3. Neglect 4. Institutional
Holdings Perusahaan yang tidak diikuti oleh banyak
analis cenderung menghasilkan return lebih tinggi.
Perusahaan yang dimiliki oleh sedikit institusi cenderung memiliki return lebih tinggi.
4 Anomali
Akuntansi 1. PE
2. Earnings Surprise
3. PriceSales 4. PriceBook
5. Dividend Yield 6. Earnings
Momentum Saham dengan PE ratio rendah cenderung
memiliki return yang lebih tinggi. Saham dengan capaian earnings lebih tinggi
dari yang diperkirakan cenderung mengalami peningkatan harga.
Jika rasionya rendah cenderung berkinerja lebih baik.
Jika rasionya rendah cenderung berkinerja lebih baik.
Jika yield-nya tinggi cenderung berkinerja lebih baik.
Saham perusahaan yang tingkat pertumbuhan earnings
-nya meningkat cenderung berkinerja
lebih baik.
Sumber: Levy 1996: 436.
Sebagai contoh anomali kalender Charles P. Jones, 2007 : 339 pengaruh bulan Januari terhadap retrun Nasdaq Composite Index, bahwa selama bulan Januari
periode 1985-1999 performa indeks tersebut menunjukkan nilai yang positif
D. Pengaruh Hari Libur
Menurut Dewi Sri pada tahun 2002 asumsi yang sering depegang ialah bahwa return yang diperoleh untuk setiap saham akan sama baiknya pada
setiap periode transaksi saham trading days. Dengan demikian pola perubahaan return saham akan terdeteksi. Pada pengaruh hari libur holiday
effect , yang terjadi adalah terdapat kecendrungan-kecendrungan return saham
pada satu hari sebelum libur preholiday return dan return sehari sesudah libur postholiday return akan lebih tinggi dibandingkan return saham pada
hari-hari perdagangan biasa. Studi Fields pada tahun 1934 merupakan bukti paling awal terhadap pengaruh hari libur. Beliau menemukan bukti bahwa
Dow Jones Industrial Average DJIA menunjukkan keuntungan lebih besar
menjelang hari libur dibandingkan dengan hari perdaganan biasa.
E. Return
Didalam penelitian Weny Evanti tahun 2007 Return adalah tingkat keuntungan atau kerugian dari suatu investasi pada periode tertentu. Yaitu
perubahan nilai investasi ditambah suatu distribusi selama periode tertentu dibandingkan dengna nilai investasi pada periode awal. Jadi return dihasilkan
dari dua sumber, yaitu : pendapatan arus kas dan peningkatan harga dari investasi capital gain capital loss
Tingkat hasil pengembalian atau rate of return merupakan suatu pengukuran seberapa besar penerimaan atau pendapatan yang dapat diterima
dari suatu investasi dibandingkan terhadap biaya investasi awal yang dikeluarkan.
Return dapat dipandang sebagai penghargaan atas investasi yang
dilakukan. Besarnya keuntungan tergantung dari besarnya risiko yang diambil oleh investor, semakin tinggi risikonya maka semakin besar pula tingkat
keuntungan yang diharapkan.
Return yang diperoleh dari suatu investasi yaitu berupa capital gain dan
deviden jika ada. Keuntungan pasar modal atau capital gain yaitu keuntungan penjualan saham akibat selisih dari harga beli dengan harga jual.
Menurut Jogiyanto, 2003 : 109 return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati pemodal atas
suatu investasi yang ditanamkannya. Return Lazim diformulasikan dalam rumus matematis yaitu :
P
t
– P
t-1
R
=
P
t-1
Dimana : R = Tingkat Keuntungan Pengembalian
P
t
= Harga Penutupan Hari Tersebut P
t-1
= Harga Penutupan Hari Sebelumnya
F. Penelitian Terdahulu