Skala sikap yang digunakan dalam mengukur kohesivitas kelompok ini menggunakan model skala
likert
yang berjumlah 40 aitem yang terdiri dari aitem
favorable
dan
unfavorable
, dengan menggunakan empat pilihan jawaban yaitu : Sangat setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS. Pemberian
skor untuk skala ini bergerak dari 4 sampai 1 untuk aitem
favorable
, sedangkan untuk aitem
unfavorable
bergerak dari 1 sampai 4.
E. Uji Coba Alat Ukur
Tujuan dilakukan uji coba alat ukur adalah untuk melihat sejauh mana alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur
menunjukkan kecermatan pengukuran Azwar, 1999. Uji coba skala dilakukan dengan menyebarkan skala kepada responden uji coba yang memiliki karakteristik hampir sama
dengan karakteristik subjek penelitian. Uji daya beda aitem menggunakan koefisien korelasi
Pearson Product Moment
yang diperoleh melalui analisa data dengan menggunakan SPSS version 15.0 for windows. Aitem yang memiliki daya beda cukup
tinggi akan dihitung reliabilitasnya dengan menggunakan koefisien reliabilitas koefisien Alpha yang diperoleh melalui analisa data dengan menggunakan SPSS version 15.0 for
windows. Aitem-aitem dalam skala yang memiliki daya beda cukup tinggi dan reliabel akan digunakan untuk mengukur perilaku agresi dan kohesivitas.
1. Validitas Alat Ukur
Menurut Azwar 2000, untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu pengujian
Universitas Sumatera Utara
validitas. Suatu alat tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur
yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi
content validity
. Validitas ini merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat
professional judgement
Azwar, 2000. Validitas isi menunjukkan sejauhmana aitem-aitem dalam tes mencakup
keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur. Pengertian ini mencakup keseluruhan kawasan isi tidak saja berarti tes itu harus komprehensif akan tetapi isinya harus pula
tetap relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan pengukuran. Sebelum melakukan penyusunan alat ukur, peneliti menentukan terlebih dahulu
kawasan isi dari perilaku agresi dan kohesivitas. Kemudian peneliti akan membuat aitem-aitem yang bertujuan untuk mengungkap kawasan isi tersebut. Selanjutnya peneliti
melakukan pengujian validitas isi dengan melakukan analisis rasional atau
profesional judgement,
dalam hal ini adalah dosen pembimbing peneliti. Setelah melakukan validitas isi kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji daya
beda aitem. Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atribut dengan
individu yang tidak memiliki atribut yang akan diukur. Prinsip kerja yang dijadikan dasar untuk melakukan seleksi aitem dalam hal ini adalah memilih aitem-aitem yang fungsi
ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes Azwar, 1999 Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi
koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu
Universitas Sumatera Utara
distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi item total yang dikenal pula dengan sebutan parameter daya beda aitem. Menurut Azwar 1999,
nilai daya beda yang ideal adalah 0.3, namun dapat disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Dalam penelitian ini, uji daya beda aitem yang digunakan dalam skala
perilaku agresi dan skala kohesivitas adalah 0,275.
2. Reliabilitas Alat Ukur