Manfaat Metode Penelitian Sistematika Penulisan Analisa regresi

Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh bauran promosi terhadap peningkatan jumlah peserta askes komersial Di PT Askes persero Reg.I Medan. 3. Untuk mengetahui apakah Bauran promosi yang ada pada PT.Askespersero Reg.I Medan sudah efektif.

1.5 Manfaat

1. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang bermanfaat dalam peningkatan usaha penjualan jasa asuransi kesehatan PT.Askes persero REG.I 2. Untuk menambah pengetahuan penulis dan mengaplikasikan teori-teori yang telah didapat selama kuliah.

1.6 Metode Penelitian

Untuk memperoleh data penulis menggunakan metode penelitian yaitu Penelitian Lapangan Field Research. Penelitian lapangan adalah suatu cara pengumpulan data yang akan dilakukan langsung dari objek penelitian, dalam hal ini adalah PT.Askes persero Regional I Medan. Data yang diperoleh merupakan data primer. Adapun tehnik pengumpulan data yang penulis lakukan dengan cara : 1. Pengamatan Observation, pengamatan dilakukan dengan melihat langsung hal-hal yang erat kaitannya dengan materi pembahasan. Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 2. Wawancara Interview, wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data dengan cara mengadakan tanya jawab kepada pihak-pihak yang berwenang memberikan data. Sedangkan pengolahan data yang penulis gunakan yaitu metode ”Analisis Regresi Berganda”.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini, sistematika yang penulis gunakan adalah : BAB 1 PENDAHULUAN Yang berisi tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan, Manfaat, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan menguraikan tentang Bauran Promosi, Pengertian Regresi, Regresi linier Berganda, Uji Regresi Linier Berganda dan Korelasi Regresi linier serta, Uji Koefisien Regresi Linier Berganda BAB 3 SEJARAH PERUSAHAAN Pada abad ini berisi tentang sejarah umum perusahaan

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 Pada bab ini dibahas tentang analisa dan pengolahan data, kemudian data pendapatan premi berdasarkan jumlah peserta dan jumlah badan usaha dengan Regresi Linier Berganda. BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini dicantumkan langkah-langkah pengolahan data dengan menggunaka sistem komputerisasi pada perangkat lunak SPSS. BAB 6 PENUTUP Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran sesuai dengan hasil analisis yang dilakukan. BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Bauran Promosi

Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya.Beberapa tugas khusus itu atau sering disebut bauran promosi adalah:

2.1.1 Personal selling

Personal selling adalah komunikasi langsung tatap muka antar penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Sifat-sifat personal sellling antara lain: 1. Personal Confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup , langsung, dan interaktif antara 2 orang atau lebih. 2. Cultivation, yaitu yang memungkinkan berkembangnya segala macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan suatu hubungan yang lebih akrab. 3. Response yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk mendengar, memperhatikan dan menanggapi Oleh karena sifat-sifat tersebut maka metode ini, mempunyai kelebihan antara lain operasinya lebih fleksibel karena penjual dapat mengamati reaksi pelanggan dan menyesuaikan pendekatannya, usaha yang sia-sia dapat diminimalkan, pelanggan yang berminat biasanya langsung membeli, dan penjual dapat membina hubungan jangka panjang dengan pelangganya. Aktivitas personal selling memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut : 1. Prospecting yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan mereka. 2. Targeting yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli. 3. Communicating yaitu memberi informasi mengenai produk perusahaan kepada pelanggan. Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 4. Selling yakni mendekati, memperesentasikan dan mendemonstrasikan, mengatasi penolakan , serta menjual produk pada pelanggan. 5. Servicing yakni memberikan berbagai jasa dan pelayanan pada pelanggan. 6. Information garthering yakni melakukan riset dan intelijen pasar. 7. Allocating yaitu menentukan pelangan yang dituju. Penjual yang ditugaskan untuk melakukan personal selling harus memenuhi kriteri-kriteria sebagai berikut : 1. Salesmanship Penjual harus memiliki pengetahuan tentang produk dan menguasai seni menjual, seperti cara mendekati pelanggan, memberikan presentasi dan mengatasi penolakan pelanggan, dan mendorong pembelian. 2. Negotiating Penjual harus mempunyai kemampuan untuk bernegosiasi tentang syarat- syarat penjualan. 3. Relationship marketing Penjual harus tahu cara membina dan memelihara hubungan baik dengan para pelangggan.

