Strategi Komunikasi Marketing Public Relation Cv. Forte Entertainment Dalam Mempromosikan Lagu Religi

(1)

MEMPROMOSIKAN LAGU RELIGI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

FARWAH ASSEGAF

NIM: 109051000146

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M


(2)

LAGU

RELIGI

Diajukan kepada Fakultas

lHilj**

dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Oleh:

FARWAH ASSEGAF

NIM: 109051000146

JT'RT'SAII

KOMUhTIKASI

DAI\I PEI\TYI.{RAN

ISLAM

FAIruLTAS

ILMU

DAKWAII

DAI\I

ILMU

KOMUIYIKASI

UMYERSITAS

ISLAM

NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAII

JAKARTA

l435E.lzAl4TvI.


(3)

REL.4TION

CV.

FORTE

ENTERTAINMENT

DALAM

MEMPROMOSIKAN

LAGU

RELIGI

telah

diujikan dalam

sidang

munaqasyah Fakultas

Ilmu

Dakwah

dan

Ilmu

Komunikasi

UIN

Syarif Hidayatullah lakarta pada 13 Februari 2014. Skripsi

ini

telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I.) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 13 Februari 2014 Sidang Munaqasyah

Ketua merangkap anggota, Sekretaris merangkap anggota,

/'Ag"

Drs. Jumroni. M.Si

NIP: 19630515 199203 1006

Anggota,

Penguji

I

Drs. Stu

NIP: 1

r971081

NIP: 197302520070

Rizal. LK" MA

0428 t993 03 1 002

Pembimbing


(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 13 Februari 2014 Penulis


(5)

i

Farwah Assegaf

Strategi Komunikasi Marketing Public Relation CV. Forte Entertainment

Dalam Mempromosikan Lagu Religi

Dalam bisnis global saat ini, public relations dan marketing (pemasaran) digunakan untuk saling mendukung. Meskipun antara public relations dan

marketing secara filosofis berbeda. Public relations bertujuan membangun citra

(kepada target publik) sedangkan marketing bertujuan menjual produk (product

selling) kepada target market. Perpaduan antara dua elemen penting organisasi ini

melahirkan konsep “Marketing Public Relations” (MPR). Marketing public

relations mempunyai unsur yang sangat penting dalam sebuah perusahaan,

institusi pemerintahan, institusi pendidikan, dan lain-lain. Khusunya pada perusahaan rekaman seperti CV. Forte Entertainment. Oleh karena itu diperlukan adanya strategi komunikasi marketing public relation CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi agar tujuan tersebut tercapai.

Bagaimana strategi komunikasidan metode apa saja yang digunakan CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi? Apa saja hambatan-hambatan komunikasi dalam mempromosikan lagu religi?

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Tipe penelitian ini menggunakan tipe deskripsi analisis, yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Adapun responden yang diwawancarai adalah marketing public

relation CV. Forte Entertainment.

Strategi yang digunakan marketing public relation CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi adalah: strategi menentukan pesan, strategi menentukan metode, strategi menjaga citra positif, aktivitas strategi promosi, strategi open house, dan evaluasi. Metode yang digunakan adalah time line, yaitu mempromosikan lagu religi di waktu-waktu yang tepat seperti pada Bulan Suci Ramadhan, promo film dan sinetron religi.

Hambatan dalam kasus pembuatan lagu religi yang paling potensial adalah banyaknya persaingan antara perusahaan rekaman yang berada di Indonesia. Tetapi semua itu tidak menjadi halangan CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi.

Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan, bahwa dengan menggunakan strategi komunikasi, semua itu berhasil dilakukan oleh marketing

public relation CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi

dengan hasil yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penjualan kaset, CD yang sangat meledak dipasaran, serta dapat memberikan banyak pengetahuan agama dan menjadi wadah bagi pendengar lagu religi.


(6)

ii

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan mengucapkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga Allah SWT limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya.

Sekalipun skripsi yang berjudul “Strategi Komunikasi Marketing Public

Relation CV. Forte Entertainment Dalam Memromosikan Lagu Religi” ini masih jauh

dari sempurna, namun ini merupakan suatu usaha yang maksimal, karena dalam proses penyelesaiannya tidak sedikit kesulitan dan hambatan dalam penyusunan skripsi ini. Namun berkat pertolongan Allah SWT yang memberikan nikmat-Nya dan kesungguhan kepada penulis serta bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, M.A sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dr. Suprapto, M.Ed selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Drs. Jumroni, M.si, selaku Wakil Dekan


(7)

iii

3. Bapak Rachmat Baihaky, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Ibu Umi Musyarofah, M.A selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

4. Ibu Siti Napsiyah, M.SW, sebagai Dosen Penasehat Akademik KPI E angkatan 2009, yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan proposal skripsi.

5. Drs. Wahidin Saputra, M.A selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya serta memberi arahan dan masukan dalam membantu penulisan skripsi ini.

6. Bu Kristina Santi S.Sos selaku Marketing Public Relation di CV. Forte Entertainment yang bersedia saya wawancara, Bu Ema selaku bagian keuangan, Bu Indri selaku bagian publishing dan Mas Ibeng selaku promotion

di Label Aquarius Musikindo yang bersedia membantu saya dalam proses wawancara di Label CV. Forte Entertainment.

7. Seluruh dosen yang telah mengajarkan ilmunya kepada penulis dari semester I hingga semester VIII. Semoga ilmu yang diberikan menjadi amal baik di akhirat kelak, Amin.

8. Para staf Tata Usaha (TU) yang telah membantu surat menyurat untuk penelitian skripsi ini, dan para staf perpustakaan yang telah memberikan pelayanan dan fasilitas buku-buku referensi.


(8)

iv

kasih sayang serta selalu mendukung dan mendoakan saya hingga saat ini. 10. Keluarga besar penulis, yang mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi

ini. Kakak-kakakku Hasan Yusuf Assegaf, Zafirah Assegaf, sepupu-sepupuku Afifah, Faqih, dan tanteku Fatmah Alaydrus, terima kasih semua atas dukungannya.

11. Teman-teman seperjuangan KPI E 2009 yang memberikan banyak motivasi untuk penulis, yang selalu menjadi teman sharing untuk penulis, berbagi canda dan tawa, Ranni, Sita, Meta, Vira, Isni, Ifah, Annisa, Ela, Enis, Dava, dan kawan-kawan lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu, kalian semua adalah sahabat sampai kapan pun.

12. Kawan-kawan KKN Kelompok Empat Belas Gita, Uswah, Yunia, dan kawan-kawan lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu.

13. Kawan-kawan Air Film Yusly, Iqbal, Arga, dan kawan-kawan lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu, terimakasih atas dukungannya semoga kita bisa berkarya lebih baik lagi, semangat sineas muda yang berbakat.

14. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Walau tak tertulis, Insya Allah perbuatan kalian menjadi sebuah amal yang baik tertulis “di lembaran lain”. Amin.


(9)

v

dalam penyusunan skripsi ini. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi kajian ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang komunikasi dan penyiaran Islam.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 13 Feruari 2014


(10)

vi

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Metodologi Penelitian ……… 6

E. Tinjauan Pustaka ………..….….. ... 9

F. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II LANDASAN TEORI A. Srategi Komunikasi dan Ruang Lingkupnya ... 12

1. Pengertian Strategi... 12

2. Jenis-Jenis Strategi... 13

3. Pengertian Komunikasi... 14

4. Unsur-Unsur Komunikasi... 17

5. Pengertian Strategi Komunikasi... 18

6. Fungsi Strategi Komunikasi... 19

B. Marketing Public Relation ... 20

C. Lagu Religi ... 27

BAB III GAMBARAN UMUM CV. FORTE ENTERTAINMENT A. Sejarah Berdirinya CV. Forte Entertainment ... 30

B. Visi dan Misi CV. Forte Entertainment ... 33

C. Program Kerja Marketing Public Relation Label Forte Entertainment Dalam Mempromosikan Lagu Religi... 35

D. Dari Film Religi Hingga Lagu Religi... ... 37


(11)

vii

BAB IV ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI MARKETING PUBLIC

RELATION PT. FORTE ENTERTAIMENT DALAM MEMPROMOSIKAN LAGU RELIGI

A. Strategi Komunikasi Marketing Public Relation CV.

Forte Enertainment Dalam Mempromosikan Lagu Religi .. 49

1. Strategi Menentukan Pesan ... 50

2. Strategi Menentukan Metode ... 51

3. Strategi Menjaga Citra Positif ... 52

4. Aktifitas Strategi Promosi ... 54

5. Strategi Open House ... 55

6. Evaluasi ... 55

B. Faktor Pendukung dan Penghambat ... 58

1. Faktor Pendukung ... 58

2. Faktor Penghambat ... 59

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 60

B. Saran-Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62


(12)

1

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi sangat penting sekali bagi kehidupan manusia sehari-hari. Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris communication, berasal dari bahasa latin

communication, dan bersumber dari kata comunis yang berarti sama. Sama dimaksud

adalah sama makna. Komunikasi akan berjalan dengan baik, jika pesan yang disampaikan komunikator sampai pada komunikan, maka dibutuhkan strategi yang baik.1

Strategi pada hakikatnya adalah perpaduan antara planning (perencanaan),

dan management (manajemen) untuk mencapai suatu tujuan. Strategi tidak hanya

berfungsi sebagai peta arah saja melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.2

Public relations merupakan suatu lembaga yang bertugas menjalin dan

menjaga hubungan baik dengan public internal, eksternal, dan stakholder

perusahaan.3 Pada masa lampau departemen Pemasaran dengan departemen Public

Relations merupakan suatu departemen yang berbeda dalam suatu perusahaan. Saat

1Onong Uhjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Rosda karya, 2001), Cet Ke-14, h. 9

2

Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, h. 32

3

Scott M. Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom, diterjemahkan oleh Tri Wibowo, B.S., Effective Public Relations : Edisi ke Sembilan. (Jakarta: Kencana, 2007). h. 7


(13)

ini kedua fungsi tersebut saling terintegrasi karena mayoritas perusahaan membutuhkan Public Relations yang berorientasi kepada pasar untuk mendukung promosi perusahaan dan produk serta pembentukan citra perusahaan. Berdasarkan kedua hal Public Relations dan Pemasaran berintegrasi, sehingga timbullah apa yang dinamakan dengan “Marketing Public Relations” yang dirancang untuk mendukung tujuan pemasaran.4

Salah satunya kegiatan pemasaran yang penting dalam industri musik adalah bidang promosi (marketing division) yang merupakan suatu sarana komunikasi bagi perusahaan dengan pasar sasarannya (masyarakat). Untuk itu seorang marketing

public relation dalam suatu prusahaan sangat diperhitungkan kedudukannya karena

memiliki peranan dalam perputaran sistem dan manajemen perusahaan, seorang

marketing public relation dapat menjangkau aspek-aspek sosial dan kepentingan

publik, karena divisi marketing public relation bertugas menjadi jembatan antara perusahaan dan konsumen.

