Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam diturunkan sebagai rahmatan lil „alamin. Untuk mewujudkan hal tersebut Rasulullah SAW diutus untuk menyampaikan ajaran-ajaran Allah agar manusia hidup bahagia dunia dan akhirat. Selama kurang lebih 23 tahun Rasulullah SAW memberikan pembinaan kepada manusia melalui pendidikan. Pendidikanlah yang mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi, yaitu orang- orang yang berilmu. Dalam pandangan Islam, pendidikan merupakan bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepriabadian muslim. 1 Nabi telah mengajak orang untuk beriman dan beramal serta berakhlak baik sesuai dengan ajaran islam dengan berbagai macam metode dan pendekatan. Dari sini dapat kita lihat bahwa pendidikan islam bukan hanya bersifat teoritis tetapi juga bersifat praktis. 2 Oleh karena itu, pendidikan dalam ajaran Islam menjadi sebuah kewajiban yang harus dijalani manusia dalam kehidupannya. Hal ini tersirat dalam ayat yang pertama diturunkan dalam al-Quran ; “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. ” QS. Al-„alaq:1-5 3 1 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2005, h. 11 2 Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h.28 3 Departemen Agama, Al-Quran dan Terjemah Jakarta: Depag RI, 1971, h.1079 1 Sebagaimana Hadits Nabi : Siapa orang yang akan diberi kebaikan oleh Allah, maka ia akan difahamkan dalam ilmu agama HR. Bukhari dan Muslim 4 Bahkan dalam ayat lain dinyatakan bahwa orang yang memiliki ilmu akan ditinggikan derajatnya, sebagaimana firman Allah :                                  “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah dalam majlis, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan ”. QS. Al-mujadalah : 11 5 Dari sini, jelaslah bahwa islam memiliki perhatian besar terhadap ilmu dan mendorong umat islam untuk belajar menuntut ilmu. Belajar adalah proses interaksi antara manusia dengan lingkungan yang dilakukan secara terencana untuk mencapai pemahaman, keterampilan, dan sikap yang diinginkan, sehingga terjadi perubahan pada diri seseorang dari hasil belajar tersebut, yaitu kedewasaan diri. 6 Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, pengetahuan atau apresiasi. Perubahan yang merupakan hasil belajar menggali ilmu pengetahuan telah dibuktikan dalam sejarah peradaban Islam. Terbukti, pada masa Khalifah 4 Imam Nawawi, Riyad al-Solihin, Bairut: al-Maktabah al-Islami, 1986, h. 445 5 Departemen Agama, Opcit. h. 910-911 6 Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012 h. 6 Harun al-Rasyid, Islam mencapai puncak kejayaannya, salah satu factor penyebab kemajuan peradaban Islam saat itu adalah dengan berkembangnya ilmu pengetahuan sehingga melahirkan berbagi disiplin ilmu dan para ilmuwan yang terkenal di dunia seperti Ibn Rusyd, Ibn Sina, Al-Farabi, Al-Gazali, dan lain-lain. 7 Oleh karena itu, kemajuan dan perkembangan pendidikan menjadi faktor penentu keberhasilan suatu bangsa. Bangsa Indonesia sebagai Negara berkembang masih mencari bentuk untuk berupaya menjadi Negara maju dan terlepas dari ketertinggalan terutama bidang pendidikan. Melalui pendidikan, diharapkan bangsa Indonesia terhindar dari kebodohan karena merupakan sumber keterpurukan. Karenanya, pendidikan harus ditempatkan sebagai Panglima Pembangunan Nasional. Kedzaliman yang paling jahat adalah kebodohan, dan pendidikan adalah jalan utama menyingkirkan kebodohan. 8 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong adanya upaya pembaharuan dalam memanfaatkan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar. Ilmu pengetahuan dan teknologi melahirkan media-media yang dapat membantu guru dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru dituntut memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran. Media pembelajaran adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. 