Analisa Tingkat Kepuasan Peserta Askes Komersial Terhadap Pelayanan Kesehatan Di PPK (RS Herna) PT Askes (Persero) Regional 1 Medan
ANALISA TINGKAT KEPUASAN PESERTA ASKES
KOMERSIAL TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PPK.
(RS. HERNA) PT. ASKES (PERSERO) REGIONAL 1
MEDAN
TUGAS AKHIR
SEVENTINA SIAHAAN 052407035
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
MEDAN
2008
(2)
ANALISA TINGKAT KEPUASAN PESERTA ASKES
KOMERSIAL TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PPK.
(RS. HERNA) PT. ASKES (PERSERO) REGIONAL 1
MEDAN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
SEVENTINA SIAHAAN 052407035
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
MEDAN
2008
(3)
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan TUGAS AKHIR ini yang merupakan salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan di Universitas
Sumatera Utara Program studi DIII Statistika.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:
a. Keluargaku; kedua Orang tua, abang/kakak dan adekku Anita yang selalu memotivasi dan memberikan dukungan penuh kepada saya. b. Bapak Dr. Eddy Marlyanto, M.Sc., Selaku Dekan Matematika &
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
c. Bapak Saib Suwilo, M.Sc., Selaku Ketua Departemen Matematika Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
d. Bapak Drs. Open Darnius, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberi duku ngan, bimbingan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
e. Bagi semua pihak yang memberikan dukungan dan bantuannya. Khusus buat kedua sahabat seperjuanganku Ana dan sanri. Dan tak lupa juga buat My brother Ganda Siahaan.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih mempunyai kekurangan, baik dari segi materi maupun penyajiannya. Oleh karena itu penulis siap menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Tugas akhir ini.
Akhir kata penulis berharap agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan juga bagi pihak yang membutuhkannya. Sekian dan Terimakasih.
Medan, Juni 2008
(4)
DAFTAR ISI
halaman
Persetujuan i
Pernyataan ii
Penghargaan iii
Daftar Isi v
Daftar tabel vi
Daftar gambar vii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 3
1.4 Metodologi 3
1.5 Sistematika 4
BAB 2 LANDASAN TEORI 5
2.1 Pelayanan 5
2.1.1 Pengertian Pelayanan 5
2.1.2 Ruang Lingkup Pelayanan Kesehatan Program Askes
Komersial 7
2.1.3 Konsep Kualitas Pelayanan 8
2.2 Kepuasan Pelanggan 10
2.2.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan 10 2.2.2 Mengukur Kepuasan Pelanggan 12 2.2.3 Penentuan Nilai dan Kebutuhan Pelanggan untuk
Mencapai Kepuasan 14
BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA 16
3.1 Data Statistik 16
3.2 Analisa Data 18
BAB 4 PEMBAHASAN 24
4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas 24
4.2 Uji Chi-Kuadrat 29
4.2.1 Analisa Berdasarkan Jenis Kelamin Responden 53 4.2.2 Analisa Berdasarkan Umur Responden 55 4.2.3 Analisa Berdasarkan Lama Jadi Peserta 56
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 62
5.1 Program Komputer dan Statistika 62
(5)
5.3 Langkah-Langkah Pengolahan Data Dengan Spss 65
BAB 6 PENUTUP 68
6.1 Kesimpulan 68
6.2 Saran 68
Daftar pustaka viii
Lampiran ix
(6)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1 Tabel Hasil Koreksi Yates 59 Tabel 4.2 Tabel Hasil Uji Chi-Kuadrat 60
(7)
DAFTAR GAMBAR
halaman Gambar 2.1Konsep Kepuasan Pelanggan 11
(8)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada dekade terakhir, peningkatan kualitas akan jasa yang ditawarkan semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai keunggulan kompetitif. Dengan adanya peningkatan kualitas jasa yang baik maka dapat menimbulkan suatu loyalitas konsumen, dan kemungkinan besar menarik konsumen baru. Konsumen yang telah loyal pada suatu produk jasa juga dapat diartikan konsumen tersebut merasa terpuaskan kebutuhannya sehingga melakukan pembelian lebih dari sekali. Hal tersebut sangat menguntungkan perusahaan, karena melalui terpuasnya kebutuhan konsumen, konsumen tidak akan melirik perusahaan lain dan dalam proses loyalitas tersebut, kemungkinan besar terjadi promosi gratis dalam bentuk word of mouth yang dilakukan oleh konsumen loyal kepada konsumen lainnya.
Implementasi kualitas jasa yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa adalah dengan memberikan kualitas pelayanan (servis) yang terbaik bagi konsumen dengan tujuan untuk menciptakan kepuasan konsumen. Kualitas yang diberikan oleh perusahaan, akan menimbulkan persepsi konsumen terhadap kualitas yang diberikan kepadanya. Sering kali terdapat perbedaan antara harapan konsumen dengan persepsi konsumen terhadap kualitas yang diberikan oleh perusahaan. Untuk mengetahui apakah perusahaan telah memberikan kualitas jasa yang sesuai dengan harapan konsumen, maka perlu dilakukan evaluasi dari konsumennya.
(9)
Salah satu fasilitas kesehatan yang melayani peserta ASKES KOMERSIAL adalah rumah sakit Swasta, maka pelayanan kesehatan program Askes Komersial diserahkan kepada pihak lain. Ibarat menitipkan sesuatu kepada pihak lain, apalagi yang menyangkut hidup dan kehidupan, maka kepercayaan menjadi suatu hal sensitif. Bagaimana peserta akan dilayani dengan baik, bagaimana pelayanan diberikan sesuai haknya, bagaimana kelangsungan pelayanan tetap terjaga, adalah pertanyaan – pertanyaan yang wajar. Pihak yang menitipkan mestinya memiliki alat untuk memastikan bahwa sesuatu yang dititipkannya benar – benar terlaksana sesuai pemanfaatannya. Pelaksanaan pelayanan mestinya dapat dimanfaatkan peserta sesuai haknya.
1.2 Perumusan Masalah
Semakin meningkatnya tingkat persaingan dalam dunia bisnis menuntut perusahaan untuk lebih memperhatikan konsumen agar konsumen merasa puas atas jasa yang diterima. Dan konsumen yang merasa puas bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan yakni berupa loyalitas. Asuransi kesehatan sebagai perusahaan yang bergerak di sektor jasa menawarkan janji-janji pada nasabah dengan jalan memberikan pelayanan yang berkualitas berupa jaminan pelayanan kesehatan.
Berangkat dari pemahaman di atas, penulis penulis mencoba untuk mengukur tingkat kepuasan pasien peserta Askes Komersial dalam sebuah penelitian. Penelitian dilakukan dengan membandingkan antara HARAPAN dan KENYATAAN pelayanan
(10)
dari ASKES yang diselenggarakan PPK. Data diperoleh berdasarkan wawancara menggunakan kuesioner untuk melihat antara harapan dan kenyataan atas pelayanan yang diterima oleh peserta pada PPK. RS. Swasta yaitu RS. HERNA, penelitian dibatasi hanya untuk pelayanan kesehatan PPK. RS. Swasta HERNA.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat harapan peserta ASKOM terhadap pelayanan yang diselenggarakan PPK. Tujuan lainnya untuk mengetahui tingkat kepuasan peserta ASKOM terhadap pelayanan PPK. Dan manfaat dari penelitian ini adalah diperolehnya gambaran tingkat kepuasan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan PPK. Sehingga dapat membantu tersusunnya rencana perbaikan yang lebih fokus supaya kualitas pelayanan yang diberikan dapat ditingkatkan.
1.4 Metodologi
Penelitian ini merupakan studi untuk menentukan tingkat kepuasan peserta ASKOM terhadap pelayanan yang diselenggarakan PPK. PT. ASKES (Persero) khususnya Regional 1 Medan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh 30 peserta Askes Komersial yang sedang dirawat inap di RS. Herna dimulai dari tanggal 15 April 2008 s.d 15 Mei 2008.
1.5 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB 1 : PENDAHULUAN
(11)
Dalam bab ini diuraikan yang menjadi latar belakang masalah penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi penjelasan mengenai pengertian pelayanan, ruang lingkup pelayanan kesehatan program askes komersial dari Askes, kualitas pelayanan, dan konsep kualitas pelayanan.
BAB 3 : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tinjauan pustaka serta metode yang digunakan untuk menganalisa data yang mengacu pada bidang Statistika.
BAB 4 : PEMBAHASAN
Bab ini berisi proses pembahasan data yang telah diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini diuraikan cara pengolahan data dengan system yang telah dirancang dan melakukan pengujian program SPSS versi 15.0.
BAB 6 : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
(12)
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1Pelayanan
2.1.1 Pengertian Pelayanan
Pelayanan merupakan kegiatan yang tidak dapat didefinisikan secara tersendiri yang pada hakekatnya bersifat intangible (tidak teraba), yang merupakan pemenuhan kebutuhan dan tidak harus terikat pada penjualan produk atau pelayanan lain. Pelayanan dapat juga dikatakan sebagai aktivitas manfaat dan kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Hal ini disebabkan pelanggan suatu pelayanan seringkali juga melibatkan barang-barang yang melengkapinya misalnya makanan di restoran, tamu yang menginap di hotel, telepon dalam jasa komunikasi, buku yang dijual di toko buku, pemakaian listrik oleh pelanggan listrik dan sebagainya.
