15
Untuk mencapai tujuan di atas, maka diperlukan kurikulum yang baik, metode pembelajaran termasuk media yang tepat, dengan harapan bahwa siswa
mampu memahami ajaran agama dan mengikuti kegiatan pembelajaran dengan penuh semangat.
Adapun manfaat penggunaan lagu religi dalam pembelajaran PAI antara lain:
1 Dapat memperjelas penyajian materi keagamaan
2 Meningkatkan perhatian siswa ketika proses pembelajaran agama
3 Membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman ilmu agama
4 Meningkatkan hasil belajar
5 Membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam belajar PAI
6 Menyajikan materi lebih menarik dan tidak monoton sehingga siswa
memiliki semangat belajar. 7
Pembelajaran lebih interaktif 8
Dapat mengatasi
keterbatasan indera,
ruang dan
waktu pembelajaransehingga pembelajaran dapat diberikan kapan saja dan
dimana saja. 9
Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa- peristiwa yang terjadi di lingkungannya.
10 Meringankan bebantugas guru dalam menjelaskan materi pelajaran.
10
B. Pemahaman Keagamaan Siswa
1. Pengertian Pemahaman Keagamaan
Pemahaman Keagamaan merupakan gabungan dua buah kata yaitu kata pemahaman dan kata keagamaan. Kata pemahaman berasal
dari kata “paham” yang mendapat awalan “pe” dan akhiran “an”, yang secara etimologi berarti
proses atau cara memahami atau memahamkan.
11
Dalam kamus bahasa Arab, kata paham berasal dari bahasa arab
اًمْ ف م ْفي م ف yang berarti memahami dan mengerti.
12
10
Azhar Arsyad, op.cit., h.25-27
11
Departemen Pendidikan Nasional. Op.cit. hal 638
12
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab Indonesia Surabaya: Pustaka Progressif, 1997 hal. 1075
16
Pemahaman mempunyai arti yang sangat penting dalam setiap proses belajar mengajar, sebab tanpa memahami materi yang dipelajari, seseorang tidak akan
mampu menginterpretasikan pemahamannya baik ke dalam kata-kata maupun ke dalam perbuatan.
Dalam istilah pendidikan aspek pemahaman merupakan salah satu target pencapaian tujuan pendidikan ranah kognitif yang menurut Uzer Usman dibatasi
sebagai suatu kemampuan memahami arti dari suatu makna materi seperti menafsirkan, menjelaskan atau meringkas.
Pemahaman mempunyai fungsi yang amat penting dalam setiap proses belajar maupun proses belajar mengajar. Sebab, tanpa pemahaman atau
memahami materi
yang dipelajari,
seseorang tidak
akan mampu
menginterpretasikan pemahamannya itu baik ke dalam kata-kata maupun ke dalam perbuatan.
Untuk mengetahui gambaran tentang pengertian pemahaman secara luas, berikut dikemukanakan beberapa pendapat yang berhubungan dengannya.
Sadirman A.M. mengemukakan bahwa pemahaman atau compreheunsion dapat diartikan sebagai menguasai sesuatu dengan pikiran. Dikatakan demikian karena
dalam memahami sesuatu seseorang dituntut untuk mengerti secara mental makna, maksud implikasi dan aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan
seseorang dapat memahami suatu situasi yang dihadapinya. Hal ini sangat penting bagi siswa yang belajar. Memahami, maksudnya menangkap maknanya, adalah
tujuan akhir dari setiap belajar. Comprehension atau pemahaman memiliki arti yang sangat mendasar yang meletakkan bagian-bagian belajar pada proporsinya.
Tanpa itu, skill pengetahuan dan sikap tidak akan bermakna.
13
Pemahaman juga diartikan sebagai kesanggupan seseorang dalam menyatakan suatu definisi atau rumusan kata yang sulit sekalipun ke dalam
bahasanya sendiri atau ke dalam suatu konsekuensi atau implikasi. Kemampuan dalam menyatakan definisi atau rumusan kata itu dapat dilihat dalam perkataan
ketika rumusan sesuatu atau membaca sesuatu.
