Indikator Pemahaman Keagamaan Pemahaman Keagamaan Siswa

20 Berdasarkan uraian tersebut, dapat dipahami bahwa pemahaman keagamaan merupakan salah satu tingkatan dari ranah kognitif yang lebih tinggi daripada pengetahuan keagamaan.

3. Indikator Pemahaman Keagamaan

Bertolak dari pendapat WS. Winkel tentang jenis dan kategori pemahaman yang ada, pada dasarnya terdiri dari menterjemahkan, menafsirkan, mengektrapolasikan memperkirakan dan menentukan. 17 Hal ini sejalan dengan pendapat Zakia Daradjat dan Nana Sudjana dengan penjelasan-penjelasan sebagai berikut: a. Menterjemahkan Menterjemahkan atau mengartikan yakni kemampuan siswa untuk menyalin dari suatu bahasa ke dalam bahasa lain. Pemahaman menterjemahkan yakni kesanggupan memahami kalimat bahasa Inggris atau Bahasa lainnya ke dalam bahasa Indonesia. Untuk merumuskan tujuan intruksional dalam proses pembelajaran, kata yang cocok digunakan adalah siswa dapat menjelaskan makna kata atau kalimat. b. Menafsirkan Menafsirkan merupakan salah satu bidang kognitif yang berhubungan dengan kemampuan mengartikan, menangkap maksud perkataan tidak menurut apa adanya saja, melainkan menerangkan apa yang tersirat mengutarakan pendapat sendiri. Sebagaimana telah diungkapkan Zakiyah Daradjat bahwa kemampuan menafsirkan adalah mencakup penyusunan suatu pandangan baru baik dari ayat mmaupun hadits. Kata operasionalnya adalah siswa dapat mengungkapkan makna dan kalimat. 17 Ibid. 21 c. Memperkirakan Memperkirakan merupakan salah satu bidang kognitif dalam pemahaman yang berfungsi memperhitungkan atau mempertimbangkan segala sesuatu yang akan terjadi dengan adanya kemampuann mengumpulkan materi tertentu sehingga akhirnya siswa dapat menentukan dengan meramalkan arah-arah penggunaannya, akibatnya, serta hasilnya. Zakiyah Daradjat mengemukakan bahwa kemampuan menilai, menimbang dan melakukan pilihan yang tepat akan mengembil suatu kesimpulan yakni memilih alternative yang tepat, mengambil suatu keputusan yang tepat dan bertindak yang tepat dan memilih sesuatu dengan menimbang baik dan buruk suatu perbuatan atau tingkah laku sepanjang ajaran Islam.

4. Cara Pengukuran Pemahaman