Sebagai suatu faktor dalam kinerja perusahaan yang bergerak di bidang jasa, pelayanan merupakan strategi penting dalam keberhasilan suatu perusahaan. Definisi pelayanan itu sendiri adalah: “Barang yang tidak kentara (intangible product) yang dibeli dan dijual di pasar melalui suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan”. Basu Swasta DH (1995, hal. 318)
(13)
Dari pengertian di atas dapat dilihat betapa peranan pelayanan sangat diperlukan yang dititikberatkan kepada para pelanggan yang datang ke perusahaan dengan harapan untuk mendapatkan kepuasan tertentu sehingga dapat menjadi pelanggan bagi perusahaan di masa yang akan datang. Sehingga diambil kesimpulan bahwa pelayanan yang efektif adalah pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggannya.
Ada empat bentuk pelayanan yang harus dikelola secara bersama-sama guna memperoleh hasil yang maksimal yaitu:
a) Pelayanan itu sendiri sebagai produk yang dijual. Dalam hal ini seorang marketer harus mampu mengangggap pelayanan yang dijual sebagai produk yang tersendiri dari berbagai elemen seperti feature, quality, dan style yang harus ditentukan di dalam pelayanan yang akan dijual.
b) Before sales service, yaitu pelayanan yang diberikan sebelum penjualan
berlangsung.
c) In–sales service, yaitu pelayanan yang diberikan pada waktu penjualan sedang
berlangsung.
d) After sales sevice, yaitu pelayanan yang diberikan setelah penjualan
berlangsung.
Pelayanan yang dilakukan oleh siapapun, bentuknya tidak terlepas dari 3 macam, yaitu:
a) Layanan dengan Lisan.
Dalam pelayanan dengan lisan ini berfungsi Humas benar-benar efektif sebagai pemberi informasi kepada pelanggan. Dengan kata lain pelayanan
(14)
lisan adalah komunikasi langsung kepada pelanggan. Layanan lisan haruslah sesuai dengan norma, budaya dan tingkah laku yang berlaku di Indonesia, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
b) Layanan melalui Tulisan.
Pelayanan melalui tulisan merupakan bentuk layanan yang paling menonjol dalam pelaksanaan tugas. Pelayanan dalam bentuk tulisan ini dilakukan berdasarkan pada jarak yang terlalu jauh antara pelanggan dengan produsen. Adapun pelayanan ini dapat digolongkan yaitu pelayanan berupa petunjuk dan pelayanan berupa reaksi tertulis atas permohonan.
c) Layanan Berbentuk Perbuatan.
Adapun pelayanan dalam bentuk perbuatan merupakan tindakan lanjut atas bertatap muka dengan pelanggan. Perlu disertai kesungguhan, ketrampilan dalam pelaksanaan pekerjaan dan disiplin agar hasilnya memenuhi syarat dan memuaskan mereka yang berkepentingan.
2.1.2 Ruang Lingkup Pelayanan Kesehatan Program Askes Komersial
Terdapat tiga paket ruang lingkup pelayanan yang dijamin oleh PT. ASKES, yaitu: I. Paket Utama, meliputi
1. Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) 2. Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) 3. Rawat Inap
(15)
II. Paket Tambahan 1. Persalinan 2. CT-Scan 3. MRI
4. Alat Kesehatan (Kaca Mata, Prothese Gigi, Prothese Alat Gerak, Alat Bantu Dengar, IOL, Implant, Pen, Screw)
III. Paket Khusus
a. Seluruh Pelayanan Paket Utama dan Tambahan b. Pelayanan Khusus, terdiri dari:
1) Pelayanan jantung (operasi, kateterisasi, dilatasi, pacu jantung dan thalium scanning jantung)
2) Pelayanan paru (operasi paru)
3) Pelayanan ginjal (ESWL, Transplantasi ginjal) 4) Tindakan Kedokteran Nuklir dan Radioterapi
2.1.3 Konsep Kualitas Pelayanan
Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas menekankan kepada aspek kepuasan pelanggan dan pendapatan. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan di mana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan meminimunkan atau meniadakan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan.
(16)
Sehubungan dengan peranan contac personal yang sangat penting dalam menentukan kualitas pelayanan, setiap perusahaan memerlukan service excellence. Yang dimaksud dengan service excellence adalah melayani pelanggan secara memuaskan. Secara garis besar ada empat unsur pokok konsep pelayanan unggul yaitu:
a. Kecepatan b. Ketepatan
c. Keramahtamahan d. Kenyamanan
Keempat komponen tersebut merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi, maksudnya pelayanan yang menjadi titik excellence. Ada beberapa dimensi atau atribut yang harus diperhatikan dalam upaya memperbaiki atau meningkatkan mutu pelayanan yaitu:
1. Ketepatan waktu pelayanan 2. Akurasi pelayanan
3. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan 4. Tanggungjawab
5. Kelengkapan
6. Kemudahan mendapatkan pelayanan 7. Variasi model pelayanan
8. Pelayanan pribadi
(17)
Pelayanan yang diberikan hendaknya pelayanan yang dapat memberikan rasa puas bagi si penerima layanan tersebut dan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dituntut untuk selalu disempurnakan dan ditingkatkan baik mutu ataupun kualitasnya pada masa yang akan datang.
2.2 Kepuasan Pelanggan
2.2.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan
Pelanggan adalah kata kunci bagi kesuksesan perusahaan. Peran yang demikian penting telah memaksa setiap perusahaan berupaya untuk menyusun kiat atau strategi untuk menarik mereka, sehingga mereka menjadi pelanggan produknya. Menurut Zulian Yamit (2001, hal 78): “kepuasan pelanggan adalah hasil (income) yang dirasakan atas penggunaan produk dan jasa sama atau melebihi harapan yang diinginkan”.
Ada beberapa kesamaan diantara beberapa definisi diatas, yaitu menyangkut komponen kepuasan pelanggan (harapan dan kinerja / hasil yang dirasakan). Umumnya harapan pelanggan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya bila dia membeli atau mengkomsumsi suatu produk (barang atau jasa). Sedangkan kinerja yang dirasakan pelanggan adalah persepsi pelanggan terhadap apa yang dia terima setelah mengkomsumsi produk yang dibeli.
(18)
Tujuan Perusahaan
Secara konseptual, kepuasan pelanggan dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1
Konsep kepuasan pelanggan
Sumber: Fandy Tjiptono, 2000, hal 147
Tingkat kepuasan merupakan perbandingan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja dibawah harapan, maka pelanggan akan kecewa. Pelanggan yang puas akan setia lebih lama, kurang sensitif terhadap harga dan memberi komentar yang baik tentang perusahaan. Pengertian customer mencakup tiga hal yaitu:
1. External customer, yaitu mereka yang mempunyai pengalaman terhadap
pelanggan yang diberikan oleh perusahaan.
2. Competitor customer, yakni customer yang ingin direbut oleh perusahaan, dari
perusahaan lain yang sejenis.
3. Internal customer, yaitu mereka yang menggunakan pada pelayanan internal untuk
menciptakan suatu pelayanan.
Kepuasan Pelanggan Produk
Nilai produk bagi pelanggan
Kebutuhan dan keinginan pelanggan
Harapan Pelanggan terhadap Produk
(19)
2.2.2 Mengukur Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan hasil (outcome) yang dirasakan atas penggunaan produk dan jasa, sama atau melebihi harapan yang diinginkan. Bagaimana mengetahui hasil yang dirasakan pelanggan melebihi atau kurang dari harapan yang diinginkan.
Kotler dalam Zulian Yamit (2001, hal. 80) mengemukakan beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan, metode tersebut antara lain:
1. Sistem Pengaduan
Sistem ini memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk memberikan saran, keluhan dan bentuk ketidakpuasan lainnya dengan cara menyediakan kotak saran. Setiap saran dan keluhan yang masuk harus menjadi perhatian bagi perusahaan, sebab saran dan keluhan itu pada umumnya dilandasi oleh pengalaman mereka dan hal ini sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap produk maupun terhadap perusahaan.
2. Survei Pelanggan
Survei pelanggan merupakan cara yang umum digunakan dalam mengukur kepuasannya misalnya, melalui surat pos , telepon, atau wawancara melalui kuesioner ataupun secara langsung.
3. Panel pelanggan
Perusahaan mengundang pelanggan yang setia terhadap produknya dan mengundang yang telah berhenti membeli atau telah pindah menjadi pelanggan perusahaan lain. Dari pelanggan setia akan diperoleh informasi tingkat kepuasan yang mereka rasakan dan pelanggan yang telah berhenti membeli. Apabila
(20)
pelanggan yang berhenti (customer loss rate) ini meningkatkan hal ini menunjukkan kegagalan perusahaan dalan memuaskan pelanggan.