13
Sardiman AM., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011 h. 42-43
17
Sedangkan Nana Sudjana mengemukakan bahwa pemahaman merupakan kemampuan seseorang dalam menyimpulkan sesuatu hal. Menurutnya
kemampuan ini setingkat lebih tinggi dari pada pengetahuan, karena pemahaman memahami tergantung kemampuan menilai, memahami, serta menghayati
terhadap sesuatu yang dikaji, yang nantinya akan terungkap dalam kata-kata dan teraflikasikan dengan tingkah laku. Beliau membagi pemahaman kepada tiga
macam, yaitu pertama pemahaman terjemahan, yaitu kesanggupan memahami makna yang terkandung di dalamnya, kedua pemahaman penafsiran misalnya
memahami grafik, menghubungkan konsep yang berbeda, dll, ketiga pemahaman ekstrapolasi yaitu kesanggupan melihat dibalik yang tertulis, tersirat dan
tersurat.
14
Untuk mengumpulkan bahan materi tersebut tentunya diperlukan pemahaman yang lebih mendalam. Karena itu, pemahaman lebih sulit dari
pengetahuan, sebab dalam pemahaman diperlukan pemikiran yang mendalam. Dari beberapa pengertian di atas, terlihat beberapa persamaan, yakti bahwa
pemahaman itu merupakan suatu proses menginterpretasi, mengerti, dan mengungkapkan kembali sesuatu hal yang dipelajari oleh seseorang. Pemahaman
juga dapat dilihat dalam bentuk kata-kata dan perbuatan seseorang sebagai manifestasi dari apa yang dipahaminya.
Sebagai suatu proses, pemahaman dimulai dari mengenal, mengetahui sesuatu dan kemudian mengkaji serta memahami untuk diterapkan dalam bentuk
kata-kata atau prilaku perbuatan. Oleh bebab itu, pemahaman tidak muncul dengan sendirinya, tetapi ia akan terlihat muncul bersamaan dengan unsur-unsur
psikologi yang lain, seperti motivasi, konsentrasi dan reaksi. Jika ketiga unsur psikologi tersebut saling mempengaruhi, maka akan didapatkan suatu pemahaman
yang sempurna dari hal yang dipelajari. Persamaan penafsiran tentang teori pemahaman itu didasarkan atas proses
pemikiran yang mendalam terhadap sesuatu materi, setidaknya hal tersebut lebih sulit daripada sekedar mengetahui. Disamping persamaan, ada pula perbedaan
14
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar,Bandung:Sinar Baru Algensindo, 1995 h.51
18
yang terungkap diantaranya adalah tujuan akhir dari pemahaman yaitu pengungkapan kembali apa yang dipahami ke dalam bahasa sendiri atau ke dalam
prilaku. Ini mengandung arti tidak hanya sekedar hafal dan mengerti tetapi harus terimplikasi dalam sikap dan perbuatan, barulah dapat diakatakan memahami
yang sebenarnya terhadap suatu materi. Akan tetapi Nana Sudjana mengungkapkan bahwa pemahaman itu cukup
dianggap sempurna dengan hanya menyimpulkan materi saja tanpa harus bekerja keras untuk mengaplikasikan dan menerapkannya dalam bahasa sendiri atau
dalam prilaku.
15
Walaupun terdapat persamaan dan perbedaan dalam mengartikan kata pemahaman, namun pada intinya para ahli sepakat bahwa pemahaman adalah
suatu proses menginterpretasi, mengerti dan mengungkkapkan kembali sesuatu yang pernah dipelajari oleh seseorang, baik dimanivestasikan dalam kata-kata,
perbuatan ataupun tidak dimanivestasikan. Kata keagamaan berasal dari kata agama yang berarti system prinsip
kepercayaan kepada Tuhan dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang berbuhungan dengan ajaran tersebut. Kata dasar agama kemudian diberikan
imbuhan “ke-an” yang membentuk kata keagamaan, memiliki arti segala sesuatu yang berhubungan dengan agama.
Oleh karena itu, apabila kedua kata tersebut digabungkan menjadi pemahaman keagamaan maka memiliki pengertian sebagai suatu pandangan
tentang sesuatu yang berhubungan dengan agama. Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa pemahaman keagamaan
siswa adalah kemampuan siswa dalam mengetahui dan mengerti terhadap materi agama yang pernah dipelajarinya. Jika seseorang memahami materi yang pernah
dipelajarinya, maka ia akan mampu mengaplikasikan apa yang dipahaminya dalam bentuk lain.
15
Ibid.
19
2. Urgensi Pemahaman Keagamaan