Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan

(1)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN TERHADAP

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN HOTEL

EMERALD GARDEN INTERNATIONAL MEDAN

KERTAS KARYA

Dikerjakan O

L E H

EVA FRISKA SIMANGUNSONG 062204041

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR

BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN

MEDAN


(2)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN TERHADAP

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN HOTEL

EMERALD GARDEN INTERNATIONAL MEDAN

KERTAS KARYA

Diajukan

O L E H

EVA FRISKA SIMANGUNSONG 062204041

Pembimbing

HASRUN TANJUNG, SE

Kertas Karya ini diajukan kepada pihak panitia

Program Pendidikan Non Gelar Fakultas Sastra USU Medan Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III Dalam Program Studi Pariwisata

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR

BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN

MEDAN


(3)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Disetujui Oleh

Program Diploma Sastra Dan Budaya Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara Medan

Program Studi Pariwisata Ketua,

Drs. Ridwan Azhar, M.Hum NIP. 131124058


(4)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Medan, Maret 2009 Pengesahan

Diterima Oleh

Panitia Ujian Pendidikan Non Gelar Sastra Dan Budaya Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat ujian Diploma III Dalam Bidang Studi Pariwisata

Pada : Tanggal : Hari :

Program Diploma Sastra Dan Budaya Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara

Dekan

4. Drs. Mukhtar, S.Sos. S.Par. MA ( Sekretaris Program ) ( ) Drs. Syaifuddin, M.A.Ph.D

Nip.132098531

Panitia Penilai

No. N a m a Tanda Tangan

1. Hasrun Tanjung, SE ( Dosen Pembimbing ) ( ) 2. Drs. Parlaungan Ritonga, M.Hum. ( Dosen Pembaca ) ( ) 3. Drs. Ridwan Azhar, M.Hum. ( Ketua Program ) ( )


(5)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia– Nya yang berlimpah dalam hidup saya. Sungguh segala berkat dan karunia yang telah Dia curahkan tidak dapat dibalas dengan apapun, terlebih keselamatan kekal yang Dia anugerahkan bagi saya. Dan hingga saat ini saya dapat menyusun kertas karya ini sebagai syarat kelulusan dalam menyelesaikan Program Studi Diploma III Pariwisata, bidang keahlian perhotelan, Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan kertas karya ini, penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari semua pihak, baik dukungan moral maupun material. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Ridwan Azhar, M. Hum. selaku Ketua Program Studi D3 Pariwisata Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Mukhtar Madjid, S. Sos, S. Par. selaku Sekretaris Jurusan Program Studi D3 Pariwisata Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Arwina Sufika, S.E, M.Si selaku Dosen Penasehat Akademik yang mengevaluasi prestasi dan memotivasi penulis selama mengikuti perkuliahan.

5. Bapak Hasrun Tanjung, S.E selaku Dosen Pembimbing yang mengarahkan, membimbing, dan membantu penulis dalam mengerjakan tugas akhir.

6. Seluruh dosen Program Studi D3 Pariwisata Universitas Sumatera Utara yang mengajar dan memberikan ilmu terbaik kepada penulis.


(6)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

7. Pimpinan, staf, dan karyawan Hotel Emerald Garden International Medan yang telah membantu penulis selama praktek dan mengikuti casual training.

8. Kedua orangtua terkasih, papa dan mama, yang selama ini telah mendukung dan memberikan doa, motivasi, perhatian, kasih sayang, dan segalanya tanpa batas dan

pamrih.

9. Kedua adik tercinta, Noa Violen Simangunsong dan Dian Julia Simangunsong, yang telah menjadi penyemangat dan pembawa keceriaan dalam hidup penulis.

10. Keluarga besar Bapak St. M. Simangunsong dan Ibu S. M. Sianturi.

11. Teman sekaligus sahabat penulis, yaitu Rosdayanti Silalahi, Meri Donna Barutu, Desnien Nababan, Selly Artha Novany.

12. Sepupu terkasih Manahan Febrianto Napitupulu.

13. Adik dan teman terbaik penulis, Serasi Malem Saragih, yang selalu menjadi tumpuan hati di saat suka dan duka.

14. Seluruh mahasiswa Pariwisata Jurusan Perhotelan Universitas Sumatera Utara stambuk 2006, yang menjadi teman seperjuangan dalam perkuliahan.

15. Teman – teman dan kakak terkasih yang jauh di mata tetapi dekat di hati.

16. Teman – teman dan adik – adik terkasih di GPdI Alfa dan Omega Tebing Tinggi yang menjadi penopang penulis dalam doa dan kasih.

17. Adik Nela Augustina Silalahi yang selalu membantu penulis.

18. Seluruh kerabat dan sanak saudara yang telah mengasihi dan peduli kepada penulis. 19. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang membantu penulis dalam


(7)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Medan, Maret 2009 Penulis,

Eva Friska Simangunsong NIM. 062204041


(8)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.


(9)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRAK

Hotel merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Aktivitas di dalam suatu hotel selalu ditujukan untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan pengelolaan faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, bahan baku, mesin, dan teknologi. Perusahaan dituntut untuk dapat mengelola perusahaan dengan sebaik – baiknya terutama pada bidang sumber daya manusia agar mampu bekerja lebih baik dan efisien karena sumber daya manusia memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan suatu perusahaan. Kinerja yang baik akan dapat diraih jika produktivitas dari karyawan yang bekerja dalam hotel mengalami kemajuan atau peningkatan. Untuk mencapai produktivitas yang diharapkan, hotel perlu mengkaji faktor – faktor apa saja yang mempengaruhinya. Dengan demikian hotel akan berusaha untuk meningkatkan produktivitas karyawannya, dapat memainkan variabel kepuasan kerjanya (Amirulah : 2001).

Hotel harus memberikan perhatian khusus dalam mengelola sumber daya manusianya sebab jika pengelolaannya tidak baik maka akan timbul masalah, yaitu: munculnya ketidakpuasan akan kondisi kerja, kurangnya semangat kerja karyawan untuk berprestasi, tingkat absensi yang tinggi, kurangnya kedisiplinan dalam bekerja, dan lain-lain. Semua masalah yang timbul ini akan berpengaruh terhadap kelancaran aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya. Pemberian kompensasi sebagai balas jasa dari perusahaan atas kontribusi yang diberikan karyawan merupakan salah satu cara untuk dapat memenuhi kebutuhan karyawannya. Kompensasi yang merupakan bagian dari program kesejahteraan, penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karyawan mereka di antara karyawan itu sendiri, keluarga, dan masyarakat. Oleh karena itu hendaknya perusahaan membuat program kesejahteraan karyawan yang baik karena sistem tersebut dapat mempengaruhi motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan yang lebih baik pula. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk menyusun kertas karya yang berjudul “DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN HOTEL EMERALD GARDEN INTERNATIONAL MEDAN.”

Key words : hotel, karyawan, kompensasi, kesejahteraan, produktivitas


(10)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

ABSTRAK…...iii

DAFTAR ISI...iv

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul...1

1.2 Batasan Masalah...2

1.3 Tujuan Penulisan...3

1.4 Metode Penelitian...3

1.5 Sistematika Penulisan...4

BAB II : URAIAN TEORITIS 2.1 Definisi dan Peran Sumber Daya Manusia...5

2.2 Tanggung Jawab Manajemen Sumber Daya Manusia...7

2.3 Pemberdayaan Sumber Daya Manusia...9

2.4 Konsepsi Produktivitas Sumber Daya Manusia...12

BAB III : TINJAUAN UMUM MENGENAI HOTEL EMERALD GARDEN INTERNATIONAL MEDAN 3.1 Sejarah Berdiri Hotel Emerald Garden International Medan...15

3.2 Klasifikasi Hotel Emerald Garden International Medan...15

3.3 Fasilitas – fasilitas Hotel Emerald Garden International Medan...17

3.4 Struktur Organisasi Hotel Emerald Garden International Medan...21

BAB IV : PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA 4.1 Definisi Program Kesejahteraan...22

4.2 Ruang Lingkup Kompensasi...24


(11)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

4.4 Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja……….38 BAB V : PENUTUP

5.1 Kesimpulan...41 5.2 Saran dan Kritik...42 DAFTAR PUSTAKA


(12)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi abad ke-21 ini, kita dapat melihat pertumbuhan hotel - hotel begitu cepat seiring dengan persaingan bisnis antarperusahaan semakin ketat baik di pasar domestik maupun internasional. Untuk memenuhi kepuasan pelanggan pada industri jasa, produktivitas sangat penting untuk dikelola dengan baik. Produktivitas kerja merupakan keunggulan yang diharapkan untuk memenuhi keinginan konsumen.

Hal ini diimplementasikan melalui interaksi antara karyawan dan pelanggan yang mencakup (a) ketepatan waktu, berkaitan dengan kecepatan memberikan tanggapan terhadap keperluan-keperluan pelanggan; (b) penampilan karyawan, berkaitan dengan kebersihan dan kecocokan dalam berpakaian; (c) kesopanan dan tanggapan terhadap keluhan, berkaitan dengan bantuan yang diberikan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang diajukan pelanggan (Gaspersz, 2003:130).

Berarti produktivitas yang baik dilihat dari persepsi pelanggan bukan dari persepsi perusahaan. Persepsi pelanggan terhadap produktivitas jasa merupakan penilaian total atas kebutuhan suatu produk yang dapat berupa barang ataupun jasa. Harapan pelanggan merupakan keyakinan sebelum membeli produk yang akan dijadikan standar dalam menilai produktivitas produk tersebut. Harapan pelanggan dibentuk dari pengalaman masa lampau, dari mulut ke mulut, kebutuhan pribadi konsumen dan promosi perusahaan.