Berikut ini sepuluh kunci sukses mengukur kepuasan pelanggan yaitu: 1. Frekuensi
Berapa kali perusahaan mengadakan survey untuk mengetahui kepuasan pelanggan? Biasanya paling tidak setiap 60 sampai 80 hari sekali.
2. Format
Siapa yang melakukan survei kepuasan pelanggan? Dapat dikatakan bahwa yang melakukan survei formal kepuasan pelanggan adalah pihak ketiga di luar pihak perusahaan dan hasilnya disampaikan kepada semua pihak dalam organisasi. 3. Isi
Isi (content) pertanyaan yang disajikan adalah pertanyaan standard dan dapat dikualifikasikan.
4. Desain isi
Tidak ada satupun instrument survei yang paling baik untuk setiap kondisi. Oleh karena itu perusahaan harus mendesain survei secara sistemetis dan memperhatikan setiap pandangan yang ada.
5. Melibatkan setiap orang
Mereka yang mengunjungi pelanggan untuk melakukan survei adalah semua fungsi yang ada dalam organisasi, mulai dari manajer puncak hingga karyawan. 6. Mengukur kepuasan setiap orang
Perusahaan harus mengukur kepuasan semua pihak, tidak hanya pelanggan langsung seperti pemakai akhir, tetapi juga pelanggan tidak langsung.
(21)
Kombinasi berbagai ukuran
Ukuran yang digunakan dalam kepuasan pelanggan hendaknya dibatasi pada skor kuantitatif yang merupakan kombinasi dari berbagai unsur seperti individu, kelompok, devisi dan fasilitas.
7. Hubungan dengan kompensasi dan reward lainnya
Hasil pengukuran kepuasan pelanggan harus disajikan dasar dalam penentuan kompensasi insentif dalam penjualan.
8. Penggunaan ukuran secara simbolik
Ukuran kepuasan pelanggan hendaknya dibuat dalam kalimat sederhana dan mudah diingat serta ditempatkan di setiap bagian perusahaan.
9. Bentuk pengukuran lainnya
Deskripsi kualitatif mengenai hubungan karyawan dengan pelanggan harus mencakup penilaian sampai sejauh mana karyawan memiliki orientasi pada kepuasan pelanggan.
2.2.3 Penentuan Nilai dan Kebutuhan Pelanggan Untuk Mencapai Kepuasan
Mutu/kualitas produk sangat tergantung pada penilaian pelanggan atau nilai yang diharapkan oleh pelanggan, maka orientasi produsen atau pemasaran saat ini tidak lagi terfokus kepada mutu produk saja, tetapi pada nilai yang diharapkan oleh pelanggan atau singkatnya disebut nilai pelanggan (customer value). Setiap produk atau jasa mempunyai kapasitas yang berbeda dalam memuaskan pelanggan. Konsep penuntun dalam hal kepuasan adalah nilai (value). Nilai merupakan taksiran pelanggan tentang
(22)
kapasitas produk untuk memuaskan seperangkat tujuan. Tentunya kita dapat membayangkan ciri-ciri produk atau jasa yang ideal guna memuaskan suatu kebutuhan.
Nilai adalah suatu konsep subjektif, bukan suatu konsep objektif. Pelanggan menentukan nilai suatu produk sesuai dengan kapasitas produk itu utuk memuaskan keinginannya. Pelanggan dianggap memiliki satuan ukuran tentang kemanfaatan yakni, mereka dapat menentukan suatu angka yang dapat diukur untuk setiap produk atau setiap himpunan produk yang terikat menjadi satu. Maksud menentukan kebutuhan pelanggan adalah untuk membentuk suatu daftar dari semua dimensi mutu yang penting dalam menguraikan barang atau jasa. Meskipun mungkin ada beberapa dimensi mutu standard yang menggeneralisasikan (generalized), menyenangkan
(convenience), dan tepat waktu.
Seteleh melihat bagaimana menentukan kepuasan pelanggan maka hal selanjutnya yang perlu diupayakan perusahaan adalah menarik pelanggan dan akhirnya mempertahankan keberadaan pelanggan perusahaan sebagai pelanggan setia perusahaan, yang dapat diuraikan pada bahasan dibawah ini.
Dengan semakin ketatnya persaingan maka perusahaan-perusahaan merasa perlu untuk mempertahankan pelanggannya. Berbagai cara untuk menarik atau mempertahankan pelanggan antara lain adalah:
1. Memberikan potongan harga kepada pelanggan setia
2. Memberikan pelayanan yang lebih baik dari pada pesaing, sehingga pelanggan merasa puas dan tidak akan beralih kepada pesaing.
(23)
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Data Statistik
Keterangan atau ilustrasi mengenai sesuatu hal baik berbentuk kategori ataupun angka disebut Data Statistik. Jenis data ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Ada data primer dan ada data sekunder. Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama, sedangkan data sekunder adalah data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan. Metode pengumpulan data primer secara aktif beberapa diantaranya meliputi pemberian kuesioner secara langsung kepada responden, pengisian kuesioner melalui telepon, pengisian kuesioner melalui surat, dan pengisian kuesioner menggunakan surat elektronik (email). Sebelum mengumpulkan data, seorang peneliti harus mendapatkan ijin dari pihak yang berwenang (pimpinan instansi setempat) di mana riset akan dilaksanakan. Suatu penelitian harus mempunyai objek penelitian. Objek penelitian ini bisa manusia, hewan, barang, ataupun tumbuhan. Pada penelitian ini objek penelitian penulis adalah manusia. Dalam uraian mengenai tehnik sampling akan dibahas populasi, sampel, dan sampling. Populasi adalah keseluruhan dari suatu variabel yang menyangkut masalah yang diteliti.
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan “sampling” tertentu
untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi. Sedangkan sampling adalah cara atau metode pengambilan sampel. Ada dua cara pengambilan sampel, yaitu :
(24)
1) Probability sampling
Prinsip utama dari probability sampling adalah bahwa setiap subjek dalam populasi mempunyai suatu kesempatan untuk terpilih atau tidak terpilih sebagai sampel. Probability sampling dibagi menjadi empat, yaitu :
a.Simple random sampling, setiap elemen diseleksi secara acak pada secarik kertas
lalu diletakkan di kotak dan diaduk.
b.Stratified random sampling, digunakan peneliti untuk mengetahui beberapa
variabel penting untuk mencapai sampel yang representative.
c.Cluster sampling, digunakan dalam dua situasi : pertama jika simple random
sampling tidak memungkinkan karena alasan jarak dan biaya; kedua peneliti tidak mengutahui alamat dari populasi secara pasti.
d.Systematic sampling, dapat dilaksanakan jika tersedia daftar responden yang
dibutuhkan.
2) Nonprobability sampling
Ada empat jenis Nonprobability sampling, yaitu:
a.Consecutive sampling, setiap responden yang memenuhi kriteria penelitian
dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu sampai jumlah responden terpenuhi.
b.Accidental sampling (convenience sampling), subject dijadikan sampel karena
kebetulan dijumpai di tempat dan waktu secara bersamaan pada pengumpulan data.
c.Quota sampling (judgement sampling), seperti halnya accidental sampling
(25)
d.Purposive sampling, suatu penetapan sampel dengan cara memilih sampel
diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristi populasi yang telah dikenal sebelumnya.
3. 2 Analisa Data
Data yang telah terkumpul tidak akan bisa langsung untuk menjawab riset question atau tes hipotesa. Data tersebut perlu diproses dan dianalisa secara sistimatis. Data analisis biasanya didahului dengan statistik deskriptif dan inferensial yang merupakan data secara numerical. Statistik deskriptif digunakan untuk menjabarkan dan mensintesa data. Dengan menggunakan prosedur statistik ini, memungkinkan peneliti untuk mengurangi, menyimpulkan, mengorganisasi, mengevaluasi, menginterpretasi dan menyajikan informasi yang jelas dengan angka-angka yang bermakna.
1) Statistik Deskriptif
Cara penggambaran (deskripsi) data yang dilakukan dengan mengkaitkan dua variabel atau lebih yaitu dengan cara tabulasi silang (crosstab). Crostabb adalah sebuah table silang yang terdiri atas satu baris atau lebih dan satu kolom atau lebih. Pada dasarnya, sebuah crosstab sama dengan fasilitas TABELS (custom tabels, general tabels, multiple tabels, dan sebagainya). Perbedaan terletak pada berbagai metode statistik untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) dua variabel yang tersedia pada crosstab.
(26)
Chi-kuadrat adalah Uji Non-Parametrik yang digunakan untuk mengetahui perbedaan secara signifikan frekuensi observasi dan frekuensi secara teori. Chi-kuadrat dipergunakan untuk menguji hipotesa.