Dunia musik di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat dan tidak pernah surut, ini ditandai dengan banyaknya sebuah hasil karya musik yang dilahirkan dari para pencipta musik atau musisi karya seni. Bagi para penikmat musik ini adalah konsumsi publik yang secara psikologis merupakan kebutuhan untuk hiburan atau entertainment, bahkan bisa merupakan semangat kehidupan, sedangkan bagi pencipta musik ini adalah ungkapan yang berkaitan dengan komunikasi ekspresif

4

Rachmat Kriyantono, Public Relations Writing, (Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 57


(14)

artinya harus diakui bahwa musik juga dapat mengekspresikan perasaan, kesadaran, dan bahkan pandangan hidup (ideology) manusia.5

Meskipun akrab dengan dunia entertainment, tidak berarti musik menutup ranah kajian terhadap fenomena-fenomena lain, karena lirik lagu sendiri sering tampil dengan tema yang beraneka ragam mulai dari masalah percintaan, perang, keindahan alam, kehidupan sehari-hari, seni budaya, agama, olahraga, sampai adat istiadat dan hal-hal yang serealistis sekalipun. Dan sekarang ini, musik religi semakin digemari dipenjuru dunia karena pembawaan atau aliran musik religi dapat di jadikan sarana syiar Islam.

Dalam pelaksanaan strategi komunikasi promosi lagu religi banyak cara yang dilakukan oleh marketingpublic relation atau divisi promosi agar masyarakat tertarik mendengarkan bahkan menyukai lagu religi dan membeli CD atau RBT lagu religi. Oleh karena itu, peran marketingpublic relation atau divisi marketing public relation

CV. Forte Entertainment, bertanggung jawab dalam mempromosikan lagu-lagu yang bertemakan religi yang terkesan elegan dan modern tetapi tidak terlepas pada unsur Islam sehingga pendengar/masyarakat khususnya remaja muslim senang untuk mendengarkan lagu-lagu yang bertemakan religi. Contohnya seperti di tahun 2013 ini, salah satu artis Label Forte Entertainment yaitu Melly Goeslaw baru saja meluncurkan soundtrack film terbaru yaitu “Moga Bunda Di sayang Allah” karya

5Indriya R. Dani, Indri Guli, Kekuatan musik religi: mengurai cinta merefleksi iman menuju


(15)

Tere liye, serta mengadakan kerja sama dalam membuat soundtrack sinetron yang bertemakan religi.

Dalam hal ini musikpun bisa dijadikan dakwah secara tidak langsung oleh perusahaan, markting public relation CV. Forte Entertainment mempunyai strategi komunikasi yang jitu dalam mempromosikan lagu religi. Dengan demikian penulis tertarik untuk menulis dalam sebuah skripsi yang berjudul : “Strategi Komunikasi

Marketing Public Relation CV. Forte Entertainment Dalam Mempromosikan

Lagu Religi”.

B. Pembatasan dan Perumusan masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian tidak terlalu meluas, dan terarah, maka penelitian dibatasi hanya pada strategi Komunikasi MPR (Marketing Public Relation) CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi pada album tahun 2012 sampai dengan 2013.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana strategi komunikasi divisi marketing public relation CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi?


(16)

b. Bagaimana faktor pendukung dan penghambat divisi marketing public

relation CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Berdasarkan pemikiran dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi marketing public relation

CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi.

b. Untuk mengetahui bagaimana faktor pendukung dan penghambat divisi

marketing public relation CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan

lagu religi.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memberikan konstribusi bagi khazanah keilmuan komunikasi yang menjadi salah satu perspektif keilmuan pada jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), dan fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Terutama dalam kajian ilmu komunikasi dan komunikasi sosial, serta dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai arti penting manajemen hubungan masyarakat atau bisa disebut juga public relation dalam meningkatkan


(17)

kualitas strategi komunikasi dalam mencapai tujuan perusahaan CV. Forte Entertainment.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah panduan tambahan bagi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) untuk menyampaikan komunikasi secara efektif. Dan secara praktis penelitian ini manfaatnya adalah sebagai konstribusi penambah pemahaman, pengetahuan, dan wawasan terhadap strategi komuniasi pada lagu religi di CV. Forte Entertainment.

D.Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini,

mengggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Yaitu metode yang melakukan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, gambar dan buku-buku. Laporan penelitian akan bersifat kutipan-kutipan atau untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut berdasarkan dari naskah wawancara, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.6

Dalam pengertian lain, metode ini adalah metode yang menghasilkan data kualitatif deskriptif dan tertulis dengan informasi dari orang yang menghasilkan hipotesis dari penelitian lapangan.7

6

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), cet. Ke 11, h. 3.

7


(18)

Maka dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk mendapatkan data yang sangat akurat dan lengkap dengan terjun langsung ke lapangan. Kemudian setelah data-data sudah diperoleh, data-data tersebut dianalisis untuk mendapatkan hasil yang sesuai berdasarkan tujuan dari penelitian.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Januari 2014. Sedangkan lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian adalah Kantor CV. Forte Entertainment, yang terletak di Jln. Sultan Iskandar Muda No. 7, Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan. Untuk menghubungi via telepon (021) 72895152.

3. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber-sumber tempat memperoleh keterangan. Jadi, subjek dalam penelitian ini adalah marketingpublic relation

CV. Forte Entertainment, dalam hal ini pimpinan dan staf bagian promosi.

b. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini objek penelitiannya adalah strategi komunikasi yang dilakukan marketingpublic relation dalam mempromosikan lagu religi.


(19)

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam suatu penelitian, perlu adanya suatu teknik atau alat pengumpulan data. Maka teknik dan langkah-langkah dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Wawancara (Interview)

Wawancara mendalam dilakukan guna menambah data yang diperlukan melalui tanya jawab seputar topik yang terkait dalam permasalahan ini. Yang akan menjadi sumber data yakni divisi marketingpublic relation CV. Forte Entertainment sebagai sumber data wawancara yang terkait.

b. Pengamatan (Observasi)

Observasi langsung untuk mengamati bagaimana bentuk strategi komunikasi divisi marketingpublic relation CV. Forte Entertainment dalam hal mempromosikan lagu religi, yaitu dengan cara mengamati langsung kegiatan yang dilakukan oleh divisi marketing public relation CV. Forte Entertainment selama kurang lebih dua bulan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu pencarian sumber data berupa catatan-catatan resmi perusahaan menyangkut strategi marketing public relations dan buku-buku atau foto-foto yang menyangkut dengan penelitian guna mendukung data penelitian.


(20)

d. Analisis Data

Analisis data merupakan tahap yang penting dalam melakukan penelitian. Pada tahap ini data-data yang diperoleh akan diuji kevaliditasannya. Maka untuk memperoleh data yang valid, data-data yang sudah tekumpul kemudian di analisis menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi adalah teknik yang menggabungkan ketiga hasil data sementara dari observasi (pengamatan), dokumentasi, dan wawancara. Setelah itu data-data tersebut dikumpulkan untuk dibuat kesimpulan, dan diolah atau direvisi kembali dengan menggunakan deskriptif analisis pendekatan analisis pendekatan kualitatif.

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti juga telah berpedoman pada buku tentang cara penulisan skripsi, tesis dan disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan tahun 2007 oleh UIN Jakarta Press.

E. Tinjauan Pustaka

Untuk menghindari segala bentuk plagiat, dalam penulisan skripsi ini peneliti telah menelaah dan mengkaji di perpustakaan. Dalam kajian dan mencari informasi, peneliti telah menemukan penelitian terdahulu yang membahas tentang pembahasan yang sama dengan skripsi ini yaitu tentang strategi komunikasi public relation dalam mempromosikan produk perusahaan, yaitu:

1. Strategi Komunikasi Public Relation PT. Musica Studios Dalam Mempromosikan Lagu Religi, Agus Mana, jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, tahun 2011. Persamaan skripsi ini adalah lebih memfokuskan pada strategi komunikasi public


(21)

relation dan strategi mempromosikan lagu religi, sedangkan perbedaanya ialah pada perusahaan yang akan diteliti, dan teori yang akan digunakan.

2. Strategi komunikasi Public Relations Hotel Sofyan Betawi (syariah) Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Terhadap Tamu, Nadya Ramayani, tahun 2013. Persamaan dari skripsi ini adalah metode yang digunakan menggunakan pendekatan analisis deskriptif, sedangkan perbedaanya ialah pada objek penelitiannya.

3. Stategi Komunikasi Public Relation PT. Republika Penerbit Dalam Mempromosikan Novel Islami, Yusuf Tadarusman, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, tahun 2013. Pada skripsi ini memiliki subjek yang berbeda namun sama-sama meneliti tentang strategi public relation dan strategi promosi dalam suatu lembaga atau perusahaan.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti telah membuat suatu sistematika penulisan. Sistematika penulisan ini dibagi dalam lima bab, setiap bab dirinci kedalam sub-sub sebagai berikut :

BAB I: Dalam pendahuluan ini mengungkap tentang fenomena kesenjangan

yang melatarbelakangi sebuah penelitian ini dan batasan penelitian yang meliputi: Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodelogi penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.


(22)

BAB II: Landasan teori menguraikan tentang beberapa hal yang menyangkut tentang pembahasan dalam skripsi ini. Bab ini memiliki lima pokok bahasan yaitu: Pembahasan mengenai Strategi Komunikasi selanjutnya pembahasan mengenai Public Relation mulai dari pengertian, fungsi, dan tujuan, serta ruang lingkupnya, Marketing Public Relation, Lalu ditutup dengan pengertian promosi , dan lagu-lagu religi.

BAB III : Pada Bab ini fokus pembahasan mengenai CV. Forte Entertainment di

Pondok Indah Jakarta, yang berupa profil yang memuat kisah sejarah berdirinya, visi, dan misi dari CV. Forte Entertainment, program kerja divisi marketing public relation CV. Forte Entertainment, dan semua band-band atau penyanyi yang dinaungi oleh CV. Forte Entertainment.

