Uji koefisien Regresi Linier Berganda Sejarah Umum Perusahaan

Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 1 y r = ][ [ ] . 2 2 2 1 2 1 1 1 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − i i i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n 2.Koefisien Korelasi antara Y dengan 2 X = 2 1 y r ][ [ ] . 2 2 2 2 2 2 1 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − i i i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n Koefisien korelasi mengambil nilai antara -1 dan +1 dua variabel berkorelasi negatif maka nilai koefisien akan mendekati -1, jika dua variabel tidak berkorelasi maka koefisien korelasi mendekati nol, sedangkan jika dua variabel berkorelasi positif maka nilai koefisien akan mendekati +1 Untuk lebih mudah mengetahui seberapa jauh derajat keeratan antara variabel-variabel tersebut, dapat dilihat dari perumusan dibawah ini : -1,00 ≤ r ≤ -0,80 berarti berkorelasi kuat secara negatif -0,79 ≤ r ≤ -0,50berarti berkorelasi sedang secar negati -0,49 ≤ r ≤ 0,49 berarti berkorelasi lemah 0,50 ≤ r ≤ 0,79 berarti berkorelasi sedang secara positif 0,80 ≤ r ≤ 1,00 berarti berkorelasi kuat secara positif

2.8 Uji koefisien Regresi Linier Berganda

Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 Keberartian adanya variabel-variabel bebas dalam regresi linier ganda perlu diuji untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh yang diberikan pada variabel takbebas. Dan cara pengujian tersendiri mengenai koefisien-koefisien regresi tersebut, dimana dalam hal ini digunakan uji statistik t t-student. Dimisalkan mempunyai model regresi ganda sebagai berikut: k k i X b X b X b b Y ... 2 2 1 1 + + + = Yang ditaksir oleh regresi berbentuk : k k X b X b X b b Y + + + = ∧ ... 2 2 1 1 Adanya kriteria bahwa variabel-variabel bebas tersebut memberikan pengaruh yang berarti atau tidak terhadap variabel tak bebas akan diuji hipotesis H melawan hipotesis 1 H dalam bentuk: H : k i i ,... 2 , 1 : = = β 1 H : k i i ,... 2 , 1 : = ≠ β Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan kekeliruan baku taksiran k y s ,... 2 , 1 2 jadi untuk melihat kekeliruan baku dari koefisien b 1 adalah: 1 ,..., 2 2 2 2 , 1 . i i y bi R x k s s − = ∑ perhitungan statistit t i = bi i s b dengan distribusi student t serta dkn-k-1,dimana kriterianya adalah : tolak H jika hit F tabel F ;k;n-k-1 Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 terima H jika hit F tabel F ;k;n-k-1 β BAB 3 SEJARAH SINGKAT PT. ASKES REGIONAL I MEDAN

3.1 Sejarah Umum Perusahaan

Periode Awal kemerdekaan Pada tahun 1948, konsep Rembursment dikembangkan dan dikenal dengan nama ”Restitute Regeling 1948”. Ada dua hal yaitu yang pertama pegawai pemerintah dengan gaji kurang dariRp 850,- per bulan, berhak atas pelayanan saat penjajahan, pemeliharaan kesehatan pegawai pemerintah mengacu pada ”Staablad” 1101938, yang kedua yaitu pegawai pemerintah dengan gaji lebih dari Rp 850,- per bulan, berhak atas pelayanan di fasilitas pemerintah, fasilitas swasta diganti 97 dan sisanya 3 deduction dari gaji. Melalui sistem restitusi dan pembiayaan fee for service, terdapat banyak masalah, antara lain besarnya klaim yang diajukan dan kecenderungan Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 penyalahgunaan atau klaim fiktif sehingga makin memberatkan dana rutin Departemen Kesehatan. Periode Tahun 1960-an UU 91960 tentang pokok-pokok kesehatan, menggariskan kebijakan pemerintah dalam bidang kesehatan antara lain: Hak warga negara untuk pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan. Pelayanan