Uji Chi-Kuadrat digunakan untuk menguji kebebasan antara dua sample (variabel) yang disusun dalam tabel baris kolom atau menguji keselarasan dimana pengujian dilakukan untuk memeriksa ketergantungan dan homogenitas apakah data sebuah sampel yang diambil menunjang hipotesis yang menyatakan bahwa populasi asal sampel tersebut mengikuti suatu distribusi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, uji ini dapat juga disebut uji keselarasan (Goodness of fit test), karena untuk menguji apakah sebuah sampel selaras dengan salah satu distribusi teoritis (seperti distribusi normal, uniform, binomial dan lain-lain).
Pada kedua prosedur tersebut selalu meliputi perbandingan frekuensi yang teramati dengan frekuensi yang diharapkan bila hipotesis nol yang ditetapkan benar, karena dalam penelitian dilakukan data yang diperoleh tidak selamnya berupa data skala interval saja, melainkan juga data skala nominal, yaitu berupa penghitungan frekuensi kemunculan tertentu.
Penghitungan frekuensi pemunculan juga sering dikaitkan dengan penghitungan persentase, proporsi atau yang lain sejenisnya. Chi-Kuadrat adalah teknik statistik yang dipergunakan untuk menguji probabilitas seperti itu, yang dilakukan dengan cara mempertentangkan antara frekuensi yang benar-benar terjadi, frekuensi yang di observasi, observed frequencies (disingkat Fo atau O) dengan frekuensi yang diharapkan, expected frequencies (disingkat Fh atau E)
(27)
Ada beberapa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan Chi-Kuadrat yaitu :
1)Chi-Kuadrat digunakan untuk menganalisa data yang berbentuk frekuensi. 2)Chi- Kuadrat tidak dapat digunakan untuk menentukan besar atau kecilnya
kolerasi dari variable – variable yang dianalisa.
3)Chi-Kuadrat cocok digunakan untuk data kategorik, data diskrit atau data nominal.
Cara memberikan interpretasi terhadap Chi-Kuadrat adalah dengan menentukan df (Degree of freedom) atau db ( derajat bebas ). Setelah itu berkonsultasi tabel harga kritik Chi-Kuadrat. Selanjutnya membandingkan antara harga Chi-Kuadrat dari hasil perhitungan dengan harga kritik Chi-Kuadrat, akhirnya mengambil kesimpulan dengan ketentuan :
1. Bila harga Chi-Kuadrat (X2) sama atau lebih besar dari tabel Chi-Kuadrat maka hipotesa nol ( Ho ) ditolak dan hipotesa alternatif ( H1 ) diterima.
2. Bila harga Chi-Kuadrat ( X2 ) lebih kecil dari tabel Chi-Kuadrat maka hipotesa nol ( Ho ) diterima dan hipotesa alternatif ( H1 ) ditolak.
Ada beberapa persoalan yang dapat diselesaikan dengan mengambil manfaat dari Chi-Kuadrat antara lain adalah :
1. Uji Independen antar dua faktor
Banyak data hasil pengamatan yang dapat digolongkan ke dalam beberapa faktor, karakteristik atau atribut terdiri dengan tiap faktor atau atribut terdiri dari beberapa klasifikasi, kategori, golongan atau mungkin tingkatan. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap fenomena demikian akan diselidiki mengenai asosiasi atau hubungan atau
(28)
kaitan antara faktor-faktor itu, bisa dikatakan bahan faktor-faktor itu bersifat independent atau bebas, tepatnya bebas statistik. Selain dari pada itu akan diselidiki ada atau tidaknya pengaruh beberapa taraf atau tingkatan sesuatu faktor terhadap kejadian fenomena.
Secara umum untuk menguji independent antar dua faktor dijelaskan sebagai berikut : Misalkan diambil sebuah sample acak berukuran n, dan tiap pengamatan tunggal diduga terjadi karena adanya dua macam faktor I dan II. Faktor I terbagi atas b taraf atau tingkatan dan faktor II terbagi atas k taraf. Banyak pengamatan yang terjadi taraf ke –i faktor ke I (I=1,2,3…….,b) dan taraf ke-j faktor ke-II (j=1,2,3,…….,k) akan dinyatakan dengan Oij. Hasilnya dapat dicatat dalam sebuah daftar kontingensi b x k. Pasangan hipotesis yang diuji berdasarkan data dengan memakai penyesuaian persyaratan data yang diuji sebagai berikut:
Ho : kedua faktor bebas (independent) H1 : kedua faktor tidak bebas (dependent)
Tabel yang disajikan akan dianalisis untuk setiap sel yang diperlukan kemudian dibentuk tabel kontingensi seperti berikut ini:
Tabel 2.4.1 Daftar Kontingensi
Faktor II (k taraf)
Jumlah
1 2 k
F
ak
tor
I
(b
t
ar
af
)
1 O 11 O 12 ... O1K n 10
2 O 21 O 22 ... O2K n 20
. . .
. . .
. . .
. . .
b O b1 O b2 ... O bK n b0
(29)
Data tabel tersebut di atas agar dapat dicari hubungan antara faktor- faktor dengan menunjukkan statistik Uji Chi-Kuadrat.
Pengujian eksak sukar digunakan, karena di sini hanya akan dijelaskan pengujian yang bersifat pendekatan. Untuk ini diperlukan frekuensi teoritik atau banyak gejala yang diharapkan terjadi yang dinyatakan dengan Eij.
Rumusnya adalah sebagai berikut :
n xn n Eij = ( io oj) Dengan :
Eij = banyak data teoritik (banyak gejala yang diharapkan terjadi) nio = jumlah baris ke-i
noj = jumlah baris ke-j n = total jumlah data
Dengan demikian misalnya didapat nilai dari teoritik masing-masing data:
n xn n E n xn n
E ( ); ( 10 02)
12 01 10
11 = =
n xn n E n xn n
E ( ); 22 ( 20 02)
01 20
21 = =
Dan seterusnya………
Jelas bahwa n = n10 + n20 + ….+ nb0 = n01 + n02 +....+n0k
Sehingga nilai statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas adalah:
∑
= −= n
j
i ij ij ij
E E O X
1 ,
2
(30)
Dengan :
Oij : frekuensi observasi untuk kasus-kasus yang dikategorikan dalam baris ke-i dan kolom ke-j.
Eij : adalah banyak kasus yang diharapkan terjadi untuk dikategorikan dalam baris ke-i dan kolom ke-j
Dengan kriteria sebagai berikut : Tolak H0 jika X2 hitung ≥ X2 tabel Terima H0 jika X2 hitung < X2 tabel
Dalam taraf nyata α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) untuk distribusi Chi-Kuadrat adalah (b-1)(k-1), dalam hal yang lainnya kita terima hipotesis H0.
Dari data yang dianalisis maka dapat dibentuk daftar kontingensi frekuensi yang diharapkan seperti berikut ini :
Tabel 2.4.2 Daftar Ekspektasi
Faktor II (k taraf)
Jumlah
1 2 k
F
ak
tor
I
(b
t
ar
af
)
1 E 11 E 12 ... E1k n 10
2 E 21 E 22 ... E2k n 20
. . .
. . .
. . .
. . .
b E b1 E b2 ... E bk n b0
Jumlah
01
n n 02 ...
k
(31)
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Uji validitas dan Reliabilitas
Validitas adalah pemahaman mengenai kesesuaian antara konsep dan kenyataan atau fakta di lapangan. Ada tiga tipe validitas yaitu:
a. Validitas isi: menyangkut tingkatan item-item skala yang mencerminkan konsep yang sedang diteliti.
b. Validitas konstruk: berkaitan dengan tingkatan di mana skala mencerminkan dan berperan sebagai konsep yang sedang diukur.
c. Validitas kriteria: menyangkut masalah tingkatan skala yang digunakan mampu memprediksi suatu variabel yang dirancang sebagai kriteria.
Reliabilitas adalah konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran.
Reliability necessary but not sufficient condition for validity. Ada dua cara
pengukuran reliabilitas
a. Repeated measure: mengukur ulang konsistensi hasil kuesioner. Hal
ini jarang dilakukan karena waktu dan biaya, responden juga belum tentu bersedia.
b. One shot: diukur sekali saja hasil dibandingkan dengan hasil pertanyaan lain.
(32)
Berikut ini hasil uji validitas dan reliabilitas :
Reliability
Scale: All Variables
Ca se P rocessing Sum ma ry
15 50.0
15 50.0
30 100.0
Valid Ex cludeda
Total Cases
N %
Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.
Reliability Statistics
.877 10
Cronbach's
Alpha N of Items
Ite m S tati stics
3.60 .828 15
3.67 .976 15
3.47 1.060 15
3.33 .976 15
3.60 1.056 15
3.07 1.100 15
3.00 .756 15
3.47 .915 15
3.13 .743 15
3.47 .990 15
cakupan pelay anan adm. RS. Rujukan ak omodas i ruangan kecepatan pelayanan ketepatan pelayanan waktu dan pelayanan dokter
pemberian resep dan obat
biaya pelay anan tanggung jawab AS KES tindakan penanganan keluhan
(33)
Ite m-Total Sta tisti cs
30.20 35.886 .608 .865
30.13 35.124 .564 .868
30.33 32.381 .754 .852
30.47 33.124 .759 .852
30.20 31.457 .847 .844
30.73 36.352 .380 .884
30.80 37.029 .543 .870
30.33 33.810 .747 .854
30.67 38.667 .366 .880
30.33 35.952 .477 .875
cakupan pelayanan adm. RS. Rujukan ak omodas i ruangan kecepatan pelayanan ketepatan pelayanan waktu dan pelayanan dokter
pemberian resep dan obat
biaya pelay anan tanggung jawab AS KES tindakan penanganan keluhan
Sc ale Mean if Item Deleted
Sc ale Variance if Item Deleted
Correc ted Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Scale Sta tisti cs
33.80 42.600 6.527 10
Mean Variance St d. Deviation N of Items
Reliability
Scale: All Variables
Ca se P rocessing Sum ma ry
15 50.0
15 50.0
30 100.0
Valid Ex cludeda
Total Cases
N %
Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.