Saat ini persaingan hotel sangat tinggi. Agar hotel dapat bertahan dan berkembang, pihak hotel harus proaktif dan memberikan jasa yang memuaskan kepada pelanggannya. Caranya adalah memahami persepsi pelanggan mengenai jasa di hotel serta menerapkannya sesuai dengan


(13)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

apa yang diinginkan pelanggan sehingga hotel akan mampu bertahan dan unggul dalam persaingan pada era globalisasi saat ini.

Para karyawan dituntut untuk dapat melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya lebih profesional, yang berarti karyawan yang mempunyai pandangan untuk selalu berpikir, kerja keras, bekerja sepenuh waktu, disiplin, jujur, loyalitas tinggi dan penuh dedikasi demi untuk keberhasilan pekerjaanya (Hamid, et al., 2003:40). Untuk itu, diperlukan adanya pembinaan dan kemampuan kerja yang tinggi. Salah satu permasalahan penting bagi pimpinan dalam suatu organisasi seperti hotel ialah bagaimana memberikan motivasi kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Dalam hal ini, pimpinan dihadapkan kepada suatu persoalan bagaimana dapat menciptakan situasi agar bawahan dapat memperoleh kepuasan individu dengan baik dan bagaimana cara memotivasi agar mau bekerja berdasarkan keinginan dan motivasi untuk berprestasi yang tinggi.

Apabila hal tersebut tercapai, maka akan tercipta keharmonisan aktivitas kerja dan tercipta pula iklim yang kondusif. Hal inlah yang akan membuat para karyawan termotivasi untuk bekerja dengan optimal yang pada akhirnya tujuan organisasi dapat terwujud dengan tingkat efisien dan efektivitas yang tinggi. Bertitik tolak dari hal inilah, maka penulis tertarik untuk menyusun kertas karya dengan judul, “DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN HOTEL EMERALD GARDEN INTERNATIONAL MEDAN.”

1.2 Batasan Masalah

Pada kertas karya ini, penulis membatasi masalah pada:

1. Apakah yang dimaksud dengan sumber daya manusia dan ruang lingkupnya? 2. Apakah yang dimaksud dengan program kesejahteraan dan ruang lingkupnya?


(14)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

3. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan?

4. Seberapa besar dampak program kesejahteraan dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan di Hotel Emerald Garden International Medan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan kertas karya ini adalah

1. Sebagai salah satu persyaratan akademis dalam menyelesaikan Diploma III Program Studi Pariwisata Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Untuk mendeskripsikan pengertian sumber daya manusia dan ruang lingkupnya 3. Untuk mendeskripsikan definisi program kesejahteraan dan ruang lingkupnya. 4. Untuk mendeskripsikan upaya yang dilakukan dalam meningkatkan produktivitas

kerja karyawan.

5. Untuk menjelaskan dampak program kesejahteraan terhadap produktivitas kerja karyawan di Hotel Emerald Garden International Medan.

1.4 Metode Penelitian

Adapun metode yang dilakukan penulis dalam memperoleh dan mengumpulkan data – data dalam penulisan kertas karya ini yaitu:

1. Penelitian Lapangan

a. Praktek Kerja Lapangan ( PKL)

Penulis melakukan praktik kerja lapangan pada F & B Department, yaitu di Meranti Coffee House selama ∀ 1 bulan dan mengikuti casual di Banquet Department selama ∀ 3 bulan dan juga pernah mengikuti casual di Ho Phin Court.


(15)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

b. Wawancara

Penulis juga melakukan wawancara atau mengajukan pertanyaan kepada pihak– pihak yang terkait apabila ditemukan hal – hal yang tidak dimengerti dalam penyelesaian tugas akhir ini.

2. Kepustakaan

Pengambilan data yang dilakukan dengan mempelajari teori-teori, pendapat para ahli, dan buku literatur serta referensi lain yang sesuai dengan masalah yang dibahas.

1.5 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan pada kertas karya ini dibagi menjadi lima bab, yaitu: Bab I : Dalam bab ini dijelaskan bagian pendahuluan meliputi: latar belakang, batasan

masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II : Dalam bab ini dibahas uraian teoritis mengenai definisi dan peran sumber daya manusia, tanggung jawab manajemen sumber daya manusia, pemberdayaan sumber daya manusia, dan konsepsi produktivitas sumber daya manusia.

Bab III: Dalam bab ini dibahas mengenai tinjauan umum Emerald Garden International Hotel Medan meliputi sejarah berdirinya, klasifikasi, fasilitas – fasilitas, dan struktur organisasi hotel.

Bab IV: Dalam bab ini dibahas mengenai definisi program kesejahteraan, ruang lingkup kompensasi, dan upaya peningkatan produktivitas kerja.

Bab V : Dalam bab ini terdapat kesimpulan akhir dari keseluruhan bab serta saran dan kritik.


(16)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Definisi dan Peran Sumber Daya Manusia

Manajemen pada hakekatnya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Dengan manajemen, daya guna dan hasil guna unsur – unsur manajemen akan dapat ditingkatkan. Adapun unsur – unsur manajemen itu terdiri dari men, money, method, machine,

materials, dan market, disingkat 6 M. Unsur men atau manusia ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu manajemen yang disebut manajemen sumber daya manusia (MSDM). Ada perbedaan antara manajemen sumber daya manusia dengan manajemen personalia, yaitu sebagai berikut:

1) Manajemen sumber daya manusia dikaji secara makro, sedangkan manajemen personalia dikaji secara mikro.

2) Manajemen sumber daya manusia menganggap bahwa karyawan adalah aset, sedangkan manajemen personalia menganggap karyawan adalah faktor produksi.

3) Manajemen sumber daya manusia pendekatannya secara modern, sedangkan manajemen personalia pendekatannya secara klasik.

Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.


(17)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Flippo (1985), menyajikan sebuah kerangka dalam memahami pengertian manajemen personalia. Dalam pandangannya, manajemen personalia dapat dipahami dalam dua kategori fungsi, yaitu fungsi manajemen dan fungsi operasional. Fungsi manajemen mengacu pada proses

planning, organizing, directing, dan controlling. Sedangkan fungsi operasi meliputi kegiatan pengadaan tenaga kerja (procurement), pengembangan (development), kompensasi (compensation), integrasi (integration), pemeliharaan (maintenance), dan pemutusan hubungan kerja (separation).

Dengan membagi fungsi manajemen personalia ke dalam dua kategori, maka dirumuskanlah sebuah definisi manajemen personalia, yaitu: proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat.

Mengingat manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari sebuah lingkungan manajemen maka pengertiannya dapat disimpulkan sebagai berikut. Manajemen sumber daya manusia merupakan kegiatan yang mengatur tentang cara pengadaaan tenaga kerja, melakukan pengembangan, memberikan kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemisahaan tenaga kerja melalui proses – proses manajemen dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Secara umum, peran manajemen sumber daya manusia dapat dikelompokkan dalam tiga peran yaitu:

a. Peran administrasi

Peran administrasi sumber daya manusia lebih ditekankan pada upaya memproses dan menyimpan catatan. Semua aktivitas dalam organisasi dicatat dan dibuat database

sehingga pada saat dibutuhkan dapat segera dilaporkan. b. Peran operasional


(18)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Peran operasional lebih mengacu pada aktivitas – aktivitas penyelenggaraan dan persiapan kebutuhan organisasi terhadap pegawai. Tugas pokoknya adalah merencanakan perekrutan, menerima lamaran, melakukan seleksi, menyusun anggaran gaji, mengadakan pelatihan, dan sebagainya.

c. Peran strategis

Menjamin bahwa organisasi memiliki sumber daya manusia yang cukup dalam kuantitas maupun kualitas merupakan salah satu peran strategis manajemen sumber daya manusia. Peran strategis menekankan pada kondisi SDM untuk jangka waktu yang panjang guna meningkatkan nilai kompetitif organisasi dalam persaingan usaha.

2.2 Tanggung Jawab Manajemen Sumber Daya Manusia Proses manajemen sumber daya manusia dimulai dari: 1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan Sumber Daya Manusia merupakan proses di mana manajer menjamin bahwa organisasi memiliki jumlah dan jenis tenaga yang tepat di tempat – tempat yang tepat, dan pada saat yang tepat, yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas – tugas secara efektif dan efisien.

2. Perekrutan Pegawai

Penarikan tenaga kerja merupakan suatu proses atau tindakan yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan tambahan tenaga kerja melalui beberapa tahapan yang mencakup identifikasi dan evaluasi sumber – sumber penarikan tenaga kerja, menentukan kebutuhan tenaga kerja, proses seleksi, penempatan, dan orientasi tenaga kerja.


(19)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Adalah proses untuk memutuskan apakah calon yang sudah melamar dapat diterima atau tidak. Tujuan dari proses seleksi adalah untuk memilih pegawai yang cocok dengan pekerjaan dan organisasi.

4. Sosialisasi atau Orientasi

Setelah calon pekerja diterima sebagai karyawan dalam perusahaan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan orientasi, yaitu pengenalan pekerja baru pada pekerjaan dan organisasinya. Langkah ini dirancang untuk mengakrabkan pegawai – pegawai baru dengan pekerjaan mereka, rekan kerja mereka, dan aspek – aspek kunci dari organisasi secara keseluruhan.

5. Pelatihan dan Pengembangan

Yaitu serangkaian kegiatan yang memberikan peluang untuk meningkatkan keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaan. Program pelatihan diberikan baik kepada karyawan yang baru diterima maupun kepada karyawan yang telah ada, dengan maksud untuk menghadapi situasi – situasi yang berubah. 6. Penilaian Prestasi

Untuk melihat apakah karyawan yang dilatih dan dikembangkan itu memperoleh manfaat dari apa yang mereka lakukan, maka perlu dilakukan evaluasi atau penilaian atas prestasi mereka. Tujuan penilaian prestasi kerja adalah untuk mengetahui apakah karyawan telah bekerja sesuai dengan standar – standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

7. Promosi, Transfer, dan Demosi

Apabila calon karyawan sudah diterima, diseleksi, dilatih dan dikembangkan, serta melakukan proses penilaian yang objektif, maka manajer perlu mengamati dan mengikuti pergerakan mereka dari tugas – tugasnya.