2.1.2 Mass Selling

Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu, metode ini memang tidak sefleksibel personal selling, namun merupakan alternatif yang Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak ramai pasar sasaran yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas. a. Periklanan Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah Bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan dan keuntungan suatu poduk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. b. Publisitas Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, yang mana organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. Publisitas merupakan pemanfatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan.

2.1.3 Promosi penjualan

Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera meningkatkan jumlah barangjasa yang dibeli pelanggan. Sifat-sifat yang terkandung dalam promosi penjualan, diantaranya adalah komunikasi, insentif, dan undangan invitation. Sifat komunikasi mengandung arti bahwa promosi penjualan mampu menarik perhatian dan memberi informasi yang memperkenalkan pelanggan pada produk. Sifat insentif Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 yaitu memberikan keistimewaan dan rangsangan yang bernilai bagi pelanggan, sedangkan sifat undangan adalah mengundang khalayak untuk membeli saat itu juga.

2.1.4 Public Relations

Public relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, kayakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Yang dimaksud dengan kelompok-kelompok tersebut adalah mereka yang terlihat mempunyai kepentingan, dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kelompok- kelompok tersebut bisa terdiri atas karyawan sekitar organisasi, pemasok, perantara, pemerintah, serta media massa.Dalam pelaksanaanya public relations dapat dilakukan oleh individu kunci dari suatu perusahaaan dan dapat pula dilakukan oleh lembaga formal dalam bentuk biro, departement, maupun seksi public relation dalam struktur organisasi. Banyak pakar mendefenisikan pengertian public relations berdasarkan sudut pandang masing-masing. Jika ditinjau dari aspek menajemen, maka public relation didefenisikan sebagai fungsi menajemen yang menilai sikap publik, menentukan kebijaksanaan seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan publik.

2.1.5 Direct Marketing

Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 Bila personal selling berupaya mendekati pembeli, iklan berupaya memberitahu dan mempengaruhi pelanggan, promosi penjualan berupaya memberitahu dan mempengaruhi pelanggan, promosi penjualan juga berupaya mendorong pembelian, dan public relation membangun dan memelihara citra perusahaan, maka direct marketing mengabungkan semua kegiatan tersebut dalam penjualan dalam penjualan langsung tanpa perantara. Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi disembarang lokasi.Dalam direct marketing, komunikasi ditujukan kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditangapai komsumen yang bersangkutan , baik melalui telepon, pos, atau datang langsung ke tempat pemasar. Di satu sisi, dengan berkembangnya sarana transportasi dan komunikasi mempermudah kontak dan transaksi dengan pasar, di mana perusahaaan relatif mudah mendatangi langsung calon pelanggan atau menghubungi melalui via telepon atau surat.

2.2 Strategi Promosi

Strategi promosi berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian komunikasi persuasif dengan pelanggan. Strategi promosi ini biasanya untuk menentukan proporsi personal selling, iklan dan promosi penjualan.ada lima strategi pokok dalam strategi promosi, yaitu: 1. Strategi pengeluaran promosi Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 2. Strategi bauran promosi 3. Strategi pemilihan media 4. Strategi penjualan 5. Starategi motivasi dan penyeliaan tenaga penjual Sebagai dasar kebijakan korporat dalam kegiatan pemasaran Askes Komersial disusun Corporate Marketing Directin setiap setahun sekali. Yang mencakup antara lain analisa internal dan eksternal, strategy, tactic, value, target premi perproduk perkantor cabang dan monitoring dan evaluasi.