Reliability Statistics
.887 8
Cronbach's
(34)
Item Statistics
3.60 .828 15
3.67 .976 15
3.47 1.060 15
3.33 .976 15
3.60 1.056 15
3.00 .756 15
3.47 .915 15
3.47 .990 15
cakupan pelayanan adm. RS. Rujukan akomodas i ruangan kecepatan pelayanan ketepatan pelayanan pemberian resep dan obat
biaya pelayanan tindakan penanganan keluhan
Mean Std. Deviation N
Ite m-Tota l Sta tisti cs
24.00 26.571 .586 .880
23.93 25.924 .541 .885
24.13 23.410 .753 .863
24.27 24.067 .756 .863
24.00 22.429 .872 .849
24.60 27.543 .522 .885
24.13 24.695 .739 .865
24.13 26.124 .509 .888
cakupan pelay anan adm. RS. Rujukan ak omodas i ruangan kecepatan pelayanan ketepatan pelayanan pemberian resep dan obat
biaya pelay anan tindakan penanganan keluhan
Sc ale Mean if Item Deleted Sc ale Variance if Item Deleted Correc ted Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Scale Sta tisti cs
27.60 32.257 5.680 8
Mean Variance St d. Deviation N of Items
Reliability
Scale: All Variables
Ca se P rocessing Sum ma ry
15 50.0
15 50.0
30 100.0
Valid Ex cludeda
Total Cases
N %
Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.
(35)
Reliability Statistics
.888 7
Cronbach's
Alpha N of Items
Item Statistics
3.60 .828 15
3.67 .976 15
3.47 1.060 15
3.33 .976 15
3.60 1.056 15
3.00 .756 15
3.47 .915 15
cakupan pelayanan adm. RS. Rujukan akomodas i ruangan kecepatan pelayanan ketepatan pelayanan pemberian resep dan obat
biaya pelayanan
Mean Std. Deviation N
Item-Total Statistics
20.53 20.981 .588 .882
20.47 20.267 .558 .887
20.67 18.381 .728 .866
20.80 18.886 .741 .864
20.53 17.410 .863 .847
21.13 21.695 .548 .887
20.67 19.238 .753 .863
cakupan pelayanan adm. RS. Rujukan akomodas i ruangan kecepatan pelayanan ketepatan pelayanan pemberian resep dan obat
biaya pelayanan
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Scale Sta tisti cs
24.13 26.124 5.111 7
Mean Variance St d. Deviation N of Items
Dari 10 butir pertanyaan untuk variabel pelayanan dari kuesioner yang diuji, ada 7 pertanyaan yang lulus uji reliabilitas dan validitas dengan cronbach alpha 0,888. “ Nilai reliabitas yang memenuhi syarat minimum 0.7 “ (Nunnally 1978 dan Bernstein 1994). Tetapi jika ada hasil dari kolom cronbach alpha if item delete lebih besar dari hasil uji reliabitas kuesioner, pertanyaan-pertanyaan itu harus dihilangkan, kemudian proses analisis dilakukan lagi dengan cara yang sama sehingga akan memperbesar nilai cronbach alpha. Untuk tingkat validitas dilihat dari tabel r yaitu : 0,3383 . Jika
(36)
ada r lebih kecil dari r tabel maka pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dihilangkan juga, tetapi dengan melihat hasil analisa di atas semua butir pertanyaan sudah valid.
4.2 Uji Chi-Kuadrat
Berikut ini hasil analisa data dari hasil Chi-Kuadrat :
Crosstabs
Case Processing Summary
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0% jenis kelamin * cakupan
pelayanan
jenis kelamin * adm. RS. Rujukan jenis kelamin * akomodasi ruangan jenis kelamin * kecepatan pelayanan jenis kelamin * ketepatan pelayanan jenis kelamin * waktu dan pelayanan dokter jenis kelamin * pemberian resep dan obat
jenis kelamin * biaya pelayanan
jenis kelamin * tanggung jawab ASKES jenis kelamin * tindakan penanganan keluhan
N Percent N Percent N Percent
Valid Mis sing Total
Cases
Jenis Kelamin * Cakupan Pelayanan
Crosstab
1 7 7 1 16
.5 4.3 9.1 2.1 16.0
0 1 10 3 14
.5 3.7 7.9 1.9 14.0
1 8 17 4 30
1.0 8.0 17.0 4.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count laki-laki perempuan jenis kelamin Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas
cakupan pelayanan
(37)
Chi-Square Te sts
6.927a 3 .074
7.894 3 .048
6.046 1 .014
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
6 c ells (75.0%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is .47.
a.
Symmetric Measures
.433 .074
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Jenis kelamin * adm. RS. Rujukan
Crosstab
5 9 1 1 16
3.2 5.9 5.3 1.6 16.0
1 2 9 2 14
2.8 5.1 4.7 1.4 14.0
6 11 10 3 30
6.0 11.0 10.0 3.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count laki-laki perempuan jenis kelamin Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas
adm. RS. Rujukan
Total
Chi-Square Te sts
13.782a 3 .003
15.297 3 .002
8.468 1 .004
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
5 c ells (62.5%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 1.40.
(38)
Symmetric Measures
.561 .003
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Jenis Kelamin * Akomodasi Ruangan
Crosstab
5 10 1 0 16
2.7 5.9 3.7 3.7 16.0
0 1 6 7 14
2.3 5.1 3.3 3.3 14.0
5 11 7 7 30
5.0 11.0 7.0 7.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count laki-laki
perempuan jenis kelamin
Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas
akomodas i ruangan
Total
Chi-Square Te sts
22.904a 3 .000
29.012 3 .000
19.389 1 .000
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
6 c ells (75.0%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 2.33.
a.
Symmetric Measures
.658 .000
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
(39)
Jenis Kelamin * Kecepatan Pelayanan Crosstab
6 10 0 0 16
3.7 8.0 2.7 1.6 16.0
1 5 5 3 14
3.3 7.0 2.3 1.4 14.0
7 15 5 3 30
7.0 15.0 5.0 3.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count laki-laki perempuan jenis kelamin Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas
kecepatan pelayanan
Total
Chi-Square Te sts
13.163a 3 .004
16.618 3 .001
10.949 1 .001
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
6 c ells (75.0%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 1.40.
a.
Symmetric Measures
.552 .004
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Jenis Kelamin * Ketepatan Pelayanan
Crosstab
6 10 0 0 16
3.7 5.3 3.7 3.2 16.0
1 0 7 6 14
3.3 4.7 3.3 2.8 14.0
7 10 7 6 30
7.0 10.0 7.0 6.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count laki-laki perempuan jenis kelamin Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas
ketepatan pelayanan
(40)
Chi-Square Te sts
26.556a 3 .000
35.714 3 .000
17.988 1 .000
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
7 c ells (87.5%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 2.80.
a.
Symmetric Measures
.685 .000
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Jenis Kelamin * Waktu Dan Pelayanan Dokter
Crosstab
6 10 0 0 16
4.3 7.5 2.7 1.6 16.0
2 4 5 3 14
3.7 6.5 2.3 1.4 14.0
8 14 5 3 30
8.0 14.0 5.0 3.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count laki-laki perempuan jenis kelamin Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas
waktu dan pelayanan dokter
Total
Chi-Square Te sts
12.494a 3 .006
15.706 3 .001
9.082 1 .003
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
6 c ells (75.0%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 1.40.
(41)
Symmetric Measures
.542 .006
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Jenis Kelamin * Pemberian Resep Dan Obat
Crosstab
8 6 2 16
4.8 8.5 2.7 16.0
1 10 3 14
4.2 7.5 2.3 14.0
9 16 5 30
9.0 16.0 5.0 30.0 Count
Expected Count Count
Expected Count Count
Expected Count laki-laki
perempuan jenis kelamin
Total
kurang puas cukup puas puas pemberian resep dan obat
Total
Chi-Square Te sts
6.540a 2 .038
7.276 2 .026
4.312 1 .038
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
4 c ells (66.7%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 2.33.
a.
