25 sumber-sumber yang dikelola. Menurut Kinicki dan Williams
2011:14, proses manajemen yang dikenal juga sebagai fungsi manajemen dibagi menjadi 4 empat:
1 Planning: didefinisikan
sebagai menetapkan
tujuan dan
memutuskan bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut Yuwono, Indrajaya, dan Hariyadi 2005:3, perencanaan adalah
salah satu tugas penting manajemen di awal siklus operasional. 2 Organizing: didefinisikan sebagai mengatur tugas, orang-orang,
dan sumber daya lainnya untuk menyelesaikan pekerjaaan. 3 Leading: didefinisikan sebagai motivasi, pengarahan, dan
kemudian mempengaruhi orang-orang untuk bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi
4 Controlling: didefinisikan
sebagai mengawasi
kinerja, membandingkan kinerja dengan tujuan, dan mengambil tindakan
koreksi seperti yang dibutuhkan.
6. Inspektorat Jenderal
a. Definisi Inspektorat Jenderal
Menurut Sirait 2009:28, inspektorat jenderal didefinisikan sebagai berikut:
“Inspektorat jenderal merupakan salah satu unit kerja eselon 1 yang menjalankan fungsi pengawasan controlling yang
mempunyai tugas pokok dan fungsi utama antara lain melaksanakan kegiatan pengawasan fungsional di lingkungan
kementerian terhadap pelaksanaan tugas di setiap unit
lingkungan kementerian.”
26
b. Definisi Internal Audit
Agoes 2009:221 mendefinisikan internal audit yaitu: “internal audit pemeriksaan intern adalah pemeriksaan yang
dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun
ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan
ketentuan-ketentuan dar
i ikatan profesi yang berlaku.” Menurut Mardiasmo 2009:193 definisi audit internal yaitu
sebagai berikut: “Audit internal adalah audit yang dilakukan oleh unit
pemeriksa yang merupakan bagian dari organisasi yang diawasi.
” Menurut Sawyer2005:7, audit internal yaitu:
“Audit internal bertindak sebagai penilai independen untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan
mengevaluasi kecukupan kontrol serta efisiensi dan efektivitas
kinerja perusahaan.” Dari ketiga definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa internal
audit yaitu suatu pemeriksaan yang dilakukan oleh unit bagian pemeriksa dalam organisasi yang bertindak independen untuk
menelaah operasional perusahaan, dengan mengukur dan mengevaluasi pengendalian serta kinerja perusahaan dengan tujuan efisiensi dan
efektivitas.
c. Jenis Audit Internal Sektor Publik
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER05M.PAN032008 tentang standar audit aparat
27 pengawasan intern pemerintah, kegiatan audit yang dilakukan oleh
aparat pengawasan internal pemerintah APIP terdiri dari: 1 Audit kinerja
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang sistem pengendalian intern pemerintah, memberikan
kewenangan pada aparat pengawas intern pemerintah APIP untuk melaksanakan audit kinerja sebagai bentuk pengawasan. Audit
kinerja merupakan audit atas pengelolaan keuangan negara dan pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah yang terdiri dari
aspek kehematan, efisiensi, dan efektivitas. Audit kinerja dilakukan untuk menilai tingkat keberhasilan
kinerja suatu kementerianlembaga pemerintah untuk memastikan sesuai atau tidaknya sasaran yang kegiatan yang menggunakan
anggaran. 2 Audit dengan tujuan tertentu
Audit dengan tujuan tertentu adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan khusus, diluar audit keuangan dan audit
kinerja. Audit dengan tujuan tertentu bertujuan memberikan simpulan atas suatu hal yang diaudit. Yang termasuk dalam
kategori ini adalah audit investigatif, audit terhadap masalah yang menjadi fokus perhatian pimpinan organisasi dan audit yang
bersifat khas.
28
d. Peran Internal Audit
Internal auditor dalam suatu kementerian disebut Inspektorat Jenderal. Internal auditor tidak bertanggung jawab untuk memberikan
pendapat tentang ketaatan terhadap hukum. Auditor internal secara periodik akan mengakumulasikan evaluasi pengendalian dari laporan
audit internal dan mencapai kesimpulan tentang lingkungan pengendalian internal, struktur, dan filosofi organisasi secara
keseluruhan. Agar peranan audit pengendalian intern pengadaan barangjasa efektif, maka unsur-unsur berikut ini harus dipenuhi
Permana, 2009:43: 1 Verifikasi.
Audit pengendalian internal atas pengadaan barangjasa melakukan pemeriksaan
secara metodis
atau menetapkan
asas-asas manajemen.
2 Evaluasi Audit pengendalian internal atas pengadaan barangjasa berperan
dalam penilaian menyeluruh pengendalian internal pengadaan barangjasa dengan membandingkan kriteria-kriteria yang ada.
3 Rekomendasi Audit pengendalian internal atas pengadaan barangjasa berperan
dalam memberikan rekomendasi untuk membantu menyelesaikan permasalahan pengendalian internal pengadaan barangjasa, baik
yang sekarang maupun masa yang akan datang.