(20)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Perwujudan dan prinsip orang yang tepat pada jabatan yang tepat, baik dengan jalan promosi, penurunan, pemindahan, dan pemutusan hubungan kerja (PHK) memberikan manfaat yang besar baik bagi organisasi maupun karyawan itu sendiri.

Dalam struktur organisasi, kedudukan manajemen sumber daya manusia berada dalam hubungan lini, yaitu kedudukan yang memperoleh wewenang tertentu untuk mengarahkan dan mengendalikan para pegawai dalam organisasi. Sejumlah tanggung jawab manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut:

1. Menempatkan orang yang benar pada pekerjaan yang tepat. 2. Memperkenalkan pegawai baru dalam organisasi.

3. Melatih karyawan untuk jabatan mereka yang masih baru. 4. Meningkatkan kinerja jabatan setiap orang.

5. Mengendalikan biaya tenaga kerja.

6. Menciptakan dan mempertahankan semangat kerja. 7. Melindungi kesehatan dan kondisi fisik pegawai.

Dalam situasi tertentu, manajemen sumber daya manusia dapat menjalankan salah satu dari tiga fungsi berikut:

a) Fungsi lini, yaitu mengarahkan kegiatan dari orang – orang di dalam departemennya sendiri dan dalam bidang – bidang jasa.

b) Fungsi koordinatif, yaitu sebagai koordinator kegiatan personil.

c) Fungsi staf, yaitu membantu dalam hal pelatihan, penilaian, pengimbalan, penyuluhan, promosi, dan pemecatan karyawan.

Tujuan manajemen sumber daya manusia ialah agar perusahaan mendapatkan rentabilitas laba yang lebih besar, karyawan mendapatkan kepuasan dari pekerjaannya dan masyarakat


(21)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

memperoleh barang dan jasa yang baik dengan kerja yang wajar, sedangkan pemerintah mendapatkan pajak.

2.3 Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Memberdayakan orang berarti mendorong mereka lebih terlibat dalam keputusan dan aktivitas yang memengaruhi pekerjaan mereka (Smith, 2001:1). Dengan demikian, berarti memberi mereka kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka dapat memberikan gagasan baik dan mempunyai keterampilan mewujudkan gagasannya menjadi realitas.

Pemberdayaan merupakan perubahan yang terjadi pada falsafah manajemen yang dapat membantu menciptakan suatu lingkungan di mana setiap individu dapat mengunakan kemampuan dan energinya untuk meraih tujuan organisasi. Seorang karyawan memiliki wewenang dan berinisiatif untuk melakukan sesuatu yang dipandang perlu, jauh melebihi tugasnya sehari – hari (Cook dan Macaulay, 1997:2).

Apabila ingin memberdayakan orang, tugasnya adalah menemukan cara memindahkan mereka sebanyak mungkin dari posisi di mana mereka hanya melakukan apa yang disuruh dan tidak bertanya, ke dalam posisi mana mereka harus lebih banyak menunjukkan prakarsa dan bertindak secara aktif. Pemberdayaan merupakan proses yang hanya dapat dimulai dalam iklim di mana terdapat harapan tinggi; di mana setiap orang merasa dihormati dan dihargai; dan di mana orang menawarkan yang terbaik sepanjang waktu. Manajer puncak harus berada di belakang gerakan pemberdayaan orang. Tanpa dukungannya, perubahan kultural yang perlu menjadi sulit.

Dengan pemberdayaan, bisnis menjadi lebih dekat dengan pelanggan, dapat memperbaiki pelayanan dan akhirnya memenangkan kompetisi. Smith (2000 : 5) memandang ada dua hal yang menyebabkan perlunya pemberdayaan. Pertama, karena lingkungan eksternal telah berubah


(22)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

sehingga mengalihkan cara bekerja dengan orang dalam organisasi bisnis. Terdapat empat faktor yang menyebabkannya, yaitu:

1. Semakin intensifnya kompetisi sehingga organisasi perlu memberdayakan orang untuk menghadapi kompetisi.

2. Inovasi teknologi berubah cepat sehingga organisasi perlu memberdayakan orang lain untuk menggunakan teknologi sebaik mungkin.

3. Permintaan yang tetap atas kualitas yang lebih tinggi dan nilai yang lebih baik menyebabkan organisasi perlu memberdayakan orang untuk menemukan cara inovatif. 4. Tumbuhnya masalah ekologi menuntut organisasi perlu memberdayakan orang untuk

melaksanakan kebijakan ekologi.

Kedua, karena orangnya sendiri berubah. Sejak lama manajer memandang orang sebagai sumber daya yang paling berharga. Akhirnya, keamanan dan sukses ke depan suatu organisasi lebih tergantung pada bakat dan kecerdasan orang daripada faktor tanah, bangunan, pabrik, dan mesin. Pekerja benar – benar menjadi intellectual capital organisasi.

Apabila suatu organisasi menjalankan pemberdayaan, di kalangan anggota organisasi akan tumbuh perasaan menjadi bagian dari kelompok. Tumbuh perasaan puas dalam mengambil tanggung jawab untuk melaksanakan tugasnya. Terdapat perasaan bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang berharga dan memperoleh kesenangan dalam melakukan komunikasi dan kerjasama dengan orang lain.

Dengan demikian, pemberdayaan meningkatkan percaya diri dalam melakukan sesuatu, yang pada waktu sebelumnya tidak pernah percaya, mungkin dilakukan. Akibatnya akan terjadi peningkatan kepuasan kerja, kerjasama yang lebih dekat dengan orang lain, bekerja dengan tujuan yang lebih jelas, dan mendapatkan prestasi apabila tujuan tercapai. Bagi organisasi, pemberdayaan akan meningkatkan kinerja organisasi dan individu yang dapat mengembangkan


(23)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

bakatnya secara penuh. Departemen menjadi lebih antusias, aktif. Karyawan menguasai pemahaman dan keterampilan baru. Sementara manajer terdorong untuk bekerja lebih keras. Dalam situasi di mana kinerja organisasi rendah, produktivitas atau profitabilitas akan meningkat apabila manajer memberdayakan karyawannya.

Banyak organisasi yang gagal memperbaiki diri karena manajer yang mempunyai kekuasaan untuk melakukan perubahan tidak peduli atas masalah yang dihadapi. Sementara itu, orang yang berada di garis depan, yang memahami persoalannya, tidak mempunyai wewenang untuk melakukan sesuatu. Seringkali suatu organisasi membayar konsultan dengan mahal untuk memberitahu mereka bagaimana memperbaiki proses pekerjaan, padahal bawahannya dapat melakukannya.

Suatu keinginan untuk melakukan pemberdayaan seringkali menghadapi resistensi. Di satu sisi terdapat perasaan takut karena tidak pernah melakukan sebelumnya atau mungkin merasa pernah melakukan langkah pemberdayaan sebelumnya, namun tidak berjalan seperti diharapkan. Dengan demikian muncul pandangan bahwa pemberdayaan pada organisasinya tidak akan berjalan sehingga tidak merasa perlu berubah karena keadaan sekarang dirasakan baik saja. Keengganan sering terjadi pula karena merasa tidak cukup uang, staf, dan peralatan untuk melaksanakan pemberdayaan atau merasa bahwa pemberdayaan bukan pekerjaannya dan bahkan beranggapan tidak mempunyai waktu untuk menjalankan.

Untuk memberdayakan bawahannya, manajer harus mempercayai kemampuan dan komitmen orangnya. Sebaliknya bawahan harus mempercayai dan menghargai manajernya. Sebelum hal tersebut terjadi, manajer harus percaya bahwa pemberdayaan adalah mungkin dan bermanfaat (Smith, 2000:15). Dengan demikian, pemberdayaan memerlukan saling pengertian dan saling mempercayai antara atasan dan bawahan.


(24)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

2.4 Konsepsi Produktivitas Sumber Daya Manusia

Secara konseptual, produktivitas adalah hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan masukan yang diperlukan. Produktivitas dapat dikuantifikasi dengan membagi keluaran dengan masukan. Menaikkan produktivitas dapat dilakukan dengan memperbaiki rasio produktivitas, dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu (Blecher, 1987:3).

Produktivitas sering dibandingkan dengan standar yang sudah ditentukan sebelumnya. Apabila lebih banyak keluaran dihasilkan dari jumlah masukan yang sama, atau masukan lebih sedikit dapat dipergunakan untuk mendapatkan keluaran yang sama, produktivitas diperbaiki. Sebagai konsekuensinya, produktivitas yang lebih baik merupakan ukuran yang berharga tentang seberapa baik sumber daya dipergunakan dalam masyarakat. Hal itu berarti lebih sedikit masukan diperlukan untuk menghasilkan keluaran. Lebih sedikit pemborosan dan lebih baik konservasi sumber daya.

Produktivitas sering diukur dalam bentuk masukan dan keluaran ekonomi. Akan tetapi, masukan dan keluaran sumber daya manusia dan sosial juga merupakan faktor penting. Jika perilaku organisasi lebih baik, dapat memperbaiki kepuasan kerja sehingga terjadi peningkatan hasil sumber daya manusia. Produktivitas suatu kegiatan dikatakan meningkat apabila pengembangan program memberikan hasil tambahan sebagai produk sampingan atau by product. Pendapat lain mengemukakan bahwa suatu organisasi dikatakan produktif apabila mencapai tujuannya dan hal itu terjadi dengan mengubah masukan menjadi keluaran dengan biaya terendah. Produktivitas merupakan ukuran kinerja, termasuk efektivitas dan efisiensi.

