja Langsung Dalam Milyar Rp
No. KabupatenKota
2004 2005 2006 2007 1 Mandailing
Natal 80.4
68.7 130.4
341.7 2 Tapanuli
Selatan 82.9
243.6 365.7
407.1 3 Tapanuli Tengah
156.8 149.7
188.1 235
4 Tapanuli Utara
147.4 139.6
243.2 233.4
5 Toba Samosir
148.5 114.9
194.1 224.4
6 Labuhan Batu
147.1 150.4
153.4 352.1
7 Asahan 101.1
132.1 187
433.5 8 Simalungun
65.7 75.7
206.7 360
9 Karo 59.3
63.1 124.3
297.7 10 Deli
Serdang 78.7
135.3 337.9
492.1 11 Langkat
128.7 113
427.8 362.6
12 Humbang Hasundutan
75.3 81
118.4 248
13 Pakpak Bharat
16.7 45.2
90.7 176.4
14 Sibolga 62.8
86.1 85.8
191.2 15 Tanjung
Balai 63.2
82.6 103.1
194 16 Pematang
Siantar 46.7
61.6 88.5
195 17 Tebing
Tinggi 55
60.9 88.9
185.8 18 Binjai
54.9 52.3
83.6 172.2
19 Padang Sidempuan
46 56.1
87.2 179.7
Belanja langsung yang paling rendah selama amatan adalah dari Kabupaten Pakpak Bharat di tahun 2004, hal ini disebabkan pada tahun tersebut, Kabupaten ini
merupakan Kabupaten baru. 2.
Rata-rata Pajak Daerah Kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara sebesar Rp. 7.113.300.000,- Selama 4 tahun amatan dari 19 Kabupatenkota. Pajak
Daerah yang paling rendah adalah Rp. 50.000.000,- yaitu Kabupaten Pakpak Bharat dan Pajak Daerah yang paling tinggi sebesar Rp. 55.150.000.000,-
yaitu Kabupaten Deli Serdang. Untuk melihat pertumbuhan masing-masing variable penelitian, dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 5.3 Pajak Daerah Dalam Milyar Rp
No. KabupatenKota
2004 2005 2006 2007 1 Mandailing
Natal 2.59
2.38 3.01
3.85 2 Tapanuli
Selatan 2.71
3.17 5.97
4.54 3 Tapanuli Tengah
1.81 1.76
2.21 2.9
4 Tapanuli Utara
1.16 1.57
1.13 1.34
5 Toba Samosir
1.73 1.33
1.98 3.64
6 Labuhan Batu
27.5 9.51
10.23 11.07
7 Asahan 13.51
13.97 10.65
9.57 8 Simalungun
7.97 10.09
10.82 10.83
9 Karo 4.39
5.33 5.49
6.43 10 Deli
Serdang 37.02
46 46.93
55.15 11 Langkat
5.07 10.18
11.72 11.74
12 Humbang Hasundutan
0.73 0.53
1.03 1.22
13 Pakpak Bharat
0.05 0.15
0.11 0.13
14 Sibolga 1.43
1.6 1.66
1.7 15 Tanjung
Balai 3.39
4.22 4.75
3.93 16 Pematang
Siantar 5.48
6.2 6.39
6.8 17 Tebing
Tinggi 3.81
2.84 3.35
4.59 18 Binjai
5.35 5.82
5.84 5.84
19 Padang Sidempuan
2.25 2.1
2.5 2.87
Pajak daerah yang paling rendah selama amatan adalah dari Kabupaten Pakpak Bharat di tahun 2004, hal ini disebabkan pada tahun tersebut, Kabupaten ini
merupakan Kabupaten baru. 3.
Rata-rata Retribusi Daerah Kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara sebesar Rp. 4.420.800.000,- Selama 4 tahun amatan dari 19 Kabupatenkota.
Retribusi Daerah yang paling rendah adalah Rp. 150.000.000,- yaitu Kabupaten Pakpak Bharat dan Retribusi Daerah yang paling tinggi sebesar
Rp. 18.640.000.000,- yaitu Kabupaten Tapanuli Selatan. Untuk melihat
pertumbuhan masing-masing variable penelitian, dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 5.4 Retribusi Daerah Dalam Milyar Rp
No. KabupatenKota
2004 2005 2006 2007 1 Mandailing
Natal 1.7
1.62 2.44
2.58 2 Tapanuli
Selatan 3.7
3.76 7.72
18.64 3 Tapanuli Tengah
0.99 1.29
1.35 1.63
4 Tapanuli Utara
1.41 1.34
1.36 1.88
5 Toba Samosir
1.19 0.92
1.3 2.22
6 Labuhan Batu
9.14 9.95
10.28 11.27
7 Asahan 4.59
5.77 7.27
7.36 8 Simalungun
3.25 5.15
5.23 5.01
9 Karo 4.32
5.76 7.07
7.61 10 Deli
Serdang 7.49
12.29 12.07
15.01 11 Langkat
3.9 4.49
5.13 5.46
12 Humbang Hasundutan
0.52 1.08
1.38 2.17
13 Pakpak Bharat
0.15 1.02
0.95 0.97
14 Sibolga 2.95
3.6 4.08
3.49 15 Tanjung
Balai 2.42
3.32 3.16
3.49 16 Pematang
Siantar 4.47
6.25 7.08
8.76 17 Tebing
Tinggi 2.13
2.47 3.31
3.62 18 Binjai
3.4 4.11
4.91 4.25
19 Padang Sidempuan
2.24 2.34
3.28 4.7
Retribusi Daerah yang paling rendah selama amatan adalah dari Kabupaten Pakpak Bharat di tahun 2004, hal ini disebabkan pada tahun tersebut, Kabupaten ini
merupakan Kabupaten baru. 4.
Rata-rata Bagian Laba Badan Usaha Milik Daerah Kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara sebesar Rp. 463.200.000,- Selama 4 tahun amatan dari 19
Kabupatenkota. Bagian Laba Badan Usaha Milik Daerah yang paling rendah adalah Rp. 0,- yaitu Kabupaten Tapanuli Utara, Toba Samosir,
Asahan, Simalungun, Deli Serdang, Langkat, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat dan Tebing Tinggi. Sedangkan Bagian Laba Badan Usaha Milik
Daerah yang paling tinggi sebesar Rp. 4.000.000.000,- yaitu Kabupaten Simalungun
. Untuk melihat pertumbuhan masing-masing variable penelitian,
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.5 Bagian Laba Badan Usaha Milik Daerah Dalam Milyar Rp
No. KabupatenKota
2004 2005 2006 2007 1 Mandailing
Natal 0.02
1.19 2 Tapanuli
Selatan 0.12
0.12 0.12
0.12 3 Tapanuli Tengah
0.26 1.03
0.19 4 Tapanuli
Utara 0.12
0.71 0.93
5 Toba Samosir
0.03 0.12
0.61 6 Labuhan
Batu 0.04
0.08 2.67
3.68 7 Asahan
8 Simalungun 4
9 Karo 0.02
0.11 0.33
0.82 10 Deli
Serdang 1.7
3.74 11 Langkat
12 Humbang Hasundutan
0.06 0.37
13 Pakpak Bharat
0.02 0.3
14 Sibolga 0.13
0.3 0.62
0.96 15 Tanjung
Balai 0.06
0.08 0.38
1.08 16 Pematang
Siantar 0.19
0.53 0.85
1.84 17 Tebing
Tinggi 18 Binjai
2.75 0.16
0.16 0.16
19 Padang Sidempuan
0.04 0.06
0.06 1.16
5. Rata-rata Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Kabupatenkota di
Propinsi Sumatera Utara sebesar Rp. 3.063.200.000,- Selama 4 tahun amatan dari 19 Kabupatenkota. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah yang
paling rendah adalah Rp. 10.000.000,- yaitu Kota Binjai. Dan Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah Yang Sah yang paling tinggi sebesar Rp. 14.120.000.000,- yaitu Kabupaten Simalungun
. Untuk melihat pertumbuhan
masing-masing variable penelitian, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.6 Lain-lain PAD Yang Sah Dalam Milyar Rp
No. KabupatenKota
2004 2005 2006 2007 1 Mandailing
Natal 4.8
1.8 2.8
4.3 2 Tapanuli
Selatan 0.59
0.5 1.09
2.53 3 Tapanuli Tengah
3.75 2.64
2.78 4.67
4 Tapanuli Utara
3.41 6.25
3.52 1.76
5 Toba Samosir
9.08 4.01
6.98 2.38
6 Labuhan Batu
9.35 5.92
8.96 12.65
7 Asahan 4.77
3.36 5.96
7.64 8 Simalungun
3.35 3.59
4.9 14.12
9 Karo 0.43
1.56 2.3
3.33 10 Deli
Serdang 1.66
0.86 1.4
3.75 11 Langkat
0.7 2.16
3.81 4.52
12 Humbang Hasundutan
1.51 1.48
1.04 2.21
13 Pakpak Bharat
0.08 0.2
0.2 1.02
14 Sibolga 0.68
0.56 1.15
1.23 15 Tanjung
Balai 2.97
1.95 2.55
3.06 16 Pematang
Siantar 3.35
1.94 1.94
2.46 17 Tebing
Tinggi 3.76
1.54 2.1
2 18 Binjai
0.01 2.92
2.9 2.77
19 Padang Sidempuan
0.7 0.18
0.3 1.35
5.3. Pengujian Asumsi Klasik