9 Namun, masih banyak guru yang kurang menguasai terhadap media pembelajaran yang bisa digunakan dalam kegiatan pembelajaran sehingga proses pembelajaran menjadi monoton dan menjenuhkan bagi peserta didik. Padahal pendidikan dituntut menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi agar siswa tidak merasa bosan, guru harus mampu memiliki modal pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yang disampaikan. Kondisi seperti ini membutuhkan strategi pembelajaran yang dapat melibatkan semua peserta didik sehingga dapat saling membelajarkan melalui 7 Departemen Agama RI, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Depag RI, 2002 h. 47 8 Mastuhu, Menata Ulang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional dalam Abad 21, Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2003, h. 7 9 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, h. 2-3 tukar pikiran, pengalaman maupun gagasan-gagasan. Salah satu alternatif yang bisa dipilih dalam rangka menghasilkan pembelajaran yang berkualitas yaitu pembelajaran melalui media yang tepat. Media pembelajaran dapat menimbulkan gairah dan motivasi belajar peserta didik. 10 Salah satu cara untuk memotivasi siswa agar dapat mengikuti pembelajaran dengan baik adalah dengan melakukan variasi pembelajaran. Variasi ini bisa dilakukan dari segi materi, metodeteknik, media, dan tempat. Proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik jika siswa diajak untuk memanfaatkan alat inderanya baik pendengaran maupun pengamatan. Menyanyi merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat merangsang indera pendengaran sehingga peserta didik mampu menerima dan menyerap informasi dengan mudah. 11 Lagu merupakan salah satu media pembelajaran karena dipergunakan untuk proses penyaluran pesaninformasi dalam proses belajar mengajar. Media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Penggunaan lagu atau nyanyian dalam pembelajaran dapat dibedakan antara bernyanyi sambil belajar dan belajar sambil bernyanyi. Pada konsep pertama, lagu digunakan sebagai penunjang pengajaran secara umum, termasuk untuk pengayaan dan motivasi. Sedang pada konsep yang kedua, lagu digunakan sebagai penunjang pengajaran secara spesifik karena isi nyanyian merujuk pada materi pelajaran. Di era globalisasi ini, kesadaran orang tua untuk memperkenalkan lagu kepada anaknya sejak dini semakin tinggi, terlihat dari menjamurnya berbagai sekolah musik yang membuka kelas musik untuk anak-anak mulai umur balita sampai dewasa. Meskipun biaya kursus relatif tinggi, tetapi para orang tua tetap berusaha memasukkan anaknya agar masuk sekolah musik. Kesadaran itu dipicu oleh hasil penelitian bahwa lagu ternyata sangat mempengaruhi perkembangan IQ Intelegent Quotien dan EQ Emotional 10 Daryanto, Media Pembelajaran, Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Nusantara, 2011h.5 11 Azhar Arsyad, Opcit, h. 8-9 Quotien. Anak-anak yang sejak kecil terbiasa bergaul dan mendengarkan lagu akan memiliki kecerdasan emosial dan intelegensia yang lebih berkembang dibanding dengan anak-anak yang jarang mendengarkan lagu. Dalam hal ini lagu berfungsi sebagai salah satu media pembelajaran yang menarik bagi peserta didik sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. Jika motivasi belajar meningkat maka akan meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran. Salah satu jenis lagu adalah lagu religi yaitu lagu yang terikat oleh ajaran- ajaran agama, dimana isi tiap-tiap bait lagu mengandung nilai-nilai ajaran Tuhan Semesta Alam dan membawa ajaran pada kebaikan. Dalam pendidikan keagamaan, banyak media pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru agar materi keagamaan dapat dipahami oleh siswa sebagai peserta didik. Salah satu dari media itu adalah lagu, karena mayoritas siswa menyukai lagu. Dari sini dapat ditarik pengertian bahwa dalam lagu religi merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran keagamaan. Akan tetapi sejauhmana media lagu religi dapat memberi dampak positif terhadap pemahaman keagamaan siswa. Ini merupakan masalah yang menarik untuk diteliti sehingga diharapkan media lagu religi menjadi alternatif dalam memberikan pemahaman keagamaan kepada siswa dengan kemasan yang menarik bagi anak. Berdasarkan latarbelakang di atas, peneliti bermaksud mengadakan sebuah penelitian berjudul : “Pemanfaatan Lagu Religi Dalam Meningkatkan Pemahaman Keagamaan Siswa di SDN 1 Sukaraja Kabupaten Sukabumi ”.

B. Identifikasi Masalah