Produktivitas dapat dipahami secara filosofis. Pernyataan yang digunakan adalah sebagai berikut: produktivitas adalah suatu sikap mental; menciptakan hari ini yang lebih baik dari kemarin, dan mengusahakan hari esok yang lebih baik dari hari ini. Produktivitas sering diartikan


(25)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

sebagai kemampuan seperangkat sumber – sumber ekonomi untuk menghasilkan sesuatu atau perbandingan antara pengorbanan (input) dengan penghasilan (output). Semakin kecil pengorbanan yang diperlukan untuk mencapai suatu target penghasilan dikatakan sebagai kegiatan produktif, sebaliknya makin tinggi input yang diperlukan untuk mencapai penghasilan tertentu dikatakan kurang produktif.

Secara lengkap definisi produktivitas yang dirumuskan oleh Dewan Produktivitas Nasional RI tahun 1983 (dalam Ravianto, 1986) adalah sebagai berikut:

1. Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.

2. Secara umum, produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan.

3. Produktivitas tenaga kerja mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu.


(26)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB III

TINJAUAN UMUM MENGENAI HOTEL EMERALD GARDEN INTERNATIONAL MEDAN

3.1 Sejarah Berdiri Hotel Emerald Garden International Medan

Hotel Emerald Garden International Medan terletak di jalan K.L Yos Sudarso No.1 Medan. Dibangun di atas tanah eks PTP IX. Lokasi ini sangat strategis karena letaknya dekat dengan pusat perbelanjaan, Airport Polonia, Pelabuhan Belawan, stasiun kereta api, Stasiun TVRI Medan, Rumah Sakit Kesdam I Bukit Barisan, serta kantor – kantor instansi pemerintah dan swasta.

Melihat perkembangan pariwisata yang pesat khususnya di bidang akomodasi, maka Arsyad Lis mempunyai gagasan yang tepat untuk mendirikan sebuah hotel yang bertaraf internasional untuk menampung wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Hotel ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan jasa akomodasi dan jasa lainnya bagi tamu yang menginap. Hotel Emerald Garden International Medan merupakan salah satu dari grup PT. Mujur Timber yang dimiliki oleh Arsyad Lis. Pelaksanaan pembangunan hotel dimulai


(27)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

tahun 1994, resmi dibuka untuk umum pada 15 Juni 1996 dengan General Manager pertama Mr. Dough King, dan sekarang digantikan oleh Mr. Jin Seah.

3.2 Klasifikasi Hotel Emerald Garden International Medan

Industri perhotelan bila dipandang dari beberapa aspek dapat dibagi dalam beberapa klasifikasi antara lain: berdasarkan tujuan penggunaan hotel, berdasarkan lokasi hotel, berdasarkan hotel plan usage, berdasarkan besaran (size) hotel, berdasarkan lamanya tamu menginap, berdasarkan kegiatan tamu selama menginap, berdasarkan golongan tamu penginap, dan berdasarkan tingkat pelayanan hotel. Hotel Emerald Garden International Medan dapat diklasifikasikan berdasarkan:

a. Berdasarkan tujuan penggunaan hotel

Berdasarkan tujuan penggunaan hotel selama menginap, hotel ini termasuk

business hotel karena banyak digunakan oleh kalangan pebisnis atau usahawan. b. Berdasarkan lokasi hotel

Berdasarkan lokasi hotel, maka hotel ini termasuk city hotel karena didirikan di pusat kota.

c. Berdasarkan hotel plan usage

Berdasarkan hotel plan usage, maka hotel ini termasuk continental plan, yaitu harga kamar sudah termasuk makan pagi dengan standar continental breakfast dan

cocktail diperuntukkan bagi executive room dan suite, dan european plan, yaitu tarif diperhitungkan hanya untuk kamar saja (room only), pesanan makanan dibayar tersendiri oleh tamu hotel, plan ini diperuntukkan bagi supervisor room.


(28)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Berdasarkan besaran (size) hotel, maka hotel ini termasuk average hotel karena kapasitas yang dimiliki hotel adalah 163 kamar.

e. Berdasarkan lamanya tamu menginap

Berdasarkan lamanya tamu menginap, maka hotel ini termasuk transient hotel, karena tamu menginap relatif singkat, hanya 1 atau 2 malam saja.

f. Berdasarkan kegiatan tamu selama menginap

Berdasarkan kegiatan tamu selama menginap, maka hotel ini termasuk

convention hotel, karena menyediakan fasilitas dan kemampuan untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan konvensi.

g. Berdasarkan golongan tamu penginap

Berdasarkan golongan tamu penginap, maka hotel ini termasuk business hotel, karena banyak digunakan oleh kalangan bisnis atau usahawan.

h. Berdasarkan tingkat pelayanan hotel

Berdasarkan tingkat pelayanan hotel, maka hotel ini termasuk hotel berbintang empat (****). Hal ini ditentukan berdasarkan kelengkapan dan kondisi bangunan, peralatan, pengelolaan serta mutu pelayanan sesuai dengan persyaratan penggolongan hotel di dalam Ketentuan Usaha dan Penggolongan Hotel yang disusun berdasarkan SK Menparpostel RI No. KM.94/HK.1103/MPPT/87 tanggal 28 Desember 1987, yang teknis pelaksanaannya diatur berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata No:14/U/II/88 tentang Pelaksanaan Ketentuan Usaha dan Penggolongan Hotel.

3.3 Fasilitas – fasilitas Hotel Emerald Garden International Medan

Hotel Emerald Garden International Medan dengan predikat hotel bintang empat (****) dan bertaraf internasonal berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk menarik perhatian tamu


(29)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

dan calon tamunya. Oleh karena itu Hotel Emerald Garden International Medan menawarkan fasilitas terbaik mereka. Adapun fasilitas – fasilitas yang dimiliki antara lain:

a) Room

Sebagai hotel berklasifikasi bintang empat (****) dan bertaraf internasional, Hotel Emerald Garden International Medan mengoperasikan 163 kamar.

No. Tipe Kamar Banyaknya Harga Kamar

(US$)

1 Penthouse Suite 2 325

2 Executive Suite King 6 210

3 Executive Deluxe King 16 135

4 Executive Deluxe Twin 13 135

5 Superior King 64 95

6 Superior Twin 60 95

7 Extra Bed - 15

Total 163

Harga kamar belum termasuk 10% service. Fasilitas yang terdapat dalam kamar adalah

- Kamar tidur

- Kamar mandi dengan shower, bathtub, hair drier, toilet, amenities

- Telepon - Televisi - Ruang tamu - Safety deposit box

- Mini bar

- Luggage rack

- Dustbin

b) Dining and Entertainment


(30)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Coffee house ini berkapasitas 120 – 140 kursi yang terletak di lantai satu dan menghadap ke swimming pool. Beroperasi selama 24 jam menyajikan makanan khas Indonesia dan Eropa.

- Ho Phin Court

Restoran ini terletak di lantai satu, bersebelahan dengan Meranti Coffee House. Restoran ini menyajikan makanan khas Cina (Chinese food), berkapasitas 150 kursi, ruang VIP ada tujuh buah. Setiap ruang VIP berkapasitas 10 – 12 kursi. Tata ruang menggambarkan nuansa Cina.

Restoran ini dilengkapi dengan akuarium laut sehingga tamu bebas memilih makanan laut yang diinginkan untuk dimasak, dan langsung diambil dari akuarium tersebut.

- Banquet

Hotel Emerald Garden International Medan memiliki Grand Ballroom

yang berkapasitas 800 – 1000 kursi dengan penataan meja theatre style. Gedung ini digunakan khusus untuk penyelenggaraan party atau function lainnya seperti seminar, rapat, pelantikan pelantikan, wisuda, ulang tahun, lokakarya. Menu yang disajikan, seperti: makanan ringan, berbagai jenis minuman baik minuman yang beralkohol, soft drink, aneka juice, Continental menu, Asian menu.

- Executive Lounge

Hotel ini juga mengoperasikan sebuah executive lounge yang terletak di lantai delapan. Menyediakan alcoholic drinks, non alcoholic drinks, makanan ringan.


(31)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Lobby Lounge merupakan tempat yang berdekatan dengan lobby, di lantai satu. Menyediakan alcoholic drinks, non alcoholic drinks, makanan ringan. Ruangan ini digunakan sebagai tempat beristirahat, membaca, dengan kapasitas 40 – 50 kursi.

- Room Service

Room service merupakan salah satu outlet penjualan makanan dan minuman pada bagian food and beverage department. Bagian ini khusus menyelenggarakan pelayanan bagi tamu – tamu hotel yang membutuhkan makanan dan minuman di kamarnya. Hotel menyediakan pelayanan kamar selama 24 jam (24 hours room service). Melayani penghidangan makanan Indonesia, makanan asing, minuman tanpa alkohol, minuman alkohol.

- Ebony Bar and Karaoke

Ini merupakan ruangan khusus, terletak di lantai dua. Menyediakan fasilitas karaoke bagi tamu yang ingin menyanyi, mendengar alunan musik, sambil bersantai dan menikmati berbagai macam minuman baik alkohol maupun non alkohol, juga tersedia aneka makanan ringan.

c) Sporting and Recreating

- Swimming pool and terrace

Kolam renang terletak di belakang bangunan utama berhadapan dengan Meranti Coffee House. Di samping kolam renang terdapat open stage yang biasanya digunakan untuk acara – acara tertentu, misalnya pesta ulang tahun yang diselenggarakan di luar function room.


(32)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Untuk memenuhi kebutuhan tamu yang berkaitan dengan olahraga dan kesehatan maka manajemen telah menyediakan beberapa fasilitas seperti fitness center dengan instruktur senam berpengalaman, tennis court, dan sarana olahraga lainnya.

d) Meeting facilities

Untuk keperluan rapat, pertemuan dan kegiatan lainnya, Hotel Emerald Garden International Medan juga memiliki ruangan berkapasitas 100 kursi dengan penataan theatre style, bernama Merbau Room, yang terletak di lantai dua. Dan untuk keperluan meeting bagi manajemen tersedia sebuah meeting room berkapasitas 15 kursi.

e) Store and Office Rental

Hotel Emerald Garden International Medan menyediakan ruangan untuk salon, travel agent, dan keperluan lainnya.

f) Fasilitas lain - Drug store

- Massage

- Laundry

- Fotokopi - Souvenir shop

- Telepon - Faximile

- Telex


(33)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Struktur Organisasi hotel disusun berdasarkan kebutuhan operasional demi terciptanya mekanisme kerja yang efektif dan efisien agar tercapai tujuan hotel. Penyelenggaraan hotel dengan tujuan komersial pada dasarnya menuntut penanganan secara profesional dan proporsional. Salah satu faktor penting untuk mencapainya ialah penentuan struktur organisasi dan tata kerja yang berorientasi kepada hasil – hasil yang hendak dicapai.