29
B. Penelitian Sebelumnya Tabel 2.1
Hasil-hasil Penelitian terdahulu No.
Peneliti, Tahun, dan Judul Penelitian
Metode Penelitian Variabel
Hasil Penelitian X
1
X
2
Y
1. Peranan Audit Internal dalam
Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan
dan Penagihan Piutang.
Permana, 2009 Jenis Penelitian:
Kuantitatif Sumber Data: Primer,
Kuesioner Sampel: Auditor Internal
pada Divisi Internal Auditor PT.
Telekomunikasi Indonesia
Metode Analisis: Korelasi
√ √
Pelaksanaan audit internal sangat memadai.
Pengendalian Internal atas penjualan dan penagihan
piutang sangat efektif. Audit internal memadai
berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian
internal penjualan dan penagihan piutang.
2. Internal Control and
Management Guidance. Feng, et al., 2009
Jenis Penelitian: Kuntitatif
Sumber Data: Sekunder; Audit Analytics, First
Call, Annual Compustat, CRSP
Sampel: 2.940 firm-years Metode Analisis: OLS
Regression √
√ Panduan manajemen memiliki
efek yang signifikan terhadap pengendalian internal.
Bersambung ke halaman selanjutnya
30
Tabel 2.1 Lanjutan No.
Peneliti, Tahun, dan Judul Penelitian
Metode Penelitian Variabel
Hasil Penelitian X
1
X
2
Y
3. Pengaruh Audit Internal
terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Biaya
Produksi
Widyaningsih, 2010 Jenis Penelitian:
Kuantitatif Sumber Data: Primer,
Kuesioner Sampel: 20 Auditor
Internal PT Dirgantara Indonesia
Metode Analisis: Korelasi Product
Moment √
√ Pelaksanaan audit internal
memberikan pengaruh yang tinggi terhadap efektivitas
pengendalian intern biaya produksi.
4. The Role of Internal Audit
Fuction in the disclosure of Material Weaknesses
Lin, etal.,2011 Jenis Penelitian:
Kuntitatif Sumber Data: Sekunder;
Sampel: 214 perusahaan yang didapatkan melalui
survey GAIN IIA Metode Analisis data:
Logistic Regression Variabel Lainnya:
Pengungkapan Kelemahan yang
Material √
Internal audit berperan dalam pengungkapan kelemahan yang
material.
Bersambung ke halaman selanjutnya
31
Tabel 2.1 Lanjutan No.
Peneliti, Tahun, dan Judul Penelitian
Metode Penelitian Variabel
Hasil Penelitian X
1
X
2
Y
5. The Effect of Internal Contol on
the Operating Activities of Small Restaurant
Frazer, 2011 Jenis penelitian:
kuantitatif Sumber data: primer,
kuesioner melalui mail Sampel: 270 manajer
restoran yang beroperasi di Nassau County, New
York Metode analisis: regresi
berganda Variabel lainnya:
pemisahan tugas X
1
, penjagaan asset X
2
, dan verifikasi transaksi X
3
. √
Adanya hubungan yang negatif antara pemisahan tugas dan
perusahaan kecil. Adanya hubungan positif
antara pengendalian internal dengan penjagaan aset. Adanya
hubungan yang positif antara pengendalian internal dengan
verifikasi transaksi.
6. Management Disclosure on
Internal Control in Annual Report
– A Study on Banking Sector: Bangladesh
Arifuzzaman, 2011 Jenis Penelitian:
Kuntitatif Sumber data: sekunder;
Dhaka Stock Engchange DSE
Teknik Sampling: Random Basis
Sampel: 7 Bank yaitu: √
√ Laporan manajemen dari
sektor perbankan meliputi pengungkapan pengendalian
internal. Tingkat pengungkapan bervariasi
dengan perusahaan yang berbeda.
Bersambung ke halaman selanjutnya
32
Tabel 2.1 Lanjutan No.
Peneliti, Tahun, dan Judul Penelitian
Metode Penelitian Variabel
Hasil Penelitian X
1
X
2
Y
AB Bank Ltd, Bangla Bank Ltd, Jamuna Bank
Ltd, Merchantile Bank Ltd, Mutual Trust Bank
Ltd, Premier Bank Ltd, Southest Bank Ltd.
7. Internal Audit Function: an
exploratory study from Egyptian list firm
Ebaid, 2011 Jenis penelitian:
kuantitatif Sumber data: Primer,
Kuesioner Sampel: Internal auditor
perusahaan-perusahaan terdaftar di Mesir
Metode penelitian: regresi berganda
√ Sebagian besar perusahaan di
Mesir memiliki fungsi internal audit tetapi fungsinya masih
kurang terpenuhi. Hasilnya juga mengungkapkan
bahwa fungsi internal audit masih berfokus pada audit
keuangan dan kepatuhan pengendalian internal.