Symmetric Measures
.423 .038
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
(42)
Jenis Kelamin * Biaya Pelayanan
Crosstab
3 11 2 0 16
1.6 5.9 5.9 2.7 16.0
0 0 9 5 14
1.4 5.1 5.1 2.3 14.0
3 11 11 5 30
3.0 11.0 11.0 5.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count laki-laki perempuan jenis kelamin Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas
biaya pelayanan
Total
Chi-Square Te sts
23.425a 3 .000
31.024 3 .000
18.810 1 .000
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
4 c ells (50.0%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 1.40.
a.
Symmetric Measures
.662 .000
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Jenis Kelamin * Tanggung Jawab Askes
Crosstab
7 5 4 16
4.3 6.9 4.8 16.0
1 8 5 14
3.7 6.1 4.2 14.0
8 13 9 30
8.0 13.0 9.0 30.0 Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count laki-laki perempuan jenis kelamin Total
kurang puas cukup puas puas tanggung jawab ASKES
(43)
Chi-Square Te sts
5.193a 2 .075
5.739 2 .057
2.858 1 .091
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
4 c ells (66.7%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 3.73.
a.
Symmetric Measures
.384 .075
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Jenis Kelamin * Tindakan Penanganan Keluhan
Crosstab
4 11 1 0 16
2.7 7.5 3.7 2.1 16.0
1 3 6 4 14
2.3 6.5 3.3 1.9 14.0
5 14 7 4 30
5.0 14.0 7.0 4.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count laki-laki perempuan jenis kelamin Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas
tindakan penanganan keluhan
Total
Chi-Square Te sts
13.871a 3 .003
16.162 3 .001
10.934 1 .001
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
6 c ells (75.0%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 1.87.
(44)
Symmetric Measures
.562 .003
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Crosstabs
Ca se P rocessi ng S um mary
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0% umur responden *
cakupan pelayanan umur responden * adm. RS . Rujukan
umur responden * ak omodasi ruangan umur responden * kecepatan pelayanan umur responden * ketepatan pelayanan umur responden * waktu dan pelayanan dokt er umur responden * pemberian resep dan obat
umur responden * biaya pelayanan
umur responden * tanggung jawab AS KES umur responden * tindakan penanganan keluhan
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Umur Responden * Cakupan Pelayanan
Crosstab
0 2 11 2 15
.5 4.0 8.5 2.0 15.0
1 6 6 2 15
.5 4.0 8.5 2.0 15.0
1 8 17 4 30
1.0 8.0 17.0 4.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count 20 - 34 tahun
35 - 39 tahun umur responden
Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas cakupan pelayanan
(45)
Chi-Square Te sts
4.471a 3 .215
4.972 3 .174
2.351 1 .125
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
6 c ells (75.0%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is .50.
a.
Symmetric Measures
.360 .215
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Umur responden * adm. Rs. Rujukan
Crosstab
3 2 8 2 15
3.0 5.5 5.0 1.5 15.0
3 9 2 1 15
3.0 5.5 5.0 1.5 15.0
6 11 10 3 30
6.0 11.0 10.0 3.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count 20 - 34 tahun
35 - 39 tahun umur responden
Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas adm. RS. Rujukan
Total
Chi-Square Te sts
8.388a 3 .039
9.013 3 .029
2.508 1 .113
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
4 c ells (50.0%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 1.50.
(46)
Symmetric Measures
.467 .039
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Umur Responden * Akomodasi Ruangan
Crosstab
0 3 5 7 15
2.5 5.5 3.5 3.5 15.0
5 8 2 0 15
2.5 5.5 3.5 3.5 15.0
5 11 7 7 30
5.0 11.0 7.0 7.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count 20 - 34 tahun
35 - 39 tahun umur responden
Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas akomodas i ruangan
Total
Chi-Square Te sts
15.558a 3 .001
20.322 3 .000
14.869 1 .000
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
6 c ells (75.0%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 2.50.
a.
Symmetric Measures
.584 .001
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
(47)
Umur Responden * Kecepatan Pelayanan
Crosstab
1 7 5 2 15
3.5 7.5 2.5 1.5 15.0
6 8 0 1 15
3.5 7.5 2.5 1.5 15.0
7 15 5 3 30
7.0 15.0 5.0 3.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count 20 - 34 tahun
35 - 39 tahun umur responden
Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas kecepatan pelayanan
Total
Chi-Square Te sts
8.971a 3 .030
11.300 3 .010
5.932 1 .015
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
6 c ells (75.0%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 1.50.
a.
Symmetric Measures
.480 .030
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Umur Responden * Ketepatan Pelayanan
Crosstab
3 0 6 6 15
3.5 5.0 3.5 3.0 15.0
4 10 1 0 15
3.5 5.0 3.5 3.0 15.0
7 10 7 6 30
7.0 10.0 7.0 6.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count 20 - 34 tahun
35 - 39 tahun umur responden
Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas ketepatan pelayanan
(48)
Chi-Square Te sts
19.714a 3 .000
26.286 3 .000
9.434 1 .002
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
6 c ells (75.0%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 3.00.
a.
Symmetric Measures
.630 .000
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Umur Responden * Waktu Dan Pelayanan Dokter
Crosstab
2 6 5 2 15
4.0 7.0 2.5 1.5 15.0
6 8 0 1 15
4.0 7.0 2.5 1.5 15.0
8 14 5 3 30
8.0 14.0 5.0 3.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count 20 - 34 tahun
35 - 39 tahun umur responden
Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas waktu dan pelayanan dokter
Total
Chi-Square Te sts
7.619a 3 .055
9.651 3 .022
4.735 1 .030
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
6 c ells (75.0%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 1.50.
(49)
Symmetric Measures
.450 .055
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Umur Responden * Pemberian Resep Dan Obat
Crosstab
3 10 2 15
4.5 8.0 2.5 15.0
6 6 3 15
4.5 8.0 2.5 15.0
9 16 5 30
9.0 16.0 5.0 30.0 Count
Expected Count Count
Expected Count Count
Expected Count 20 - 34 tahun
35 - 39 tahun umur responden
Total
kurang puas cukup puas puas pemberian resep dan obat
Total
Chi-Square Te sts
2.200a 2 .333
2.231 2 .328
.287 1 .592
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
4 c ells (66.7%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 2.50.
a.
Symmetric Measures
.261 .333
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
(50)
Umur Responden * Biaya Pelayanan
Crosstab
0 1 9 5 15
1.5 5.5 5.5 2.5 15.0
3 10 2 0 15
1.5 5.5 5.5 2.5 15.0
3 11 11 5 30
3.0 11.0 11.0 5.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count 20 - 34 tahun
35 - 39 tahun umur responden
Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas biaya pelayanan
Total
Chi-Square Te sts
19.818a 3 .000
24.456 3 .000
16.667 1 .000
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
4 c ells (50.0%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 1.50.
a.
Symmetric Measures
.631 .000 30
Contingency Coefficient Nominal by Nominal
N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Umur Responden * Tanggung Jawab Askes
Crosstab
2 7 6 15
4.0 6.5 4.5 15.0
6 6 3 15
4.0 6.5 4.5 15.0
8 13 9 30
8.0 13.0 9.0 30.0 Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count 20 - 34 tahun
35 - 39 tahun umur responden
Total
kurang puas cukup puas puas tanggung jawab ASKES
(51)
Chi-Square Te sts
3.077a 2 .215
3.189 2 .203
2.792 1 .095
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
4 c ells (66.7%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 4.00.
a.
Symmetric Measures
.305 .215
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Umur Responden * Tindakan Penanganan Keluhan
Crosstab
0 5 6 4 15
2.5 7.0 3.5 2.0 15.0
5 9 1 0 15
2.5 7.0 3.5 2.0 15.0
5 14 7 4 30
5.0 14.0 7.0 4.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count 20 - 34 tahun
35 - 39 tahun umur responden
Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas tindakan penanganan keluhan
Total
Chi-Square Te sts
13.714a 3 .003
17.598 3 .001
12.697 1 .000
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
6 c ells (75.0%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 2.00.
(52)
Symmetric Measures
.560 .003
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Crosstabs
Ca se P rocessing Sum ma ry
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
30 100.0% 0 .0% 30 100.0% lama jadi peserta *
cakupan pelay anan lama jadi peserta * adm. RS . Rujuk an
lama jadi peserta * ak omodas i ruangan lama jadi peserta * kecepatan pelayanan lama jadi peserta * ketepatan pelayanan lama jadi peserta * wak tu dan pelayanan dok ter lama jadi peserta * pemberian resep dan obat
lama jadi peserta * biay a pelayanan
lama jadi peserta * tanggung jawab AS KE S lama jadi peserta * tindakan penanganan keluhan
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Lama Jadi Peserta * Cakupan Pelayanan
Crosstab
1 5 6 1 13
.4 3.5 7.4 1.7 13.0
0 3 11 3 17
.6 4.5 9.6 2.3 17.0
1 8 17 4 30
1.0 8.0 17.0 4.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count 1- 4 tahun
5 - 8 tahun lama jadi
peserta
Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas
cakupan pelayanan
(53)
Chi-Square Te sts
3.499a 3 .321
3.896 3 .273
3.075 1 .080
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
6 c ells (75.0%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is .43.
a.