BAB IV : Pada bab ini merupakan inti dari pembahasan tentang penyajian data

yang berkaitan dengan obyek penelitian yang meliputi: Deskripsi Objek Penelitian Stategi Komunikasi Marketing Public Relation CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi.

BAB V : Pada bab akhir ini, penulis memberikan kesimpulan terhadap apa yang

diteliti oleh penulis, serta memberikan saran-saran dan juga beberapa lampiran yang didapat oleh penulis.


(23)

12

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Strategi Komunikasi dan Ruang Lingkupnya

1. Pengertian Strategi

Dalam kamus besar Indonesia strategi adalah Ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu di perang dan damai, atau rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.1

J L Thompson mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil karya: ‘Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Ada strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk masing-masing aktivitas. Sementara itu, strategi fungsional mendorong secara langsung strategi kompetitif. ‘ Bennett menggambarkan strategi sebagai ‘arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya’.2

Menurut Onong Uchjana Effendy, stategi adalah perencanaan untuk mencapai tujuan, namun untuk mencapai tujuan tersebut, strategi

1 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia

edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 1092

2


(24)

tidak berfungsi sebagai jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan taktik oprasionalnya.3

Dalam manajemen suatu organisasi, strategi diartikan sebagai kiat, cara, dan taktik utama yang dirancang sebagai sistematik dalam melaksanakan fungsi manajemen yang terarah pada tujuan strategi organisasi.4

Dari pengertian tentang strategi tersebut, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu proses untuk melakukan rumusan dan penentuan rencana untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam tujuan jangka panjang. Secara umum strategi biasa dilakukan oleh organisasi atau perusahaan dalam merealisasikan kegiatannya. Akan tetapi strategi pun dapat dilakukan secara individu untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Jenis-jenis Strategi

George A. Steiner mengatakan bahwa tidak ada klasifikasi atau pengelompokan strategi yang diterima secara umum. Hanya saja dapat dilakukan penggolongan menurut dimensi strateginya:

a. Klasifikasi berdasarkan ruang lingkup yakni strategi dapat lebih luas atau lebih sempit sesuai dengan pemahaman. Contohnya seperti strategi program.

3

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007). Cet, ke-21, h. 32

4

Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan, (Yogyakarta, Gadjah Mada Press, 2000), h. 147


(25)

b. Klasifikasi berdasarkan hubungan dengan tingkat organisasi yakni strategi yang berdasarkan pada jenjang setiap divisi yang memiliki strateginya masing-masing dan merupakan cabang dari strategi utama sebuah badan.

c. Kalsifikasi berdasarkan keterkaitan strategi dengan sumber material atau bukan material yakni dengan melihat bentuk fisik seperti SDM yang tersedia atau gaya manajemen, pola pikir atau falsafah perusahaan.

d. Klasifikasi berdasarkan tujuan dan fungsi sebagai contoh pertumbuhan adalah sasaran utama dari kebanyakan perusahaan dan terdapat banyak strategi yang dapat dipilih untuk menjamin pertumbuhan tersebut.

e. Klasifikasi berdasarkan strategi pribadi manajer. Semaki tinggi tingkat manajer, semakin penting artinya strategi ini bagi kehidupan organisasi.5

3. Pengertian Komunikasi

Kata atau istilah “komunikasi” merupakan terjemahan dari bahasa Inggris Comminication yang dikembangkan di Amerika Serikat dan komunikasi pun berasal dari unsur persurat kabaran, yakni journalism. Adapun definisi komunikasi dapat dilihat dari dua sudut, yaitu: dari sudut bahasa (etimologi) dan dari sudut istilah (terminologi).

5

George A Steiner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1997), h. 15-16


(26)

Komunikasi menurut bahasa atau etimologi dalam “Ensiklopedi Umum” diartikan dengan “Perhubungan”, sedangkan yang terdapat dalam buku komunikasi berasal dari perkataan latin, yaitu:

a. Communicare, yang berarti berpartisipasi ataupun memberi

tahukan.

b. Communis, yang berarti milik bersama ataupun berlaku

dimana-mana.

c. Communis Opinion, yang berarti pendapat umum ataupun pendapat

mayoritas.

d. Communico, yang berarti membuat sama.

e. Demikian juga Communication berasal dari kata latin

Communicatio yang juga bersumber dari kata Communis yang

berati sama. Sama disini maksudnya sama makna.

Pengertian komunikasi secara etimologi ini memberi pengertian bahwa komunikasi yang dilakukan hendaknya dengan lambang-lambang atau bahasa yang mempunyai kesamaan arti antara orang yang memberi pesan dengan orang yang menerima pesan.

Adapun pengertian komunikasi menurut istilah (terminologi) banyak dikemukakan oleh para ahli, diantaranya:

i. Menurut Berelson dan Steiner, mengemukakan bahwa “komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka dan lain-lain.


(27)

ii. Laswell, mengatakan bahwa “komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”, “mengatakan apa”, “dengan saluran apa”, “kepada siapa” dan dengan akibat atau hasil apa” (Who? say what? In which channel? To whom? With

what effect?).6

iii. Menurut Onong Uchjana, mendefinisikan komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau merubah sikap, pendapat atau prilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media.7

Menurut Onong Uchjana Effendy, ada beberapa sebab mengapa manusia melakukan komunikasi, yakni untuk:

a) Mengubah sikap (to change the attitude),

b) Mengubah opini/ pendapat/ pandangan (to change the opinion), c) Mengubah perilaku (to change the behavior),

d) Mengubah masyarakat (to change the society).8

Dari pengertian tentang komunikasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan berbagai cara bisa dengan lambang-lambang, dengan tatap muka secara langsung, dan lain-lain.

6

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), h. 19-21

7

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. Ke-7, h. 20

8


(28)

4. Unsur-unsur Komunikasi

Unsur-unsur komunikasi adalah sebagai berikut:

Source (sumber)

Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan, yang digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku dan sejenisnya.9

Communicator (Penyampaian pesan)

Komunikator dapat berupa individu yang sedang berbicara, menulis, kelompok orang, organisasi komunikasi, seperti: surat kabar, televisi, film dan sebagainya. Komunikator dalam penyampaian pesannya bisa juga menjadi komunikan begitu juga sebaliknya.10

Message (pesan)

Pesan keseluruhan dari apa yang disampaikan komunikator. Pesan dapat bersifat informatif memberi keterangan-keterangan yang kemudian komunikan dapat mengambil kesimpulan sendiri.11

Channel (saluran)

Saluran komunikasi selalu menyampaikan pesan yang dapat diterima melalui indera atau menggunakan media. Pada

9

Widjadja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h. 11

10

Widjadja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, h. 12

11


(29)

dasarnya komunikasi yang sering dilakukan dapat berlangsung menurut 2 saluran, yaitu:

a. Saluran formal atau bersifat resmi, dan

b. Saluran informal atau yang bersifat tidak resmi.

Communican (penerima pesan)

Komunikasi atau penerima pesan dapat digolongkan dalam 3 jenis yakni personal, kelompok, dan massa.12

Effect (hasil)

Effect adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni

sikap dan tingkah laku orang, seseorang atau tidak dengan yang kita inginkan.13

Feed Back (Umpan Balik)

Feed back adalah “tanggapan, jawaban atau respon

komunikan kepada komunikator, bahwa komunikasinya dapat diterima dan berjalan.”14

5. Pengertian Strategi Komunikasi

Strategi merupakan sebuah cara atau proses yang digunakan organisasi untuk mencapai misinya. Strategi komunikasi antara berbagai tingkat dalam perusahaan atau organisasi harus konsisten.15 Strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara

12

Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Rajagrafindo, 1998), h. 24

13

Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 24

14

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), Cet Ke-1, h. 46

15


(30)

praktis harus dilakukan, dalam arti kata pendekatannya bisa berbeda-beda tergantung pada suatu kondisi dan situasi.16

Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya

Dimensi-Dimensi Komunikasi mengungkapkan bahwa, strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication

planning) dan manajemen (communications management) untuk mencapai

suatu tujuan.

Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi”.17

6. Fungsi Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi sangat diperlukan dalam proses komunikasi, karena berhasil tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi. Terutama jika dilakukan lewat media massa yang memiliki khalayak lebih luas dan beragam, maka kita memerlukan perencanaan lebih matang dalam menyampaikan pesan yang ingin kita sosialisasikan. Strategi komunikasi, baik secara makro (planned

multi-medi strategy) maupun secara mikro (singel communication medium

strategy) mempunyai fungsi ganda:

16

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992), h. 301

17

Onong Uchjana Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi (Bandung: Alumni, 1981), h.84


(31)

a. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif dan instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil optimal.

b. Menjembatani “cultural gap” akibat kemudahan diperoleh dan dioperasikannya media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.

B. Marketing Public Relation (MPR)

Kotler melihat ke depan bahwa semakin erat hubungan kerja antara

marketing dan public relations. Praktisi marketing memberikan anggapan

yang lebih tinggi terhadap sumbangsih PR karena turunnya productivity

(efektivitas) cara-cara berpromosi. Banyaknya iklan menyebabkan kesemewerawutan (cluttered) yang berdampak mengurangi impact setiap iklan, dan kenaikan harga iklan berlipat dua. Sales cost meningkat terus. Sering perusahaan terpaksa harus mengadakan promosi (guna menghadapi saingan). Dalam teknik PR dengan ajang/event yang kreatif, publisitas,

social investment dan community realations, produk-produk yang di

PR-kan aPR-kan bisa tampak beda.

Penggunaan MPR dilakukan ketika:

a. Mempromosikan perusahaan sebagai leader dan yang ahli di bidangnya (advertorial);

b. Membangun kepercayaan konsumen; c. Introduksi produk baru;


(32)

d. Menghidupkan kembali dan repositioning produk yang mudah “mentas” (Teh Botol);

e. Mengkomunikasikan benefit baru dari produk lama (Pocari Swet, dulu hanya untuk atlet, sekarang untuk semua orang “menggantikan ion yang hilang sewaku tidur”);

f. Mempromosikan penggunaan baru bagi produk lama (Aqua perlunya minum yang jernih);

g. Melibatkan orang dengan produk (Kijang Innova untuk seluruh keluarga);

h. Membangun interest atas kategori produk (Rinso di kategori deterjen, Clear di kategori shampoo, Sun Light mencuci banyak piring kotor-PR campaign dengan Krisna Murti-kategori sabun cuci piring);

i. Membuka pasar baru; j. Mencapai pasar sekunder; k. Memperkuat pasar yang lemah; l. Mendorong pencapaian iklan;

m. Counteract atas penolakan konsumen terhadap iklan;

n. Menembus kesemerawutan banyaknya iklan; o. Menjadikan iklan sebagai berita;

p. Menguatkan iklan dengan pesan yang lebih meyakinkan (modal testimoni diiklankan dan dibuat ajang-Rinso mencuci gunungan kaos kaki, demo memasak dengn Blue Band).