kesehatan merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah dan masyarakat . Pada tanggal 20 Desember 1960 dikeluarkan instruksi menteri kesehatan No.86531 tentang ”Jakarta Pilot Project” yang merupakan pengembangan program pemeliharaan kesehatan PNS dan penerima pensiun beserta anggota keluarganya dimana: a. Sistem Restitusi dan fee for service dibayarkan pada pemberi pelayanan kesehatan yang bertujuan pengendalian biaya. b. PNS, penerima pensiun dan anggota keluarganya mendapat hak sama, dimana pada fasilitas pemerintah seluruhnya gratis dan pada fasilitas swasta hanya untuk rawat inap dan obat. Dimulainya konsep ”Asuransi Kesehatan” Dimulainya keuangan yang dihadapi melalui sistem Restituti dan ”Jakarta Pilot Project” yang pertama kali melibatkan seluruh instansi terkait. Terjadi kesepakatan, menggunakan 50 dana yang terhimpun dari potongan 10 gaji Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 dan 5 pensiun sebagai sumber dana program pemeliharaan PNS, penerima pensiun dan anggota keluarganya. Sebagai dasar hukumnya diterbitkan Keputusan Presiden 2301968 15 Juli 1968 Periode BPDK 1968-1984 Periode ini dimulai dengan diterbitkannya Keputusan Presiden 2301968 dengan beberapa konsep dasar: a. Sumber dana dari potongan wajib 5 dari gaji pokok setiap bulan. b. Program dikelola oleh badan khusus, semi otonomi di lingkungan Depertemen Kesehatan yaitu ”Badan Penyelengara Dana Pemeliharaan Kesehatan” atau BPDK. c. Cakupan peserta adalah PNS dan keluarganya, penerima pensiunan PNS dan ABRI beserta keluarganya. Periode PHB 1984-1992 Setelah berjalan 16 tahun, banyak hal baru yang diperbaiki dan tidak mungkin untuk tetap dipertahankan sebagai BPDK, dan melalui PP No.22 dan 23 tahun 1984 dimulailah 23 April 1986 dengan dilantiknya direktur PHB . Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 Profesionalisme dan efisiensi dalam rangka peningkatan mutu pelayanan peserta merupakan landasan dari berbagai upaya dan program yang dilakukan pada masa PHB antara lain : a. Penerapan sistem rujukan, wilayah dan konsep dokter keluarga di mulai sejak tahun 1986. b. Pemberlakuan Daftar Harga Obat PDHO dimulai sejak tahun 1987 dan dievaluasidirevisi setiap tahun, disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi kedokteran. c. Penerapan sistem kapitas bagi pelayanan kesehatan tingkat pertama secara nasional, dimulai sejak tahun 1968. d. Penerapan tarif paket pelayanan rawat jalan dan rawat inap tingkat lanjutan rumah sakit dimulai sejak tahun 19871988. Periode PT. ASKES 1992-Sekarang Pada tahun 1989, saat penyerahan kartu PHB bagi presiden Soeharto, Direksi PHB mendapat pengarahan untuk mengembangkan kepesertaannya di luar PNS, yaitu kepada pegawai badan usaha dan badan lainya. PHB memerlukan fleksibilitas usaha untuk melakukan pengembangan terhadap pegawai badan usaha dan badan lainya. PHB memerlukan fleksibelitas usaha untuk melakukan pengembangan terhadap sistem pelayanan kesehatan dan pembiayaannya. Hal ini harus dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut : a. Semakin berkembangnya teknologi kedokteran dan pengobatan Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 b. Semakin meluasnya penyebaran fasilitas pelayanan kesehatan, dan c. Semakin tingginya tingkat kesadaran fasilitas peserta akan mutu pelayanan, dimana secara keseluruhan hal tersebut tidak sejalan dengan jumlah pendanaan yang relatif terbatas. Kemudian dilakukan penyempurnaan PP 221984 menjadi PP 691991, dimana dalam PP1991 terdapat perkembangan kepesertaan, yaitu: a. Peserta wajib