Pembentukan struktur organisasi hotel di Indonesia pada umumnya berpedoman pada aspek yang ingin ditekankan.

1. Penekanan kepada Posisi atau Jabatan

Pada struktur ini spesifikasinya ditekankan atas dasar hirarki, tugas serta tanggung jawab masing – masing posisi yang ada.

2. Penekanan kepada Gabungan Posisi dan Fungsi

Kecenderungan lain manajemen hotel ialah membentuk struktur organisasinya dengan penekanan kepada gabungan antara jabatan dengan bagian sehingga secara langsung akan menunjukkan dengan jelas kepada anggota organisasi apa jabatannya dan di dalam departemen mana ia ditempatkan.

BAB IV

PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA


(34)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Pada umumnya setiap perusahaan tentu menginginkan para karyawannya melaksanakan pekerjaannya dengan baik dengan produktivitas karyawan yang tinggi agar tujuan perusahaan tercapai. Di lain pihak karyawan menginginkan imbalan yang memadai serta sesuai dengan kontribusi yang mereka berikan pada perusahaan, maka terdapat hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan karyawannya. Imbalan yang diinginkan tersebut dapat berupa upah dan gaji dan dapat juga berupa imbalan pelengkap yang biasanya disebut tunjangan.

Definisi kesejahteraan karyawan menurut Hasibuan (2001:182) adalah: “Kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap (material dan non material) yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan, tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat”.

Program kesejahteraan yang berbentuk material biasanya yang berupa uang atau jaminan sosial seperti: dana pensiun, asuransi dan macam-macam tunjangan (Tunjangan Hari Raya, Tunjangan Transport dan lain-lain) sedangkan program kesejahteraan yang berbentuk non material biasanya bersifat pelayanan berupa fasilitas – fasilitas seperti: program pendidikan, program perumahan, program rekreasi, fasilitas koperasi, fasilitas kesehatan, dan fasilitas tempat ibadah, tempat parkir serta transportasi.

Program kesejahteraan yang baik adalah program yang mampu memenuhi kebutuhan – kebutuhan para karyawannya. Program kesejahteraan karyawan yang direncanakan dan dilaksanakan dengan baik akan memberikan rasa aman dan tenteram kepada karyawan, sehingga karyawan dapat memusatkan perhatian dan pikiran mereka sepenuhnya terhadap pekerjaannya.

Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas mereka meningkat adalah melalui program kesejahteraan karyawan yang harus disusun berdasarkan peraturan legal, berasaskan keadilan dan kelayakan serta


(35)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

berpedoman kepada kemampuan perusahaan. Kesejahteraan yang diberikan akan sangat berarti dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental karyawan beserta keluarganya.

Pelaksanaan program kesejahteraan karyawan misalnya, dengan memberikan tunjangan hari tua karyawan, memberikan cuti tahunan, memberikan tunjangan kesehatan, menyediakan fasilitas-fasilitas serta memperhatikan keamanan kerja untuk menjamin perlindungan kondisi fisik dan mental karyawannya yang pada akhirnya dapat menciptakan dan mendorong disiplin kerja.

Pemberian kompensasi sebagai balas jasa dari perusahaan atas kontribusi yang diberikan karyawan merupakan salah satu cara untuk dapat memenuhi kebutuhan karyawannya. Kompensasi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan, sehingga organisasi harus menerapkan sistem kompensasi dengan mempertimbangkan kepentingan oganisasi dan kepentingan karyawan. Dengan terakomodasinya kepentingan karyawan ini maka akan menimbulkan kepuasan bagi mereka yang selanjutnya akan mempengaruhi motivasi untuk bekerja secara produktif dan efisien. Istilah kompensasi sendiri diartikan sebagai bentuk return financial, jasa – jasa yang berwujud dan tunjangan – tunjangan yang diperoleh karyawan dengan berorganisasi. Dalam hal ini kompensasi sebagai salah satu reward yang berkaitan dengan keuangan seperti: gaji, status, promosi, benefit dan bonus. Bentuk reward yang lain adalah imbalan intrinsik, seperti pengakuan, pekerjaan yang menarik, partisipasi dalam pengambilan keputusan dan kesempatan kerja yang lebih menantang (Gibson, Ivancevich, dan Donnely : 1996).

Agar suatu kompensasi dapat mendorong karyawan untuk bekerja lebih produktif dan efisien, maka harus dapat menimbulkan kepuasan bagi mereka. Menurut Handoko (1996), apabila karyawan memandang kompensasi mereka tidak memadai maka prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja bisa menurun drastis.


(36)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

4.2 Ruang Lingkup Kompensasi

Menurut beberapa literatur, macam – macam kompensasi bervariasi. Kompensasi yang berarti penghargaan/ ganjaran ternyata tidak sekedar berbentuk pemberian upah/ gaji sebagai akibat dari pengangkatannya menjadi tenaga kerja sebuah organisasi/ perusahaan. Penghargaan atau ganjaran sebagai kompensasi harus dibedakan jenis – jenisnya sebagai berikut:

1. Kompensasi Langsung

Kompensasi langsung adalah penghargaan/ ganjaran yang disebut gaji atau upah, yang dibayar secara tetap berdasarkan tenggang waktu yang tetap. Sejalan dengan itu, upah atau gaji diartikan juga sebagai pembayaran dalam bentuk uang secara tunai atau berupa natura yang diperoleh pekerja untuk pelaksanaan pekerjaannya. Upah diartikan juga sebagai harga untuk jasa – jasa yang telah diberikan kepada orang lain.

Sedangkan Dewan Penelitian Pengupahan Nasional, mengartikan upah ialah suatu penerimaan sebagai suatu imbalan dari pemberi kerja kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan. Selanjutnya pengertian itu dilengkapi pula dengan mengetengahkan fungsi upah sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi yang dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, undang – undang, dan peraturan, yang dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja. Kompensasi langsung disebut juga upah dasar yakni upah atau gaji tetap yang diterima seorang pekerja dalam bentuk upah bulanan atau upah mingguan atau upah setiap jam dalam bekerja.


(37)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Kompensasi tidak langsung adalah pemberian bagian keuntungan/ manfaat lainnya bagi para pekerja di luar gaji atau upah tetap, dapat berupa uang atau barang. Misalnya THR, Tunjangan Hari Natal, dan lain – lain. Dengan kata lain kompensasi tidak langsung adalah program pemberian penghargaan/ ganjaran dengan variasi yang luas, sebagai pemberian bagian keuntungan organisasi/ perusahaan. Di samping contoh di atas, maka dapat pula berupa pemberian jaminan kesehatan, liburan, dan lain – lain.

3. Insentif

Insentif adalah penghargaan/ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja agar produktivitas kerjanya tingi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu – waktu. Oleh karena itu insentif sebagai bagian dari keuntungan, terutama sekali diberikan pada pekerja yang bekerja secara baik atau yang berprestasi. Misalnya dalam bentuk pemberian bonus, dapat pula diberikan dalam bentuk barang. Dalam manifestasinya dapat dibedakan antara kompensasi total dan kompensasi khusus.

a. Kompensasi Total

Kompensasi ini adalah keseluruhan penghargaan atau ganjaran yang diterima oleh seorang pekerja untuk seluruh pekerjaan yang dilakukannya sebagai kontribusinya pada pencapaian tujuan organisasi. Komponennya terdiri dari ketiga jenis kompensasi tersebut di atas yaitu gaji/ upah, beberapa jenis kompensasi tidak langsung, dan insentif.

b. Kompensasi Khusus

Kompensasi ini disebut juga penghasilan tambahan (park/ prequisite) yakni penghargaan/ ganjaran yang diberikan kepada pekerja dengan status tertentu dalam organisasi/ perusahaan. Kompensasi ini biasanya diberikan kepada manajer tingkat atas. Bentuknya antara lain berupa kendaraan perusahaan, tempat


(38)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

parkir khusus, pembayaran uang keanggotaan perkumpulan eksekutif untuk pertemuan dan olahraga (country club), dan lain – lain.

Dilihat dari cara pemberiannya, kompensasi dapat merupakan kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Kompensasi langsung merupakan kompensasi manajemen seperti upah dan gaji atau pay for performance, seperti insentif dan gain sharing. Program insentif dapat berupa insentif perorangan, insentif untuk seluruh perusahaan, dan program tunjangan. Dan gain sharing adalah bonus yang dikaitkan dengan kenaikan prodiktivitas yang dapat diukur. Sementara itu, kompensasi tidak langsung dapat berupa tunjangan atau jaminan keamanan dan kesehatan.

Kompensasi karyawan (Patten, 1997, dalam Dessler : 1997) berarti bahwa semua bentuk penggajian atau ganjaran yang mengalir kepada karyawan dan timbul dari karyawan mereka. Kompensasi memiliki tiga jenis, meliputi:

a) Pembayaran uang secara langsung (direct financial payment) dalam bentuk upah, gaji, insentif, dan bonus.

b) Pembayaran tidak langsung (indirect payment) dalam bentuk tunjangan seperti asuransi dan liburan atas dana organisasi, asuransi, pensiun, bantuan pendidikan, absensi yang dibayarkan.

c) Ganjaran non finansial (non financial reward) seperti hal – hal yang tidak mudah dikuantitatifkan, yaitu ganjaran – ganjaran seperti pekerjaan yang lebih menantang, jam kerja yang lebih luwes, dan kantor yang lebih bergengsi (Dessler : 1997).