(33)

Pada tahun 1988, The Chicago Chapter of the American Marketing

Association dan Public Relations Sociaty of American melakukan kerja

sama (joint event) dengan memuat seminar yang mereka beri judul

Marketing and Public Relations: Allies in Mega Marketing. Tahun

berikutnya, di San Diego State University, para praktisi dan academica ini bertemu lagi dalam suatu colloguium yang dinamakan A Challenge to the

Calling: Pulic Relations Versus Marketing.

Belakangan di Indonesia kita sering mendengarkan pro dan kontra mengenai ruang lingkup PR yang berbaur dengan marketing. Ahmad S. Adnanputra, pakar PR yang telah mengembangkan PR cukup lama di Indonesia misalya, secara tegas menyatakan bahwa sasaran tembak antara kedua konsep itu adalah 100% berbeda. Marketing digunakan kepada apa yang disebut target market (pada segmentasi pasar yang dipilih), sedangkan public relations mempunyai sasaran target public yang lazim disebut stakeholder.

Sebenarnya perbedaan ini sudah lama disadari oleh pelopor PR dari Inggris. Frank Jefkins yang membuka Jefkins School of Public

Relations di Inggris, misalnya menandaskan bahwa ada 2 perbedaan pokok

pandangan antara pakar PR Inggris dengan Amerika. Para pakar Inggria menurut Jefkins, selalu saja berupaya menariknya ke sisi lain agar PR dapat digunakan untuk menjual (marketing).


(34)

Dan itulah yang dilakukan oleh orang-orang Amerika dewasa ini, yakni mengawinkan konsep PR dengan marketing.18 Dalam uraiannya, Tomas L.Haris sebagai pencetus pertama konsep Marketing Public

Relations, mendefinisikan MPR sebagai berikut: MPR is the process of

planning, executing and evaluating programs that encourage purchase and consumer satisfaction through credible product with the needs, wnts,

concerns and interests of consumers. Jadi, MPR adalah konsep PR yang

relatif mempunyai relevansi bagi kegiatan marketing untuk membantu organisasi mencapai tujuan pemasarannya.19

Menurut Ruslan Rosady “Marketing Public Relations (MPR) merupakan proses perencanaan dan pengevaluasian program-program yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan yang menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan para konsumen”.20 Dan menurut Saka Abadi dalam bukunya yang berjudul Pemasaran dan Komunikasi Keuangan “Marketing Public Relations sebagai suatu proses perencanaan, pelakasanaan dan pengevaluasian program-program yang memungkinkan terjadinya pembelian dan pemuasan konsumen melalui komunikasi yang

18

Rhenald Kasali, Sembilan Fenomena Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997), h. 36

19

Ludwing Suparmo, Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public Relations, (Jakarta: PT. Indeks, 2001), h. 57-58

20

Saka Abadi, Pemasaran dan Komunikasi Keuangan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1994), h. 46


(35)

baik mengenai informasi dari perusahaan terhadap citra merek (Brand

Image) terhadap suatu produk tertentu”.21

Dalam bisnis global saat ini, public relations dan marketing

(pemasaran) digunakan untuk saling mendukung. Meskipun antara public

relations dan marketing secara filosofis berbeda. Public relations

bertujuan membangun citra (kepada target publik) sedangkan marketing

bertujuan menjual produk (product selling) kepada target market. Perpaduan antara dua elemen penting organisasi ini melahirkan konsep

Marketing Public Relations” (MPR).22

Dalam kegiatan MPR ini sangat dibutuhkan kegiatan promosi atau pemasaran yang digunakan untuk mempromosikan sebuah produk, istilah promosi banyak diartiakan sebgai upaya membujuk orang untuk menerima produk, konsep, dan gagasan.23 Menurut Philip Kotler menyatakan bahwa promosi merupakan bagian kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan produk dan meyakinkan konsumen agar membelinya.24

Sedangkan menurut Djaskim saladi dalam bukunya yang berjudul “Unsur-unsur inti Pemasaran” menyatakan bahwa promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli dan bertujuan untuk merubah

21

Rosady Ruslan, Marketing Public Relations, (Jakarta: PT. Grasindo, 2002), h. 253

22

Rachmat Kriyantono, Public Relations Writing, (Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 57

23

Body Walker, Management Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2002), Edisi ke-2, h. 65

24


(36)

sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.25

Maka dapat disimpulkan bahwa promosi adalah suatu aktivitas yang mengarah pada pengenalan suatu produk tertentu dengan sasaran masyarakat luas serta dengan maksud dan tujuan untuk dapat diterima dikalangan masyarakat sehingga masyarakat memilih dan menggunakannya, dan inilah salah satu strategi perusahaan untuk mencapai visi misisnya.

Dalam pelaksanaan kegiatan promosi perusahaan tidak dapat terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi dalam menentukan kombinasi terbaik dari variabel-variabel bauran promosi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan promosi adalah:26

a. Dana yang tersedia

Besarnya biaya yang digunakan tiap jenis kegiatan promosi pada media komunikasi berbeda-beda. Perusahaan harus menyesuaikan dengan dana yang tersedia. Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan promosi. Perusahaan yang mempunyai dana untuk promosi cukup besar akan lebih efektif dan efesien melakukan kegiatan promosi, dibandingkan dengan promosi yang daanya terbatas.

25

Djaslim Saladi, Unsur-unsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran, (Bandung: CV. Mondar Maju, 1997), h. 21

26


(37)

b. Sifat pasar

Adanya beberapa macam sifat pasar yang mempengaruhi tercapinya pelaksanaan baruan promosi, yaitu:

1) Luasnya Pasar secara geografis

Perusahaan yang mempunyai pasar lokal biasanya hanya mengadakan penjualan pribadi atau perorangan sebagai sarana promosinya. Hal ini berbeda dengn perusahaan yang memiliki pasar regional maupun internasional dimana sering menggunakan iklan sebagai alat promosi utama.

2) Konsentrasi Pasar

Perusahaan melihat keseluruhan calon pembeli, dimana semakin sedikit calon pembeli semakin efektif penjualan tatap muka dibandingkan dengan periklanan. Bagi perusahaan yang hanya memusatkan penjualan pada satu tipe pembeli saja akan berbeda dengan perusahaan yang hanya memusatkan penjualannya pada beberapa kelompok pembeli.

c. Sifat Produk

Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan, biasanya di pengaruhi oleh sifat produknya. Promosi yang baik harus


(38)

memperhatikan spesifikasi dari jenis dan sifat produk yang di tawarkan untuk mencapai konsumen yang tepat.

d. Tahap dan Siklus Kehidupan Barang dan Jasa

Kemungkinan produk untuk menghasilkan keuntungan akan selalu berubah sepanjang waktu. Daur produk ini mempunyai tahap-tahap dimana terkandung peluang-peluang dan juga persoalan khusus hubungan dengan strategi pemasaran serta keuntungan yang diharapkan. Maka dengan mengenal tahap dimana produk atau kemana produk yang lebih baik dan lebih sesuai.

C. Lagu religi

Tak dapat dipungkiri bahwa lagu religi punya nilai tersendiri bagi penggemarnya. Namun mendengarkan musik religi sebaiknya tak sebatas lewat telinga, tetapi juga lewat hati. Karena lagu adalah jiwa,dibuat oleh sesuatu yang berjiwa. Hati dan sense of art dari manusia pembuatnya. Dibantu oleh campur tangan Tuhan yang tentunya juga berjiwa.

Lagu religi ialah sebuah alunan nada dan bunyi yang dimana lirik lagu tersebut menceritakan tentang kepercayaan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Musik religi bagaimanapun punya kelebihan sendiri. Mampu menggugah kesadaran atas kebiasaan buruk seseorang lewat syair-syairnya yang menyentuh.


(39)

Tujuan dari lagu religi yaitu menanamkan aqidah keimanan, amaliah, dan budi pekerti atau akhlak yang terpuji untuk menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT. Serta syair-syair yang di buat untuk musik bernuansa religi pun tentu saja tak bisa sembarangan atau asal jadi. Tak bisa hanya sekedar memenuhi unsur keindahan saja tetapi musik religi harus punya nilai lebih, yakni lewat kekuatan syair-syairnya. Syair yang kuat tak akan mengurangi keindahan nuansa seni yang terkandung di dalamnya dan juga akan mengikat pembaca atau pendengarnya. Namun syair kuat tanpa keindahan akan terkesan kaku dan menggurui. Maka disinilah pentingnya pemilihan kata. Pemilihan kata yang indah namun tetap membumi.27

Lagu religi yang dijumpai di toko-toko kaset ada banyak ragam. Ada yang begitu kental nuansa religinya hingga terkesan konservatif. Ada juga yang lebih umum. Mungkin ada yang masih ingat dengan irama lagu

qasidahan di era 70-an yang konon begitu mendominasi perkembangan

musik religi tanah air. Lalu ada lagu religi yang lebih kearah pop ringan seperti lagu-lagu Bimbo atau Ebiet. Dan di era 90-an mulai marak kelompok vocal seperti kelompok pemusik asal Malaysia yang begitu terkenal dikalangan komunitas muslim tertentu, yakni Raihan.

Lagu-lagu Raihan tak selalu berbahasa Melayu atau Indonesia, tapi juga menyelipkan bahasa Arab. Hingga tak semua muslim mampu

27

Indriya R. Dani, Indri Guli, Kekuatan musik religi: mengurai cinta merefleksi iman


(40)

memaknainya dengan baik. Meskipun begitu, tetap tak mengurangi ketertarikan muslim Indonesia dalam menerima kehadiran musik mereka. Lagu-lagunya dikenal sebagai kelompok musik nasyid lainnya yang kental religiusitasnya dan agak konservatif. Bahkan artis-artis papan atas Indonesia mulai membuat album musim religi. Seperti grup band Ungu, Peterpan, Gigi, dan lain-lainnya, baik grup band maupun individual lewat nuansa yang lebih kearah pop ringan.

