Frame Kompas : Israel dikecam keras, pemerintah Indonesia

Agresi ini adalah buntut dari ketidak sefahaman antara Israel dan pihak hamas, menurut pihak Israel, bahwa hamaslah yang memulai pertikaian dengan meyerang Israel dengan roket roketnya setiap hari, sedangkan dari pihak Hamas, Israel lah yang memulai dengan memblokade semua akses menuju Gaza. Harian kompas dan republika sama-sama memberitakan Agersi militer israel di Jalur Gaza, dalam sudut pandang yang berbeda. Peristiwa ini sangat penting sehingga membuat simpati dunia, bagaimana harian Kompas dan republika memaknai peristiwa tersebut? Kita akan melihat bagaimana peristiwa ini ditulis oleh harian Kompas dan Republika dengan pandangan atau frame masing masing.

A. Frame Kompas : Israel dikecam keras, pemerintah Indonesia

mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Palestina Kompas menurunkan berita mengenai Agresi Militer Israel di Julur Gaza dengan judul Israel dikecam keras. Berita ini diletakkan di halaman satu headline. Kompas ingin menunjukan bahwa berita ini merupakan berita yang sangat penting untuk di ketahui khalayak. Dalam pandangan Kompas, serangan Israel ke Jalur gaza membuat krisis kemanusiaan dan membuat banyak korban dari pihak sipil. Pandangan semacam ini akan terlihat dari bagaimana Kompas melakukan strategi wacana tertentu dalam berita untuk mendukung gagasannya. Dari analisis sintaksis, judul yang ditampilkan oleh Kompas menunjukan sikap dunia internasional yang prihatin atas serangan Israel tersebut serta sikap Israel yang masih terus menyerang Hamas dan kepedulian pemerintah Indonesia yang akan mengirimkan bantuan tunai senilai 1 Juta dolar AS ke Palestina. Hal ini juga dapat dilihat dari lead yang diturunkan Kompas: Kecaman keras terhadap serangan Israel ke jalur Gaza tidak membuat negara itu surut. Memasuki hari ketiga, senin2912,pesawat jet tempur Israel masih saja mengebom lokasi –lokasi yang dianggap penting bagi Hammas di jarul Gaza Lead ini menunjukan bahwa Agresi militer Israel di Jalur Gaza tidak mendapat dukungan dari dunia Internasional. Dengan lead ini, Kompas terlihat mengutuk Agersi militer Israel meskipun negara tersebut masih dan terus akan menyerang Jalur Gaza. Penolakan Agresi Militer Israel tersebut terlihat dari pandangan Kompas yang mengharapkan penghentian serangan ke Jalur Gaza serta dibukanya pintu penyebarangan bagi bantuan kemanusiaan. Dalam teks berita tersebut, Kompas menulis pernyataan lima narasumber, yaitu Ban Ki-Moon, Navi Pillay, Miguel D’Escoto Brockmann, Susilo Bambang Yodhoyono dan Yusuf Kalla. Ke-limanya mengutuk agresi militer Israel di Jalur Gaza serta mendesak kepada Pemerintah Israel untuk segera menghentikan segala bentuk penyerangan ke wilayah jalur Gaza Sekertaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban KI-Moon meminta Israel untuk segera menghentikan serangan ke jalur Gaza dan membuka pintu penyebrangan bagi bantuan kemanusiaan. Komisaris PBB untuk Hak Azasi Manusia Navi Pillay juga meminta Israel mematuhi hukum Internasional, terutama dalam penggunaan kekuatan militer dan serangan terhadap warga sipil. Presiden Majelis Umum PBB Miguel D’ Escoto Brockmann dari Nikaragua menyebutkan perilaku Israel itu jelas merupakan bentuk serangan oleh negara yang sangat kuat. Oleh karena itu ia meminta PBB untuk bertindak tegas kepada Israel. Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan Israel ke Gaza. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan sudah menulis surat kepada sekjen PBB Ban Ki-Moon dan dewan Keamanan PBB Neven Jurica agar segera bersidang dan mengeluarkan resolusi PBB untuk menghentikan serangan Israel ke Gaza. Israel dan Palesitina dihimbau kembali berunding untuk mewujudkan perdamaian. Kompas menulis pernyataan pembelaan dari pemerintah Israel yaitu, Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barack, Perdana Menteri Israel Ehud Olmet serta Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni yang mengatakan bahwa Israel melakukan serangan karena tidak tahan dengan serangan mortir dan roket Hammas serta berusaha memulihkan kehidupan normal, tenang dan damai bagi warga Gaza dan Israel yang menderita akibat serangan Roket dan mortir Hamas serta meminta kepada dunia Internasional agar melihat Hamas sebagai biang keladi. Penulisan berita ini menunjukan Kompas ingin melihat kasus ini tidak dilihat sepengal tapi dilihat apa penyebabnya, yakni Hamas yang selalu menembakan Roket dan mortirnya kewilayah Israel. Serangan Israel, yang dilangsungkan sejak Sabtu lalu, diklaim Israel karena mereka sudah tidak tahan lagi terhadap serangan mortir dan roketdari Gaza. Satu hari sebelum serangan kilat Israel, paling tidak ada100 roket dan mortir yang di tembakan ke Israel. Menurut Perdana menteri Israel Ehud Olmet, pihaknya hanya berusaha memulihkan kehidupan normal, tenang dan damai bagi warga selama bertahun tahun.unutk itu menteri luar negeri Israe Tzpi Livni justru meminta dunia ”membuka mata” dan melihat hamas sebagai biang keladi. Setelah itu Kompas juga menulis pendapat dari kelompok Hammas yang kecewa dan marah atas Komunitas Internasional yang mereka nilai kurang serius megakhiri agresi Israel. Hammas akan melakukan serangan balasan dengan serangan bom bunuh diri yang menurut pandangan Kompas akan tidak aman bagi warga sipil yang akan menjadi korban. Menaggapi pernyataan Livni, Hamas justru kecewa dan marah terhadap komuntas internasional yang mereka nilai kurang serius mengahiri serangan Israel.”Israel jelas jelas melakukan pembunuhan massal,tepai dunia hanya menonton. Tidak ada satu pun yang berbuat sesuatu unutk menghentikan mereka,”kata juru bicara Hamas, Fawzi Barhum. Karena tidak ada satu negara pun yang membantu, hamas lalu menggap sah dan berhak melakukan serangan bunuh diri, seperti bom bunuh diri padahal, metode serangan bunuh diri dalam wilayah Israel tidak lagi digunakan sejak Januari 2005. Jika hal itu terjadi, situasi di Gaza akan semakin tidak aman dan warga sipil akan menjadi korban. Dibagian terpisah Kompas juga memberitakan bantuan kemanusiaan dan kecaman agresi tersebut dari pemerintah Indonesia. Keseriusan pemerintah Indonesia terhadap agresi militer Israel ini di gambarkan oleh kompas sebagai berkut: Menurut Kepala Negara, untuk memantau perkembangan langkah-langkah PBB, pihaknya telah berkomunikasi dengan Kepala perwakilan Indonesia di PBB, New York, Amerika Serikat, Marty Natalegawa, untuk mendapatkan laporan mengenai langkah langkah yang dilakukan oleh DK PBB untuk menghentikan aksi militer Israel itu. Langkah PBB sebelumnya hanya menghasilkan pernyataan tertulis DK PBB bahwa Israel harus menghentikan Aksi militer. ”itu belum cukup meredakan ketegangan di Jalur Gaza. Pemerintah Indonesia berpendapat meski ada kegiatan dan langkah lebih nyata, lebih Firm pasti dalam arti agar resolusi PBB bisa di patuhi pihak Israel,” kata Presiden. Dalam suratnya kepada Sekjen PBB, Presiden Yodhoyono juga menghimbau dunia untuk segera membantu warga palestina yang kini kesulitan. Pemerintah Indonesia akan memberikan bantuan tunai senilai 1 juta Dolar AS. Bantuan itu di luar bantuan obat obatan yang akan dikirimkan ke wilayah konflik Palestina. ”kami akan terus memantau perkembangan Gaza. Indonesia akan melakukan segala upaya regional maupun multilateral, demi pulihnya situasi disana,” ujar Presiden. Dibagaian Akhir Kompas menutup berita dengan statmen Yusuf Kalla yang mengajak umat islam agar memanjatkan doa dan membaca surat Al fatihah untuk pejuang Islam di Palestina dan negara Islamlainya. Secara terpisah, saat memperingati tahun baru Islam,di lapangan Cibinong Bogor, Jawa Barat, Minggu malam, Wakil Presiden Yusuf Kalla menyebutkan, akibat serangan Israel umat Islam kini menghadapi kegelisahan dan mengalami penderitaan. Karena itu, Wapres mengajak umat Islam untuk memanjatkan doa dan membaca surat Al fatihah uutuk pejuang Islam di Palestina dan negara Islam lainya yang menderita. Sekarang kita akan melihat bagaimana Kompas menyusun kutipan wawancara terhadap sumber itu di dalam