Saran KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI HASIL DAN ANALISIS SIMULASI 95

6.1 Simulasi Profil Sudu 95

6.1.1 Simulasi Vektor Kecepatan Aliran 6.1.2 Simulasi Kontur Tekanan 6.1.3 Perbandingan Koefisien lift Cl dan Koefisien drag Cd 96 99 102

6.2 Simulasi Kondisi Steady-State 104

6.2.1 Simulasi Kecepatan Aliran

6.2.2 Simulasi Kontur Tekanan

104 106 6.3 Simulasi Turbulensi Model k-epsilon k- ε 108

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

112 7.1 Kesimpulan

7.2 Saran

112 113 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 114 115 Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 2.11 Gambar 2.12 Gambar 2.13 Gambar 2.14 Gambar 2.15 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Diagram alir metode penelitian Skema instalasi tenaga uap Layout-fisik Siklus Rankine Tertutup sederhana Diagram T-s siklus Rankine sederhana Turbin impuls tingkat tunggal dengan dua tingkat kecepatan dan diagram efisiensinya. Penampang turbin impuls tiga tingkat tekanan Penampang turbin reaksi dan diagram efisiensinya Penggabungan sudu turbin uap Impuls dan Reaksi Tekanan dan kecepatan uap melalui nosel, sudu impuls dan sudu reaksi Bagan segitiga kecepatan dari satu tingkat turbin uap impuls Skema kecepatan antara sudu pengarah dan sudu jalan Segitiga Kecepatan pada sudu turbin Proses ekspansi uap melalui ekspansi pengatur beserta kerugian-kerugian akibat penyempitan Koefisien kecepatan untuk nozel sebagai fungsi tinggi nozel Koefisien kecepatan untuk sudu gerak turbin impuls untuk berbagai panjang dan profil sudu Celah kebocoran uap tingkat tekanan pada turbin impuls Struktur Komponen Program FLUENT Diagram Alir Prosedur Simulasi Volume kontrol digunakan utnuk mengilustrasikan diskritisasi persamaan transport skalar 6 10 11 11 14 15 16 17 18 20 21 21 24 24 26 28 45 47 54 Universitas Sumatera Utara Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Gambar 5.1 Gambar 5.2 Gambar 5.3 Gambar 5.4 Gambar 5.5 Gambar 5.6 Gambar 5.7 Gambar 5.8 Gambar 5.9 Gambar 5.10 Gambar 5.11 Gambar 5.12 Gambar 5.13 Gambar 5.14 Gambar 6.1 Gambar 6.2 Gambar 6.3 Gambar 6.4 Volume kontrol satu dimensi Kompatibilitas model pada FLUENT Gambar enthalpy h vs entropi s pada tingkat terakhir Segitiga kecepatan sudu gerak tingkat pertama Gambar enthalpy h vs entropi s pada tingkat pertama Penampang sudu gerak baris pertama Penampang sudu pengarah Penampang sudu gerak baris baris kedua Profil sudu gerak baris pertama Profil sudu pengarah stator Profil sudu gerak baris kedua rotor Kondisi batas profil sudu gerak baris pertama Kondisi batas profil sudu pengarah Kondisi batas profil sudu gerak baris kedua rotor Kondisi batas rotor-stator Domain komputasi sudu pengarah stator Domain komputasi sudu gerak baris kedua rotor Mesh profil sudu gerak baris pertama Mesh profil sudu pengarah Mesh profil sudu gerak baris kedua Mesh domain komputasi sudu pengarah stator Mesh domain komputasi sudu gerak baris kedua stator Vektor kecepatan aliran pada sudu gerak baris pertama Daerah vektor kecepatan tertinggi pada sudu gerak baris pertama Vektor kecepatan aliran pada sudu pengarah Daerah vektor kecepatan tertinggi pada sudu pengarah 57 60 65 71 74 76 79 81 84 84 84 86 86 87 87 90 90 91 92 92 92 93 96 97 97 98 Universitas Sumatera Utara Gambar 6.5 Gambar 6.6 Gambar 6.7 Gambar 6.8 Gambar 6.9 Gambar 6.10 Gambar 6.11 Gambar 6.12 Gambar 6.13 Gambar 6.14 Gambar 6.15 Gambar 6.16 Gambar 6.17 Gambar 6.18 Gambar 6.19 Gambar 6.20 Gambar 6.21 Gambar 6.22 Gambar 6.23 Vektor kecepatan aliran pada sudu gerak baris kedua Daerah vektor kecepatan tertinggi pada sudu gerak baris kedua Kontur tekanan statis pada sudu gerak baris pertama Garis kontur tekanan statis pada sudu gerak baris pertama Kontur tekanan statis pada sudu pengarah Garis kontur tekanan statis pada sudu pengarah Kontur tekanan statis pada sudu gerak baris kedua Garis kontur tekanan statis pada sudu gerak baris kedua Grafik Cl pada a sudu gerak baris pertama; b sudu pengarah; c sudu gerak baris kedua Grafik Cd pada a sudu gerak baris pertama; b sudu pengarah; c sudu gerak baris kedua Vektor kecepatan aliran steady tanpa perubahan gerakan rotor Vektor kecepatan tinggi pada interface rotor-stator Kontur kecepatan aliran Garis kontur kecepatan aliran Kontur tekanan Garis kontur tekanan Distribusi Pressure Coefficient hasil simulasi numerik Perbandingan kontur Turbulent Kinetic Energy k m 2 s 2 ; a k- ε Standard; b k-ε Realizable, sudu gerak baris pertama Perbandingan kontur Turbulent Kinetic Energy k m 2 s 2 ; a k- ε Standard; b k-ε Realizable, sudu pengarah 98 99 99 100 100 101 101 102 103 103 104 105 106 106 107 107 108 109 109 Universitas Sumatera Utara