2.5. Analisis Bahan Pewarna Sintetis secara Kromatografi Kertas
Menurut Sudarmadji dkk 1991, pemisahan yang terjadi dalam kromatografi dilaksanakan dengan memanipulasi sedemikian rupa sifat-sifat fisik
umum dari suatu senyawa atau molekul, yaitu: a.
Kecenderungan suatu molekul untuk larut dalam cairan kelarutan b.
Kecenderungan suatu molekul untuk bertaut dengan suatu serbuk bahan padat absorbsi
c. Kecenderungan suatu molekul untuk menguap volatilitas
Pada kromatografi kertas sebagai penyerap digunakan sehelai kertas dengan susunan serabut dan tebal yang sesuai. Pemisahan kromatografi dapat
berlangsung menggunakan fase cair tunggal dengan proses yang sama dengan kromatografi adsorbsi dalam kolom. Oleh karena kandungan air pada kertas dari
komponen hidrofilik fase cair oleh serat kertasnya, dapat dianggap sebagai fase diam, maka mekanisme partisi berperan penting dalam pemisahan Ditjen POM,
1995. Kertas dalam pemisahan terutama mempunyai pengaruh pada kecepatan
aliran pelarut. Sedangkan fungsi dari kertas itu sendiri sangat kompleks. Efek-efek serapan disebabkan oleh sifat polar dari gugus-gugus hidroksil di mana ini
kemungkinan sangat penting dan sejumlah kecil dari gugus karboksil dalam selulosa dapat menaikkan terhadap efek-efek pertukaran ion Hardjono, 1985.
Bila akan melakukan pemisahan dengan kromatografi kertas maka hal-hal seperti berikut harus mendapatkan perhatian:
1. Metode penaikan, penurunan atau mendatar
2. Macam dari kertas
3. Pemilihan dan pembuatan pelarut fase bergerak
4. Kesetimbangan dalam bejana yang dipilih
5. Pembuatan cuplikan
6. Waktu pengembangan
7. Metoda deteksi dan identifikasi
Di samping sifat-sifat dari kertas dan pelarut, ada faktor-faktor utama yang mempengaruhi pemisahan yaitu suhu, besarnya bejana, waktu pengembangan dan
arah dari aliran pelarut Hardjono, 1985. Pekerjaan mula-mula dalam kromatografi kertas dilakukan dengan
menggunakan kertas saring Whatmann No. 1. Meskipun demikian jenis kertas Whatmann dengan berbagai nomor banyak juga digunakan di mana semuanya
dibuat dengan kemurnian yang tinggi dan yang tebal merata. Kertas dalam pemisahan terutama mempunyai pengaruh pada kecepatan aliran pelarut.
Sedangkan fungsi dari kertas itu sendiri sangat konpleks. Efek-efek serapan disebabkan oleh sifat polar dari gugus-gugus hidroksil dimana ini kemungkinan
sangat penting dan sejumlah kecil dari gugus karboksil dalam selulosa dapat menaikkan terhadap efek-efek pertukaran ion. Kertas disediakan dalam
bermacam-macam standar lembaran, bulatan, dan gulungan dan dalam bentuk tertentu. Ia harus disimpan ditempat jauh dari setiap sumber dari uap-uap dan
jangan ditempatkan pada tempat-tempat yang mempunyai perubahan kelembapan yang tinggi Hardjono, 1985.
Fase gerak biasanya merupakan campuran yang terdiri atas satu komponen organik yang utama, air dan berbagai tambahan seperti asam-asam, basa atau
pereaksi-pereaksi kompleks, untuk memperbesar kelarutan dari beberapa senyawa atau untuk mengurangi yang lainnya. Pelarut harus sangat mudah menguap,
karena terlampau cepat mengadakan kesetimbangan, pada keadaan lain volatilitas yang tinggi mengakibatkan lebih cepat hilang meninggalkan lembaran kertas
setelah bergerak. Kecepatan bergeraknya harus tidak cepat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan suhu Hardjono, 1985.
Menurut Hardjono 1985, dalam mengidentifikasi noda-noda dalam kertas sangat lazim menggunakan harga Rf Retordation factor yang
didefinisikan sebagai: Rf =
Nilai maksimum Rf adalah 1 dan ini dicapai ketika solut mempunyai perbandingan distribusi dan faktor retensi sama dengan 0 yang berarti senyawa
bermigrasi dengan kecepatan yang sama dengan fase gerak. Nilai minimum Rf adalah 0 dan ini teramati jika senyawa tertahan pada posisi titik awal dipermukaan
fase diam Rohman, 2007. Menurut Hardjono 1985, ada beberapa faktor yang menentukan harga Rf,
yaitu: 1.
Pelarut. Disebabkan pentingnya koefisien partisi, maka perubahan- perubahan yang sangat kecil dalam komposisi pelarut dapat menyebabkan
perubahan-perubahan harga Rf.
2. Suhu. Perubahan dalam suhu merubah koefisien partisi dan juga kecepatan
aliran. 3.
Ukuran dari bejana. Volume dari bejana mempengaruhi homogenitas dari atmosfer jadi memengaruhi kecepatan penguapan dari koponen-komponen
pelarut dari kertas. 4.
Kertas. Pengaruh utama kertas pada harga-harga Rf timbul dari perubahan ion dan serapan, yang berbeda untuk macam-macam kertas.
5. Sifat dari campuran. Berbagai senyawa mengalami partisi diantara
volume-volume yang sama dari fase tetap dan bergerak. Mereka hampir selalu mempengaruhi karakterisrik dari kelarutan satu terhadap lainnya
hingga terhadap harga-harga Rf mereka.
BAB III METODOLOGI
3.1. Tempat Pengujian