Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.
USU Repository © 2009
4.2 Ruang Lingkup Kompensasi
Menurut beberapa literatur, macam – macam kompensasi bervariasi. Kompensasi yang berarti penghargaan ganjaran ternyata tidak sekedar berbentuk pemberian upah gaji sebagai
akibat dari pengangkatannya menjadi tenaga kerja sebuah organisasi perusahaan. Penghargaan atau ganjaran sebagai kompensasi harus dibedakan jenis – jenisnya sebagai berikut:
1. Kompensasi Langsung Kompensasi langsung adalah penghargaan ganjaran yang disebut gaji atau upah,
yang dibayar secara tetap berdasarkan tenggang waktu yang tetap. Sejalan dengan itu, upah atau gaji diartikan juga sebagai pembayaran dalam bentuk uang secara tunai atau
berupa natura yang diperoleh pekerja untuk pelaksanaan pekerjaannya. Upah diartikan juga sebagai harga untuk jasa – jasa yang telah diberikan kepada orang lain.
Sedangkan Dewan Penelitian Pengupahan Nasional, mengartikan upah ialah suatu penerimaan sebagai suatu imbalan dari pemberi kerja kepada penerima kerja untuk
suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan. Selanjutnya pengertian itu dilengkapi pula dengan mengetengahkan fungsi upah sebagai jaminan kelangsungan
kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi yang dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, undang – undang, dan peraturan,
yang dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja. Kompensasi langsung disebut juga upah dasar yakni upah atau gaji tetap yang
diterima seorang pekerja dalam bentuk upah bulanan atau upah mingguan atau upah setiap jam dalam bekerja.
2. Kompensasi Tidak Langsung
Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Kompensasi tidak langsung adalah pemberian bagian keuntungan manfaat lainnya bagi para pekerja di luar gaji atau upah tetap, dapat berupa uang atau barang.
Misalnya THR, Tunjangan Hari Natal, dan lain – lain. Dengan kata lain kompensasi tidak langsung adalah program pemberian penghargaan ganjaran dengan variasi yang luas,
sebagai pemberian bagian keuntungan organisasi perusahaan. Di samping contoh di atas, maka dapat pula berupa pemberian jaminan kesehatan, liburan, dan lain – lain.
3. Insentif Insentif adalah penghargaanganjaran yang diberikan untuk memotivasi para
pekerja agar produktivitas kerjanya tingi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu – waktu. Oleh karena itu insentif sebagai bagian dari keuntungan, terutama sekali diberikan pada pekerja
yang bekerja secara baik atau yang berprestasi. Misalnya dalam bentuk pemberian bonus, dapat pula diberikan dalam bentuk barang. Dalam manifestasinya dapat dibedakan antara
kompensasi total dan kompensasi khusus. a. Kompensasi Total
Kompensasi ini adalah keseluruhan penghargaan atau ganjaran yang diterima oleh seorang pekerja untuk seluruh pekerjaan yang dilakukannya sebagai
kontribusinya pada pencapaian tujuan organisasi. Komponennya terdiri dari ketiga jenis kompensasi tersebut di atas yaitu gaji upah, beberapa jenis kompensasi tidak
langsung, dan insentif. b. Kompensasi Khusus
Kompensasi ini disebut juga penghasilan tambahan park prequisite yakni penghargaan ganjaran yang diberikan kepada pekerja dengan status
tertentu dalam organisasi perusahaan. Kompensasi ini biasanya diberikan kepada manajer tingkat atas. Bentuknya antara lain berupa kendaraan perusahaan, tempat
Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.
USU Repository © 2009
parkir khusus, pembayaran uang keanggotaan perkumpulan eksekutif untuk pertemuan dan olahraga country club, dan lain – lain.
Dilihat dari cara pemberiannya, kompensasi dapat merupakan kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Kompensasi langsung merupakan kompensasi manajemen seperti
upah dan gaji atau pay for performance, seperti insentif dan gain sharing. Program insentif dapat berupa insentif perorangan, insentif untuk seluruh perusahaan, dan program tunjangan. Dan gain
sharing adalah bonus yang dikaitkan dengan kenaikan prodiktivitas yang dapat diukur. Sementara itu, kompensasi tidak langsung dapat berupa tunjangan atau jaminan keamanan dan
kesehatan. Kompensasi karyawan Patten, 1997, dalam Dessler : 1997 berarti bahwa semua bentuk
penggajian atau ganjaran yang mengalir kepada karyawan dan timbul dari karyawan mereka. Kompensasi memiliki tiga jenis, meliputi:
a Pembayaran uang secara langsung direct financial payment dalam bentuk upah, gaji, insentif, dan bonus.
b Pembayaran tidak langsung indirect payment dalam bentuk tunjangan seperti asuransi dan liburan atas dana organisasi, asuransi, pensiun, bantuan pendidikan, absensi yang
dibayarkan. c Ganjaran non finansial non financial reward seperti hal – hal yang tidak mudah
dikuantitatifkan, yaitu ganjaran – ganjaran seperti pekerjaan yang lebih menantang, jam kerja yang lebih luwes, dan kantor yang lebih bergengsi Dessler : 1997.