Maka dari itu, sebuah lagu religi akan menjadi legendaris bagi pendengarnya apabila memenuhi kaidah seni musik berupa keindahan seni, pemilihn kata, dan nilai spiritualnya yang menonjol. Hingga lagu-lagu religi tersebut menjadi begitu nikmat didengarkan, indah di jiwa, serta mampu menggugah perasaan untuk menjadi hamba Tuhan yang lebih baik hari ini, ataupun kedepannya.


(41)

30

A. Sejarah Berdirinya CV. Forte Entertainment

Aquarius Musikindo merupakan produsen musik yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1969 oleh Johannes Soerjoko, sebagai Aquarius Musik dan pada tahun 1988 menggunakan nama Aquarius Musikindo. Perusahaan ini merupakan perusahaan rekaman terbesar kedua di Indonesia setelah Musica Studios. Perusahaan ini menghasilkan musik dan entertainment.

Awalnya Aquarius juga bergerak di jasa penerbitan (publishing) yang di berinama Aquarius Music Publishing pada tahun 1993. Dan ditahun 1998 nama

PT. Aquarius Music Publishing berubah nama menjadi PT. Aquarius Pustaka

Musik, perubahan nama ini terjadi karena peraturan pemerintah saat itu yang melarang nama perusahaan dalam bahasa asing. Pada tahun tersebut Aquarius Pustaka Musik telah menangani beberapa composer- composer lokal seperti Dewiq, Andi Rianto, dan lain-lain dan sebagai pemegang lisensi untuk wilayah Indonesia dari publishing International seperti EMI Music Publishing, Golden Pony, Fuji Pasific, Warner.

Aquarius juga melakukan penanda tanganan perjanjian dengan artis-artis lokal baik yang pernah atau masih berjalan sampai saat ini antara lain Agnes


(42)

Monica, Ari Lasso, Bunga Citra Lestari (BCL), DEWA, J. Rock, Katon, Melly Goeslow, Nicky Astrea, Nugie, Once, Ruth Sahanaya. Titi DJ dan lain-lain.

Di tahun 1995, Aquarius mendirikan toko kaset di beberapa titik strategis di beberapa kota, seperti Jl. Mahakam (Jakarta), Pondok Indah (Jakarta), Dago (Bandung) dan Surabaya. Jejaring toko kaset Aquarius juga merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia selain DiscTarra. Namun maraknya pembajakan membuat penjualan album fisik merosot. Satu per satu toko-toko kaset milik Aquarius ditutup. Penutupan toko kaset mereka dilakukan terhadap Aquarius Dago, Bandung pada Desember 2009. Pada 25 Agustus 2010, Toko kaset Aquarius Pondok Indah, yang merupakan toko kaset terbesar di Indonesia, juga ditutup. Pada 10 Desember 2013, Toko kaset Aquarius Mahakam yang terkenal sebagai tempat penjualan album paling bersejarah di Jakarta juga ditutup.

Tetapi semua itu bukan akhir dari usaha gerai eceran Aquarius, karena Aquarius tetap setia melayani pelanggannya bahkan memperluas jangkauannya agar dapat melayani pelangan- pelangannya di manapun mereka berada, entah itu melalui dunia maya dengan menyediakan CD / DVD original, lokal maupun Mancanegara. Bisnis Aquarius Music Online ini dirintis sejak awal tahun 2000-an karena penurunan pembelian CD/kaset dipasaran. Metode pembayaran layanan ini dapat dilakukan dengan memotong pulsa ponsel maupun layanan mobile wallet T-Cash.


(43)

Memang saat ini bisnis full track download di tanah air belum meriah. Ini lantaran masih banyak terdapatnya situs-situs download MP3 ilegal yang dapat dengan mudahnya diakses oleh pengguna internet secara cuma-cuma. Tapi bila nanti situs-situs itu ditertibkan, bukan tak mungkin toko musik digital bakal seramai pengunjung toko Aquarius Musikindo ketika di era keemasannya.

Pada era 1970-an, Aquarius bekerjasama dengan jaringan radio Prambors dan membentuk Pramaqua. Beberapa album yang dikeluarkan oleh Pramaqua antara lain album debut milik God Bless dan Warkop DKI.

Selain memproduksi musik dalam negeri, Aquarius juga pernah menjadi produsen dan distributor resmi untuk beberapa album produk

WEA, EMI, JVC dan PONYCANYON untuk wilayah Indonesia. Selain itu

Aquarius juga menjadi distributor resmi untuk album-album internasional produksi EMI and SONY hingga menjelang tahun 2001 seiring penetapan bisnis jejaring perusahaan rekaman di Indonesia yang dimulai pada dekade 1990-an. Kerjasama dengan WEA berakhir pada 1995 dan EMI pada 1997.1

Saat ini Aquarius Musikindo menjadi distributor untuk beberapa perusahaan rekaman di Indonesia yang tergabung dalam Kelompok Musik Aquarius, yaitu: Forte Records (Forte Entertainment) dan Pops Musik.

1

http://Aquariu-smusikindo.com/about /profile diakses pada tanggal 2 November 2013 pada pukul 13.20 WIB


(44)

Artis-artis ternama Indonesia banyak yang terlahir di Aquarius Musikindo, akan tetapi label musik ini mempunyai label-label yang bergerak pada bidangnya masing-masing. Salah satunya adalah Aquarius Forte Entertainment yang khusus menaungi lagu-lagu yang bergendre atau bertemakan religi, sedangkan Pops musik khusus menaungi lagu-lagu yang bergenre musik pop.

CV. Forte Entertainment didirikan pada tanggal 20 September 2002. CV. Forte Entertainment terletak di Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan. Lagu pertama yang di luncurkan adalah lagu Ustd. Arifin Ilham “Tausyiah Dzikir dan Nasyid”. Hadirnya Opick dengan lagu “Tombo Ati” itu merupakan salah satu kesuksesan CV. Forte Entertainment. CV. Forte Entertainment dulu berdiri mengeluarkan lagu-lagu pop salah satunya Utopia “Antara ada dan Tiada”. Sukses lagu “AADT” itu sebuah pergerakkan, pada akhirnya Youtubenya diambil oleh Aquarius Musikindo dan CV. Forte Entertainment khusus ke religi. Artis-artis keluaran Label Musik Religi CV. Forte Entertainment ini yaitu, Melly Goeslow (khusus untuk pembuatan album religi), Opick, Alm. Ustd. Jefri Al-Buchori, Grup Musik Debu, dan Fatimah Voice.

B. Visi dan Misi CV. Forte Entertainment

1. Visi CV. Forte Entertainment

Menjadi perusahaan public ( Public Company ) di bidang Artis Manajemen dan Music Production yang terkemuka di indonesia dengan dedikasi, profesionalisme, dan intergritas yang teruji.


(45)

2. Misi CV. Forte Entertainment

Memajukan dan mengembangkan Industri Musik Indonesia hingga: a. Senantiasa menjadi tuan rumah dinegeri sendiri,

b. Bisa berkiprah luas di dunia internasional,

c. Menjadi rumah kerja yang memnungkinkan aktualisasi diri dan pengembangan potensi yang seluas-luasnya,

d. Bisa menjadi ladang kehidupan yang layak bagi semua pelakunya, e. Dapat memberi imbalan yang layak bagi para stakeholder di

Aquarius, dan f. Mensyiarkan Islam.2

Gambar 1.1

Logo Aquarius Forte Entertainment

2

http://Aquariu-smusikindo.com diakses pada tanggal 2 November 2013 pada pukul 13.30 WIB


(46)

C. Program Kerja Marketing Public Relation Label Aquarius Forte

Entertainment Dalam mempromosikan Lagu Religi

Marketing public relation CV. Forte Entertainment bertugas menindak

lanjuti sebuah lagu religi yang akan di pasarkan ke masyarakat, menindak lanjuti jika ada masalah pada artis dengan cara menjaga image perusahaan, mempromosikan lagu-lagu yang akan di pasarkan.

Pada saat mempromosikan lagu-lagu yang akan dipasarkan, divisi

marketing public relation di CV. Forte Entertainment menggunakan time line.

Time line itu dari produksi sampai rilis yaitu dari awal pemilihan lagu, rilis

dan sampai single kedua. Dari produksi, selesai, dan sampai pembuatan cover itu selesai, semua menggunakan time line. Pertama rilis lagu, setelah itu produksi. Produksi itu biasanya ada tenggang waktunya, biasanya ada

schedule waktu misalnya 7 bulan. Pada tenggang waktu 7 bulan itu seperti

melakukan demo di media massa, pemilihan single, serta menentukan

instrument itu sudah harus di persiapkan secara matang dan sudah harus

selesai karena saat produksi akan dipakai waktu 5 bulan dan sisanya untuk melakukan pemotretan serta pembuatan cover, karena pemotretan dan pembuatan cover bisa menghabiskan waktu sampai 2 bulan.

Di dalam produksi yang pertama yang harus di lakukan adalah proses produksi pembuatan lagu, yang kedua mixing, take vokal, dan terakhir adalah

mastering. Ketika proses itu berlangsung harus ada time linenya. Setelah

mastering selesai sampai 3 minggu yang harus dilakukan adalah menge-cek


(47)

Tetapi sebeum promosi, CD, duplikating, cover sudah harus siap semua. Setelah semua itu sudah selesai artis harus siap-siap promosi ke tv. Pertama itu promosi ke radio, media cetak dan terakhir ke tv. Setelah 3 bulan berjalan mempersipakan untuk single kedua yang sudah harus disiapkan dari jauh-jauh hari. Dan untuk disinetron biasanya divisi marketing meminta schedule-nya jadi pada saat di sinetron rilis, lagu yang di produksi juga rilis dan begitu seterusnya.

Agar promosi berjalan dengan lancar, setiap sebulan sekali divisi

marketing public relation mengadakan rapat kerja yang didalamnya

membahas tentang bagaimana cara mempromosikan lagu ke masyarakat agar bisa disukai oleh masyarakat, membahas kerja sama dengan pihak ke 3 atau sponsor pada artis-artis yang ada di CV. Forte Entertainment, kerja sama dengan media tv dan radio, memperhitungkan biaya budgeting promosi satu buah lagu.

