BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan unsur yang penting dalam penelitian ilmiah karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah penelitian tersebut
dapat dipertanggungjawabkan hasilnya Hadi, 2000.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Tujuan metode penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada
suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi Suryabrata, 2002.
Permasalahan yang ingin dilihat dalam penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan pada Bab I Pendahuluan adalah untuk melihat hubungan antara kohesivias
geng motor dengan perilaku agresi anggota-anggota geng motor tersebut.
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diuji yakni masing-masing satu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: Variabel Bebas Independent Variable
: Kohesivitas Variabel Tergantung Dependent Variable : Perilaku Agresi
Universitas Sumatera Utara
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Untuk menghindari perbedaan persepsi dalam menginterpretasi masing-masing variabe penelitian ini, maka definisi operasional dari penelitian ini dibatasi secara jelas
sebagai berikut :
1. Perilaku Agresi
Perilaku agresi adalah segala macam bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk melukai, menyakiti, atau merugikan orang lain secara fisik atau verbal dan langsung atau
tidak langsung, ataupun merusak harta benda yang dapat menyebabkan luka fisik ataupun psikis pada orang lain. Perilaku agresi diukur dengan menggunakan skala perilaku agresi
yang disusun berdasarkan dimensi perilaku agresi oleh Buss dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2003 antara lain:
a. Agresi Fisik Aktif Langsung
Tindakan agresi fisik yang dilakukan individu atau kelompok dengan cara berhadapan secara langsung dengan individu atau kelompok lain yang menjadi targetnya dan
terjadi kontak fisik secara langsung seperti memukul, mendorong, menembak, dan sebagainya.
b. Agresi Fisik Aktif Tidak Langsung
Tindakan agresi fisik yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara tidak berhadapan secara langsung dengan individu atau kelompok lain yang menjadi
targetnya seperti merusak harta korban, membakar rumah, menyewa tukang pukul, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
c. Agresi Fisik Pasif Langsung
Tindakan agresi fisik yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara berhadapan dengan individu atau kelompok lain yang menjadi targetnya, namun tidak
terjadi kontak fisik secara langsung, seperti demonstrasi, aksi mogok, aksi diam, dan sebagainya.
d. Agresi Fisik Pasif Tidak Langsung
Tindakan agresi fisik yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara tidak berhadapan dengan individu atau kelompok lain yang menjadi targetnya dan terjadi
kontak fisik secara langsung, seperti tidak peduli, apatis, masa bodoh, dan sebagainya.
e. Agresi Verbal Aktif Langsung
Tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara berhadapan secara langsung dengan individu atau kelompok lain yang menjadi
targetnya, seperti menghina, memaki, marah , mengumpat. f.
Agresi Verbal Aktif Tidak Langsung Tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara
tidak berhadapan secara langsung dengan individu atau kelompok lain yang menjadi targetnya, seperti menyebar fitnah, mengadu domba, dan sebgainya.
g. Agresi Verbal Pasif Langsung
Tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara berhadapan dengan individu atau kelompok lain namun tidak terjadi kontak verbal
secara langsung, seperti menolak berbicara, bungkam dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
h. Agresi Verbal Pasif Tidak Langsung
Tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara tidak berhadapan dengan individu atau kelompok lain yang menjadi targetnya dan
tidak terjadi kontak verbal secara langsung, seperti tidak memberikan dukungan, tidak menggunakan hak suara, dan sebagainya.
Semakin tinggi skor yang diperoleh pada skala perilaku agresi, maka semakin tinggi perilaku agresi anggota geng motor. Sebaliknya, semakin rendah skor yang
diperoleh pada skala perilaku agresi, maka semakin rendah perilaku agresi yang dilakukan anggota geng motor
2. Kohesivitas
Kohesivitas merupakan derajat kekuatan ikatan terhadap suatu kelompok, yang mana masing-masing anggotanya saling tarik-menarik, saling tergantung dan saling
bekerjasama secara kompak, sehingga akan membentuk suatu “konformitas” yang akan meningkatkan kapasitas kelompok untuk mempertahankan keanggotaan para anggotanya
dalam mencapai tujuannya
.
Kohesivitas diukur dengan menggunakan skala kohesivitas berdasarkan empat dimensi kohesivitas kelompok oleh Forsyth 1999, yaitu :
a. Kekuatan sosial
Keseluruhan dari dorongan yang dilakukan oleh individu dalam kelompok untuk tetap berada dalam kelompoknya. Dorongan yang menjadikan anggota kelompok selalu
berhubungan kumpulan dari dorongan tersebut membuat mereka bersatu. b.