dilakukan dari PNS, penerima pensiun PNS, Penerima pensiun Angkatan Bersenjata Republik Indonesia PEPABRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan dan anggota keluarganya, peserta Sukarela yang terdiri dari; Pegawai, Penerima Pensiun dan anggota keluarga dari badan usaha, Yayasan, Institusi, Lembaga Pendidikan serta badan usaha lainya. b. Untuk menyelenggarakan program kerja yang mencakup peserta wajib dan sukarela, diperlukan perubahan status perusahaan, sehingga melalui PP No.61992 dimulailah periode PT. Persero Asuransi Kesehatan. Makna Logo sebagai Visi dan Misi Perusahaan Logo sebuah perusahaan sangat erat kaitannya dengan identitas perusahaan tersebut. Secara umum Lambang Logo Perusahaan mempunyai Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 makna, misi dan tujuan yang terkandung di dalamnya, baik dari tulisan ataupun warna yang digunakan. Untuk lebih jelasnya Logo PT. Persero ASKES Indonesia adalah sebagai berikut : 1. Palang Putih melambangkan PT. Persero Asuransi Kesehatan Indonesia sebagai penyelenggara di bidang kesehatan. 2. Panah arah jarum jam warna hijau birutosca: Panah berjumlah 4 empat buah mengelilingi palang putih mengartikan PT.Persero Askes indonesia menyelenggarakan ”managed care” yang memberikan pemeliharaan kesehatan yang komprehensif terdiri dari 4 empat bentuk pelayanan yaitu; Promotif, Preventif, Akuratif dan Rehabilitatif, yang diberikan secara kontiniu dan berstruktur, karena itu keempat panah tidak terputus. Panah berwarna hijau birutosca menandakan loyalitas para pesertanya yang menjadi asset utama PT. Persero Askes Indonesia. 3. Tulisan ASKES Tulisan ASKES dalam huruf besar dimana aksara; Aksara AS berwarna kuning atau emas yang menekankan pada pelayanan yang bersifat emas. Aksara KES berwarna putih melambangkan ASKES tidak menyelenggarakan sendiri pemeliharaan kesehatannya, tapi juga bekerjasama dengan Instansi yang lain. Pinggiran kata ASKES diarsir dengan warna hijau birutosca untuk menunjukkan pada loyalitas ASKES pada pesertanya. Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 Struktur Organisasi Organisasi merupakan perkumpulan orang-orang dengan tujuan yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama harus memiliki struktur organisasi yang baik. Dengan adanya struktur organisasi orang dapat mengetahui tugasnya sesuai dengan tujuan pokok yang digariskan oleh pimpinan. Tanpa struktur organisasi yang baik maka tujuan perusahaan sulit untuk dicapai. Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 PT. Persero Asuransi Kesehatan Indonesia terdiri dari organisasi Kantor Pusat dan Organisasi Daerah. Organisasi Kantor Pusat disusun berdasarkan PP No.6 tahun1992 dan anggaran dasar perusahaan. Kegiatan Perusahaan dalam Setiap Bidang Berikut ini akan diuraikan dengan singkat tugas dari masing-masing bidang yang ada pada PT. Persero Asuransi Kesehatan Indonesia Regional I Medan Sumatera Utara: 1. Kepala Kantor Regional Memimpin, merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan program perusahaan yang dilaksanakan PT. Askes Persero Regional maupun PT.Askes Persero Cabang serta membina PT. Askes Persero KabupatenKotamadya sesuai dengan kebijakan Direksi. 2. Bidang SDM UMUM a. Menyelenggarakan ketatausahaan dan tata naskah kearsipan Kantor Cabang. b. Menyelenggarakan pengolahan Sumber Daya Manusia. Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 c. Menyelenggarakan pengadaan sarana dan prasarana termasuk obat. d. Melaksanakan kegiatan penunjang lainnya. e. Menyelenggarakan kegiatan umum yang tidak termasuk kegiatan bidang lainnya. f. Berperan dalam menyiapkan kegiatan ikatan kerjasama dengan PPK dan badan usaha lainnya. g. Melakukan pemeliharaan sarana perlengkapan dan gedung kantor. 