8. Pengaruh Kualitas Audit
Internal Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal
Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Lumajang
Dityatama, 2012 Jenis penelitian:
kuantitatif Sumber data: Primer,
Kuesioner Teknik sampling:
sampling jenuhsensus Sampel: 22 orang auditor
√ √
Kualitas audit internal berpengaruh positif terhadap
efektifitas sistem pengendalian internal Satuan Kerja
Perangkat Daerah SKPD
Bersambung ke halaman selanjutnya
33
Tabel 2.1 Lanjutan No.
Peneliti, Tahun, dan Judul Penelitian
Metode Penelitian Variabel
Hasil Penelitian X
1
X
2
Y
Internal pada Inspektorat Kabupaten Lumajang
Teknik analisis data: Statistika deskriptif
dengan Smart-PLS
9. Investigating the Effective
Factors on Management Internal Control Applying
Pirayesh, Niazi, Ahmadkhani., 2012
Jenis penelitian: kuantitatif
Sumber data: Primer Sampel: 195 karyawan
yang bekerja pada sektor administrasi dan
keuangan instansi pemerintah di Provinsi
Zanjan, Iran Metode analisis data:
Non-parametric binomial test, t-student, dan
Freedman test Variabel lainnya:
penggunaan teknologi informasi
√ Implementasi teknologi
informasi secara positif mempengaruhi tim manajemen
untuk mengontrol sistem mereka.
Penggunaan manajer yang lebih terampil dan memiliki
spesifikasi khusus berpengaruh positif terhadap manajemen
pengendalian internal.
Sumber: Data yang diolah
34
C. Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan 2.1
D. Keterkaitan Antar Variabel 1. Peranan Manajemen terhadap pengendalian intern antara pengadaan
barangjasa
Manajemen sebuah organisasi, melibatkan empat 4 fungsi dasar: planning, organizing, actuating, controlling. Dalam mengelola suatu
organisasi diperlukan suatu sistem pengendalian intern. Pengendalian Adanya Fraud atas Pengadaan komputer dan al-
qur’an di Dirjen BIMAS Islam
Lemahnya Pengendalian Intern pada kementerian agama
Dasar Teori: Teori Agency dan Teori Sistem
Variabel Independen Variabel Dependen
Pengendalian Intern Y
Peranan Manajemen X
1
Internal Audit X
2
Metode Analisis: Regresi Berganda
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Kesimpulan, Keterbatasan, dan Saran
35 intern meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan manajemen. Secara
umum, dewan pimpinan tidak mendesain pengendalian internal atau menyiapkan peraturan tertulis yang mereka adopsi.
Manajemen termasuk dewan pimpinan adalah yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pengendalian tepat berada di tempatnya,
dan bahwa mereka bekerja sesuai dengan bagaimana yang dimaksudkan Dinapoli, 2010:2. Masing-masing individu dalam suatu organisasi
memiliki tanggung jawab untuk memastikan sistem pengendalian intern organisasi tersebut efektif.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Feng 2009:203, panduan manajemen memiliki efek yang signifikan terhadap pengendalian
internal. Disamping itu, penelitian yang dilakukan oleh Arifuzzaman 2011:219 menunjukkan bahwa laporan manajemen mengungkapkan
pengendalian internal, walaupun tingkatannya berbeda-beda. Pimpinan wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan dalam rangka untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel dengan
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pimpinan dan pegawai harus
memiliki tindakan yang mendukung pengendalian internal. Pimpinan harus terus-menerus mengawasi output yang dihasilkan oleh sistem
pengendalian dan mengambil tindakan yang tepat apabila terjadi penyimpangan.
36 Pembagian tugas seperti otorisasi, pemrosesan, pencatatan, dan
pemeriksaan transaksi harus dipisahkan ke masing-masing individu dan unit. Pengawasan harus dilakukan dengan baik dan berkelanjutan untuk
memastikan pencapaian tujuan pengendalian internal. Akses untuk mendapatkan dokumen atau catatan harus dibatasi ke individu yang
memang berwenang, seseorang yang bertanggung jawab untuk pengamanan dan penggunaan sumber daya dan orang lain yang mencatat.
Selain itu, setiap karyawan instansi bertanggung jawab untuk menyadari dan memperhatikan manajemen risiko dan masalah
pengendalian intern, untuk mempertimbangkan keterbatasan dan area risiko utama, keputusan dokumen dan untuk memberikan dukungan
informasi. Dalam pemerintahan, standar untuk pengendalian intern masing-
masing kementerian tidak berbeda. Karena standar tersebut dibuat oleh pemerintah baik yang terdapat dalam perundang-undangan, peraturan
pemerintah, keputusan presiden, dan sebagainya. Masing-masing unit di kementerian hanya melaksanakan pengendalian intern yang sudah
distandarisasikan. Pengawasan kegiatan operasional dalam direktorat jenderal
kementerian dilakukan oleh tiap-tiap tingkatan manajemen yang ada dalam kementerian tersebut, mulai dari direktur jenderal, direktur, sekretaris,
kepala bagian, kepala sub bagian, sampai dengan staf.
37
2. Peranan Inspektorat Jenderal Terhadap Pengendalian Intern atas Pengadaan BarangJasa