Kesatuan dalam kelompok
Universitas Sumatera Utara
Perasaan saling memiliki terhadap kelompoknya dan memiliki perasaan moral yang berhubungan dengan keanggotaannya dalam kelompok. Setiap individudalam
kelompok merasa kelompok adalah sebuah keluarga, tim dan komunitasnya serta memiliki perasaan kebersamaan.
c. Daya tarik
Daya tarik merupakan properti kelompok yang berasal dari jumlah dan kekuatan sikap positif antara anggota kelompok. Individu akan lebih tertarik melihat dari segi
kelompok kerjanya sendiri daripada melihat dari anggotanya secara spesifik. d.
Kerja sama kelompok Sebuah proses yang dinamis yang direfleksikan dengan kecenderungan suatu
kelompok untuk tetap terikat bersama dan mempertahankan kesatuan dalam usaha untuk mencapai tujuan. Individu memiliki keinginan yang lebih besar untuk bekerja
sama untuk mencapai tujuan kelompok. Semakin tinggi skor yang diperoleh pada skala kohesivitas, maka semakin tinggi
kohesivitas anggota geng motor terhadap kelompoknya. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh pada skala kohesivitas, maka semakin rendah kohesivitas anggota geng
motor terhadap kelompoknya.
C. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel
1. Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh objek yang dimaksud untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai sejumlah subjek atau individu yang paling sedikit memiliki satu sifat yang sama
Hadi, 2000. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua anggota geng
Universitas Sumatera Utara
motor. Mengingat keterbatasan peneliti untuk menjangkau seluruh populasi, maka peneliti hanya meneliti sebahagian dari populasi yang dijadikan sebagai subjek penelitian
yang lebih dikenal dengan nama sampel. Sampel adalah sebahagian dari populasi atau sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi dan harus mempunyai
paling sedikit satu sifat yang sama. Hadi, 2000. Karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang masih menjadi anggota dari geng motor di Kota
Medan .
2. Metode Pengambilan Sampel
Responden dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik
non probability
sampling secara
incidental
yang berarti setiap anggota populasi tidak mendapat kesempatan yang sama untuk dapat terpilih menjadi anggota sampel. Pemilihan sampel
dari populasi didasarkan pada faktor kebetulan dan kemudahan dijumpainya sampel yang sesuai dengan karakteristik tertentu Hadi, 2000
Menurut Azwar 2004, secara tradisional statistika menganggap jumlah sampel yang lebih dari 60 subjek sudah cukup banyak. Namun, sesungguhnya tidak ada angka
yang dapat dikatakan dengan pasti. Hadi 2000 menyatakan bahwa menetapkan jumlah sampel yang lebih banyak lebih baik daripada menetapkan jumlah sampel yang sedikit.
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 80 orang.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala psikologi yang berbentuk skala
likert
dengan beberapa pilihan, yaitu dengan cara menyebarkan skala yang berisi daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan
Universitas Sumatera Utara
disusun sedemikian rupa sehingga subjek penelitian dapat mengisi dengan mudah Azwar, 2000.
Dalam penelitian ini menggunakan dua buah skala psikologi yaitu skala perilaku agresi dan skala kohesivitas.
1. Skala Perilaku Agresi
Skala perilaku agresi disusun berdasarkan bentuk-bentuk perilaku agresi yang dikemukakan oleh Buss dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2003 yaitu:
a. Agresi fisik aktif langsung
b. Agresi fisik aktif tidak langsung
c. Agresi fisik pasif langsung
d. Agresi fisik pasif tidak langsung
e. Agresi verbal aktif langsung
f. Agresi verbal aktif tidak langsung
g. Agresi verbal pasif langsung
h. Agresi verbal pasif tidak langsung.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1
Blue print
Skala Perilaku Agresi
No Tipe perilaku agresi
Aitem
favorable
Aitem
unfavorabe
Total
1. Agresi Fisik Aktif Langsung 4
4 8
12.5 2. Agresi
Fisik Aktif
Tidak Langsung
4 4
8 12.5
3. Agresi Fisik Pasif Langsung 4
4 8
12.5 4
Agresi Fisik
Pasif Tidak
Langsung 4
4 8
12.5
5. Agresi Verbal Aktif Langsung 4
4 8
12.5 6
Agresi Verbal
Aktif Tidak
Langsung 4
4 8
12.5
7 Agresi Verbal Pasif Langsung
4 4
8 12.5
8 Agresi
Verbal Pasif
Tidak Langsung
4 4
8 12.5
Total 32
32 64
100
Skala perilaku agresi menggunakan model skala
likert
yang berjumlah 64 aitem yang terdiri dari aitem
favorable
dan
unfavorable
, dengan menggunakan empat pilihan jawaban yaitu : Selalu S, Sering S, Jarang J dan tidak pernah TP. Pemberian skor
Universitas Sumatera Utara
untuk skala ini bergerak dari 4 sampai 1 untuk aitem
favorable
, sedangkan untuk aitem
unfavorable
bergerak dari 1 sampai 4.
