Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor maksimum 102 dan skor minimum 64. Hasil perhitungan rata-rata empirik dan rata-rata hipotetik keterlibatan kerja dapat dilihat
pada tabel 14 berikut ini :
Tabel 14 Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Kohesivitas
Variabel Empirik
Hipotetik Min  Max
Mean
SD Min  Max
Mean
SD Kohesivitas
64 102
82.74 9.58  26
104 65
13
Berdasarkan  tabel  14  maka  diperoleh  nilai  rata-rata  empirik  kohesivitas  sebesar 88.74 dengan standar deviasi sebesar 9.58 dan nilai rata-rata hipotetik
sebesar 65 dengan standar deviasi sebesar 13. Jika dilihat perbandingan antara rata-rata empirik dengan rata-rata hipotetik, maka
diperoleh rata-rata  empirik  lebih besar daripada rata-rata hipotetik dengan selisih  23.47. Hasil ini menunjukkan bahwa kohesivitas subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata
kohesivitas pada populasi umumnya.
2. Nilai Empirik Dan Nilai Hipotetik Perilaku Agresi
Salah  satu  tujuan  lain  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  memperoleh  gambaran mengenai perilaku agresi yang dimiliki oleh subjek penelitian, untuk itu
peneliti menggunakan alat  penelitian berupa skala perilaku agresi
.
Setelah dilakukan uji reliabilitas didapat 35 aitem utama yang memenuhi
persyaratan untuk kemudian dianalisa menjadi  data  penelitian  dengan  rentang  1-4
sehingga  dihasilkan  total  skor  minimum
Universitas Sumatera Utara
sebesar 35 dan skor maksimun sebesar 140. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total
skor maksimum 130 dan skor minimum 86. Hasil perhitungan rata-rata empirik dan rata-
rata motivasi berprestasi dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini :
Tabel 15 Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Perilaku Agresi
Variabel Empirik
Hipotetik Min  Max
Mean
SD Min  Max
Mean
SD Perilaku Agresi
86 130
105.8 10.35  35
140 87.5
17.5
Berdasarkan  tabel  15  maka  diperoleh  nilai  rata-rata  empirik  kohesivitas  sebesar 105.8  dengan  standar  deviasi  sebesar  10.35  dan  nilai  rata-rata  hipotetik  sebesar  87.5
dengan standar deviasi sebesar 17.5. Jika dilihat perbandingan antara rata-rata empirik dengan rata-rata hipotetik, maka
diperoleh  rata-rata  empirik  lebih  besar  daripada  rata-rata  hipotetik  dengan  selisih  18.3. Hasil ini menunjukkan bahwa perilaku agresi subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-
rata perilaku agresi pada populasi umumnya
3. Kategorisasi Kohesivitas
Berdasarkan  deskripsi  data  penelitian  dapat  dilakukan  pengelompokan yangmengacu  pada  kriteria  kategorisasi.  Azwar  2005  menyatakan  bahwa  kategorisasi
ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek terdistribusi normal. Kriterianya
terbagi  atas  tiga  kategori,  yaitu:  rendah,  sedang  dan  tinggi.  Pengkategorisasian  tiga jenjang  merupakan  pengkategorisasian  minimal  yang  digunakan  peneliti.  Resiko
kesalahan yang cukup besar bagi skor-skor yang terletak di sekitar mean kelompok akan
Universitas Sumatera Utara
dihadapi apabila hanya dilakukan pengkategorisasian dalam dua jenjang misalnya tinggi dan  rendah.    Pengkategorisasian  tiga  jenjang  ini  digunakan  untuk  menghindari  resiko
kesalahan yang cukup dan untuk keefisienan. Kriteria kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan norma kategorisasi sebagai berikut Azwar, 2005:
Tabel 16 Norma Kategorisasi
Rentang Nilai Kategori
X μ-1.0SD Rendah
μ-1.0SD≤Xμ+1.0SD Sedang
X ≥ μ+1.0SD
Tinggi
Besar  nilai  rata-rata  hipotetik  kohesivitas  adalah  65  dengan  standar  deviasi  13 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 17 Kategorisasi Kohesivitas
Rentang Nilai Kategori
Jumlah N Persentase
X 52 Rendah
- 52 ≤X78
Sedang 35
37.63 X
≥ 78 Tinggi
57 62.37
Total 93
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan  tabel  17  dapat  diketahui  bahwa  subjek  penelitian  yang  memiliki kohesivitas  yang  tinggi  sebesar  62.37    dan  37.63    subjek  penelitian  yang  memiliki
kohesivitas  yang  tergolong  rendah  dan  tidak  ada  subjek  yang  memiliki  kohesivitas rendah. Hal ini berarti sebagian besar subjek penelitian memiliki kohesivitas yang tinggi.
4. Kategorisasi Perilaku Agresi