Sedangkan Michael dan Harold (1993) membagi kompensasi dalam tiga jenis, yaitu:

a. Kompensasi material (material compensation), yaitu tidak hanya bentuk uang, seperti gaji, bonus, dan komisi melainkan segala bentuk penguat fisik (physical reinforced),


(39)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

misalnya fasilitas parkir, telepon, ruang kantor yang nyaman, serta berbagai bentuk tunjangan, misalnya pensiun dan asuransi kesehatan.

b. Kompensasi sosial (social compensation), yaitu berhubungan dengan kebutuhan berinteraksi dengan orang lain, misalnya status, pengakuan sebagai ahli di bidangnya, penghargaan atas prestasi, promosi, kepastian masa jabatan, rekreasi, pembentukan kelompok pengambil keputusan.

c. Kompensasi aktivitas (activity compensation), yaitu kompensasi yang mampu mengkompensasikan aspek – aspek pekerjaan yang tidak disukainya dengan memberikan kesempatan untuk melakukan aktivitas tertentu. Misalnya, berupa kekuasan yang dimiliki seseorang untuk melakukan aktivitas di luar aktivitas rutinnya sehingga tidak timbul kebosanan kerja, pendelegasian wewenang, tanggung jawab, partisipasi dalam pengambilan keputusan.

Agar dapat memberikan keuntungan baik bagi individu maupun organisasi yang bersangkutan, maka sistem kompensasi harus dikelola dengan baik dan efektif. Tujuan manajemen kompensasi adalah sebagai berikut (Werther dan Davis, 2001:381):

1. Memperoleh personil berkualitas. 2. Mempertahankan karyawan yang ada.

3. Memastikan keadilan internal dan eksternal sehingga pekerjaan yang sama mendapatkan pembayaran yang sama dan pekerja dibayar sebesar apa yang diterima pekerja yang setingkat oleh perusahaan lain.

4. Menghargai perilaku yang diinginkan.

5. Mengawasi biaya pada batas kewajaran karena tanpa manajemen kompensasi yang efektif, pekerja dapat dibayar terlalu tinggi atau terlalu rendah.


(40)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

7. Efisiensi administratif selanjutnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka program kesejahteraan karyawan dapat dikelompokkan secara garis besar. Program – program tersebut adalah

a. Pensiun

Pemberian pensiun berarti bahwa perusahaan memberikan sejumlah uang tertentu secara berkala kepada karyawan yang telah berhenti bekerja setelah mereka bekerja dalam waktu yang lama atau setelah mereka mencapai suatu batas usia tertentu.

b. Asuransi

Program asuransi ini bisa berbentuk asuransi jiwa, asuransi kesehatan, atau asuransi kecelakaan. Di sini perusahaan bisa melakukan kerjasama dengan perusahaan asuransi untuk menanggung asuransi karyawannya. Perusahaan yang melakukan administrasi pembayaran provisinya, yang bisa menjadi tanggung jawab perusahaan atau karyawan atau kombinasi antara perusahaan dan karyawan. Jadi provisi bisa dibayar oleh perusahaan atau oleh karyawan melalui pemotongan gaji, atau kombinasi di antara keduanya.

Seandainya perusahaan telah mengasuransikan karyawannya, menurut Undang Undang Kecelakaan Tahun 1947, perusahaan tetap berkewajiban memberikan ganti rugi kepada para karyawannya yang telah mengalami kecelakaan. Kini perusahaaan telah memperkenalkan bentuk asuransi yang disebut dengan Asuransi Tenaga Kerja (Astek). c. Pemberian kredit

Pemberian kredit kepada karyawan yang membutuhkan bisa diorganisir oleh manajemen, bisa pula oleh para karyawan itu sendiri dengan mendirikan perkumpulan atau koperasi simpan pinjam. Pada bentuk koperasi simpan pinjam, pihak manajemen


(41)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

hanya menjadi pengawas saja untuk menjamin agar koperasi yang didirikan itu berjalan dengan baik. Koperasi ini berfungsi membantu para anggota dalam soal keuangan.

d. Kegiatan olahraga

Kegiatan olahraga bisa dimaksudkan untuk sekedar memelihara kesehatan atau untuk mengejar prestasi. Kegiatan ini dapat diserahkan kepada pilihan individu masing – masing atau disponsori oleh perusahaan.

e. Kegiatan sosial

Kegiatan sosial ini dapat dilakukan misalnya dengan darmawisata bersama – sama atau membentuk kelompok – kelompok khusus, seperti drama, musik, dan sebagainya.

f. Penyediaan kafetaria/ kantin

Penyediaan kafetaria/ kantin ini dimaksudkan untuk mempermudah para karyawan yang ingin makan dan tidak sempat pulang. Diharapkan degan penyediaan kafetaria ini perusahan bisa memperbaiki gizi yang disajikan.

g. Perumahan

Sulitnya memperoleh tempat tinggal yang layak di kota – kota menyebabkan banyak karyawan yang menghadapi masalah untuk memilih tempat tinggal. Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan menyediakan fasilitas perumahan (kadang bukan untuk semua karyawan) berupa rumah dinas, asrama, atau hanya memberikan tunjangan perumahan. Dari berbagai penelitian disimpulkan bahwa karyawan yang mempunyai rumah sendiri lebih stabil dalam hal perputaran kerja. Oleh karena itu, perusahaan kadang– kadang memberikan bantuan keuangan kepada karyawan – karyawan kunci (key personnel) untuk memperoleh rumah.


(42)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Di sini perusahaan menyediakan toko perusahaan, di mana para karyawan dapat membeli berbagai barang, terutama barang – barang yang dihasilkan perusahaan dengan harga yang lebih rendah.

i. Fasilitas kesehatan

Penyediaan fasilitas kesehatan erat dengan pembuatan program pemeliharaan kesehataan karyawan, juga karena ada peraturan pemerintah yang mengatur masalah keamanan dan kesehatan karyawan di dalam menjalankan pekerjaannya.

Fasilitas kesehatan ini bisa berupa poliklinik yang lengkap dengan dokter dan perawatnya atau sekedar memberi tunjangan kesehatan yang bisa digunakan berobat pada dokter yang ditunjuk perusahaan dengan memperoleh ganti rugi dari perusahaan. Mengenai siapa yang bisa menggunakan fasilitas ini tergantung dari kebijaksanaan manajemen bersama – sama dengan pihak organisasi buruh (jika ada). Mungkin, hanya karyawan yang bersangkutan yang boleh menggunakan fasilitas ini, mungkin juga seluruh anggota karyawan yang tercantum dalam daftar gaji atau dibatasi hanya untuk tiga orang anak saja.

j. Fasilitas keuangan

Pemberian fasilitas ini dimaksudkan agar para karyawan tidak menghadapi kesulitan dalam mengatur keuangannya. Karyawan yang tidak mempunyai masalah keuangan akan bekerja lebih tenang.

k. Fasilitas pendidikan

Fasilitas ini disdiakan dengan maksud membantu para karyawan yang ingin meningkatkan pengetahuan mereka. Fasilitas yang disediakan biasanya berupa perpustakaan yang dapat dimanfaatkan oleh para karyawan yang ingin menambah pengetahuan mereka sendiri dengan jalan membaca.


(43)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

l. Bantuan sosial

Merupakan bantuan yang diberikan perusahaan sehubungan dengan adanya musibah, seperti kematian/ kemalangan. Di samping itu, pengusaha bisa saja memberikan bantuan kepada pensiunan untuk memperoleh fasilitas pelayanan pengobatan/ perawatan kesehatan, diberikan secara fisik atau diganti dengan sejumlah uang dengan besaran tertentu sesuai tarifnya.

m. Jaminan sosial

Jaminan sosial merujuk kepada fasilitas yang diberikan agar pekerja memperoleh perlindungan sehubungan pekerjaannya, sehingga ada jaminan ketenangan saat bekerja maupun setelah memasuki masa pensiun. Sebagai contoh, pekerja memperoleh kompensasi gaji penuh atau bantuan biaya akibat terjadinya kecelakaan yang menimpa dirinya, sakit, dan pada saat telah memasuki pensiun. Pekerja yang sakit memperoleh biaya perawatan/ pengobatan serta selama sakit tetap memperoleh gaji. Untuk memberi jaminan hari tua pengusaha wajib mengikutsertakan pekerjanya dalam program pensiun. n. Tunjangan hari raya kegamaan

Tunjangan Hari Raya Kegamaan yang selanjutnya disebut THR adalah pendapatan pekerja yang wajib dibayarkan oleh pengusaha kepada pekerja atau keluarganya menjelang hari raya keagamaan yang berupa uang atau dalam bentuk lainnya paling lambat sepekan menjelang Hari Raya, sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.PER-04/MEN/1994 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja di Perusahaan.

Menurut Menakertrans, besar tunjangan hari raya ditetapkan sekurang - kurangnya satu kali gaji pokok dan tunjangan tetap selama tahun bulan. Pembayaran THR tepat waktu sangat membantu pekerja untuk memenuhi kebutuhan dalam


(44)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

merayakan hari besar keagamaan. Bagi perusahaan yang benar – benar mengalami kesulitan keuangan sehingga tidak memungkinkan memberikan THR kepada pekerjanya, diminta segera mengajukan surat keberatan dan permohonan penundaan pembayaran pada gubernur atau bupati/ wali kota setempat.

o. Tunjangan transportasi

Tunjangan ini sangat diperlukan untuk meringankan pengeluaran karyawan. Dan tunjangan transportasi sebaiknya dibuat sesuai dengan kebutuhan transportasi yang ada.

4.3 Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja

Dalam upaya meningkatkan produktivitas, terlebih dahulu kita perlu mengetahui faktor – faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas. Upaya peningkatan produktivitas pada dasarnya adalah bagaimana mengendalikan faktor – faktor yang mempengaruhi produktivitas tersebut. Faktor – faktor yang mempengaruhi produktivitas diuraikan di bawah ini.