2. Skala Kohesivitas
Skala kohesivitas disusun berdasarkan dimensi kohesivitas kelompok yang dikemukakan oleh Forsyth 1999, yaitu:
a. Kekuatan Sosial
b. Kesatuan Dalam Kelompok
c. Daya Tarik
d. Kerja Sama Kelompok
Tabel 2
Blue print
Skala Kohesivitas
No Dimensi
Aitem favorable Aitem
unfavorable Total
1. Kekuatan Sosial 5
5 10
25 2. Kesatuan
Dalam Kelompok
5 5
10 25
3 Daya Tarik
5 5
10 25
4 Kerja Sama Kelompok
5 5
10 25
Total 20
20 40
100
Universitas Sumatera Utara
Skala sikap yang digunakan dalam mengukur kohesivitas kelompok ini menggunakan model skala
likert
yang berjumlah 40 aitem yang terdiri dari aitem
favorable
dan
unfavorable
, dengan menggunakan empat pilihan jawaban yaitu : Sangat setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS. Pemberian
skor untuk skala ini bergerak dari 4 sampai 1 untuk aitem
favorable
, sedangkan untuk aitem
unfavorable
bergerak dari 1 sampai 4.
E. Uji Coba Alat Ukur
Tujuan dilakukan uji coba alat ukur adalah untuk melihat sejauh mana alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur
menunjukkan kecermatan pengukuran Azwar, 1999. Uji coba skala dilakukan dengan menyebarkan skala kepada responden uji coba yang memiliki karakteristik hampir sama
dengan karakteristik subjek penelitian. Uji daya beda aitem menggunakan koefisien korelasi
Pearson Product Moment
yang diperoleh melalui analisa data dengan menggunakan SPSS version 15.0 for windows. Aitem yang memiliki daya beda cukup
tinggi akan dihitung reliabilitasnya dengan menggunakan koefisien reliabilitas koefisien Alpha yang diperoleh melalui analisa data dengan menggunakan SPSS version 15.0 for
windows. Aitem-aitem dalam skala yang memiliki daya beda cukup tinggi dan reliabel akan digunakan untuk mengukur perilaku agresi dan kohesivitas.
1. Validitas Alat Ukur
Menurut Azwar 2000, untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu pengujian
Universitas Sumatera Utara
validitas. Suatu alat tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur
yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi
content validity
. Validitas ini merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat
professional judgement
Azwar, 2000. Validitas isi menunjukkan sejauhmana aitem-aitem dalam tes mencakup
keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur. Pengertian ini mencakup keseluruhan kawasan isi tidak saja berarti tes itu harus komprehensif akan tetapi isinya harus pula
tetap relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan pengukuran. Sebelum melakukan penyusunan alat ukur, peneliti menentukan terlebih dahulu
kawasan isi dari perilaku agresi dan kohesivitas. Kemudian peneliti akan membuat aitem-aitem yang bertujuan untuk mengungkap kawasan isi tersebut. Selanjutnya peneliti
melakukan pengujian validitas isi dengan melakukan analisis rasional atau
profesional judgement,
dalam hal ini adalah dosen pembimbing peneliti. Setelah melakukan validitas isi kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji daya
beda aitem. Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atribut dengan
individu yang tidak memiliki atribut yang akan diukur. Prinsip kerja yang dijadikan dasar untuk melakukan seleksi aitem dalam hal ini adalah memilih aitem-aitem yang fungsi
ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes Azwar, 1999 Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi
koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu
Universitas Sumatera Utara
distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi item total yang dikenal pula dengan sebutan parameter daya beda aitem. Menurut Azwar 1999,
nilai daya beda yang ideal adalah 0.3, namun dapat disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Dalam penelitian ini, uji daya beda aitem yang digunakan dalam skala
perilaku agresi dan skala kohesivitas adalah 0,275.
2. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas alat ukur adalah mencari dan mengetahui sejauhmana hasil pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran ini dapat dipercaya apabila dalam
pelaksanaan pengukuran terhadap sekelompok subjek sama, diperoleh hasil yang sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah Azwar, 1997. Uji
reliabilitas penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal
internal consistency
. Formula reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
formula Alpha Cronbach
melalui bantuan SPSS
for Windows 12.0 version
. Nantinya, pengujian
reliabilitas ini akan menghasilkan reliabilitas dari skala perilaku agresi dan skala kohesivitas.
F. Hasil Uji Coba Alat Ukur
Uji coba skala perilaku agresi dan skala kohesivitas dilakukan pada 32 individu yang menjadi anggota geng motor.
1. Hasil Uji Coba Skala Perilaku Agresi
Hasil uji coba skala perilaku agresi menghasilkan 35 aitem yang diterima dari 64 aitem yang diujicobakan. Indeks diskriminasi aitem r
ix
≥0,275 dengan koefisien
Universitas Sumatera Utara
reliabilitas alpha α= 0,937. Indeks aitem yang memiliki daya beda tinggi bergerak dari 0,285 sampai 0, 735.
Tabel 3 Distribusi Aitem Skala Perilaku Agresi Setelah Uji Coba
No Tipe perilaku agresi
No Aitem
favorable
No Aitem
unfavorabe
Total
1. Agresi Fisik Aktif Langsung 32, 34
2, 29, 64 5
2. Agresi Fisik
Aktif Tidak
Langsung 4, 35
3, 36, 61 5
3. Agresi Fisik Pasif Langsung 5, 28
6 3
4 Agresi
Fisik Pasif
Tidak Langsung
8,39 7, 26
4
5. Agresi Verbal Aktif Langsung 9, 24, 42
10, 23, 41 6
6 Agresi
Verbal Aktif
Tidak Langsung
5 11, 44, 53
4
7 Agresi Verbal Pasif Langsung
20 14, 19
3 8
Agresi Verbal
Pasif Tidak
Langsung 16, 17
15, 18, 49 5
Total 15
20 35
Pada skala di atas akan dilakukan perubahan tata letak urutan nomor aitem-aitem. Hal ini dilakukan karena aitem yang gugur dan tidak terpilih, tidak diikutsertakan lagi
Universitas Sumatera Utara
dalam skala penelitian. Distribusi aitem-aitem skala yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4 Distribusi Aitem Skala Perilaku Agresi Untuk Penelitian
No Tipe perilaku agresi
No Aitem
favorable
No Aitem
unfavorabe
Total
1. Agresi Fisik Aktif Langsung 1, 20
9, 17, 26 5
2. Agresi Fisik
Aktif Tidak
Langsung 10, 21
2, 18, 27 5
3. Agresi Fisik Pasif Langsung 11, 22
3 3
4 Agresi
Fisik Pasif
Tidak Langsung
4, 31 12, 28
4
5. Agresi Verbal Aktif Langsung 5, 19, 23
13, 29, 32 6
6 Agresi
Verbal Aktif
Tidak Langsung
24 6, 14, 33
4
7 Agresi Verbal Pasif Langsung
15 7, 34
3 8
Agresi Verbal
Pasif Tidak
Langsung 8, 30
16, 25, 35 5
Total 15
20 35
Universitas Sumatera Utara
2. Hasil Uji Coba Skala Kohesivitas
Hasil uji coba skala kohesivitas menghasilkan 26 aitem yang diterima dari 40 aitem yang diujicobakan. Indeks diskriminasi aitem r
ix
≥0,275 dengan koefisien reliabilitas alpha
α= 0,894. Indeks aitem yang memiliki daya beda tinggi bergerak dari 0,311 sampai 0, 659.
