Latar Belakang Masalah Peran BMT masjid al-azhar cabang Kunciran ciledug dalam mengembangkan produktivitas usaha kecil menengah

3 Dalam mendiriakn suatu BMT, tentunya ada tujuan-tujuan yang ingin dicapai dari pendirian BMT tersebut, dan alat untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah direncanakan sejak awal pendirin BMT adalah manajemen. Manajemen merupakan cara mencapai tujuan dengan efesien serta efetif dengan menggunakan bantuan orang atau melelui orang lain. Menggunakan bantuan atau melalui orang lain mencangkup arti yang sangat luas, yaitu dapat berupa bantuan orang lain dalam wujud pikiran, tenaga, serta dapat pula intuisinya. 5 BMT adalah sebuah lembaga keuangan syariah non bank, yang sebagian masyarakat mengenalnya dengan singkatan balai mandiri usaha Terpadu. Sejak pertumbuhannya sekitar awal tahun 1990 sampai sekarang dapat dikatakan bahwa lembaga seperti BMT secara riil sudah dapat dirasakan manfaat dan keberadaannya, khususnya bagi para pengusaha kecil. Sebagai sebuah lembaga yang mandiri dalm artian jauh dari fasilitas pemerintah setelah melewati proses panjang kurang lebih 10 tahun, maka BMT sekarang mampu menunjukan sebuah performance yang menjadi perhatian para pelaku ekonomi. Suatu yang harus dipahami dan disikapi secara bijak adalah “di balik semua kesulitan yang di alami bangsa ini pasti ada kemudahan “. Pengalaman pada awal krisis telah membuktikan bahwa banyak usaha kecil dan menengah yang memanfaatkan keunggulan komperatif, usahanya dapat berkembang. Ini artinya bahwa pada situasi seperti ini, kegiatan usaha dengan skala kecil dan 5 Djati Julitriarsa dan Jhon Suprihanto, Manajemen Umum Sebuah Pengantar, Yogjakarta : BPFE, 1998, cet. Ke-1,h. 1 4 menengah mempunyai peluang yang sangat baik untuk berkembang dan di kembangkan sebagai motor penggerak perekonomian bangsa ini. 6 Perekonomian Indonesia khususnya dalam bidang keuangan mikro, beberapa tahun belakangan ini mengalami nuansa baru dengan berdiri dan tumbuh BMT-BMT yang menajalankan model prinsip syariah dalam konsep kegitannya.Untuk mengantisipasi peluang yang demikian besar dan untuk mengatasi berbagai kendala yang ada, perlu ada peranan pemerintah atau lembaga yang menaungi atau mengontrol atau mendampingi BMT, agar menjalankan kegiatannya lebih baik dan manajemennya lebih efektif. Perbedaan hasil di dalam penelitian-penelitian tentang keuangan syariah pada umumnya, atau BMT pada khususnya dapat dijadikan gambaranyang tidak jelas mengenai arah yang tepat untuk mengembangkan BMT, khususnya di bidang pemasaran. Sementara itu, berkaitan dengan reputasi, sasaran pemasaran yang jelas mendesak untuk segera dilakukan. Oleh karena itu, eksistensi lembaga ekonomi dengan segala bentuk kegiatan usahanya yang telah ada selama ini, visi dan misinya dalam upaya mengembangkan lembaga keuangan mikro Baitul Maal Wat Tamwil menimbulkan daya tarik tersendiri. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian, maka, peneliti akan memberi judul penelitian ini. “Peran BMT Masjid Al-azhar Cabang Kunciran Ciledug Dalam Upaya Meningkatkan Produktifitas Usaha Kecil Menengah” 6 Suhendar Sulaiman, “Pengembangan Usaha Baru”, Infokop Media Pengkajian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, zz, 27 2005, hal. 11 5

B. Pembatasan dan perumusan masalah 1. Pembatasan Masalah

Penulisan skripsi ini akan lebih terarah apabila ada batasan yang menjadi topik pembahasan, dan Karena itu penulis membatasi masalah sebagai berikut : Peran BMT Masjid Al-Azhar Kunciran Ciledug Dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Usaha Kecil Menengah

2. Perumusan Masalah

Untuk memperjelas masalah yang dibahas, maka penulis merumuskan pada : a. Apa peran BMT Masjid Al-Azhar Kunciran Ciledug dalam mengembangkan usaha kecil menengah? b. Bagaimana tingkat keberhasilan BMT Masjid Al-Azhar Kunciran Ciledug dalam mengembangkan usaha kecil menengah?

C. Tujuan dan manfaat penelitian 1. Tujuan penelitian

Berdasarkan bahasan dan perumusan masalah yang telah penulis kemukakan diatas, maka penelitian ini di lakukan bertujuan untuk : a. Mengetahui apa peran BMT Masjid Al-Azhar Kunciran Ciledug dalam mengembangkan usaha kecil menengah? b. Mengetahui bagaimana tingkat keberhasilan BMT Masjid Al-Azhar Kunciran Ciledug dalam mengembangkan Usaha Kecil Menengah? 6

2. Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut : a. Manfaat akademis 1 Menambah khazanah keilmuan peneliti tentang pengetahuan BMT Masjid Al-Azhar Kunciran Ciledug 2 Memberikan pemahaman bagi pihak akademis untuk melakukan kajian yang lebih mendalam tentang BMT Masjid Al-Azhar Kunciran Ciledug b. Manfaat praktis 1 Untuk kepentingan akademis sebagai tugas akhir semester fakultas dakwah dan komunikasi 2 Diharapkan penelitian ini dapat menjadi panduan untuk penelitian yang lebih mendalam di kemudian hari c. Rekomendasi Penelitian ini di harapkan dapat memberikan rekomendasi bagi BMT Masjid Al-Azhar Kunciran Ciledug agar lebih berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

D. Metodologi penelitian 1. Model dan desain penelitian

Metode penelitian yaitu prosedur pencarian data. 7 Adapun metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang menggunakan metode kualitatif yaitu dengan menghimpun data-data aktual 7 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwa Jakarta : logos, 1997, hal 59 7 dengan melakukan observasi secara langsung atau pengamatan evidensi- evidensi, sambil mengumpulkan data yang melakukan analisis, yang kemudian menarik kesimpulan dari analisis tersebut.

2. Subjek dan Objek penelitian

Subjek penelitian ini adalah BMT Masjid Al-Azhar Kunciran Ciledug, sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah peran BMT dalam mengembangkan produktivitas usaha kecil menengah.

3. Tehnik pengumpulan data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan, tempat di mana obyek penelitian itu berbeda. Untuk pengambilan data di dalam penelitian lapangan, penulis menggunakan tehnik sebagai berikut : a. Observasi Observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki. 8 b. Interview Interview yaitu merupakan tehnik pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berdasarkan pada tujuan penelitian. Adapun interview terpimipin yang penulis gunakan adalah interview bebas terpimpin. Interview bebas terpimpin artinya dalam penyampaian interview dengan maksud meminta jawaban dengan bebas dan terbuka, maka jawaban tersebut tidak lepas dari kerangka tersebut. Sedangkan alasan menggunakan 8 Sutrisno Hadi, Researce, yonyakrya : Andi offset, 1997, hal 82