Sejarah Singkat Kementerian Agama Struktur Organisasi Kementerian Agama

52 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Kementerian Agama

Dalam pelaksanaan pembangunan nasional semangat keagamaan menjadi lebih kuat dengan ditetapkannya asas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa sebagai salah satu asas pembangunan. Hal ini berarti bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional dijiwai, digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual, moral dan etik pembangunan. Berdirinya Departemen Agama pada 3 Januari 1946, sekitar lima bulan setelah proklamasi kemerdekaan kecuali berakar dari sifat dasar dan karakteristik bangsa Indonesia tersebut di atas juga sekaligus sebagai realisasi dan penjabaran ideologi Pancasila dan UUD 1945. Ketentuan juridis tentang agama tertuang dalam UUD 1945 BAB E pasal 29 tentang agama ayat 1 satu, dan 2 dua. Visi Kementerian Agama: “Terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri, dan sejahtera lahir batin.” Keputusan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2010 Misi Kementerian Agama: a. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama. b. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama. 53 c. Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah, perguruan tinggi agama, pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan. d. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji. e. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa.

2. Struktur Organisasi Kementerian Agama

Struktur organisasi Kementerian Agama dapat dilihat di bawah ini: Bagan 4.1 Struktur Organisasi Kementerian Agama Sumber: Peraturan Menteri Agama No. 10 Tahun 2010 Seperti yang terlihat pada bagan 4.1 di atas, Kementerian Agama terdiri dari Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, beberapa Direktorat Jenderal, dan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan serta Kementerian Agama Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Inspektorat Jenderal Sekretariat Jenderal Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan serta Pelatihan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Budha Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik 54 Pelatihan. Satuan kerja yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Sekretariat Jenderal

Bagan 4.2 Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal Sumber: Peraturan Menteri Agama No. 10 Tahun 2010 Sekretariat Jenderal mempunyai tugas: 1 Menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas 2 Menyelenggarakan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada semua unit organisasi di lingkungan Kementerian Agama. Susunan organisasi Sekretariat Jenderal seperti yang terlihat pada bagan 4.2 terdiri dari: Biro Perencanaan, Biro Kepegawaian, Biro Keuangan dan BMN Barang Milik Negara, Biro Organisasi dan Tata Laksana, Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri, Biro Umum, Pusat Sekretariat Jenderal Biro Kepegawaian Biro Perencanaan Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Biro Organisasi dan Tata Laksana Biro Keuangan dan BMN Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Pusat Kerukunan Umat Beragama Biro Umum 55 Kerukunan Umat Beragama, serta Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat

b. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

Bagan 4.3 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Sumber: Peraturan Menteri Agama No. 10 Tahun 2010 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam bertugas menyelenggarakan perumusan serta melaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pendidikan Islam berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh menteri agama dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Fungsi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam yaitu: Penyiapan perumusan dan penetapan visi, misi, dan kebijakan teknis di bidang pendidikan Islam; perumusan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang pendidikan Islam; Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Sekretariat Direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Pendidikan Madrasah Bagian Keuangan Bagian Organisasi dan Tata Laksana Bagian Umum 56 pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan Islam; pemberian pembinaan teknis dan evaluasi pelaksanaan tugas; pelaksanaan administrasi direktorat jenderal. Susunan organisasi yang terdapat dalam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam seperti pada bagan 4.3 yaitu: Sekretariat, Direktorat Pendidikan Madrasah, Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Direktorat Pendidikan Agama Islam, dan Direktorat Pendidikan Tinggi islam.

c. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah

Struktur organisasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah dapat dilihat di bawah ini: Bagan 4.4 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Sumber: Peraturan Menteri Agama No. 10 Tahun 2010 Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Sekretariat Direktorat Pelayanan Haji dan Umrah Direktorat Pengelolaan dana haji Direktorat Pembinaan Haji Bagian Keuangan Bagian Organisasi dan Tata Laksana Bagian Umum 57 Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah melaksanakan urusan mengenai penyelenggaraan haji dan umrah. Struktur organisasi pada direktorat ini dapat dilihat pada bagan 4.4 di atas yaitu sebagai berikut: Sekretariat, Direktorat Pembinaan Haji, Direktorat Pengelolaan Dana Haji, dan Direktorat Pelayanan Haji dan Umrah.

d. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Bagan 4.5 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam b. Sumber: Peraturan Menteri Agama No. 10 Tahun 2010 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang bimbingan masyarakat Islam. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Sekretariat Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi Bagian Keuangan Bagian Organisasi dan Tata Laksana Bagian Umum Direktorat Penerangan Agama Islam Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Direktorat Pemberdayaan Wakaf Direktorat Pemberdayaan Zakat 58 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam pada bagan 4.5 di atas, terdiri dari: Sekretariat, Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktorat Penerangan Agama Islam, Direktorat Pemberdayaan Zakat, dan Direktorat Pemberdayaan Wakaf.

e. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen bertugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang bimbingan masyarakat Kristen. Susunan organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen dapat dilihat pada bagan 4.6 berikut ini: Bagan 4.6 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen c. Sumber: Peraturan Menteri Agama No. 10 Tahun 2010 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Sekretariat Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi Bagian Keuangan Bagian Organisasi dan Tata Laksana Bagian Umum Direktorat Pendidikan Kristen Direktorat Urusan Agama Kristen 59

f. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik memiliki tugas untuk menyelenggarakan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang bimbingan masyarakat Katolik. Susunan organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik dapat dilihat pada bagan 4.7 yang terdiri dari: Sekretariat, Direktorat Urusan Agama Katolik, dan Direktorat Pendidikan Katolik. Bagan 4.7 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Sumber: Peraturan Menteri Agama No. 10 Tahun 2010

g. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu memiliki tugas untuk menyelenggarakan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang bimbingan masyarakat Hindu berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri. Susunan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Sekretariat Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi Bagian Keuangan Bagian Organisasi dan Tata Laksana Bagian Umum Direktorat Urusan Agama Katolik Direktorat Pendidikan Agama Katolik 60 organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini, yang terdiri dari: Sekretariat dan Direktorat Urusan dan Pendidikan Agama Hindu. Bagan 4.8 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Sumber: Peraturan Menteri Agama No. 10 Tahun 2010

h. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Budha

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Budha bertugas menyelenggarakan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang bimbingan masyarakat Budha berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri. Susunan organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Budha terdiri dari: Sekretariat dan Direktorat Urusan dan Pendidikan Agama Budha. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Sekretariat Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi Bagian Keuangan Bagian Organisasi dan Tata Laksana Bagian Umum Direktorat Urusan Agama Hindu Direktorat Pendidikan Agama Hindu 61 Struktur organisasi direktorat jenderal bimbingan masyarakat Budha dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Bagan 4.9 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Budha d. Sumber: Peraturan Menteri Agama No. 10 Tahun 2010

3. Tempat dan Waktu Penelitian