Gambar 6.24 Gambar 6.25 Gambar 6.26 Perbandingan kontur Turbulent Kinetic Energy k m 2 s 2 ; a k- ε Standard; b k-ε Realizable, sudu gerak baris kedua Kontur Turbulent Kinetic Energy k m 2 s 2 k- ε Standard pada interface rotor-stator Kontur Turbulent Kinetic Energy k m 2 s 2 k- ε Realizable pada interface rotor-stator 110 111 111 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.2 Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3 Tabel 6.1 Persamaan Konservasi Konstanta model Penurunan entalpi teoritis pada setiap tingkat Hasil perhitungan segitiga kecepatan pada sudu gerak tingkat pertama dengan dua tingkat-kecepatan Hasil perhitungan dimensi sudu tingkat pertama dengan dua tingkat kecepatan Dimensi, jumlah dan panjang sudu Data operasional yang digunakan Hubungan kecepatan aliran uap dengan sudut masuk Nilai Cl dan Cd pada masing-masing profil sudu 39 39 64 70 82 85 85 85 102 Universitas Sumatera Utara DAFTAR SIMBOL Huruf Yunani Satuan 1 α : Sudut serang nosel [ ] 2 α : Sudut keluar dari sudu gerak β : Koefisien untuk perhitungan daya yang hilang akibat rugi ventilasi 1 β : Sudut relatif uap masuk sudu [ ] 2 β : Sudut relatif uap keluar sudu [ ] ψ : Koefisien rugi-rugi kecepatan yang terjadi pada sudu gerak ϕ : Koefisien rugi-rugi kecepatan yang terjadi pada nosel ε : Derajat pemasukan uap γ : Bobot spesifik uap dimana cakram tersebut berputar [ kgm 3 ] m η : Efisiensi mekanik turbin [ ] i η : Efisiensi internal turbin [ ] g η : Efisiensi generator [ ] t η : Efisiensi isentropik turbin [ ] ν : Volume spesifik uap [ m 3 kg ] Huruf Latin Satuan b : Lebar sudu [ mm ] 1 c : Kecepatan absolut uap keluar nosel [ mdet ] t c 1 : Kecepatan teoritis uap keluar nosel [ mdet ] 2 c : Kecepatan absolut keluar sudu gerak pertama [ mdet ] u c 2 : Kecepatan uap absolut keluar sudu dalam arah tangensial [ mdet ] d : Diameter rata-rata cakramdisc [ m ] G : Laju aliran massa uap [ kgs ] Universitas Sumatera Utara g : Percepatan gravitasi bumi [ ms 2 ] h : Entalpi uap [ kJkg ] b h : Rugi-rugi pada sudu gerak [ kJkg ] e h : Rugi-rugi akibat kecepatan keluar sudu [ kJkg ] gea h : Rugi-rugi akibat gesekan cakram dan ventilasi [ kJkg ] n h : Rugi-rugi pada nosel [ kJkg ] b l : Tinggi sudu rata-rata [ mm ] b l : Tinggi sudu rata-rata pada sisi masuk [ mm ] b l : Tinggi sudu rata-rata pada sisi keluar [ mm ] n l : Tinggi nosel [ mm ] N i : Daya internal turbin [ kW ] n : Kecepatan putar turbin [ rpm ] p : Tekanan uap [ bar ] r : Radius belakang sudu [ mm ] R : Radius depan sudu [ mm ] s : Entropi uap [ kJkg.K ] T : Temperatur uap [ C ] t : Pitchjarak antara dua buah nosel [ mm ] t 1 : Tebal sudu pada sisi masuk [ mm ] t 2 : Tebal sudu pada sisi keluar [ mm ] u : Kecepatan tangensial uap [ mdet ] w 1 : Kecepatan relatif uap masuk sudu [ mdet ] w 2 : Kecepatan relatif uap keluar sudu [ mdet ] z : Jumlah sudu Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang berfungsi mengubah energi entalpi uap menjadi energi kinetik uap yang selanjutnya diubah menjadi energi mekanik berupa putaran poros. Dimana dalam industri pertanian turbin uap sering dipakai untuk pembangkit daya. Salah satu pengujian dan analisa kinerja turbin uap yaitu dengan cara numerik pada bagian sudu turbin. Dibutuhkan studi komputasional dengan metode CFD untuk mensimulasikan aliran fluida di dalam turbin. Analisis pada profil sudu serta model turbulensi dilakukan dalam rangka mendapatkan prediksi kecepatan aliran, tekanan, dan aliran turbulen yang lebih akurat. Aliran kondisi steady disimulasikan untuk menggambarkan perilaku aliran dan karakteristiknya yang terjadi antara hubungan sudu pengarah sudu stator dan sudu gerak sudu rotor. Kata kunci : turbin uap, aliran fluida, sudu, CFD Universitas Sumatera Utara ABSTRACT The steam turbine is a function of prime movers which converts the energy into kinetic energy of steam enthalpy of steam which was subsequently converted into mechanical energy in the form of rotations. Where in the agricultural industry is often used for steam turbine power plant. One of the testing and analysis of steam turbine performance is by numerical at the turbine blade. Computational studies required by the CFD method to simulate fluid flow in the turbine. Analysis on the blade profile and the turbulence model predictions made in order to get the flow velocity, pressure, and turbulent flow more accurately. Steady flow conditions are simulated to illustrate the flow behaviors and characteristics that occurred between the relationship of the stationary blade stator blade and moving blade rotor blade. Keywords : steam turbine, fluid flow, blade, CFD Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN