Manajemen Peranan Manajemen dan Inspektorat Jenderal Terhadap Pengendalian Intern Atas Pengadaan Barang/Jasa pada Kementerian Agama

22 3 Pembinaan Pembinaan perencanaan pengadaan barang atau jasa dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas perencanaan pengadaan melalui sosialisasi, diseminasi atau semiloka yang dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan.

5. Manajemen

a. Definisi Manajemen

Williams2009:7, mendefinisikan manajemen sebagai berikut: “Management is working through others to accomplish tasks that help fulfill organizational objectives as efficiently as possible .” “Manajemen adalah bekerja dengan yang lainnya untuk melaksanakan tugas yang membantu untuk memenuhi tujuan organisasi seefektif mungkin”. Menurut Robbins dan Coulter2012:36, definisi manajemen yaitu: “Management involves coordinating and overseeing the work activities of others so that their activities are completed efficiently and effectively .” “Manajemen melibatkan koordinasi dan mengawasi aktivitas pekerjaan dari yang lainnya sehingga aktivitas mereka diselesaikan secara efisien dan efektif .” Kinicki dan Williams 2011:5 menyatakan definisi manajemen sebagai berikut: “More formally, management is defined as 1 pursuit of organizational goals efficiently and effectively by 2 integrating the work of people through 3 planning, organizing, leading, and controlling the organizations resource ”. 23 “Lebih formal, manajemen di definisikan sebagai 1 mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif 2 mengintegrasikan pekerjaan orang-orang 3 perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sumber daya organisasi”. Berdasarkan ketiga definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan oleh tiap-tiap individu dari suatu organisasi yang dilakukan secara terus menerus untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif.

b. Tingkatan Management dalam Pemerintahan Pusat

Dalam pemerintahan pusat, tingkatan manajemen dapat digambarkan pada gambar 2.1 berikut ini: Sumber: data yang diolah Gambar 2.1 Tingkatan Manajemen Gambar 2.1 menjelaskan tingkatan manajemen dalam suatu pemerintahan berdasarkan jabatan struktural yang terdiri dari mulai eselon I satu sampai dengan non-eselon. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 100 tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV Non-Eselon 24 Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural, eselon merupakan tingkatan jabatan struktural. Jabatan struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara. Menurut Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 490 Tahun 2003 tentang Pendelegasian Wewenang Pemeriksaan Pelanggaran Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Agama, pejabat eselon I satu adalah sekretaris jenderal, inspektur jenderal, direktur jenderal, kepala bagian litbang agama dan diklat keagamaan. Pejabat eselon II dua adalah kepala biro, sekretaris, direktur, inspektur, kepala pusat pada sekretariat jenderal dan kepala badan litbang agama dan diklat keagamaan, kepala kanwil Dep. Agama PropinsiD.I. Pejabat eselon III tiga adalah kepala bagian, kepala sub direktorat, kepala bidang, kepala kantor departemen agama kabupatenkota. Pejabat eselon IV empat adalah kepala sub bagian, kepala seksi, kepala KUA. Non-eselon merupakan stafpegawai yang menjalankan tugas langsung dari pejabat eselon IV.

c. Proses Manajemen Organisasi Pemerintahan

Menurut Sumarsono 2010:25, proses manajemen organisasi pemerintahan pada dasarnya sama dengan organisasi komersial yaitu perencanaan, pengarahan, pengendalian, dan evaluasi penggunaan 25 sumber-sumber yang dikelola. Menurut Kinicki dan Williams 2011:14, proses manajemen yang dikenal juga sebagai fungsi manajemen dibagi menjadi 4 empat: 1 Planning: didefinisikan sebagai menetapkan tujuan dan memutuskan bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut Yuwono, Indrajaya, dan Hariyadi 2005:3, perencanaan adalah salah satu tugas penting manajemen di awal siklus operasional. 2 Organizing: didefinisikan sebagai mengatur tugas, orang-orang, dan sumber daya lainnya untuk menyelesaikan pekerjaaan. 3 Leading: didefinisikan sebagai motivasi, pengarahan, dan kemudian mempengaruhi orang-orang untuk bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi 4 Controlling: didefinisikan sebagai mengawasi kinerja, membandingkan kinerja dengan tujuan, dan mengambil tindakan koreksi seperti yang dibutuhkan.

6. Inspektorat Jenderal