Setiap satu minggu sekali juga divisi marketing public relation

mengadakan rapat untuk evaluasi mingguan yang dimana membahas bagaimana lagu yang telah dipasarkan, apakah disukai oleh masyarakat atau tidak, evaluasi juga dapat dilihat dari:

1. Radio:

a. Banyak di request oleh pendengar dan high rotation airplay di

targeted radio (apakah itu trend setter radio atau bukan?)

b. Masuk chart radio (Top 5) di targeted radio (trend setter radio atau bukan?)


(48)

2. TV:

a. Banyaknya video clip yang diputar di TV

b. Banyaknya tampil (perform) membawakan lagu yang sedang dipromosikan sesuai target.

c. Banyaknya digunakan dalam sinetron sebagai Original Sound

Track

3. Cetak dan Online:

a. Banyak ulasan (review), article di media ctak sesuai target b. Banyaknya FB coments, re-tweet, You Tube video views dan like.

D. Dari Film Religi Hingga Lagu Religi

Jika kita flashback ke beberapa tahun sebelumnya, dapat kita rasakan kebangkitan perfilman Indonesia semakin maju. Hal ini disebabkan oleh ide-ide brillian seseorang sutradara dan produser dalam mengemas film menjadi lebih menarik. Banyak kisah-kisah perfilman saat ini yang bergendre Islami.

CV. Forte Entertainment merupakan perusahaan/label musik religi yang lagunya sering diangkat menjadi soundtrack film layar lebar. Pada tahun 2009 sebuah karya fenomenal “ Ketika Cinta Bertasbih” karya Cairul Umam, meledak di pasaran, hal ini membuat film dan lagu “Ketika Cinta Bertasbih” tersebut menjadi hits dan sebagai film layar lebar dan soundtrack film kedua setelah “Ayat-ayat Cinta” yang bergendre Islami. Lagu “Ketika Cinta Bertasbih” dan


(49)

“Ayat-ayat Cinta” bisa dibilang sejarah bangkitnya industri musik religi Islami yang ada di Indonesia.

Novel “Ketika Cinta Bertasbih” karya Habiburrahman El Shirazy, mampu menarik perhatian sutradara film Cairul Umam untuk mengangkat novel tersebut menjadi sebuah film yang sangat bagus. Cairul Umam sebagai sutradara di film tersebut, memberikan sedikit beberapa perbedaan yang ada dari novelnya. Misalnya, ada beberapa alur cerita ditambah dan dikurangi, sehingga membuat film tersebut berbeda dengan versi novelnya. Setelah itu dibuatlah lagu “Ketika Cinta Bertasbih” oleh Melly Goeslow feat Amee.

Film ini dibintangi antara lain oleh Kholidi Asadil Alam, Oki Setiana Dewi, Alice Norin, Andi Arsyil Rahman, Meyda Sefira,Deddy Mizwar, Niniek L. Karim, Didi Petet, Habiburrahman El Shirazy, Aspar Paturusi, Din Syamsudin, Slamet Rahardjo, dan El Manik. Dengan diisi berbagai artis terkenal, membuat film ini menjadi film yang layak untuk ditonton.

Film yang menceritakan kehidupan tokoh utamanya Khairul Azzam, seorang mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Al-Azhar University, Kairo. Cerita yang bisa menjadi inspirasi bagi kita, ketika melihat bagaimana kerja keras sang tokoh yang menuntut ilmu sekaligus berjuang menghidupi ibu dan adik-adiknya di kampung. Cerita yang juga bisa menuntun kita, ketika melihat usaha dan perjuangan Khairul Azzam dalam menemukan jodohnya dengan tetap selalu teguh berpedoman kepada ajaran agama.

“Ketika Cinta Bertasbih” memang bukan novel yang biasa. Tapi sebuah karya yang mampu mengubah era perfilman Indonesia semakin meningkat. Di


(50)

dalam novel tersebut juga diselipkan ajaran-ajaran Islam yang berkisah tentang kecintaan Allah pada makhluk-Nya yang tertuang dalam Al Qur’an.

Ost. “Ketika Cinta Bertasbih” merupakan sebuah album musik kompilasi yang dirilis pada tahun 2009. Lagu utamanya di album ini ialah “Ketika Cinta Bertasbih” ciptaan dan single album Melly Goeslaw. Selain “Ketika Cinta Bertasbih”, ada juga “Dibawah Lindungan Ka’bah”, “Cinta Suci Zahrana” dan “Hafalan Shalat Delisa”. Dan juga di bulan Agustus kemarin satu lagu lagi lagu serta soudtrack film keluaran CV. Forte Entertainment yaitu lagu yang berjudul Moga Bunda Disayang Allah single Melly Goeslow telah dipubliskan.3

Lalu di tahun 2001, Novel “Perempuan Berkalung Sorban” karya Abidah El Khalieqy, penulis wanita asal Jombang, Jawa Timur. Novel tersebut diadaptasikan menjadi sebuah naskah film oleh Ginatri S. Noer dan Hanung Bramantyo. Film ini menyajikan latar tradisi sebuah sekolah pesantren di Jawa Timur yang cenderung mempraktikkan tradisi konservatif terhadap wanita dan kehidupan modern. Dialog film ini dibawakan dalam bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan juga terkadang bahasa Arab yang sering digunakan di sekolah pesantren.

Film ini meruakan film drama romantis bertema Isla dari Indonesia yang dirilis pada tahun 2009 dan disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini dibintangi antara lain oleh Revalina S. Temat, Josua Pandelaki, Nasya Abigail, Widyawati, Oka Antara, Reza Rahardian, dan Ida Leman.

3

http://id.wikipedia.org/wiki/Ketika_Cinta_Bertasbih diakses pada tanggal 4 November 2013 pada pukul 17.00 WIB


(51)

Film ini berkisah mengenai perjalanan hidup Anissa (Revalina S. Temat), seorang wanita berkarakter cerdas, berani dan berpendirian kuat. Anissa hidup dan dibesarkan dalam lingkungan dan tradisi Islam konservatif di keluarga Kyai yang mengelola sebuah pesantren kecil Salafiah putri Al-Huda di Jawa Timur, Indonesia. Dalam lingkungan dan tradisi konservatif tersebut, ilmu sejati dan benar hanyalah al-Qur’an, Hadist danSunnah, dan buku-buku modern dianggap sebagai ajaran menyimpang.

Dalam pesantren Salafiah putri Al-Huda diajarkan bagaimana menjadi seorang perempuan yang harus tunduk pada laki-laki, sehingga Anissa beranggapan bahwa ajaran Islam hanya membela laki-laki dan menempatkan perempuan dalam posisi sangat lemah dan tidak seimbang. Tapi protes Anissa selalu dianggap rengekan anak kecil. Hanya Khudori (Oka Antara), paman Anissa dari pihak Ibunya yang selalu menemani Anissa, menghibur sekaligus menyajikan ‘dunia’ yang lain bagi Anissa. Diam-diam Anissa menaruh hati pada Khudori. Tapi cinta itu tidak terbalas karena Khudori menyadari dirinya masih ada hubungan dekat dengan keluarga Kyai Hanan (Joshua Pandelaki), ayah Anissa, sekalipun bukan sedarah. Hal itu membuat Khudori selalu mencoba menghindari perasaannya pada Anissa. Sampai akhirnya Khudori melanjutkan sekolah ke Kairo, Mesir. Secara diam-diam Anissa yang mendaftarkan kuliah ke Yogyakarta, Indonesia, dan diterima. Namun Kyai Hanan tidak mengizinkannya dengan alasan bisa menimbulkan fitnah, ketika seorang perempuan belum menikah berada sendirian jauh dari orang tua. Namun Anissa bersikeras dan protes kepada ayahnya.


(52)

Akhirnya Anissa malah dinikahkan dengan Samsudin (Reza Rahardian), seorang anak Kyai dari pesantren Salaf besar di Jawa Timur. Sekalipun hati Anissa berontak, tapi pernikahan itu dilangsungkan juga. Kenyataannya Samsudin yang berperangai kasar dan ringan tangan menikah lagi dengan Kalsum (Francine Roosenda). Harapan untuk menjadi perempuan muslimah yang mandiri bagi Anissa seketika runtuh. Dalam kiprahnya itu, Anissa dipertemukan lagi dengan Khudori dan keduanya masih sama-sama mencintai. Film kemudian menceritakan perjalanan cinta Anissa dan Khudori dan juga perjuangan Anissa untuk membela hak-hak perempuan muslim di tengan rintangan keluarga pesantrennya yang konservatif.

Saat dirilis, film ini disambut dengan kontroversi di Indonesia karena dianggap melakukan kritikan kontra produktif atas tradisi Islam konservatif yang masih dipraktikkan dalam banyak pesantren di Indonesia saat film ini dirilis. Salah seorang dari pengurus Majelis Ulama Indonesia memberikan tanggapan berupa menyarankan supaya film ini ditarik dari edaran agar diubah sebagaimana keinginannya. Abidah El Khalieqy, penulis novel aslinya bersama kru film ini mengutarakan bahwa tema novel yang ditulisnya tersebut pada intinya adalah tentang pemberdayaan wanita.

Musik pengiring film ini dikomposisi dan ditata oleh Tya Subiakto dengan campuran banyak instrumen musik Indonesia dan juga instrumen asing. Lagu tema film ini berjudul “Ketika Cinta” ciptaan serta single Opick, salah satu artis manajemen Label CV. Forte Entertaiment. Lagu tersebut dikomposisi ulang oleh Tya Subiakto bersama Siti Nurhaliza, penyanyi asal Malaysia tersebut. Dan


(53)

setelah lagu “Ketika Cinta” dirilis, lagu tersebut siap untuk dijadikan soundtrack Ost. Film “Wanita Berkalung Sorban” di tahun 2009.

Kemudian di tahun 2013 kemarin tepatnya di pertengahan bulan suci Ramadhan, sebuah film religi yang berjudul “La Tahzan” baru saja di rilis. Salah satu lagu religi artis manajemen CV. Forte Entertainment yaitu mendiang Ustadz Jefri Al-Buchori (Uje) menjadi Ost. sebuah film religi tersebut.4

Dalam film “La Tahzan” ini, menceritakan tentang mensyukuri seorang istri. Sang sutradara, Danial Rifki, mengungkapkan film ini terisnspirasi dari sebuah buku best seller “La Tahzan For Student”. Lantaran sang sutradara menilai jalan ceritanya hampir sama dengan lirik lagu Almarhum Uje, “Bidadari Surga”, maka dia menjadikannya sebagai Ost. film tersebut.

