Perhitungan Kerugian Kalor pada Tingkat Pertama

Gambar 4.2 Segitiga kecepatan sudu gerak tingkat pertama

4.3.2 Perhitungan Kerugian Kalor pada Tingkat Pertama

Perhitungan kerugian kalor pada sudu gerak tingkat pertama, yaitu sebagai berikut : 5 Kerugian kalor pada nosel : 2000 03 , 704 08 , 741 2000 2 2 2 1 2 1 − = − = c c h t n = 26,77 kJkg Entalpi uap sebenarnya setelah keluar nosel h a1 titik a 1 adalah : 77 , 26 2 , 2897 1 1 + = + = n a h h h kJkg = 2923,97 kJkg Pada keadaan entalpi h a1 dan tekanan p 1 , maka diperoleh : - Volume spesifik v a1 : 0,2856 m 3 kg - Entropi s a1 : 6,988 kJkg.K 6 Kerugian kalor pada sudu gerak baris pertama : 2000 01 , 460 99 , 560 2000 2 2 2 2 2 1 − = − = w w h b = 51,55 kJkg Entalpi uap sebenarnya setelah keluar sudu gerak baris pertama h b1 titik b 1 adalah : 55 , 51 97 , 2923 1 1 + = + = b a b h h h kJkg = 2975,52 kJkg Pada keadaan entalpi h b1 dan tekanan p 1 , maka diperoleh : - Volume spesifik v b1 : 0,3006 m 3 kg - Entropi s b1 : 7,087 kJkg.K 7 Kerugian kalor pada sudu pengarah : 2000 42 , 273 67 , 321 2000 2 2 2 1 2 2 − = − = c c h gb = 14,36 kJkg Universitas Sumatera Utara Entalpi uap sebenarnya setelah keluar sudu pengarah h c1 titik c 1 adalah : 36 , 14 52 , 2975 1 1 + = + = gb b c h h h kJkg = 2989,88 kJkg Pada keadaan entalpi h c1 dan tekanan p 1 , maka diperoleh : - Volume spesifik v c1 : 0,3048 m 3 kg - Entropi s c1 : 7,113 kJkg.K 8 Kerugian kalor pada sudu – sudu gerak baris kedua : 2000 21 , 138 06 , 157 2000 2 2 2 2 2 1 − = − = w w h b = 2,78 kJkg Entalpi uap sebenarnya pada sudu-sudu gerak baris kedua h d1 titik d 1 adalah : 78 , 2 88 , 2989 1 1 + = + = b c d h h h kJkg = 2992,66 kJkg Pada keadaan entalpi h d1 dan tekanan p 1 , maka diperoleh : - Volume spesifik v d1 : 0,3056 m 3 kg - Entropi s d1 : 7,119 kJkg.K 9 Kerugian kalor pada sudu gerak baris kedua : 2000 15 , 136 2000 2 2 2 = = c h e = 9,27 kJkg Entalpi uap sebenarnya setelah keluar sudu gerak baris kedua h e1 titik e 1 adalah : 27 , 9 66 , 2992 1 1 + = + = e d e h h h kJkg = 3001,93 kJkg Pada keadaan entalpi h e1 dan tekanan p 1 , maka diperoleh : - Volume spesifik v e1 : 0,3083 m 3 kg - Entropi s e1 : 7,135 kJkg.K 10 Kerugian kalor akibat gesekan cakram dengan angin : . . G N h a ge a ge = Adapun penentuan daya gesekan dan ventilasi cakram dihitung dengan menggunakan persamaan Forner yaitu sebagai berikut : γ β 1 3 4 10 . 10 l n d N a ge − × = [kW] dimana : β = 2,06 cakram baris ganda d = 0,54 m diameter rata-rata cakram Universitas Sumatera Utara n = 5.500 rpm putaran turbin l 1 = 1,6 cm tinggi sudu γ = bobot spesifik dimana cakram tersebut berputar, harganya sebanding dengan 1v, dengan v = 0,2777 m 3 kg; P =0,8 MPa; h = 2897,2, sehingga 1v = 3,6010 kgm 3 dengan demikian, maka : 6010 , 3 6 , 1 500 . 5 54 , 10 06 , 2 3 4 10 . × × × × × = − a ge N = 16,79 kW Maka kerugian kalor akibat gesekan cakram dan angin adalah : = = 33 , 4 79 , 16 .a ge h 3,88 kJkg Entalpi uap setelah melibatkan kerugian akibat gesekan cakram dan angin, h f1 titik f 1 adalah : 88 , 3 93 , 3001 1 1 + = + = gea e f h h h = 3005,81 kJkg Pada keadaan entalpi h f1 dan tekanan p 1 , maka diperoleh : - Volume spesifik v f1 : 0,3094 m 3 kg - Entropi s f1 : 7,143 kJkg.K 11 Besarnya penurunan kalor yang dimanfaatkan pada tingkat pertama, H i,1 . 1 a ge e b gb b n I i h h h h h h h H + + + + + − = = 274,6 – 26,77 + 51,55 + 14,36 + 2,78 + 9,27 + 3,88 = 165,99 kJkg 12 Efisiensi internal relatif tingkat pertama 1 0i η 605 , 6 , 274 99 , 165 1 1 = = = I i i h H η 13 Daya internal tingkat pertama, N i1 = = 1 1 . i i H G N 4,33 kgs . 165,99 kJkg = 718,74 kJs 14 Persentase perhitungan Untuk memeriksa ketepatan kerugian-kerugian kalor yang diperoleh, maka diperiksa persentase perhitungan yaitu sebagai berikut: Kesalahan perhitungan = 17 , 100 605 , 604 , 605 , = × − , dapat diterima. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Gambar enthalpy h vs entropi s pada tingkat pertama 4.4 Dimensi Sudu Gerak dan Sudu Pengarah 4.4.1 Dimensi Sudu Gerak Baris Pertama