Definisi dan Konsep Framing

Deep news Berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada dibawah suatu permukaan. Investigation News berita yang dikembangakan bedasarkan penelitian dari berbagai sumber Interpretative News Berita yang dikembangakan bedasarkan pendapat wartawan bedasarkan faktan yang ditemukan Opinion News Berita mengenai pendapat seseorang , biasanya pendapat para cendikiawan mengenai suatu hal

E. Definisi dan Konsep Framing

Gagasan mengenai framing, pertama kali dilontarkan oleh Beterson tahun 1955. Awalnya, frame dimaknai sebagai struktur konseptual atau perangkat kepercayaan yang mengorganisir pandangan politik, kebijakan, dan wacana serta yang menyediakan kategori-kategori standar untuk mengapresiasi realitas. Konsep ini kemudian dikembangkan lebih jauh oleh Goffman pada 1974, yang mengandaikan frame sebagai kepingan-kepingan perilaku yang membimbing individu dalam membaca realitas. 33 Dalam perkembangan terakhir, konsep ini digunakan untuk menggambarkan proses penyeleksian dan penyorotan aspek-aspek khusus sebuah realitas oleh media. Dalam perspektif komunikasi, analisis framing dipakai untuk membedah cara-cara atau ideologi media saat mengkonstruksi fakta. Analisis ini mencermati strategi seleksi, penonjolan, dan pertautan fakta ke dalam 33 Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 161-162. berita agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti atau lebih diingat, untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai perspektifnya. Dengan kata lain, framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. 34 Cara pandang atau perspektif itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, serta hendak dibawa ke mana berita tersebut. 35 Karenanya, berita menjadi manipulatif dan bertujuan mendominasi keberadaan subjek sebagai sesuatu yang legitimate, objektif, alamiah, wajar, atau tak terelakkan. 36 Framing, seperti dikatakan Todd Gitlin, adalah sebuah strategi bagaimana realitas atau dunia dibentuk dan disederhanakan sedemikian rupa untuk ditampilkan kepada khalayak pembaca. Peristiwa-peristiwa ditampilkan dalam pemberitaan agar tampak menonjol dan menarik perhatian khalayak pembaca. Frame adalah prinsip dari seleksi, penekanan dan presentasi dari realitas. 37 Ada berbagai macam definisi mengenai framing. Berbagai definisi tersebut dapat diringkas dalam tabel dibawah ini. Dari tabel tersebut, terdapat berbagai definisi mengenai framing yang disampaikan dari para ahli. Berikut definisi tersebut: 34 Ibid, h. 162. 35 Bimo Nugorho, Eriyanto, Franz Sudiarsis, Politik Media Mengemas Berita Jakarta: Institut Studi Arus Informasi, 1999, h. 21. 36 Teguh Imawan, Media Surabaya Mengaburkan Makna Jakarta: Pantau Edisi 09Tahun 2000, h. 65-73. 37 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h.68. Tabel-4 Teori Framing Robert N. Entman Proses seleksi dari berbagai aspek realitas sehingga bagian tertentu dari penelitian itu lebih menonjol dibandingkan aspek lain. Ia juga menyertakan penempatan informasi-informasi dalam konteks yang khas sehingga sisi tertentu mendapatkan alokasi lebih besar daripada sisi yang lain. William A. Gamson Cara bercerita atau gugusan ide-ide yang terorganisir sedemikian rupa dan menghadirkan konstruksi makna peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan objek suatu wacana. Cara bercerita itu dibentuk dalam sebuah kemasan package. Kemasan itu semacam skema atau struktur pemahaman yang digunakan individu untuk mengkonstruksi makna pesan-pesan yang disampaikan, serta untuk manafsirkan makna pesan-pesan yang ia terima. Todd Gitlin Strategi bagaimana realitasdunia dibentuk dan disederhakan sedemikian rupa untuk ditampilkan kepada khalayak pembaca. Peristiwa-peristiwa ditampilkan dalam pemberitaan agar tampak menonjol dan menarik perhatian khalayak pembaca. Itu dilakukan dengan seleksi, pengulangan, penekanan, dan presentasi aspek tertentu dari realitas. David E. Snow and Robert Benford Pemberian makna untuk menafsirkan peristiwa dari kondisi yang relevan. Frame mengorganisasikan sistem kepercayaan dan diwujudkan dalam kata kunci tertentu, anak kalimat, citra tertentu, sumber informasi, dan kalimat tertentu. Amy Binder Skema interpretasi yang digunakan oleh individu untuk menempatkan, menafsirkan, mengidentifikasi, dan melabeli peristiwa secara langsung atau tidak langsung. Frame mengorganisir peristiwa yang kompleks ke dalam bentuk dan pola yang mudah dipahami dan membantu individu untuk mengerti makna peristiwa. Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki Strategi komunikasi dan memproses berita. Perangkat kognisi yang digunakan dalam mengkode informasi, menafsirkan peristiwa, dan dihubungkan dengan rutinitas konvensi pembentukan berita. Sedangkan menurut George Junus Aditjondro sebagaimana dikutip Arifatul Choiri Fauzi, mengartikan framing sebagai sebuah penyajian realitas di mana kebenaran tentang suatu kejadian tidak diingkari secara total, tetapi dibelokkan secara halus, memberikan sorotan terhadap aspek-aspek tertentu saja, menggunakan istilah-istilah yang punya konotasi tertentu, bantuan foto, karikatur, dan menggunakan alat ilustrasi lainnya. 38 Lebih lanjut Aditjondro menjelaskan bahwa proses framing merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses penyuntingan yang melibatkan semua pekerja di bagian keredaksian media cetak. Reporter di lapangan menentukan pelaksana, menentukan apakah laporan reporter akan dimuat atau tidak, menentukan judul apa yang akan diberikan. Petugas layout tidak berkonsultasi dengan para redaktur untuk menentukan apakah teks berita itu perlu diberi aksentuasi foto, karikatur, atau bahkan ilustrasi mana yang dipilih. 38 Arifatul Choiri Fauzi, Kabar-kabar Kekerasan dari Bali Yogyakarta: LKIS, 2007, h. 28. Menurut Aditjondro, proses framing tidak hanya melibatkan pekerja pers, tetapi pihak-pihak yang bersengketa dalam kasus-kasus tertentu dan masing- masing berusaha menampilkan sisi-sisi informasi yang ingin ditonjolkan dengan menyembunyikan sis-sisi lain serta mengaksentuasikan pada kesahihan pandangannya dengan mengacu pada pengetahuan, ketidaktahuan, dan perasaan pembaca. Proses framing media massa sebagai arena di mana informasi masalah tertentu diperebutkan dalam suatu perang simbolik antara berbagai pihak yang sama-sama menginginkan pandangannya didukung oleh pembaca. 39 Dengan demikian, framing merupakan seleksi dan penekanan aspek- aspek realitas melalui beberapa cara, seperti penempatan kontekstualisasi, pengulangan, asosiasi simbol-simbol budaya, generalisasi, simplifikasi, dll. Tujuannya adalah untuk membuat aspek-aspek dari realitas yang diwacanakan menjadi lebih noticeable, meaningful, dan memorable untuk khalayak.

F. Framing menurut Model Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki