Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 yang menjelaskan Dana Perimbangan terdiri atas : a Dana Bagi Hasil; b Dana Alokasi Umum; dan c Dana Alokasi Khusus.

2.1.4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Bab VIII Pasal 179 dinyatakan bahwa APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 satu tahun anggaran terhitung mulai 1 satu tahun anggaran terhitung mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Pada Pasal 16 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara disebutkan bahwa : 1 APBD merupakan wujud pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan setiap tahun dengan Peraturan Daerah 2 APBD terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan pembiayaan 3 Pendapatan daerah berasal dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah 4 Belanja daerah dirinci menurut organisasi, fungsi dan jenis belanja. Dijelaskan oleh Suparmoko 2002 : 28 bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah harus disiapkan oleh Pemerintah Daerah dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Perda atas persetujuan DPRD, selambat-lambatnya satu bulan setelah ditetapkan APBD. Menurut Permendagri No. 13 Tahun 2006 Pasal 1 ayat 9 menyebutkan, yang dimaksudkan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut dengan APBD adalah rencana keuangan pemerintah daerah yang harus disetujui bersama oleh pemerintah daerah dengan DPRD dan ditetapkan dengan peraturan daerah. Dengan demikian dapat dipahami bahwa keuangan daerah dilaksanakan melalui serangkaian proses pengelolaan keuangan daerah yang meliputi penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban. APBD atau juga dikenal dengan anggaran daerah adalah suatu bentuk konkrit rencana kerja keuangan daerah yang komprehensif untuk mengaitkan belanja pemerintah daerah yang dinyatakan dalam bentuk uang untuk mencapai tujuan dan target dan apa yang direncanakan dalam jangka waktu tertentu. Pentingnya posisi keuangan daerah dalam penyelenggaraan otonomi daerah sangat disadari oleh pemerintah dan demikian pula dengan alternatif cara untuk mendapatkan keuangan yang memadai. Salah satu indikator kemampuan daerah yang maksud adalah kontribusi PAD terhadap APBD.

2.1.5. Pendapatan Asli Daerah