Sedangkan Michael dan Harold 1993 membagi kompensasi dalam tiga jenis, yaitu: a. Kompensasi material material compensation, yaitu tidak hanya bentuk uang, seperti
gaji, bonus, dan komisi melainkan segala bentuk penguat fisik physical reinforced,
Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.
USU Repository © 2009
misalnya fasilitas parkir, telepon, ruang kantor yang nyaman, serta berbagai bentuk tunjangan, misalnya pensiun dan asuransi kesehatan.
b. Kompensasi sosial social compensation, yaitu berhubungan dengan kebutuhan berinteraksi dengan orang lain, misalnya status, pengakuan sebagai ahli di bidangnya,
penghargaan atas prestasi, promosi, kepastian masa jabatan, rekreasi, pembentukan kelompok pengambil keputusan.
c. Kompensasi aktivitas activity compensation, yaitu kompensasi yang mampu mengkompensasikan aspek – aspek pekerjaan yang tidak disukainya dengan memberikan
kesempatan untuk melakukan aktivitas tertentu. Misalnya, berupa kekuasan yang dimiliki seseorang untuk melakukan aktivitas di luar aktivitas rutinnya sehingga tidak timbul
kebosanan kerja, pendelegasian wewenang, tanggung jawab, partisipasi dalam pengambilan keputusan.
Agar dapat memberikan keuntungan baik bagi individu maupun organisasi yang bersangkutan, maka sistem kompensasi harus dikelola dengan baik dan efektif. Tujuan
manajemen kompensasi adalah sebagai berikut Werther dan Davis, 2001:381: 1. Memperoleh personil berkualitas.
2. Mempertahankan karyawan yang ada. 3. Memastikan keadilan internal dan eksternal sehingga pekerjaan yang sama mendapatkan
pembayaran yang sama dan pekerja dibayar sebesar apa yang diterima pekerja yang setingkat oleh perusahaan lain.
4. Menghargai perilaku yang diinginkan. 5. Mengawasi biaya pada batas kewajaran karena tanpa manajemen kompensasi yang
efektif, pekerja dapat dibayar terlalu tinggi atau terlalu rendah. 6. Mematuhi peraturan yang dikeluarkan pemerintah.
Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.
USU Repository © 2009
7. Efisiensi administratif selanjutnya. Berdasarkan penjelasan di atas, maka program kesejahteraan karyawan dapat
dikelompokkan secara garis besar. Program – program tersebut adalah a. Pensiun
Pemberian pensiun berarti bahwa perusahaan memberikan sejumlah uang tertentu secara berkala kepada karyawan yang telah berhenti bekerja setelah mereka bekerja
dalam waktu yang lama atau setelah mereka mencapai suatu batas usia tertentu. b. Asuransi
Program asuransi ini bisa berbentuk asuransi jiwa, asuransi kesehatan, atau asuransi kecelakaan. Di sini perusahaan bisa melakukan kerjasama dengan perusahaan
asuransi untuk menanggung asuransi karyawannya. Perusahaan yang melakukan administrasi pembayaran provisinya, yang bisa menjadi tanggung jawab perusahaan atau
karyawan atau kombinasi antara perusahaan dan karyawan. Jadi provisi bisa dibayar oleh perusahaan atau oleh karyawan melalui pemotongan gaji, atau kombinasi di antara
keduanya. Seandainya perusahaan telah mengasuransikan karyawannya, menurut Undang
Undang Kecelakaan Tahun 1947, perusahaan tetap berkewajiban memberikan ganti rugi kepada para karyawannya yang telah mengalami kecelakaan. Kini perusahaaan telah
memperkenalkan bentuk asuransi yang disebut dengan Asuransi Tenaga Kerja Astek. c. Pemberian kredit
Pemberian kredit kepada karyawan yang membutuhkan bisa diorganisir oleh manajemen, bisa pula oleh para karyawan itu sendiri dengan mendirikan perkumpulan
atau koperasi simpan pinjam. Pada bentuk koperasi simpan pinjam, pihak manajemen
Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.
USU Repository © 2009
hanya menjadi pengawas saja untuk menjamin agar koperasi yang didirikan itu berjalan dengan baik. Koperasi ini berfungsi membantu para anggota dalam soal keuangan.
d. Kegiatan olahraga Kegiatan olahraga bisa dimaksudkan untuk sekedar memelihara kesehatan atau
untuk mengejar prestasi. Kegiatan ini dapat diserahkan kepada pilihan individu masing – masing atau disponsori oleh perusahaan.
e. Kegiatan sosial Kegiatan sosial ini dapat dilakukan misalnya dengan darmawisata bersama –
sama atau membentuk kelompok – kelompok khusus, seperti drama, musik, dan sebagainya.
f. Penyediaan kafetaria kantin Penyediaan kafetaria kantin ini dimaksudkan untuk mempermudah para
karyawan yang ingin makan dan tidak sempat pulang. Diharapkan degan penyediaan kafetaria ini perusahan bisa memperbaiki gizi yang disajikan.