teks. Dalam berita tersebut, terdapat empat sumber yang mengutuk Agrsi militer Israel di Jalur Gaza yakni, Sekjen PBB, Ban Ki-Moon, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Azasi Manusia, Navi Pillay, Presiden Majelis PBB, Miguel D’Escoto Borckmann, Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yodhoyono dan Wakil Presiden Yusuf Kalla. Setelah itu Kompas juga mengutip pembelaan dari pemerintah Israel yakni, Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barack, Perdana Menteri Israel Ehud Olmet serta Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni. Serta kutipan terakhir dari pihak Hamas. Pemilihan keemapat sumber yang mengutuk terjadinya agresi Israel di Jalur Gaza tersebut dapat dimaknai bahwa Kompas ingin menunjukan bahawa Agresi yang dilakukan Israel harus segera dihentikan, serta mengangap aksi ini dilakukan oleh negara kuat serta meminta kepada PBB untuk segera bertindak tegas kepada Israel dan membuat sidang umum untuk membuat suatu resolusi demi terwujudnya perdamainan. Semetara itu Kompas juga ingin menunjukan kepada khalayak pembaca bahawa Agresi militer Israel ke Jalur Gaza di akibkan oleh ulah Hamas yang selalu menembakkan mortir serta roketnya ke wilayah Israel. Bagi Kompas, Israel sudah cukup sabar terhadap Hamas, sehingga apa yang dilakukan oleh Israel adalah sebagai bentuk pembelaan. Dan berharap agar Hamas segera menghentikan serangan roketnya agar tidak diserang oleh Israel yang justru akan menyengsarakan masyrakat sipil. Pada bagian selanjutnya Kompas mengutip dua paragraf pendapat Hamas yang menyatakan kekecewaanya terhadap komunitas internasional karena kurang serius mengakhiri serangan Israel dan akan segera membalas serangan Israel tersebut dengan aksi lainya seperti bom bunuh diri yang dianggap oleh Kompas sebagai acaman bagi keselamatan warga sipil. Pada bagian akhir Kompas menulis kecamanan yang dilakuan preseden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono agar Israel segera menghentikan serangan dan mengirimkan surat kepada Sekjen PBB agar bertindak keras kepada Israel. Ini mengindikasikan apa yang dilakuakan Indonesia sejalan seperti apa yang diinginkan Kompas, bagi Kompas peperangan hanya menyengsarakan masyarakat sipil. Di paragraf penutup Kompas mengutip pendapat Yusuf Kalla agar semua Umat Islam berdoa dan membaca surat Alfatihah. Penempatan diakhir tersebut bukan tanpa sebab, bagi kompas kecamanyang dilakukan oleh umat Islam seharusnya bukan hanya terhadap Israel saja, tetapi juga terhadap Hamas yang merupakan ”biang keladi” atas agresi ini. Sementara dari segi skrip, cara wartawan mengisahkan peristiwa tersebut sudah cukup lengkap. Itu bisa dilihat dari kelengkapan pendapat narasumber, apa pendapatnya what, siapa yang berpendapat mengenai hal itu who, mengapa mereka seperti itu why, kapan dan di `mana persitiwa tersebut berlangsung when-where, serta bagaimana detail pendapat mereka how. Dengan cara seperti itu, Kompas ingin menekankan kepada khalayak bahwa Agresi Militer Israel agar segera di hentikan dan menyerukan kepada dunia Internasional agar segera mengirim bantuan keanusiaanya ke Jalur Gaza. mengingat narasumber yang di kutip oleh Kompas adalah Sekjen PBB, Komisari Tinggi PBB untuk Hak Azasi, serta Presiden Majelis Umum PBB, dan Presiden Indonesia. Dari struktur tematik, berita itu membawa tiga tema besar yang ingin ditampilkan khalayak. Pertama, Agresi Militer Israel di wilayah Jalur Gaza mendapat kecaman keras dari dunia internasional melalui PBB. yang menewaskan 318 57 warga sipil termasuk anak-anak dan wanita dan sedikitnya 1.400 orang terluka. Tema tersebut disusun dengan begitu jelas. Sehingga elemen wacana detail terpenuhi di dalam teks. Detail tema terletak pada penjelasan mengenai kondisi Israel yang menjadikan Jalur Gaza sebagai ”zona militer tertup”. khalayak diajak berpikir bahwa gambaran terkini dari kondis Gaza benar sesuai dengan realita. Teks tersebut dituliskan sebagai berikut: Bukan itu saja,Israel bahkan menjadikan Jalur Gaza