2.2.1 Strategi pengeluaran promosi

Anggaran promosi merupakan bagian dari anggaran pemasaran, namun demikian tidak ada standar yang pasti mengenai seberapa besar pengeluaran untuk promosi yang harus dialokasikan.

2.2.2 Strategi Bauran Promosi

Startegi ini berupaya memberikan distribusi yang optimal dari setiap metode promosi. Tugas tersebut tidaklah mudah mengingat efektifitas masing-masing metode berbeda .Berikut ini merupakan faktor-faktor yang menentukan bauran promosi. 1. Faktor Produksi 2. Faktor pelanggan 3. Faktor anggaran Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009

2.2.3 Strategi Pemilihan Media

Tujuan dari strategi ini adalah memilih media yang tepat untuk kampaye iklan dalam rangka membuat pelanggan menjadi tahu, paham, menentukan sikap dan membeli produk yang dihasilkan perusahaan. Pemilihan media memerlukan dua keputusan, yaitu media apa yang akan digunakan, sarana media apa yang dipakai mis media elektronik televisi, radio, internet dan lain-lain. Strategi penjualan adalah memindahkan posisi pelanggan ketahap pembelian dalam proses pengambilan keputusan melalui penjualan tatap muka. Adapun tujuan dari strategi penjualan dinyatakan dalam penjualan. Tujuan ini dapat dipecah berdasarkan penentuan apakah volume penjualan yang ingin dicapai itu berdasarkan per wilayah operasi atau per sales person di dalam suatu wilayah operasi. Tujuan operasi juga biasanya dinyatakan dalam target gross margin, tingkat pengeluaran maksimum, atau pencapaian tujuan tertentu seperti merebut pelanggan pesaing.

2.2.4 Strategi Motivasi dan Penyeliaan Tenaga Penjual

Dalam hal ini suatu perusahaan harus memberi suatu motivasi bagi tenaga penjual, yaitu wiraniaga dapat dimotivasi dengan menggunakan penghargaan berbentuk finansial maupun non finansial. Selain itu penyeliaan juga sangat diperlukan untuk memastikan bahwa sales people bekerja dngan baik, menempatkan sales people pada lokasi kerja yang yang tepat memberi pelatihan Hotma Triana V. Harianja : Analisis Bauran Promosi Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Premi Jasa Asuransi Komersial PT. Askes Persero Regional I Medan, 2008. USU Repository © 2009 dan sebagai saluran komunikasi antara atasan dan bawahan. Metode penyeliaan bisa dilakukan secara langsung, dengan inspeksi mendadak, membuat sistem laporan kerja , rapat, atau koresponden.

2.3 Analisa regresi

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali ditemukan hubungan antara satu variabel dan satu atau lebih variabel lain.Misalnya, ”apakah nilai biaya iklan yang tinggi X akan mengakibatkan volume penjualan Y tinggi. Untuk mempelajari kemungkinan hubungan antara sepasang nilai X dan Y Istilah”regresi” diperkenalkan pertama kali oleh seorang ahli yang bernama Francis Galton sehubungan dengan penelitianya pada tahun 1886 terhadap tinggi manusia, yaitu antara anak dan tinggi orang tuanya. Dalam penelitianya Galton menemukan bahwa tinggi anak dari orang tua yang tinggi cendrung meningkat atau menurun dari berat rata-rata populasi. Garis yang menunjukkan hubungan tersebut garis regresi. Analisa regresi berkenaan dengan studi ketergantungan antara satu variabel yang disebut Variabel tak bebas Y dependent variable, pada satu atau lebih variabel-variabel bebas X Independent variable, dengan tujuan untuk menduga atau memperkirakan nilai rata-rata nilai dari variabel tak bebas Y berdasarkan nilai dari variabel bebas X

2.4 Analisis Regresi linier