1) Pendidikan dan latihan

Pendidikan membentuk dan menambah pengetahuan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih cepat dan tepat, sedangkan latihan membentuk dan meningkatkan keterampilan kerja. Semakin tinggi tingkat pendidikan dan latihan seseorang, semakin tinggi pula tingkat produktivitasnya. Rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia dewasa ini merupakan suatu indikasi rendahnya produktivitas angkatan kerja di Indonesia. Dengan demikian, peningkatan kualitas pendidikan dan program – program latihan kerja merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak. Seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi memungkinkan dia untuk bekerja lebih produktif daripada orang lain yang tingkat pendidikannya rendah. Hal ini dikarenakan orang yang


(45)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

berpendidikan tinggi memiliki cakrawala atau pandangan yang lebih luas sehingga mampu untuk bekerja atau mendapatkan lapangan kerja.

2) Gizi dan kesehatan

Makanan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi dalam rangka kelangsungan hidup. Untuk menjaga kesehatan, diperlukan makanan yang mengandung gizi yang cukup. Seseorang yang dalam keadaan sehat atau sehat jasmani/ badan dan rohani/ jiwa akan dapat berkonsentrasi dengan baik dalam pekerjaannya. Dengan makanan yang mengandung gizi cukup akan membuat seeorang tidak cepat lelah dalam bekerja. Sebaliknya jika makanan yang dimakan oleh seorang pekerja kurang memenuhi persyaratan gizi, akan menyebabkan pekerja cepat lelah, sehingga produktivitas menjadi menurun atau rendah.

3) Motivasi/ kemauan

Motivasi merupakan proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu. Menurut Goal Theory : P = F (M)

di mana: P = performance

M = motivation

Produktivitas/ prestasi seseorang tergantung pada motivasi orang tersebut terhadap pekerjaan yang dilakukan. Semakin tingi motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan, semakin tinggi pula tingkat produktivitasnya.

Menurut Expectancy Theory : P = M × A

di mana: P = performance

M = motivation


(46)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Semakin tinggi motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu pekerjaan, semakin tinggi pula tingkat produktivitasnya dengan anggapan bahwa kemampuan orang tersebut tidak berubah.

4) Kesempatan kerja

Kesempatan kerja dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Dalam pengertian mikro kesempatan kerja berarti:

a. Adanya kesempatan untuk bekerja.

b. Pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan dan keterampilan pekerja (the right man on the rightplace).

c. Adanya kesempatan untuk mengembangkan diri yang akan dapat menjadikan pekerja lebih kreatif.

Keterampilan dan produktivitas seseorang berkembang melalui dan di dalam pekerjaan. Keterampilan tertentu yang tidak diterapkan dalam jangka waktu cukup lama dapat menurun atau menghilang sama sekali. Sebaliknya keterampilan yang diterapkan secara terus – menerus dapat berkembang. Peningkatan produktivitas dalam masyarakat erat kaitannya dengan upaya – upaya perluasan kesempatan kerja yang menjamin bahwa setiap orang yang ingin bekerja memperoleh pekerjaan sesuai dengan kemampuannya. Rendahnya produktivitas kerja seseorang sering diakibatkan oleh kesalahan penempatan, dalam arti seseorang tidak ditempatkan dalam pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan dan keterampilannya. Bentuk kesalahan dalam penempaan itu ada dua jenis dan keduanya merupakan pengangguran terselubung dipandang dari segi produktivitas, yaitu:

a. Menempatkan seseorang dalam pekerjaannya di luar kemampuannya, baik karena pendidikannya yang terlalu rendah atu karena bidang pendidikan dan pengalaman yang berlainan.


(47)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

b. Menempatkan seseorang yang pendidikannya cukup tinggi dan pengalamannya cukup banyak dalam pekerjaan yang tidak menuntut persyaratan pendidikan dan pengalaman sebanyak itu.

Penempatan yang salah ini disebabkan oleh dua hal, yaitu:

1. Kelemahan manajemen atau pimpinan yang kurang mengetahui gambaran tugas yang sebenarnya dan kemampuan bawahannya di lingungan kerja. Aspek ini bersifat mikro dan menyangkut tugas manajemen.

2. Ketidakseimbangan pasar tenaga kerja.

Aspek ini bersifat makro dan menuntut perlu adanya perencanaan tenaga kerja yang terpadu dengan perencanaan pembangunan, pendidikan dan latihan.

5) Kemampuan manajerial pimpinan

Prinsip manajemen adalah peningkatan efisiensi. Sumber – sumber digunakan secara maksimal, termasuk tenaga kerja sendiri. Penggunaan sumber – sumber tersebut dikendalikan secara efisien dan efektif. Manajemen personalia menyangkut soal penggunaan yang optimal dari sumber tenaga kerja manusia dalam perusahaan.

6) Kebijaksanaan pemerintah

Usaha peningkatan produktivitas sangat sensitif terhadap kebijaksanaan pemerintah di bidang produksi, investasi, perizinan usaha, teknologi, moneter, fiskal, distribusi, dan lain– lain.

Ada beberapa faktor yang menentukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan, yaitu sebagai berikut:

1) Kepuasan kerja. Karyawan yang merasa puas tentu secara alamiah akan berupaya mencapai tingkat kepuasan yang tinggi dengan cara mengoptimalkan hasil kerja (output).


(48)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Jika output yang dihasilkan tidak sebanding dengan semangat yang diberikan maka kepuasan kerja justru akan ikut menurun sehingga produktivitas pun juga akan menurun. 2) Input. Besar kecilnya input yang dimasukkan dalam sebuah proses produksi akan

menentukan hasil akhir (output) dari sebuah pekerjaan. Input yang dimiliki karyawan dalam bekerja antara lain: motivasi, tenaga, sikap pengetahuan dan keterampilan, sarana yang mendukung, dan lingkungan kerja.

3) Waktu kerja. Jam kerja yang lama mendorong karyawan untuk terus memperbanyak dan meningkatkan hasil kerja mereka. Namun faktor ini sifatnya sangat relatif karena harus didukung oleh faktor lainnya seperti input.

Dari ketiga faktor penentu produktivitas kerja di atas, faktor input dapat memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian produktivitas kerja, misalnya keterampilan. Keterampilan diperoleh melalui proses belajar dan berlatih. Keterampilan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan – pekerjaan bersifat teknis.

Timpe, Dale A (1989), mengemukakan bahwa ada beberapa faktor kunci untuk mencapai produktivitas dan kreativitas tinggi.

1) Keahlian dan manajemen yang bertanggung jawab. Untuk mencapai produktivitas tinggi, setiap anggota harus diberi motivasi tinggi, positif dan secara penuh ikut melaksanakan pekerjaan (tanggung jawab) sesuai keahlian yang dimiliki.

2) Kepemimpinan yang luar biasa. Dari semua faktor kepemimpinan manajerial memiliki pengaruh terbesar dalam produktivitas. Pemimpin sejati menghasilkan orang – orang terbaik karena pemimpin mengeluarkan reaksi emosional positif yang kuat, dan orang cenderung memenuhi kebutuhan mereka dan tumbuh di bawah kepemimpinan yang efektif.


(49)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

3) Kesederhanaan organisasi dan operasional. Susunan organisasi harus diusahakan agar sederhana, luwes dan dapat disesuaikan dengan perubahan, selalu berusaha mengadakan jumlah tingkat minimum yang konsisten dengan operasi yang efektif. Semua kendala operasional harus dikurangi hanya pada saat benar – benar diperlukan.

4) Kepegawaian yang efektif. Menambah lebih banyak karyawan belum tentu berarti meningkatkan produktivitas. Dan sebelum mempekerjakan orang baru seharusnya dipastikan dahulu bahwa karyawan yang ada sekarang sudah berkinerja menurut kemampuan.

5) Tugas yang menantang. Tugas merupakan kunci untuk proses yang kreatif dan produktif. Setiap individu mempunyai suatu suasana khusus kegiatan kreatif dan produktif yang tinggi. Yang perlu dipahami di sini adalah jangan sekali – kali memberikan tugas kepada orang yang memiliki keterampilan yang dipersyaratkan; berikan tugas itu kepada orang yang menginginkannya dan senang melakukannya; dan jangan sekali – kali memberikan tugas, yang dalam keadaan lain, Anda sendiri tidak akan mau menerima.

6) Perencanaan dan pengendalian tujuan. Perencanaan yang tidak efektif menyebabkan kebocoran besar dalam produktivitas, misalnya orang yang tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka, tugas yang tidak satu fasa (bertalian) dengan tugas lain, pelaksanaan di atas atau di bawah kinerja, dan operasi yang sebentar – sebentar berhenti dan mulai lagi. Sebaliknya perencanaan yang efektif dapat meningkatkan produktivitas operasional, yaitu membantu memastikan penggunaan sumber daya dengan sebaik – baiknya, memadukan semua aspek program ke dalam sesuatu yang efisien.

7) Pelatihan manajerial khusus. Karena manajemen jelas menjadi faktor utama bagi produktivitas organisasi mana pun, menjadi sangat penting bahwa organisasi harus berusaha mengembangkan suatu komitmen terhadap produktivitas dalam seluruh tim


(50)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

manajemennya, dan memberikan kepada anggota tim tersebut sarana yang berguna untuk menerapkan usaha peningkatan produktivitas yang efektif dalam seluruh organisasi.

Produktivitas mempunyai keterkaitan atau memberikan dampak terhadap kegiatan lainnya. Produktivitas dapat meningkatkan kepuasan kerja, mendorong terjadinya penyederhanaan kerja, meningkatnya keterpaduan dan spesialisasi kerja. Produktivitas dapat ditingkatkan dengan mengubah desain tempat kerja. Meningkatnya produktivitas, di samping memberikan kepuasan kerja kepada pekerja individu dan kelompok, mendorong motivasi mereka untuk meningkatkan kinerja lebih baik lagi.

