digunakan untuk melapisi logam agar tidak timbul perkaratan. Timbal adalah logam yang lunak bewarna abu-abu kebiruan mengkilat. Logam ini mempunyai
nomor atom 82 dengan bobot atau berat atom 207,20. Timbal meleleh pada suhu 328
o
C, titik didih 1740
o
C dan memiliki masa jenis 11,34 gcm
3
Widowati, 2008.
2.5.1 Kegunaan Timbal
Timbal merupakan salah satu logam yang populer dan banyak dikenal oleh orang awam. Hal ini dikarenakan timbal banyak digunakan di pabrik-pabrik baik
dalam bentuk murni maupun dalam bentuk campurannya dengan logam lain Darmono, 1995.
Penggunaan dalam jumlah yang paling besar adalah untuk bahan produksi baterai dan aki. Timbal oksida PbO
4
dan logam timbal dalam industri baterai digunakan sebagai bahan yang aktif dalam pengaliran arus elektron. Alloy Pb yang
mengandung 1 stibium Sb banyak digunakan sebagai kabel telepon. Alloy Pb dengan 0,15 As, 0,1 Sn, dan 0,1 Bi banyak digunakan untuk kabel listrik
Palar, 2004. Logam Pb juga digunakan dalam industri percetakan tinta dalam bentuk
senyawa PbS. Pb murni biasanya digunakan untuk melapisi logam lain dan pipa sehingga bahan yang dilapisi tersebut tidak mudah berkarat atau rusak karena
bahan-bahan kimia yang bersifat korosif. Lebih dari 200.000 ton Pb digunakan dalam industri kimia yang berbentuk CH
3 4
-Pb tetrametil-Pb dan C
2
H
5 4
-Pb tetraetil-Pb, yang biasanya dicampur dengan bahan bakar kendaraan untuk
melindungi mesin agar lebih awet Palar, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Senyawa Pb juga digunakan untuk pembuatan cat, seperti PbCrO
4
yang menghasilkan cat berwarna kuning kemerahan, PbOH
2
.2PbCO
3
untuk menghasilkan cat berwarna putih, sedangkan senyawa Pb
3
O
4
digunakan untuk mendapatkan warna merah Palar, 2004.
Senyawa silikat timbal Pb-silikat digunakan secara luas sebagai salah satu bahan pengkilap keramik dan sekaligus berperan sebagai bahan tahan api,
sedangkan persenyawaan yang terbentuk antara Pb dengan arsenat dapat digunakan sebagai insektisida Palar, 2004.
2.5.2 Toksisitas Timbal
Keracunan yang ditimbulkan oleh persenyawaan logam Pb dapat terjadi karena masuknya persenyawaan logam tersebut ke dalam tubuh. Proses masuknya
Pb ke dalam tubuh dapat melalui beberapa jalur, yaitu melalui makanan dan minuman, udara dan perembesan atau penetrasi melalui selaput atau lapisan kulit
Palar, 2004. Meskipun jumlah Pb yang diserap oleh tubuh hanya sedikit, logam ini
ternyata menjadi sangat berbahaya. Hal itu disebabkan karena timbal Pb adalah logam toksik yang bersifat kumulatif dan bentuk senyawanya dapat memberikan
efek racun terhadap banyak fungsi organ yang terdapat dalam tubuh Suharto, 2005.
Gejala yang khas dari keracunan Pb yaitu: 1.
Anemia: Pb dapat menghambat pembentukan hemoglobin Hb sehingga menyebabkan anemia. Selain itu, lebih dari 95 Pb yang terbawa dalam aliran
darah dapat berikatan dengan eritrosit yang menyebabkan mudah pecahnya eritrosit tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2. Ensefalopati: Pb menyebabkan kerusakan sel endotel dan kapiler darah otak
sehingga dapat menimbulkan sakit kepala, mudah lupa, dan lain-lain. 3.
Aminociduria: terjadinya kelebihan asam amino dalam urin disebabkan ikut sertanya senyawa Pb yang terlarut dalam darah ke sistem urinaria ginjal
sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan pada saluran ginjal. 4.
Gastroenteritis: keadaan ini disebabkan reaksi rangsangan garam Pb pada mukosa saluran pencernaan, sehingga menyebabkan pembengkakan, gerak
kontraksi rumen dan usus terhenti, peristaltik menurun sehingga terjadi konstipasi dan kadang-kadang diare Darmono, 1995.
2.6 Kadmium