Definisi Program Kesejahteraan PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN UNTUK MENINGKATKAN

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009. USU Repository © 2009 Struktur Organisasi hotel disusun berdasarkan kebutuhan operasional demi terciptanya mekanisme kerja yang efektif dan efisien agar tercapai tujuan hotel. Penyelenggaraan hotel dengan tujuan komersial pada dasarnya menuntut penanganan secara profesional dan proporsional. Salah satu faktor penting untuk mencapainya ialah penentuan struktur organisasi dan tata kerja yang berorientasi kepada hasil – hasil yang hendak dicapai. Pembentukan struktur organisasi hotel di Indonesia pada umumnya berpedoman pada aspek yang ingin ditekankan. 1. Penekanan kepada Posisi atau Jabatan Pada struktur ini spesifikasinya ditekankan atas dasar hirarki, tugas serta tanggung jawab masing – masing posisi yang ada. 2. Penekanan kepada Gabungan Posisi dan Fungsi Kecenderungan lain manajemen hotel ialah membentuk struktur organisasinya dengan penekanan kepada gabungan antara jabatan dengan bagian sehingga secara langsung akan menunjukkan dengan jelas kepada anggota organisasi apa jabatannya dan di dalam departemen mana ia ditempatkan.

BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN UNTUK MENINGKATKAN

PRODUKTIVITAS KERJA

4.1 Definisi Program Kesejahteraan

Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009. USU Repository © 2009 Pada umumnya setiap perusahaan tentu menginginkan para karyawannya melaksanakan pekerjaannya dengan baik dengan produktivitas karyawan yang tinggi agar tujuan perusahaan tercapai. Di lain pihak karyawan menginginkan imbalan yang memadai serta sesuai dengan kontribusi yang mereka berikan pada perusahaan, maka terdapat hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan karyawannya. Imbalan yang diinginkan tersebut dapat berupa upah dan gaji dan dapat juga berupa imbalan pelengkap yang biasanya disebut tunjangan. Definisi kesejahteraan karyawan menurut Hasibuan 2001:182 adalah: “Kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap material dan non material yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan, tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat”. Program kesejahteraan yang berbentuk material biasanya yang berupa uang atau jaminan sosial seperti: dana pensiun, asuransi dan macam-macam tunjangan Tunjangan Hari Raya, Tunjangan Transport dan lain-lain sedangkan program kesejahteraan yang berbentuk non material biasanya bersifat pelayanan berupa fasilitas – fasilitas seperti: program pendidikan, program perumahan, program rekreasi, fasilitas koperasi, fasilitas kesehatan, dan fasilitas tempat ibadah, tempat parkir serta transportasi. Program kesejahteraan yang baik adalah program yang mampu memenuhi kebutuhan – kebutuhan para karyawannya. Program kesejahteraan karyawan yang direncanakan dan dilaksanakan dengan baik akan memberikan rasa aman dan tenteram kepada karyawan, sehingga karyawan dapat memusatkan perhatian dan pikiran mereka sepenuhnya terhadap pekerjaannya. Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas mereka meningkat adalah melalui program kesejahteraan karyawan yang harus disusun berdasarkan peraturan legal, berasaskan keadilan dan kelayakan serta Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009. USU Repository © 2009 berpedoman kepada kemampuan perusahaan. Kesejahteraan yang diberikan akan sangat berarti dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental karyawan beserta keluarganya. Pelaksanaan program kesejahteraan karyawan misalnya, dengan memberikan tunjangan hari tua karyawan, memberikan cuti tahunan, memberikan tunjangan kesehatan, menyediakan fasilitas-fasilitas serta memperhatikan keamanan kerja untuk menjamin perlindungan kondisi fisik dan mental karyawannya yang pada akhirnya dapat menciptakan dan mendorong disiplin kerja. Pemberian kompensasi sebagai balas jasa dari perusahaan atas kontribusi yang diberikan karyawan merupakan salah satu cara untuk dapat memenuhi kebutuhan karyawannya. Kompensasi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan, sehingga organisasi harus menerapkan sistem kompensasi dengan mempertimbangkan kepentingan oganisasi dan kepentingan karyawan. Dengan terakomodasinya kepentingan karyawan ini maka akan menimbulkan kepuasan bagi mereka yang selanjutnya akan mempengaruhi motivasi untuk bekerja secara produktif dan efisien. Istilah kompensasi sendiri diartikan sebagai bentuk return financial, jasa – jasa yang berwujud dan tunjangan – tunjangan yang diperoleh karyawan dengan berorganisasi. Dalam hal ini kompensasi sebagai salah satu reward yang berkaitan dengan keuangan seperti: gaji, status, promosi, benefit dan bonus. Bentuk reward yang lain adalah imbalan intrinsik, seperti pengakuan, pekerjaan yang menarik, partisipasi dalam pengambilan keputusan dan kesempatan kerja yang lebih menantang Gibson, Ivancevich, dan Donnely : 1996. Agar suatu kompensasi dapat mendorong karyawan untuk bekerja lebih produktif dan efisien, maka harus dapat menimbulkan kepuasan bagi mereka. Menurut Handoko 1996, apabila karyawan memandang kompensasi mereka tidak memadai maka prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja bisa menurun drastis. Eva Friska Simangunsong : Dampak Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Emerald Garden International Medan, 2009. USU Repository © 2009

4.2 Ruang Lingkup Kompensasi