Karyawan yang merasa puas secara alamiah akan berusaha meningkatkan hasil kerja mereka (output). Meningkatnya output kerja merupakan istilah lain dari apa yang disebut sebagai produktivitas kerja. Dengan demikian, produktivitas menyangkut hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh di dalam proses produksi (Sulistiani dan Rosidah, 2003).

Untuk dapat menyatakan bahwa karyawan telah memiliki produktivitas tinggi atau sebaliknya diperlukan standar atau ukuran yang diformulasikan secara jelas.

Secara umum pengukuran produktivitas berarti perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda (Sinungan, 2000):

1) Perbandingan – perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukkan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan, namun hanya mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya.

2) Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas, seksi, proses) dengan lainnya. Pengukuran seperti itu menunjukkan pencapaian relatif.

3) Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya, dan inilah yang terbaik sebagai masukan perhatian pada sasaran/ tujuan.


(51)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

4.4 Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatkan Produktivitas Kerja

Program kesejahteraan karyawan yang direncanakan dan dilaksanakan dengan baik akan memberikan rasa aman dan tenteram kepada karyawan, sehingga karyawan dapat memusatkan perhatian dan pikiran mereka sepenuhnyabterhadap pekerjaannya. Di bawah ini adalah dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan program kesejahteraan bagi karyawan.

• Karyawan Hotel

1. Meningkatkan semangat kerja dan kesetiaan karyawan

Perhatian perusahaan dengan pelaksanaan program kesejateraan ini secara efektif tentu menimbulkan kepuasan kerja bagi karyawan. Oleh karena itu, karyawan menjadi lebih bersemangat dalam bekerja.

2. Meningkatkan disiplin kerja karyawan

Dengan adanya pelaksanaan program kesejahteraan, diharapkan dapat memenuhi berbagai kebutuhan para karyawan sehingga menimbulkan disiplin yang tinggi, karena dengan disiplin yang tinggi berarti karyawan bersedia bekerja dengan sungguh – sungguh.

3. Penurunan tingkat absensi karyawan

Pelaksanaan program kesejahteraan dapat menciptakan ketenangan, semangat kerja sehingga karyawan menjadi lebih disiplin dan loyal terhadap perusahaan.

4. Meningkatkan prestasi kerja karyawan

Karyawan akan berusaha meningkatkan prestasi kerja karena adanya kompensasi yang diberikan perusahaan apabila karyawan tersebut dapat mencapai target perusahaan. Dan ini merupakan hal yang menjanjikan dan menjadi pendorong bagi karyawan.


(52)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

• Terhadap perusahaan/ hotel

1. Penarikan tenaga kerja yang lebih efektif

Dengan pelaksanaan program kesejahteraan, maka manajemen menjadi lebih terorganisasi dan teratur sehingga proses penarikan tenaga kerja lebih terkendali, efektif, dan memudahkan manajemen.

2. Perbaikan hubungan masyarakat

Dengan pelaksanaan program kesejahteraan, maka akan memberikan citra positif di mata masyarakat. Dengan demikian, menimbulkan reaksi positif bagi masyarakat untuk memilih hotel tersebut sebagai pilihan untuk menginap atau mengadakan event – event.

3. Pengurangan pengaruh organisasi buruh, baik yang telah ada maupun yang potensial Biasanya organisasi buruh menimbulkan ketidaknyamanan bagi perusahaan itu sendiri dan menghalangi perusahaan dalam melaksanakan tujuan yang diinginkan. Oleh sebab itu, setiap perusahaan pasti menginginkan agar pengaruh organisasi buruh dapat ditekan.

4. Pengurangan campur tangan pemerintah dalam organisasi

Perusahaan juga tidak menginginkan campur tangan pemerintah dalam mengatur perusahaannya sendiri sehingga dapat bergerak dengan leluasa.


(1)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

4.4 Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatkan Produktivitas Kerja

Program kesejahteraan karyawan yang direncanakan dan dilaksanakan dengan baik akan memberikan rasa aman dan tenteram kepada karyawan, sehingga karyawan dapat memusatkan perhatian dan pikiran mereka sepenuhnyabterhadap pekerjaannya. Di bawah ini adalah dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan program kesejahteraan bagi karyawan.

• Karyawan Hotel

1. Meningkatkan semangat kerja dan kesetiaan karyawan

Perhatian perusahaan dengan pelaksanaan program kesejateraan ini secara efektif tentu menimbulkan kepuasan kerja bagi karyawan. Oleh karena itu, karyawan menjadi lebih bersemangat dalam bekerja.

2. Meningkatkan disiplin kerja karyawan

Dengan adanya pelaksanaan program kesejahteraan, diharapkan dapat memenuhi berbagai kebutuhan para karyawan sehingga menimbulkan disiplin yang tinggi, karena dengan disiplin yang tinggi berarti karyawan bersedia bekerja dengan sungguh – sungguh.

3. Penurunan tingkat absensi karyawan

Pelaksanaan program kesejahteraan dapat menciptakan ketenangan, semangat kerja sehingga karyawan menjadi lebih disiplin dan loyal terhadap perusahaan.

4. Meningkatkan prestasi kerja karyawan

Karyawan akan berusaha meningkatkan prestasi kerja karena adanya kompensasi yang diberikan perusahaan apabila karyawan tersebut dapat mencapai target perusahaan. Dan ini merupakan hal yang menjanjikan dan menjadi pendorong bagi karyawan.


(2)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

• Terhadap perusahaan/ hotel

1. Penarikan tenaga kerja yang lebih efektif

Dengan pelaksanaan program kesejahteraan, maka manajemen menjadi lebih terorganisasi dan teratur sehingga proses penarikan tenaga kerja lebih terkendali, efektif, dan memudahkan manajemen.

2. Perbaikan hubungan masyarakat

Dengan pelaksanaan program kesejahteraan, maka akan memberikan citra positif di mata masyarakat. Dengan demikian, menimbulkan reaksi positif bagi masyarakat untuk memilih hotel tersebut sebagai pilihan untuk menginap atau mengadakan event – event.

3. Pengurangan pengaruh organisasi buruh, baik yang telah ada maupun yang potensial Biasanya organisasi buruh menimbulkan ketidaknyamanan bagi perusahaan itu sendiri dan menghalangi perusahaan dalam melaksanakan tujuan yang diinginkan. Oleh sebab itu, setiap perusahaan pasti menginginkan agar pengaruh organisasi buruh dapat ditekan.

4. Pengurangan campur tangan pemerintah dalam organisasi

Perusahaan juga tidak menginginkan campur tangan pemerintah dalam mengatur perusahaannya sendiri sehingga dapat bergerak dengan leluasa.


(3)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Akhir – akhir ini, program kesejahteraan karyawan telah mengalami perkembangan yang luas. Banyak alasan yang menjadikan makin diperhatikannya masalah kesejahteraan karyawan. Pendekatan paternalis terhadap masalah personalia tampaknya menjadi salah satu sebab utama. Pendekatan ini menganggap bahwa manajemen adalah ayah bagi para karyawan. Karena itu, sudah selayaknya jika manajemen memikirkan kesejahteraan karyawannya.


(4)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Pendekatan ini juga dipengaruhi oleh makin berkembangnya organisasi – organisasi buruh, sehingga majikan merasa kuatir terhadap tingkah laku para karyawannya. Akibatnya, majikan berusaha memberikan apa yang dirasa baik untuk para karyawan agar mereka tidak membentuk organisasi buruh. Perhatian pemerintah yang makin meningkat terhadap persoalan kesejahteraan karyawan dan persaingan yang makin ketat, juga menjadi sebab lain yang meningkatkan perhatian pengusaha terhadap masalah kesejahteraan karyawan.

Program kesejahteraan itu sendiri memiliki peranan yang penting, selain terhadap timbulnya kepuasan yang berdampak pada meningkatnya produktivitas kerja juga terhadap kinerja manajemennya. Manfaat yang diperoleh dari diselenggarakannya program kesejahteraan karyawan adalah

a. Penarikan tenaga kerja yang lebih efektif b. Perbaikan semangat dan kesetiaan karyawan

c. Penurunan tingkat absensi dan perputaran tenaga kerja d. Perbaikan hubungan masyarakat

e. Pengurangan pengaruh organisasi buruh, baik yang telah ada maupun yang potensial f. Pengurangan campur tangan pemerintah dalam organisasi

5.2 Saran dan Kritik

Dalam penulisan kertas karya ini, penulis menyadari adanya kekurangan yang timbul baik dari segi tata bahasa, pemahaman, dan sebagainya. Oleh sebab itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun sehingga di kemudian hari dapat lebih baik lagi. Atas kritik dan sarannya penulis mengucapkan terima kasih.


(5)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Cowling, Alan and Philip James. 1996. The Essence of Personnel Management and Industrial Relations. Yogyakarta: Andi.

Ghani, M.A. 2003. Sumber Daya Manusia dalam Perspektif. Jakarta: Ghalia.

Nawawi, Hadari. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press.

Sirait, Justine T. 2006. Memahami Aspek – Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta: Grasindo.

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Yuli, S.B.C. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press.


(6)

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

N a m a : Eva Friska Simangunsong

Tempat / Tanggal Lahir : Tebing Tinggi / 23 Desember 1987

Alamat : Jl. Jamin Ginting No. 690 F P. Bulan Medan Hobby : Membaca, menyanyi

Nama Orang Tua

a. Ayah : Manser Simangunsong b. Ibu : Saudi Marlina Sianturi Jumlah Saudara : 3 ( Tiga )

Pendidikan

1993 – 1994 : TK Ostrom Methodist Tebing Tinggi 1994 – 2000 : SD Ostrom Methodist Tebing Tinggi 2000 – 2003 : SMP Negeri 2 Tebing Tinggi 2003 – 2006 : SMA Negeri 1 Tebing Tinggi