Symmetric Measures
.323 .321
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Lama jadi peserta * adm. Rs. Rujukan Crosstab
3 8 1 1 13
2.6 4.8 4.3 1.3 13.0
3 3 9 2 17
3.4 6.2 5.7 1.7 17.0
6 11 10 3 30
6.0 11.0 10.0 3.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count 1- 4 tahun
5 - 8 tahun lama jadi
peserta
Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas
adm. RS. Rujukan
Total
Chi-Square Te sts
8.626a 3 .035
9.524 3 .023
2.997 1 .083
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
6 c ells (75.0%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 1.30.
(54)
Symmetric Measures
.473 .035
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Lama Jadi Peserta * Akomodasi Ruangan
Crosstab
4 8 1 0 13
2.2 4.8 3.0 3.0 13.0
1 3 6 7 17
2.8 6.2 4.0 4.0 17.0
5 11 7 7 30
5.0 11.0 7.0 7.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count 1- 4 tahun
5 - 8 tahun lama jadi
peserta
Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas
akomodas i ruangan
Total
Chi-Square Te sts
14.366a 3 .002
17.417 3 .001
12.344 1 .000
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
7 c ells (87.5%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 2.17.
a.
Symmetric Measures
.569 .002
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
(55)
Lama Jadi Peserta * Kecepatan Pelayanan
Crosstab
6 7 0 0 13
3.0 6.5 2.2 1.3 13.0
1 8 5 3 17
4.0 8.5 2.8 1.7 17.0
7 15 5 3 30
7.0 15.0 5.0 3.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count 1- 4 tahun
5 - 8 tahun lama jadi
peserta
Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas
kecepatan pelayanan
Total
Chi-Square Te sts
11.306a 3 .010
14.585 3 .002
10.032 1 .002
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
6 c ells (75.0%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 1.30.
a.
Symmetric Measures
.523 .010
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Lama Jadi Peserta * Ketepatan Pelayanan
Crosstab
4 9 0 0 13
3.0 4.3 3.0 2.6 13.0
3 1 7 6 17
4.0 5.7 4.0 3.4 17.0
7 10 7 6 30
7.0 10.0 7.0 6.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count 1- 4 tahun
5 - 8 tahun lama jadi
peserta
Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas
ketepatan pelayanan
(56)
Chi-Square Te sts
19.354a 3 .000
24.992 3 .000
10.036 1 .002
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
7 c ells (87.5%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 2.60.
a.
Symmetric Measures
.626 .000
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Lama Jadi Peserta * Waktu Dan Pelayanan Dokter
Crosstab
5 8 0 0 13
3.5 6.1 2.2 1.3 13.0
3 6 5 3 17
4.5 7.9 2.8 1.7 17.0
8 14 5 3 30
8.0 14.0 5.0 3.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count 1- 4 tahun
5 - 8 tahun lama jadi
peserta
Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas
waktu dan pelayanan dokter
Total
Chi-Square Te sts
8.402a 3 .038
11.347 3 .010
6.326 1 .012
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
6 c ells (75.0%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 1.30.
(57)
Symmetric Measures
.468 .038
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Lama Jadi Peserta * Pemberian Resep Dan Obat
Crosstab
6 5 2 13
3.9 6.9 2.2 13.0
3 11 3 17
5.1 9.1 2.8 17.0
9 16 5 30
9.0 16.0 5.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count 1- 4 tahun
5 - 8 tahun lama jadi
peserta
Total
kurang puas cukup puas puas pemberian resep dan obat
Total
Chi-Square Te sts
2.969a 2 .227
2.992 2 .224
1.502 1 .220
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
3 c ells (50.0%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 2.17.
a.
Symmetric Measures
.300 .227
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
(58)
Lama Jadi Peserta * Biaya Pelayanan
Crosstab
3 8 2 0 13
1.3 4.8 4.8 2.2 13.0
0 3 9 5 17
1.7 6.2 6.2 2.8 17.0
3 11 11 5 30
3.0 11.0 11.0 5.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count 1- 4 tahun
5 - 8 tahun lama jadi
peserta
Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas
biaya pelayanan
Total
Chi-Square Te sts
14.451a 3 .002
17.732 3 .000
13.140 1 .000
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
6 c ells (75.0%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 1.30.
a.
Symmetric Measures
.570 .002
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Lama Jadi Peserta * Tanggung Jawab Askes
Crosstab
5 5 3 13
3.5 5.6 3.9 13.0
3 8 6 17
4.5 7.4 5.1 17.0
8 13 9 30
8.0 13.0 9.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count 1- 4 tahun
5 - 8 tahun lama jadi
peserta
Total
kurang puas cukup puas puas tanggung jawab ASKES
(59)
Chi-Square Te sts
1.689a 2 .430
1.688 2 .430
1.374 1 .241
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
3 c ells (50.0%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 3.47.
a.
Symmetric Measures
.231 .430
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Lama Jadi Peserta * Tindakan Penanganan Keluhan
Crosstab
4 9 0 0 13
2.2 6.1 3.0 1.7 13.0
1 5 7 4 17
2.8 7.9 4.0 2.3 17.0
5 14 7 4 30
5.0 14.0 7.0 4.0 30.0
Count Expected Count Count Expected Count Count Expected Count 1- 4 tahun
5 - 8 tahun lama jadi
peserta
Total
kurang puas cukup puas puas sangat puas
tindakan penanganan keluhan
Total
Chi-Square Te sts
13.652a 3 .003
17.801 3 .000
11.083 1 .001
30 Pearson Chi-S quare
Lik elihood Ratio Linear-by-Linear As soc iation N of V alid Cases
Value df
As ymp. Sig. (2-sided)
6 c ells (75.0%) have ex pec ted c ount les s than 5. The minimum expected count is 1.73.
(60)
Symmetric Measures
.559 .003
30 Contingency Coefficient
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not as suming the null hypothesis . a.
Us ing the asymptotic standard error assuming the null hypothes is. b.
Pada output hasil analisis Uji Chi-kuadrat terdapat tanda “a” dan keterangan/peringatan di bawah menyatakan ada sel yang mengandung frekuensi di bawah 5. Hal itu menandakan Uji Chi-Kuadrat tidak memenuhi persyaratan. Dengan melihat hasil di atas permasalahan itu terjadi di setiap tabel hasil Uji Chi-kuadrat yang kita peroleh. Frekuensi yang diharapkan tidak memenuhi persyaratan, tetapi kita dapat memperbesar harganya dengan jalan menggabungkan sel klasifikasi-klasifikasi yang berdampingan dan dengan demikian mengurangi banyak sel. Seperti pembahasan berikut ini :
4.2.1 Analisa Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
a) Tabel jenis kelamin * cakupan pelayanan
Jenis
kelamin CP* P* Total Laki-laki 8 8 16
4.8 11,2
Perempuan 1 13 14
4.2 9.8
Total 9 21 30
b) Tabel jenis kelamin * adm. RS. Rujukan
Jenis
kelamin CP* P* Total Laki-laki 14 2 16
9.1 6.9
Perempuan 3 11 14
7.9 6.1
(61)
c) Tabel jenis kelamin * Akomodasi Ruangan
Jenis
kelamin CP* P* Total Laki-laki 13 3 16
8.6 7.4
Perempuan 3 11 14
7.4 6.6
Total 16 14 30
d) Tabel jenis kelamin * kecepatan Jenis
kelamin CP* P* Total Laki-laki 16 0 16
11.7 4.3
Perempuan 6 8 14
10 3.7
Total 22 8 30
e) Tabel jenis kelamin * ketepatan Jenis
kelamin CP* P* Total Laki-laki 12 4 16
9 6.9
Perempuan 1 13 14
8 6.1
Total 17 13 30
f) Tabel jenis kelamin * waktu dan pelayanan dokter
Jenis
kelamin CP* P* Total Laki-laki 16 0 16
11.8 4.3
Perempuan 6 8 14
10.2 3.7
Total 22 8 30
g) Tabel jenis kelamin * resep/obat Jenis
kelamin CP* P* Total Laki-laki 14 2 16
13 2.7
Perempuan 11 3 14
11.7 2.3
Total 25 5 30
h) Tabel jenis kelamin * biaya pelayanan
Jenis
kelamin CP* P* Total Laki-laki 14 2 16
7.5 8.6
Perempuan 0 14 14
6.5 7.4
Total 14 16 30
i) Tabel jenis kelamin * tanggung jawab
Jenis
kelamin CP* P* Total Laki-laki 12 4 16
11.2 4.8
Perempuan 9 5 14
9.8 4.2
Total 21 9 30
j) Tabel jenis kelamin * tindakan penanganan keluhan
Jenis
kelamin CP* P* Total Laki-laki 15 1 16
10.2 5.8
Perempuan 4 10 14
8.8 5.2
(62)
4.2.2 Analisa Berdasarkan Umur Responden
a) Umur * cakupan pelayanan
Umur CP* P* Total
20 - 34 2 13 15
4.5 10.5
35 - 39 7 8 15
4.5 10.5
Total 9 21 30
b) Umur * adm. RS. Rujukan
Umur CP* P* Total
20 - 34 5 10 15
8.5 6.5
35 - 39 12 3 15
8.5 6.5
Total 17 13 30
c) Umur * Akomodasi Ruangan Umur CP* P* Total
20 - 34 3 12 15
8 7
35 - 39 13 2 15
8 7
Total 16 14 30
d) Umur * kecepatan pelayanan
Umur CP* P* Total
20 - 34 8 7 15
11 4
35 - 39 14 1 15
11 4
Total 22 8 30
1.
