13 Menyadari adanya agency problem, principal memerlukan alat
pengendali agar agent bertindaksesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya dan terpaksa mengeluarkan biaya tambahan selain biaya membuat kontrak,
namun walau begitu tetap ada kemungkinan masih terjadi kegagalan mengatasi agency problem tadi. Agency problem dapat diminimalisir
melalui pengawasan monitoring dengan cara mendesain sistem pengendalian intern serta menyediakan informasi yang bermanfaat secara
memadai sehingga dapat mengurangi information asymmetry. Pengendalian intern tersebut akan di review serta di evaluasi oleh manajemen dan melalui
kegiatan internal audit.
2. Teori Sistem
Teori sistem memungkinkan kita menjelaskan perilaku organisasi baik internal maupun eksternal Gibson, Vancevich, Donnelly, 1996:41.
Secara internal, teori ini akan menjelaskan sebab orang-orang dalam suatu organisasi mau melaksanakan tugas mereka sendiri maupun kelompok.
Secara ekternal, teori ini akan membandingkan aktivitas yang terdapat dalam suatu organisasi dengan organisasi lainnya. Ciri-ciri general system
science menurut Winardi 2007:162, yaitu: a. Antar hubungan; setiap teori sistem harus memperhatikan elemen-
elemen di dalam sistem, atau antar hubungan antara berbagai elemen dan interdependensi komponen-komponen sistem.
b. Holism; sistem merupakan sebuah keseluruhan yang tidak dapat dibagi- bagi.
14 c. Upaya untuk mencapai tujuan atau sasaran; sistem-sistem mencakup
komponen-komponen yang berinteraksi. Interaksi menyebabkan
timbulnya situasi akhir atau tujuan atau sebuah posisi keseimbangan dimana aktivitas-aktivitas yang ada membantu pencapaian tujuan.
d. Input dan Output; semua sistem tergantung pada input tertentu untuk menimbulkan
aktivitas-aktivitas yang
akhirnya menyebabkan
tercapainya tujuan. e. Transformasi; semua sistem merupakan alat transformasi input untuk
dijadikan output. f. Entropi; entropi menggambarkan keadaan sebuah sistem tertutup, di
mana semua elemen berada dalam keadaan kacau, sistem tersebut sudah “tamat riwayatnya”.
g. Pengaturan regulation ; hal ini mencakup tindakan “perencanaan”.
Pengawasan control berarti bahwa desain orisinal untuk bertindak akan diikuti dan penyimpangan-penyimpangan dari rencana dicatat dan
diperbaiki. h. Hierarki; sistem-sistem pada umumnya merupakan keseluruhan yang
kompleks yang terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil. i. Diferensiasi; pada sistem-sistem kompleks, kesatuan-kesatuan khusus
melaksanakan fungsi-fungsi sistemik yang terspesialisasi. j. Ekuifinalitas; pada sistem-sistem terbuka, keadaan final yang sama dapat
dicapai dari berbagai macam titik tolak.
15 Berdasarkan ciri-ciri teori sistem diatas, maka peranan manajemen
dan internal audit dapat dijelaskan melalui teori ini. Karena peranan para pelaku dalam sebuah organisasi masing-masing memiliki keterkaitan dalam
melaksanakan tugasnya yang akan membentuk suatu sistem. Pimpinan harus berhubungan secara keseluruhan dengan aspek perilaku organisasi internal
maupun eksternal. Selain itu, melalui teori sistem ini, pimpinan akan mudah dalam mencapai tujuan organisasi karena akan memungkinkan pimpinan
dapat memahami sebab efektivitas individu, kelompok, dan organisasi. Dengan pemahaman aspek perilaku dalam organisasi, maka
pimpinan akan lebih mudah melaksanakan pengendalian intern yang baik. Karena pengendalian intern dalam suatu perusahaan dilakukan oleh semua
lapisan dalam organisasi.
3. Pengendalian Intern