Film tersebut juga diperankan beberapa bintang kawakan seperti Atiqah Hasiholan, Joe Taslim, Ario Bayu. Berlokasi syuting di beberapa lokasi di kota Jepang, seperti Osaka, Kyoto, Kobe dan Wakayama sehingga akan membuat penonton film ini seakan diajak berkelana menikmati indahnya pemandangan kota-kota di Jepang.

Semoga dengan semakin banyaknya kehadiran novel, film, lagu religi yang menjunjung nilai keIslaman, semoga kita sebagai muslim semakin taat unuk beribah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.5

4

http://id.wikipedia.org/wiki/Perempuan_Berkalung_Sorban diakses pada tanggal 4 November 2013 Pada pukul 20.00 WIB

5

http://music.okezone.com/read/2013/07/01/389/830194/lagu-uje-jadi-ost-soundtrack-la-tahzan diakses pada tanggal 4 November 2013 pada pukul 20.15 WIB


(54)

E. Jadi Soundtrack Sinetron, Lagu Religi Laris

Di Indonesia, tembang religi sebenarnya sudah hadir sejak tahun 1930-an silam. Seiring berjalannya waktu, tembang religi pun kian marak dilantunkan, terutama ketika memasuki bulan suci Ramadan. Tak jarang, lagu tersebut digunakan sebagai Soundtrack sinetron.

Jika Ramadan tiba, sejumlah penyanyi, baik solo maupun band berlomba-lomba membuat lagu religi. Insya Allah pada Ramadan tahun ini, grup band asal Surabaya, J-Rocks pun mengeluarkan tembang Islami. Begitu juga dengan Opick, yang langganan setiap tahunnya membuat album religi serta lagunya sering langganan untuk dijadikan soundtrack sinetron di salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia.

Tentu saja, dengan banyaknya penyanyi dan musisi yang membuat lagu religi, membuat persaingan semakin ketat. Berbagai cara dilakukan untuk mempromosikan lagu, agar bisa dinikmati masyarakat. Salah satunya dengan menjadikan lagu itu sebagai soundtrack sinetron, yang memang memiliki penonton setia.

Artis Manajemen CV. Forte Entertainment ini, baik Opick maupun J-Rocks mengaku tak mencari keuntungan dari album religi. Mereka lebih mengutamakan penyampain pesan dalam lagu tersebut. Meski demikian, jika lagu


(55)

itu diterima di pasaran, mereka menganggap sebagai bonus. Tentu saja, mereka senang saat lagunya digemari penikmat musik tanah air.6

Lagu berjudul ‘Haji’ milik Aunur Rofiq Lil Firdaus atau yang kerap disapa dengan Opick kini sedang laris-laris nya dikenal sebagai soundtrack sebuah sinetron stripping berjudul ‘Tukang Bubur Naik Haji’. Tak hanya itu lagu Haji milik Opick ini juga kerap menjadi back song saat liputan-liputan berita tentang prosesi ibadah hajiyang telah berlangsung beberapa lalu, hal ini tentu menjadikan lagu pria yang megnaku pernah memiliki band yang beraliran rock ini seakin terkenal.

Liriknya boleh singkat namun makna yang terkandung dalam lagu Opick sangat menyentuh, mengisyaratkan ketaatan hamba yang begitu memuja dan memuji Allah, mungkin bagi orang-orang yang begitu merindukan pergi ke tanah suci lagu ini akan menjadi penambah rindu yang tak tertahankan.

Tak hanya lagu berjudul Haji yang laris menjadi soundtrack sinetron sebelumnya Opick juga pernah menelurkan single yang dipakai untuk sebuah sinetron berjudul ‘Manohara’.7

6

http://life.viva.co.id/news/read/338398-jadi-soundtrack-sinetron--lagu-religi-larisdiakses pada tanggal 4 November 2013 pada pukul 20.30 WIB

7

http://www.noormuslima.com/lagu-haji-milik-opick-laris-jadi-soundtrack diakses pada tanggal 4 November 2013 pada pukul 20.45 WIB


(56)

F. Merilis Album Religi di Indonesia

Kelompok musik yang lahir di Amerika Serikat dan di bawah bimbingan Syekh Fattah yang juga pendiri Debu sekaligus guru tasawwuf mereka ini, saat di Amerika Serikat, nama kelompok musik ini yang sebelumnya bernama Dust on the Road atau Debu di Jalanan. Personel Dust

on the Road adalah orang tua sebagian besar personel Debu yang sekarang.

Mereka hijrah ke Indonesia pada tahun 1999. Setelah di Indonesia mereka mengubah nama mereka menjadi “Debu” dengan perubahan formasi. Beberapa personil terdahulu adalah pengajar di pesantren milik Universitas Muslim Indonesia di Makassar.

“Debu” merupakan grup musik yang beraliran religi yang dekat dengan kehidupan kaum sufisme. Grup musik ini eksis di Indonesia sejak 2001 yang beranggotakan dari berbagai negara. Sebagian besar anggota “Debu” berasal dari Amerika Serikat, tetapi ada juga anggota yang berasal dari Swedia, Inggris, dan terakhir, bergabung juga anggota dari Indonesia.

Sebelum hijrah ke Indonesia, sebagian besar personil “Debu” ini tinggal di sebuah kota kecil di daerah New Mexico, sebuah wilayah yang terletak di antara Texas dan Arizona, Amerika Serikat. Di New Mexico ini, komunitas “Debu” yang dibentuk berdasarkan prinsip dan ajaran Islam dibimbing oleh Syekh Fattah yang lebih menekankan tentang tasawuf dan hidup sesuai ajarannya menjadi golongan kaum sufi.


(57)

Tahun 1997, sebagian dari personil “Debu” pindah ke sebuah negara dekat Amerika Serikat, yakni Republik Dominika. Kehidupan masyarakat di negara ini tidak jauh berbeda suasananya dengan Amerika Serikat yang dikenal sangat liberal dan sekuler. Bukan lingkungan yang ramah bagi mereka yang merindukan suasana Islami. Mereka pun mulai berpikir dan bertanya-tanya dalam hati, di manakah tempat di dunia ini yang bisa memberi kami kehidupan yang nyaman dan tenteram dengan suasana Islami.

Berawal dari suatu malam terdengar bisikan halus diantara sadar dan tidak sadar, Syekh Fattah mendengar bisikan yang menyebut Indonesia. Beliau yang merasa tersentak oleh bisikan itu pun mengabarkan kepada istrinya kalau komunitas ini harus pergi ke Indonesia. Allah memang Maha Tahu, Dia lah yang punya kehendak dan rencana.

Tetapi, di mana Indonesia? Pertanyaan ini menjadi masalah beliau dan sebagian komunitas. Mereka sama sekali tak tahu perihal Indonesia dan tak terpikir sebelumnya. Tetapi, Allah SWT telah membuka pintu-pintuNya sehingga tanpa kesulitan berarti, mereka akhirnya menemukan home page

orang Indonesia di internet. Merekapun mulai menjalin silaturahmi dan menyampaikan keinginan untuk datang ke Indonesia.

Tak lama di Indonesia, akhirnya terjadilah kontrak kerjasama antara Label Aquarius Forte Entertainment dengan grup musik “Debu”. Ciri khas irama lagu religi yang unik dari “Debu” yaitu dengan dentaman rebana seperti


(58)

alunan irama ala Timur Tengah, country, bahkan jazz dan world music, dapat menarik perhatian Label CV. Forte Entertainment ini untuk menjalin kerjasama dengan grup musik tersebut. Setelah sekian lama menjalin kerja sama, akhirnya di tahun 2013 setelah personil “Debu” merilis album pertamanya, nama “Debu” semakin hits di belantika musik Indonesia khususnya untuk gendre religi Islam. Antusias warga Indonesiapun sangat baik sehingga grup musik “Debu” sangat luas untuk mengibarkan sayapnya dengan berkarya lebih baik lagi hingga penjualan melejit di pasaran.8

8

http://arts-opini.blogspot.com/2013/04/profil-dan-karir-grup-debu-di-indonesia, diakses pada tanggal 4 November 2013 pada pukul 21.15 WIB


(59)

48

BAB IV

ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI MARKETING PUBLIC RELATION

CV. FORTE ENTERTAINMENT DALAM MEMPROMOSIKAN LAGU RELIGI

Sebagai industri musik yang mengeluarkan musik-musik religi, yang berarti seluruh ajaran Islam yang berupa norma Ilahiyah digunakan dalam seluruh kegiatan CV. Forte Entertainment untuk mempromosikan lagu religi, maka dapat diperkirakan akan sedikit sulit dalam menemukan penikmat musik religi karena tidak semua orang menyukai musik religi. Namun hal ini tidak menjadi kendala bagi seorang marketing public relation, karena mereka terlihat “percaya diri” dengan berdasarkan ridho Allah SWT segala hal yang meragukan menjadi meyakinkan para pendengar, seperti menghilangkan kesan keraguan atas konsep religi itu sendiri yang terbukti dengan makin meningkatnya jumlah penikmat musik religi khususnya di Bulan Suci Ramadhan.

Marketing public relation CV. Forte Entertainment berada dibawah sales

and marketing departement, dimana departemen ini telah memiliki dasar atas

teknik penjualan dan menarik pelanggan, dan menikmati musik religi yang telah terbit di CV. Forte Entertainment. Atas dasar itulah marketing public relation CV. Forte Entertainment kini memperluas jaringan promosinya dengan berbagai strategi.


(60)

A.Strategi Komunikasi Marketing public relation CV. Forte Entertainment

Dalam mempromosikan Lagu Religi

Strategi komunikasi dalam melakukan kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan lebel/musik tentu berbeda dengan yang dilakukann perusahaan penerbit,percetakan lainnya. Perlu strategi khusus agar tujuan perusahaan tercapai sesuai yang diinginkan.