e) Umur * ketepatan pelayanan
Umur CP* P* Total
20 - 34 3 12 15
8.5 6.5
35 - 39 14 1 15
8.5 6.5
Total 17 13 30
f) Umur * waktu dan pelayanan dokter Umur CP* P* Total
20 - 34 8 7 15
11 4
35 - 39 14 1 15
11 4
Total 22 8 30
g) Umur * resep/obat
Umur CP* P* Total
20 - 34 13 2 15
12.5 2.5
35 - 39 12 3 15
12.5 2.5
Total 25 5 30
h) Umur * biaya pelayanan
Umur CP* P* Total
20 - 34 1 14 15
7 7
35 - 39 13 2 14
7 7
(63)
i) Umur * tanggung jawab
Umur CP* P* Total
20 - 34 9 6 15
10.5 4.5
35 - 39 12 3 15
10.5 4.5
Total 21 9 30
j)Umur *tindakan penanganan keluhan Umur CP* P* Total
20 - 34 5 10 15
9.5 5.5
35 - 39 14 1 15
9.5 5.5
Total 19 11 30
4.2.3 Analisa Berdasarkan Lama Jadi Peserta
a) Lama jadi peserta * cakupan pelayanan lama jadi
peserta CP* P* Total 1 – 4 6 7 13
3.9 9.1
5 - 8 3 14 17
5.5 11.9
Total 9 21 30
b) Lama jadi peserta * adm. RS. Rujukan lama jadi
peserta CP* P* Total 1 – 4 11 2 13
7.4 5.7
5 - 8 6 11 17
9.9 7.4
Total 17 13 30
c) Lama jadi peserta *akomodasi ruangan lama jadi
peserta CP* P* Total 1 – 4 12 1 13
7 6
5 - 8 4 13 17
9 8
Total 16 14 30
d) Lama jadi peserta * kecepatan lama jadi
peserta CP* P* Total 1 – 4 13 0 13
9.5 3.5
5 - 8 9 8 17
12. 4.5
Total 22 8 30
e) Lama jadi peserta * ketepatan lama jadi
peserta CP* P* Total 1 – 4 13 0 13
7.3 5.6
5 - 8 4 13 17
9.7 7.4
Total 17 13 30
f) Lama jadi peserta
* waktu dan pelayanan dokter lama jadi
peserta CP* P* Total 1 – 4 13 0 13
9.6 3.5
5 - 8 9 8 17
12.4 4.5
(64)
g) Lama jadi peserta * resep/obat lama jadi
peserta CP* P* Total 1 – 4 11 2 13
10.8 2.2
5 - 8 14 3 17
14.2 2.8
Total 25 5 30
h) Lama jadi peserta * biaya pelayanan lama jadi
peserta CP* P* Total 1 – 4 11 2 13
6.1 7
5 - 8 3 14 17
7.9 13
Total 14 16 30
Ket : CP* = Penggabungan “tidak puas, kurang puas dan cukup puas”.
P* = Penggabungan “puas dan sangat puas”
i) Lama jadi peserta * tanggung jawab lama jadi
peserta CP* P* Total 1 – 4 10 3 13
9.1 3.9
5 - 8 11 6 17
11.9 5.1
Total 21 9 30
j) Lama jadi peserta
* tindakan penanganan keluhan lama jadi
peserta CP* P* Total 1 – 4 13 0 13
8.3 4.7
5 - 8 6 11 17
10.7 6.3
(65)
Namun meskipun telah digabungkan masih ada sel yang mengandung nilai harapan di bawah 5 dan harus dianalisa lagi dengan koreksi kontinuitas. Ada 5 tabel dari kategori jenis kelamin dan 5 tabel dari kategori umur masing-masing untuk variabel cakupan pelayanan, kecepatan pelayanan, waktu dan
pelayanan dokter, resep/obat, dan tanggung jawab Askes. Ada 4 tabel dari
kategori lama jadi peserta untuk variabel cakupan pelayanan, kecepatan
pelayanan, waktu dan pelayanan dokter, dan resep/obat. Tabel-tabel tersebut
harus dianalisa lagi dengan koreksi kontinuitas (koreksi yates) dengan rumus berikut ini:
(
A B)(
C D)(
A C)(
B D)
N BC D A N x
+ +
+ +
− −
=
2
2 2
.
Rumus di atas dapat diterapkan untuk data dengan r=2 dan k=2 sehingga df dari table kontingensi 2 x 2 adalah (r-1)(k-1) = (2-1)(2-1). Berikut ini hasil analisanya dengan bantuan aplikasi program Excel.
(1)
SPSS sekarang menjadi Statistical Product and Service Solutions. Pengguna Software SPSS di seluruh dunia juga sangat beragam, seperti HSBC Bank, ABN AMRO Bank, AC Nielsen (biro riset pemasaran terbesar di dunia), American Airlines, British Telecomuncations, Deutcshe Telekom, Canon UK, Credit Suisse, Unilever, University of Chicago, New York University, dan Perusahaan lainnya. Saat ini SPSS tidak hanya menangani permasalahan Statistik saja, namun sudah meluas ke data mining (mengeksplorasi data yang telah terkumpul) dan predictive analytic.
5.3 LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN DATA DENGAN SPSS
Sebelum mengoperasikan SPSS, pastikan bahwa pada komputer telah terpasang program SPSS 15.0. dan mulai menggunakannya dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Aktifkan SPSS dengan mengklik start sehingga akan muncul kotak dialog kemudian pilih SPSS, seperti berikut ini :
(2)
(3)
Window (tampilan layar) di atas disebut SPSS DATA EDITOR, yang muncul setiap kali SPSS dibuka dan merupakan window utama pada SPSS. SPSS DATA EDITOR mempunyai dua bagian, yakni:
a. DATA VIEW, tempat untuk menginput data statistik. Inilah yang selalu tampil di layar. Berikut ini tampilan hasil input data di DATA VIEW
b. VARIABEL VIEW, tempat untuk menginput variabel statistik. Bagian ini digunakan hanya saat input variable. Berikut ini hasil input data di DATA VIEW
(4)
Setelah itu lakukan analisis data klik menu analyze, pilih sub menu deskritif lalu crostabb seperti gambar berikut:
Setelah dicrosstab pengisian untuk pilihan yang lain klik mouse pada pilihan STATISTICS, klik mouse pada pilihan cells. Oleh karena akan dilihat hubungan antara dua variabel, untuk keseragaman hanya CHI-SQUARE. Untuk itu klik mouse (aktifkan) kotak chi-square. Tekan continiu untuk melanjutkan pemasukan data. Pilihan pengisian pada cells pilih COUNT untuk menampilkan hitungan Chi-square dan EXPECTED untuk melihat nilai harapan (expected) selain nilai observed. Tekan kontiniu dan terakhir klik OK.
(5)
BAB 6 PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
Dari analisa yang telah dilakukan, berikut ini beberapa atribut atau variabel yang perlu diperhatikan dalam peningkatan kualitas jasa asuransi kesehatan adalah:
1. Cakupan pelayanan, hal-hal yang perlu diperhatikan di sini adalah kesesuaian cakupan pelayanan yang disediakan pihak ASKES dengan hak-hak para peserta.
2. Resep obat, pemberian resep maupun obat perlu diperhatikan apakah sudah sesuai dengan yang dibutuhkan peserta saat menerima pelayanan.
3. Tanggung jawab berkaitan dengan penanganan keluhan dan perhatian pihak askes terhadap peserta baik pada waktu menerima pelayanan maupun saat menyampaikan keluhan
6.2 SARAN
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah:
1. PT. ASKES REG. 1 MEDAN dan PPK diharapkan dapat lebih mempererat kerjasama dan sama-sama bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi peserta.
2. PT. ASKES REG. 1 MEDAN agar dapat mempertahankan kualitas pelayanan yang telah diberikan terhadap peserta ASKES serta menanggapi setiap keluhan para peserta dengan melihat kesimpulan di atas.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Murray R. Spiegel, dan I Nyoman Susila, Statistika, penerbit Erlangga, 1992.
Jonatan Sarwono, Analisis Data Penelitian dengan Menggunakan SPSS 13, penerbit Andi, 2006.
Singgih Santoso, Menguasai Statistik di Era Informasi dengan Spss 15, Penerbit Elex Media Computindo, 2008.
Aviva Petrie, dr. Ali Gufron Mukti, M.Sc., Catatan Kuliah Statistika Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1992.
Nursalam @ Siti Pariani, Metodologi Keperawatan, Penerbit CV. Sagung Seto, 2001. Sudjana, Metode Statistika, Penerbit Tarsito Bandung, 2002.