Teori Teori-Teori Perilaku Agresi a. Teori Genetik dan Biologis

Jika menelaah beberapa defenisi yang ditampilkan maka penelitian dalam hal ini akan menggunakan konsep perilaku agresi menurut Buss dengan asumi defenisi ini cukup lengkap dan detil dalam menjelaskan perilaku agresi.

2. Teori-Teori Perilaku Agresi a. Teori Genetik dan Biologis

Sejumlah teori mempostulasikan bahwa agresi berhubungan dengan faktor genetik dan biologis. Teori-teori genetik berargumen bahwa agresivitas merupakan warisan genetik yang diturunkan dari satu generasi ke generasi lain. Freud Moeller, 2001 mengganggap bahwa agresi berakar dari biologis. Ia percaya bahwa manusia dilahirkan dengan dorongan yang disebut Thanatos yaitu dorongan mencari akhir dari kehidupan kematian. Meskipun mungkin dorongan ini secara langsung melukai diri sendiri, namun bisa juga dilepaskan ke orang lain. Freud juga memperkenalkan ide katarsis pelepasan energi, yang menekankan bahwa jika kekuatan dari dorongan agresi mulai timbul dari dalam diri, sesuatu harus dilakukan untuk melepaskan enerhi tersebut sebelum menjadi sangat kuat. Menurut hipotesis katarsis, tekanan yang berhubungan dengan dorongan agresi dikurangi dengan perilaku agresi, termasuk melakukan respon displacement dari dorongan agresi tersebut Moeller, 2001.

b. Teori

Instinctual Behaviour Teori ini dikemukakan oleh Lorenz 1966;1974. Ia mengemukakan perspektif evolusi dari agresi, dengan pandangannya mengenai sifat manusia yang hampir sama dengan pandangan Freud Lorenz 1966; Baron dan Ricardshon, 1994. Salah satu pandangan Freud mengenai agresi adalah bahwa agresi adalah sesuatu yang dibawa sejak Universitas Sumatera Utara lahir, insting kematian yang bisa dilepaskan dan mengalihkannya ke orang lain Brain, dalam Lorenz 1966. Sama halnya dengan Freud, Lorenz percaya bahwa agresi tidak dapat dihindarkan, merupakan penerusan secara luas dari dorongan lahiriah. Lorenz 1966 mengemukakan salah satu teori etologis mengenai insting yang sangat berpengaruh penting. Lorenz berpandangan bahwa beberapa pola perilaku individu merupakan warisan keturunan, dan perlu beberapa dorongan untuk memunculkan perilaku tersebut. Ia menjelaskan bahwa perilaku agresi tidak hanya sebuah reaksi terhadap stimulus dari luar, melainkan juga hasil dari dorongan agresi atau rangsangan dari dalam diri yang harus diekspresikan atau dikeluarkan tanpa menghiraukan ada tidaknya objek pelepasan Lorenz 1996. Brain 1986 menambahkan bahwa agresi berasal dari insting menyerang yang dibawa sejak lahir dan umum ada pada semua manusia.

c. Teori Frustasi Agresi