Cara Pengukuran Pemahaman Pemahaman Keagamaan Siswa

21 c. Memperkirakan Memperkirakan merupakan salah satu bidang kognitif dalam pemahaman yang berfungsi memperhitungkan atau mempertimbangkan segala sesuatu yang akan terjadi dengan adanya kemampuann mengumpulkan materi tertentu sehingga akhirnya siswa dapat menentukan dengan meramalkan arah-arah penggunaannya, akibatnya, serta hasilnya. Zakiyah Daradjat mengemukakan bahwa kemampuan menilai, menimbang dan melakukan pilihan yang tepat akan mengembil suatu kesimpulan yakni memilih alternative yang tepat, mengambil suatu keputusan yang tepat dan bertindak yang tepat dan memilih sesuatu dengan menimbang baik dan buruk suatu perbuatan atau tingkah laku sepanjang ajaran Islam.

4. Cara Pengukuran Pemahaman

Pengertian pengukuran mencakup segala cara untuk memperoleh informasi yang dapat dikualifikasi baik dengan cara tes maupun cara-cara yang lain. Untuk menggolongkan hasil belajar maka perlu adanya standar penilaian. Walaupun penilaian tidak diukur secara objektif, pengukuran ini dilakukan terhadap aspek-aspek keterampilan psikomotor, kesanggupan kemampuan kognitif dan sikapnya kemampuan apektif. Salah satu cara untuk mengukur keberhasilan yang berdimensi kognitif dapat dilakukan dengan tes, baik tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan. 18 Dalam tes, ada yang sudah distandarisasi, artinya tes tersebut telah mengalami proses ketepatan dan ketetapan untuk tujuan tertentu dan untuk kelompok tertentu. Tes tulis dapat berupa tes esay uraian dan tes objektif. Dalam tes objektif dapat berupa pilihan ganda, benar salah, menjodohkan dan melengkapi. Untuk tes lisan biasanya menggunakan bentuk uraian karena berkomunikasi secara langsung. Pemahaman Comprehension lebih tinggi dari pada pengetahuan, bentuk kemampuannya adalah menjelaskan, menafsirkan, dan mendefinisikan dengan 18 Muhubin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Rosdakarya, 1995 h.151 22 bahasa sendiri. Aspek pemahaman diukur dengan tes dalam bentuk tes objektif, tipe pilihan ganda dan tipe benar salah. Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa pemahaman termasuk tipe hasil belajar dalam ranah kognitif. Adapun cara pengukuran kemampuan intelektual yang lazim dikenal dengan kognitif adalah sebagai berikut : 1 Pengetahuan atau ingatan recall, bentuk kemampuannya adalah menunjukkan, membandingkan, menghubungkan, menyebutkan dan menunjukkan kembali. Aspek ini diukur dengan tes tertulis, seperti tes tipe, melengkapi, tife isian, dan tipe benar salah. 2 Pemahaman comprehension, bentuk kemampuannya adalah menjelaskan, menafsirkan dan mendefinisikan dengan bahasa sendiri. Aspek ini diukur dengan tes dalam bentuk tes objektif, tipe pilihan dan tipe banar salah. Sebagian item pemahaman dapat disajikan dalam gambar, denah, diagram ataupun grafik. 3 Penerapan application, bentuk kemampuannya dalah memberikan contoh, menggunakan dengan tepat, memecahkan masalah. Untuk mengukurnya Bloom membedakan delapan aplikasi dengan cara mengetesnya, yaitu; a Dapat menetapkan prinsip atau generalisasi yang sesuai dengan situasi baru yang dihadapi. Dalam hal ini yang bersangkutan belum diharapkan dapat memecahkan seluruh masalah, tetapi sekerdar dapat menetapkan prinsip yang sesuai. b Dapat menyusun problemnya, sehingga dapat menetapkan prinsip atau generalisasi yang sesuai. c Dapat memberikan spesifikasi batas-batas relevansi suatu prinsip atau generelisasi. d Dapat mengenal hal-hal khusus yang terpampang dari generalisasi e Dapat menjelaskan suatu gejala baru berdasarkan prinsip dan generalisasi tertentu. 23 f Dapat menentukan tindakan atau keputusan tertentu dalam menghadapi situasi baru dengan menggunakan prinsip dan generalisasi yang relevan. g Dapat menjelaskan alas an menggunakan prinsip dalam menghadapi situasi baru. 4 Analisis, kemampuanya dalam bentuk menguraikan, menghubungkan dan mengaflikasikannya. Misalnya kemampuan memeriksa konsistensi hipotesis dan asumsi yang diberikan, kemampuan mengenal asumsi yang tidak dinyatakan dan lain-lain. Untuk membuat tes item kecakapan analisis ini perlu dikenali beberapa kecakapan termasuk klasifikasi analisis yaitu; a Dapat mengklasifikasikan kata-kata, frase-frase atau pertanyaan- pertanyaan dengan menggunakan criteria analisis tertentu. b Dapat meramalkan sifat-sifat khusus yang tidak dapat disebutkan secara jelas. c Dapat meramalkan kualitas, asumsi, atau kondisi yang implicit atau yang perlu ada berdasarkan criteria dan hubungan materinya. d Dapat mengetengahkan pola, tata atau pengaturan materi dengan menggunakan criteria seperti relevansi, sebab akibat dan peruntukan. e Dapat mengenal organisasi, prinsip-prinsip organisasi pada pola materi yang dihadapi f Dapat meramalkan sudut pandang, kerangka acuan dan tujuan materi yang dihadapinya. 5 Sintesis, bentuk kemampuannya adalah menghubungkan, menyimpulkan dan mengenalisasikan seperti kemampuan mengarang, merumuskan tema rencana, mampu mengusulkan, cara mengetes hipotesis dan lain-lain. 24 6 Evaluasi, bentuk kemampuannya adalah menafsirkan, memberikan kritik dan pertimbangan serta penilaian. Dalam evaluasi diperlukan adanya suatu criteria atau standar tertentu. 19 Jadi dari keenam aspek hasil belajar dalam ranah kognitif tersebut selain dapat diukur dengan tes tertulis, dapat pula diukur dengan tes perbuatan.

C. Hubungan Antara Lagu Religi Dengan Pemahaman Keagamaan Siswa