Tiap label musik memiliki “target market” atau segmen pasarnya sendiri. Oleh karena itu, banyak target pasar yang akan dikejar, pada tiap target pasar yang menginginkan kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda dan diperlukan pula strategi promosi yang berbeda pula. Kristina Santi sebagai divisi marketingpublic

relation CV. Forte Entertainment mengemukakan bahwa mungkin merupakan

trobosan baru, orang muslim bernyanyi dakwah lewat lagu, mungkin sebelumnya sudah ada seperti Hadad Alwi tapi orang berpikiran berbeda dari lagunya. Hadad Alwi, Reihan itu bukanlah saingan kami karena dari konsep lagu religi sangat berbeda jauh.1

Kegiatan promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang sangat penting dalam industri musik, karena apabila dirancang dengan baik dapat meningkatkan hasil penjualan dan menumbuhkan citra positif dari perusahaan seperti CV. Forte Entertainment, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik pula. Dengan meningkatnya persaingan dibidang usaha industri musik saat ini, maka setiap divisi marketing public relations atau divisi promosi pada setiap label musik harus memiliki cara tersendiri dalam menawarkan produk

1

Wawancara Pribadi dengan Marketing Public Relation, Santi Kristina, 20 Desember 2013


(61)

lagu pada masyarakat luas maupun dalam mempertahankan pelanggan yang telah ada. Demikian pula pada CV. Forte Entertainment yang terus berupaya mempertahankan pelanggan dengan cara melaksanakan penjualan dan memasarkan produk yang dimiliki, dimana marketing public relations merupakan salah satu medianya.

Strategi komunikasi yang digunakan marketing public relation CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi, yaitu:

1. Strategi Menentukan Pesan

Dalam hal ini tugas marketing public relation menentukan materi atau tema judul dari lagu religi yang akan dipromosikan kepada masyarakat. Menentukan pesan, yaitu menentukan tema atau pesan yang akan disampaikan pada sebuah lagu religi. Jadi sebelum lagu itu disebarluaskan kepada publik, marketing public relation CV. Forte Entertainment terlebih dahulu mempertanyakan kepada publiser terhadap tema dari lagu religi yang mereka buat. Contohnya pada lagu Ustd. Jefri Al-Buchori yang berjudul “Bidadari Surga” yang isi dalam lagu tersebut memberitahu kepada pendengar bahwa istri tempat berlindung yang baik yang di anugrah Allah SWT untuk amal kita diakhirat. Maka dari itu istri yang baik harus bisa setia dengan menahan diri dari kejahatan syahwat seorang pria, entah itu saat suaminya dekat dengannya maupun sedang jauh darinya.

Agar bahasa lirik dalam lagu itu sampai kepada pendengar, maka lirik lagu dibuat easy listening agar mudah dipahami oleh semua kalangan,


(62)

dan agar menarik perhatian masyarakat untuk mendengarkan lagu religi. Hal ini dilakukan agar pesan yang disampaikan pada lagu religi tersebut dapat diterima dan dipahami oleh pendengar atau masyarakat, sehingga lagu religi bisa mempengaruhi masyarakat agar adanya perubahan sikap setelah mendengarkan lagu religi ke arah yang lebih baik. 2

2. Strategi Menentukan Metode

Tidak ada yang khusus dalam melakukan metode atau strategi promosi yang dilakukan oleh marketing public relation CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi. Dalam hal ini divisi

marketing public relation menentukan waktu yang tepat untuk lagu religi

tersebut dipubliskan ke pasaran, biasanya disiapkan untuk Bulan Suci Ramadhan atau disipkan untuk sebah soundtrack sebuah film religi.

Agar lagu religi diterima oleh masyarakat, divisi marketing public

relation CV. Forte Entertainment menentukan time line dan menentukan

kemana saja lagu religi tersebut akan dipromosikan. Serta menentukan metode agar lagu religi yang diterbitkan bisa menarik perhatian produser film agar mengangkat lagu religi tersebut untuk dijadikan soundtrack film layar lebar.

Tidak hanya itu, dalam hal ini divisi marketing public relation juga mempelajari kelebihan dan keunikan lagu. Hal ini berguna agar ketika divisi marketing public relation melakukan promosi bisa menarik perhatian masyarakat. Divisi marketing public relation CV. Forte Entertainment juga memprediksikan segmentasi pasar yang sesuai dengan

2

Wawancara Pribadi dengan divisi promosi serta Marketing Public Relation, Santi Kristina, 20 Desember 2013


(63)

lagu religi yang akan diterbitkan. Selain itu juga, lagu religi yang akan dipromosikan sesuai dengan realitas kehidupan manusia zaman sekarang agar masyarakat khususnya remaja muslim lebih dapat meningkatkan ketakwaannya kepada Allah SWT.

3. Strategi Menjaga Citra Positif

Sebuah perusahaan harus berusaha untuk dapat meraih keberhasilan atau tujuan serta sasaran yang lebih tinggi lagi dalam menyusun strateginya. Adapaun sasaran yang lebih tinggi itu adalah untuk memperoleh image atau citra yang lebih baik bagi perusahaan. Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia marketing public relation. Pengertian citra itu sendiri sebenarnya abstrak dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya dapat dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruknya perusahaan di mata masyarakat. Seperti penerimaan tanggapan baik atau negatif yang datangnya langsung dari masyarakat dan di beritakan oleh media melalui fakta yang ada tentang suatu perusahaan.

Penilaian dari masyarakat pun dapat dikaitkan dari timbulnya

respect pendengar terhadap produk atau lagu religi yang dipasarkan oleh

divisi marketing public relation CV. Forte Entertainment. Kesan-kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra perusahaan atau jasa pelayanannya yang diwakili oleh marketing public relation. Biasanya citra itu berawal dari nilai-nilai kepercayaan yang diberikan secara individual. di CV. Forte Entertainment misalnya, CV. Forte Entertainment adalah perusahaan rekaman yang sudah lama berdiri dan berkutat di dunia musik


(64)

bahkan salah satu perusahaan rekaman terbesar ke dua di Indonesia, tetapi para pendengar musik biasanya tidak melihat perusahaan rekamannya tetapi produk dari perusahaan tersebut atau artis-artis yang ada dibawah CV. Forte Entertainment, seperti band Debu, Opick, Alm. Ustd. Jefri Al-Buchori, Fatimah Voice, Melly Goeslow (khusus dalam pembuatan album religi). Untuk itu marketing public relation mempunyai jaminan terhadap kualitas dari lagu-lagu yang dipasarkan oleh CV. Forte Entertainment dari artis-artis yang sudah sangat dikenal di Indonesia.

Marketing public relations merupakan profesi yang memegang

kendali agar perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Marketing

public relations dianggap menjadikan perusahaan menjadi lebih baik

karena dalam kinerjanya ia harus bisa membangun citra perusahaan tersebut agar penilaian orang terhadap perusahaan selalu positif.

Di CV. Forte Entertainment salah satu strategi marketing public

relation untuk menarik minat agar masyarakat mendengarkan lagu religi

adalah mempertahankan citra positif perusahaan, akan tetapi citra bukan modal utama, karena terkadang khalayak tidak menyadari hal itu. Untuk mempertahankan citra perusahaan harus selalu menanggapi dan bertindak cepat jika mendapatkan teguran dari klien atapun pendengar, jika tidak ingin merusak citra perusahaan.

Telah banyak yang dibuktikan pada pengalaman praktik marketing

public relations dilapangan, begitu citra dan kepercayaan masyarakat atau

pendengar sudah terganggu atau mengalami krisis, maka marketing public


(65)

4. Aktivitas Strategi Promosi

Suatu perusahaan jika mempunyai produk, betapapun baiknya dan bermanfaatnya akan tetapi jika tidak dikenal oleh konsumen, maka perusahaan atau produk tersebut tidak akan diketahui keberadaannya oleh masyarakat. Kegiatan promosi yang dilakukan harus sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruhan serta direncanakan akan diarahkan dan dikendalikan dengan baik, diharapkan dapat berperan dengan baik dalam meningkatkan penjualan atau rating dalam sebuah acara musik. Selain itu kegiatan promosi ini juga diharapkan akan dapat mempertahankan ketenaran CV. Forte Entertainment sebagai pencetak lagu-lagu yang berkualitas dari artis-artis yang berkualitas pula, bahkan meningkatkan pengetahuan masyarakat kepada pengetahuan agama melalui lagu religi.

Dalam tahap ini divisi marketing public relation CV. Forte Entertainment mempromosikan lagu melalui media massa seperti tv, radio, media cetak, serta mengadakan off Air. Dan tak lupa pula mempromosikan lagu melalui sosial media seperti facebook, twitter serta meminta masyarakat untuk memberikan komentar terhadap cuplikan lagu religi tersebut, sehingga marketing public relation CV. Forte Entertainment bisa mengetahui serta mengukur seberapa besar ketertarikan dan antusias masyarakat terhadap produk lagu religi baru yang akan dikeluarkan.

Selanjutnya tahap ketiga yaitu mendisplay lagu religi tersebut di toko kaset/CD. Aktivitas promo ini merupakan kelanjutan dari promo sebelumnya. Di dalam aktifitas promo ini tidak beda dari aktifitas promo


(1)

(2)

Fatimah Voice Saat Mengisi Sebuah Acara Di Salah Satu Stasiun Televisi

Swasta Indonesia


(3)

ALBUM CV. FORTE ENTERTAINMENT

Title : Istighfar

Artist : Opick

Year : 2005

Title : Semesta Bertasbih

Artist : Opick

Year : 2006

Title : Ya Rahman

Artist : Opick

Year : 2007

Title : Best Of The Best

Artist : Opick

Year : 2008

Title : Cahaya Hati

Artist : Opick

Year : 2008

Title : Lahir Kembali

Artist : Jefri Al-Buchori


(4)

Title : Shalawat Artist : Jefri Al-Buchori

Year : 2006

Title : Shalawat Cinta

Artist : Jefri Al-Buchori

Year : 2013

Title : Khazanah Shalawat Dan Lagu

Artist : Jefri Al-Buchori

Year : 2013

Title : Mabuk Cinta

Artist : Debu

Year : 2003

Title : Makin Mabuk

Artist : Debu

Year : 2004

Title : Nyawa dan Cinta

Artist : Debu


(5)

ALBUM CV. FORTE ENTERTAINMENT

Title : Gubahan Pecinta

Artist : Debu

Year : 2007

Title : Lailahailallah

Artist : Debu

Year : 2007

Title : Muhasabah Cinta

Artist : Fatimah Voice

Year : 2013

Title : Ost. Ketika Cinta Berasbih

Artist : Melly Goeslaw

Year : 2009

Title : Ost. Perempuan Berkalung Sorban

Artist : Melly Goeslow

Year : 2009

Title : Ost. Dibawah Lindungan Ka'bah

Artist : Melly Goeslaw


(6)

Title : Ost. Cinta Suci Zahrana

Artist : Melly Goeslaw

Year : 2012

Title : Ost. Moga Bunda Disayang Allah

Artist : Melly Goeslow