3. Bidang Askes Sosial a. Menyelenggarakan Administrasi dan Pengolahan Obat-obatan b. Memberikan jaminan perawatan dan pelayanan canggih serta persetujuan pemakaian obat-obatan yang mahal. c. Menyusun Jaringan Pelayanan Kesehatan JPK bagi peserta. d. Melakukan penelitian dan besarnya ganti rugi atas klaim pelayanan kesehatan. e. Memantapkan pelaksanaan pelayanan dan pengendalian pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat miskin. f. Melakukan registrasi peserta dan pengurus penerbitan kartu peserta. 4. Bidang Keuangan a. Mengatur Cash-Flow kantor cabang b. Melakukan pengumpulan dan pengolahan dan realisasi anggaran kantor cabang. c. Menyelenggarakan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran keuangan perusahan. Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 d. Menyelenggarakan pengawasan angaran serta mengadakan bimbingan teknis pengolahan keuangan terhadap kantor perwakilan cabang. e. Menyelenggarakan tata arsip aktif keuangan perusahaan. f. Menyelenggarakan kantor perwakilan cabang. g. Menyelenggarakan verifikasi atau penanggungjawaban keuangan kantor perwakilan cabang. 5. Bidang Askes Komersial a. Menyusun rencana program penyelenggaraan pengembangan kepesertaan dan perluasan pangsa pasar. b. Melakukan survai, analisa dan menginventariskan pangsa pasar serta mengadakan pemasaran. c. Mengadakan pengumpulan dan pengolahan data kepesertaan dan hasil pemasaran. d. Melakukan registrasi peserta dan pengurus penerbitan kartu peserta. e. Melakukan hubungan kerjasama dengan badan usaha dan badan lainya. f. Menyiapkan ikatan kerjasama dengan badan usaha dan badan lainya. g. Melakukan promosi dan penjualan paket satuan kepada perusahaan dan masyarakat. h. Menyelengarakan penyuluhan bimbingan teknis dan bimbingan terhadap peserta dan pelaksanaan pelayanan kesehatan. Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 i. Menampung, menangani dan mengupayakan penyelesaian keluhan peserta. 6. Bidang Infomasi dan Perencanaan a. Mengkoordinir, menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Kantor Cabang RKAKC b. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan. c. Mengkoordinir rencana melaksanakan program dan kegiatan rutin. d. Melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana kerja anggaran Kantor Cabang. e. Melakukan pengunpulan dan pengolahan data. f. Menyusun sistem informasi serta melaksanaan pemeliharaan sistem perangkat lunak dan perangkat keras. g. Mengkoodinir penyusunan petunjuk teknis program dan anggaran h. Membuat laporan anggaran Kantor Cabang. 7. Askes Miskin a. Pembinaan dan peningkatan kerja sama serta pengendalian terhadap PPK yang ditunjuk. b. Menyusun analisa dan merencanakan kebutuhan obat dan alat kesehatan bagi masyarakat miskin. c. Menyelenggarakan Administrasi dan Pengolahan obat-obatan d. Memberikan jaminan perawatan dan pelayanan canggih serta persetujuan pemakaian obat-obatan yang mahal. e. Menyusun Jaringan Pelayanan Kesehatan JPK bagi peserta. Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 f. Melakukan penelitian dan besarnya ganti rugi atas klaim pelayanan kesehatan. g. Memantapkan pelaksanaan pelayanan dan pengendalian dan pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat miskin. h. Melakukan registrasi peserta dan pengurus BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Strategi Bauran Promosi