Tabel 5 Distribusi Aitem Skala Kohesivitas Setelah Uji Coba
No Dimensi
Aitem favorable Aitem
unfavorable Total
1. Kekuatan Sosial 1,15, 30, 31, 36,
2, 5, 6, 28, 37 10
2. Kesatuan Dalam
Kelompok 3, 27, 39
16, 40 5
3 Daya Tarik
7, 17, 24 -
3 4
Kerja Sama Kelompok 11, 13, 20, 22, 25
12, 21, 38 8
Total 16
10 26
Pada skala di atas akan dilakukan perubahan tata letak urutan nomor aitem-aitem. Hal ini dilakukan karena aitem yang gugur dan tidak terpilih, tidak diikutsertakan lagi
dalam skala penelitian. Distribusi aitem-aitem skala yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6 Distribusi Aitem Skala Kohesivitas Untuk Penelitian
No Dimensi
Aitem favorable Aitem
unfavorable Total
1. Kekuatan Sosial 1, 6, 15, 16, 22
2, 7, 12, 19, 25 10
2. Kesatuan Dalam
Kelompok 8, 13, 23
3, 11 5
3 Daya Tarik
9, 14, 20 -
3 4
Kerja Sama Kelompok 4, 10, 17, 21, 24
5,18, 26 8
Total 16
10 26
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Sebelum dilaksanakan penelitian di lapangan maka peneliti perlu melakukan beberapa prosedur. Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 tahap. Ketiga tahap
tersebut adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan data. 1. Tahap Persiapan
Tahap ini terdiri dari: a. Pembuatan Alat Ukur
Pada tahapan ini maka peneliti mempersiapkan alat ukur berupa skala sikap yaitu skala perilaku agresi dan skala kohesivitas yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan
teori yang telah diuraikan sebelumnya. Dalam melakukan penyusunan aitem, peneliti dibantu oleh dosen pembimbing peneliti sebagai
profesional judgement
. Peneliti membuat sebanyak 64 aitem untuk skala perilaku agresi dan skala kohesivitas sebanyak
Universitas Sumatera Utara
40 aitem yang berupa skala
likert
, kemudian dibuat
blue print
dari skala-skala tersebut. Skala perilaku agresi dan skala kohesivitas dibuat dalam bentuk
booklet
dengan ukuran kertas A4 dan setiap pernyataan memiliki 4 alternatif jawaban sehingga memudahkan
subjek dalam memberikan jawaban b. Uji Coba Alat Ukur
Setelah alat ukur disusun, maka tahap selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan uji coba alat ukur. Uji coba alat ukur dilakukan dengan meminta subjek
memberikan respon pada alat ukur berupa skala perilaku agresi dan skala kohesivitas. Uji coba alat ukur dilaksanakan pada tanggal 20 September 2010 sampai tanggal 2 Oktober
2010. Total skala yang disebar berjumlah 40 eksemplar yang kembali 32 eksemplar. c. Revisi Alat Ukur
Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur yang dilakukan pada 32 subjek, maka peneliti menguji koefisien reliabilitas Alpha dari Cronbach dengan bantuan aplikasi
SPSS Version 15.0 for Windows
. Setelah diketahui aitem- aitem yang reliabel, peneliti kemudian menjadikan aitem- aitem tersebut sebagai skala yang akan digunakan untuk
mengambil data penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah diujicobakan, maka selanjutnya peneliti akan melakukan pengambilan data dengan memberikan alat ukur berupa skala perilaku agresi dan skala kohesivitas
pada anggota geng motor yang telah memenuhi karakteristik subjek penelitian yang telah ditentukan sebelumnya. Pelaksanaan ini dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2010 sampai
tanggal 28 Oktober 2010.
Universitas Sumatera Utara
3. Tahap Pengolahan Data
Setekah skala terkumpul, maka data hasil penelitian di skor kemudian di olah. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan tekhnik analisa regresi secara
komputerisasi dengan program SPSS
for windows 15..0 version.
H. Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisa dengan menggunakan analisa statistika. Pertimbangan penggunaan analisa ini adalah Hadi, 2000:
1. Statistik bekerja dengan angka 2. Statistik bersifat objektif
3. Statistik bersifat universal dalam arti dapat digunakan dalam hampir semua bidang penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan positif antara kohesivitas geng motor dengan perilaku agresi anggota-anggota geng motor, maka analisa data yang
digunakan adalah teknik analisa regresi. Sebelum dilakukan analisa data, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi penelitian, yaitu:
1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian
setiap masing-masing variabel terdistribusi normal. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
One-Way Kolmogorov Smirnov.
Data dikatakan terdistribusi normal jika p0.05.
Universitas Sumatera Utara
2. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua variabel penelitian
memiliki hubungan linear atau tidak. Uji linearitas ini dilakukan dengan
scatter plot.
Keseluruhan analisa data dilakukan dengan menggunakan fasilitas komputerisasi SPSS 13.0
for windows
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan hasil dan interpretasi hasil sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan akan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek
penelitian dan hasil utama.
A. Gambaran Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah anggota geng motor di Kota Medan yang berjumlah 93 orang, dan telah memenuhi karakteristik populasi penelitian. Dari total 93
orang anggota geng motor yang terpilih sebagai subjek penelitian, diperoleh gambaran berdasarkan usia anggota geng motor dan nama geng motor mereka.
1. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Berdasarkan usia subjek penelitian maka diperoleh gambaran penyebaran subjek penelitian seperti yang tertera pada tabel 7.
Tabel.7. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Usia Jumlah
Persentase 17-20
58 62.3
21-24 35
37.7
Berdasarkan data pada tabel 7, jumlah subjek yang berusia 17-20 tahun sebanyak 58 orang 62.3 dan subjek yang berusia 21-24 tahun sebanyak 35 orang 37.7
Universitas Sumatera Utara