Kerangka Konsep KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan latar belakang dan landasan teori, maka model penelitian dapat dibuat seperti pada gambar 3.1. Kemampuan Keuangan Daerah RETRIBUSI DAERAH BAGIAN LABA BADAN USAHA MILIK DAERAH BELANJA LANGSUNG DAERAH LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH PAJAK DAERAH Gambar 3.1 Pengaruh Kemampuan Keuangan Daerah Terhadap Belanja Langsung Daerah Pendapatan asli daerah dapat diartikan sebagai pendapatan yang bersumber dari pungutan-pungutan yang dilaksanakan oleh daerah berdasarkan peraturan- peraturan yang berlaku yang dapat dikenakan kepada setiap orang atau badan usaha baik milik pemerintah maupun swasta, karena perolehan jasa yang diberikan pemerintah daerah tersebut maka daerah dapat melaksanakan pungutan dalam bentuk penerimaan pajak, retribusi dan penerimaan lainnya yang sah yang diatur oleh undang-undang. Kemampuan keuangan daerah adalah sebagaimana kemampuan pemerintah daerah untuk menghasilkan keuangan daerah melalui penggalian kekayaan asli daerah yang dikatakan sebagai pendapatan asli daerah yang harus terus menerus dipacu pertumbuhannya oleh pemerintah daerah. Jumlah dan kenaikan kontribusi pendapatan asli daerah akan sangat berperan dalam kemandirian pemerintah daerah. Ini dapat dilihat melalui sasaran yang telah dicapai dalam pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat melalui pemanfaatan pendapatan asli daerah. Pajak daerah merupakan bentuk pendapatan daerah yang ditentukan oleh undang-undang sebagai kewajiban masyarakat yang dibayarkan kepada pemerintah secara periodik yaitu setiap tahun. Berbagai sumber pajak seperti pajak bumi dan bangunan, pajak hotel dan restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak pengambilan dan pengolahan bahan galian C. Retribusi merupakan pungutan resmi yang diatur dengan undang-undang terhadap kegiatan atau obyek yang terdapat disuatu daerah. Sumber-sumber retribusi daerah diantaranya retribusi pelayanan kesehatan, retribusi sampah, retribusi catatan sipil, retribusi parkir, retribusi pasar, retribusi terminal, retribusi obyek-obyek wisata, retribusi rumah potong hewan, retribusi hasil hutan, retribusi izin mendirikan bangunan, retribusi pemanfaatan jalan kabupaten dan lain-lain. Bagian laba badan usaha milik daerah menurut obyek pendapatan yang mencakup bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerahBUMD, bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik pemerintah BUMN dan bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau kelompok usaha masyarakat. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dirinci menurut obyek pendapatan yang antara lain: hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan secara tunai atau angsurancicilan, jasa giro, pendapatan bunga, penerimaan atas tuntutan ganti kerugian daerah, penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagaimana akibat dari penjualan danatau pengadaan barang danatau jasa oleh daerah, penerimaan keuntungan dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Belanja Langsung dari suatu kegiatan menurut jenisnya terdiri dari belanja pegawai yaitu pengeluaran honorarium Upah dalam melaksanakan program dan kegiatan Pemerintah Daerah, belanja barang dan jasa yaitu pengeluaran atau pembelian pangadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 bulan, belanja modal merupakan belanja yang digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian pengadaan atau pembangunan asset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan.

3.2. Hipotesis Penelitian