sebagai”zona Militer tertutup”. Tank Tank Israel terlihat berkumpul diwilayah perbatasan Gaza-Israel sehingga di yakin israel akan memulai serangan darat Tema kedua, mengutip pendapat pemerintah Israel, Kompas meyakini bahwa yang menjadi biang keladi adalah Hamas, Hamas dalam frame kompas dianggap kelompok bersenjata yang selalu menjadikan Israel sebagai target serangan, serta biang masalah, bagi Kompas, jika saja Hamas tidak menembakan roket serta mortirnya kewilayah Israel agresi ini tidak akan terjadi. Kompas juga tidak setuju dengan cara cara Hamas yang akan melakukan serangan balasan dengan cara bunuh diri yang berakibat pada warga sipil yang akan menjadi korban. Tema ketiga adalah sikap Indonesia atas agresi militer israel dijalur Gaza. sikap ini di tunjukan dengan mengirim surat kepada PBB agar segera mengeluarkan Resolusi yang kemudian memaksa Israel menghentikan serangan. Indonesia juga mengirmkan bantan senilai 1 juta dolar AS yang bagi Kompas akan sangat berguna bagi rakyat Palestina. Perangkat framing yang digunakan dalam tema tersebut adalah kata sambung “dan”. Dengan penulisan seperti itu, Kompas ingin menjelaskan bahwa keduanya saling terkait antara kalimat satu dengan lainnya. Frame Kompas yang menyatakan Hamas adalah penyebab agresi militer Israel di Jalur Gaza di buktikan oleh penekanan-penekanan aspek retoris. Retorika yang dipakai adalah pemberian label ”biang keladi”. Klaim tersebut ingin menjelaskan bahwa sesungguhnya memang Hamaslah yang menjadi penyebab agresi milter Israel di jalur Gaza dengan selalu menembakan mortir serta roketnya ke wilayah Israel. Selain itu terdapat label otoritas ketokohan, yakni terdapat kata-kata Sekertaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban KI-Moon, Komisaris PBB untuk Hak Azasi Manusia Navi Pillay, Presiden Majelis Umum PBB Miguel D’ Escoto Brockmann. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Otoritas ketokohan tersebut digunakan untuk memberikan pembenaran bahwa pada dasarnya Agresi militer Israel tersebut tidak mendapat dukungan dari dunia Internasional,tapi justru mengecam keras terhadap agresi militer Israel tersebut. Tabel-5 Frame Kompas: Agresi milier Israel mendapat Kecaman Keras dari Dunia internasional. Elemen Strategi Penulisan SkematisMengutip pendapat dari Sekjen PBB, Komisaris Tinggi PBB, Presiden Majelis umum PBB, Presiden Indonesia, secara berurutan pada awal teks berita yang mengecam keras Agresi militer Israel. Mengutip pembelaan dari pihak pemerintah Israel beserta alasanya. Kemudian dilanjutkan mengutip pendapat Hamas yang akan melakuakan bom bunuh diri. Paragaraf selanjtnya Kompas mengutip pendapat Presiden Indonesia yang mengecam keras agresi militer Israel dan membertikan Indonesia akan mengrimkan bantuan kemanusiaan senilai 1 juta dólar AS. Diakhir teks berita Kompas mengutip pernyataan yusuf kalla yang mengajak umat Islam berdoa untuk negara Palestina. Skrip Pendapat Tokoh PBB dan pendapat Presiden indonesia di tempatkan diurutan pertama dan Pendapat dari Pemerintah Israel di urutan kedua,serta pendapat Hamas di bagian akhir. Ini menunjukan pendapat PBB dan pendapat Pemerintah Israel lebih di utamakan dibanding pendapat Hamas. Argumentasi Tokoh PBB menunjukan kecaman dunia Internasional. Tematik 1 Israel menjadikan jalur Gaza sebagai Zona Militer tertutup, sehingga banyak warga sipil yang menjadi korban dan mendat kecaman keras dari dunia internasional. 2 Hamas sebagai “biang keladi” agersi militer Israel di Jalur Gaza karena selalu menembakan mortir dan roket ke wilayah Israel. dan Israel akan melakukan serangan yang lebih besar terhadap kelompak Hamas. 3 Pemerintah Indonesia mendesak kepada PBB agar bersidang unutk mengakhiri agresi militer Israel ke Jalur Gaza, serta Pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan tunai senilai 1 juta dolar AS. Retoris Pemberian label ”biang Keladi” kepada Hamas dan pemberian label otoritas jabatan dari para tokoh PBB untuk mendukung gagasan.

B. Frame Republika : Israel semakin Brual