g. Perumahan Sulitnya memperoleh tempat tinggal yang layak di kota – kota menyebabkan
banyak karyawan yang menghadapi masalah untuk memilih tempat tinggal. Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan menyediakan fasilitas perumahan kadang bukan
untuk semua karyawan berupa rumah dinas, asrama, atau hanya memberikan tunjangan perumahan. Dari berbagai penelitian disimpulkan bahwa karyawan yang mempunyai
rumah sendiri lebih stabil dalam hal perputaran kerja. Oleh karena itu, perusahaan kadang– kadang memberikan bantuan keuangan kepada karyawan – karyawan kunci key
personnel untuk memperoleh rumah. h. Fasilitas pembelian
Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Di sini perusahaan menyediakan toko perusahaan, di mana para karyawan dapat membeli berbagai barang, terutama barang – barang yang dihasilkan perusahaan dengan
harga yang lebih rendah. i. Fasilitas kesehatan
Penyediaan fasilitas kesehatan erat dengan pembuatan program pemeliharaan kesehataan karyawan, juga karena ada peraturan pemerintah yang mengatur masalah
keamanan dan kesehatan karyawan di dalam menjalankan pekerjaannya. Fasilitas kesehatan ini bisa berupa poliklinik yang lengkap dengan dokter dan
perawatnya atau sekedar memberi tunjangan kesehatan yang bisa digunakan berobat pada dokter yang ditunjuk perusahaan dengan memperoleh ganti rugi dari perusahaan.
Mengenai siapa yang bisa menggunakan fasilitas ini tergantung dari kebijaksanaan manajemen bersama – sama dengan pihak organisasi buruh jika ada. Mungkin, hanya
karyawan yang bersangkutan yang boleh menggunakan fasilitas ini, mungkin juga seluruh anggota karyawan yang tercantum dalam daftar gaji atau dibatasi hanya untuk
tiga orang anak saja. j. Fasilitas keuangan
Pemberian fasilitas ini dimaksudkan agar para karyawan tidak menghadapi kesulitan dalam mengatur keuangannya. Karyawan yang tidak mempunyai masalah
keuangan akan bekerja lebih tenang. k. Fasilitas pendidikan
Fasilitas ini disdiakan dengan maksud membantu para karyawan yang ingin meningkatkan pengetahuan mereka. Fasilitas yang disediakan biasanya berupa
perpustakaan yang dapat dimanfaatkan oleh para karyawan yang ingin menambah pengetahuan mereka sendiri dengan jalan membaca.
Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.
USU Repository © 2009
l. Bantuan sosial Merupakan bantuan yang diberikan perusahaan sehubungan dengan adanya
musibah, seperti kematian kemalangan. Di samping itu, pengusaha bisa saja memberikan bantuan kepada pensiunan untuk memperoleh fasilitas pelayanan pengobatan perawatan
kesehatan, diberikan secara fisik atau diganti dengan sejumlah uang dengan besaran tertentu sesuai tarifnya.
m. Jaminan sosial Jaminan sosial merujuk kepada fasilitas yang diberikan agar pekerja memperoleh
perlindungan sehubungan pekerjaannya, sehingga ada jaminan ketenangan saat bekerja maupun setelah memasuki masa pensiun. Sebagai contoh, pekerja memperoleh
kompensasi gaji penuh atau bantuan biaya akibat terjadinya kecelakaan yang menimpa dirinya, sakit, dan pada saat telah memasuki pensiun. Pekerja yang sakit memperoleh
biaya perawatan pengobatan serta selama sakit tetap memperoleh gaji. Untuk memberi jaminan hari tua pengusaha wajib mengikutsertakan pekerjanya dalam program pensiun.
n. Tunjangan hari raya kegamaan Tunjangan Hari Raya Kegamaan yang selanjutnya disebut THR adalah
pendapatan pekerja yang wajib dibayarkan oleh pengusaha kepada pekerja atau keluarganya menjelang hari raya keagamaan yang berupa uang atau dalam bentuk lainnya
paling lambat sepekan menjelang Hari Raya, sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.PER-04MEN1994 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja
di Perusahaan. Menurut Menakertrans, besar tunjangan hari raya ditetapkan sekurang -
kurangnya satu kali gaji pokok dan tunjangan tetap selama tahun bulan. Pembayaran THR tepat waktu sangat membantu pekerja untuk memenuhi kebutuhan dalam
Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.
USU Repository © 2009
merayakan hari besar keagamaan. Bagi perusahaan yang benar – benar mengalami kesulitan keuangan sehingga tidak memungkinkan memberikan THR kepada pekerjanya,
diminta segera mengajukan surat keberatan dan permohonan penundaan pembayaran pada gubernur atau bupati wali kota setempat.
o. Tunjangan transportasi Tunjangan ini sangat diperlukan untuk meringankan pengeluaran karyawan. Dan
tunjangan transportasi sebaiknya dibuat sesuai dengan kebutuhan transportasi yang ada.
4.3 Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja