Stock Opname memiliki beberapa prosedur dan metode: 1.
Daftar Pengadaan Accessories List Daftar pengadaan dicocokkan dengan buku dalam rak. Dibutuhkan 2 orang petugas
dimana seorang memeriksa buku satu persatu kemudian menyebutkan nomor induknya, dan petugas lainnya memeriksa dari memberi tanda pada daftar
pengadaan.
2. Buku inventaris melalui daftar register bahan pustaka, memberi tanda pada register,
untuk bahan-bahan yang sedang dipajang, diperbaiki, atau tidak diketahui. 3.
Lembar lepas yang berasal dari buku induk. Lembar lepas ini berisi nomor induk yang dibatasi sampai 100 nomor.
4. Menghitung bahan pustaka.
Buku-buku dalam rak langsung dihitung dan ditambahkan dengan buku yang sedang dipinjam, dijilid, dan diperbaiki kemudian dikurangi dengan jumlah koleksi
yang didasarkan pada buku. Selisih kedua angka merupakan jalan buku yang tidak diketahui atau hilang.
5. Jajaran Katalog yang disusun berdasarkan nomor kelas self list
Self list disebut sebagai daftar pergerakan karena susunan kartu katalog sama dengan susunan buku-buku dalam rak.
6. Kartu Uji Check Card
Kartu ujian ini menggunakan kartu katalog dimana tiap rak berisi buku yang diberi nomor atau simbol. Kemudian tiap buku dibuatkan satu kartu uji yang berisi nomor
induk atau simbol lokasi. Kartu ini dibuat untuk buku-buku yang dipinjam, dijilid atau diperbaiki.
7. Bantuan Komputer
Metode ini membandingkan nomor-nomor induk yang ada di buku dalam jajaran rak, dengan nomor induk buku yang terdaftar dalam buku induk. Tetapi
perbandingan nomor induk dilakukan dengan bantuan komputer yaitu dengan lebih dulu memasukkan data-data nomor induk buku yang terdapat dalam rak, dan nomor
induk buku yang ada dalam buku induk.
8. Stock Opname berdasarkan contoh sampel akan didapatkan angka laju kehilangan
buku per tahun berdasarkan perhitungan rata-rata. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pustakawan pengembangan koleksi juga
harus secara berkala memeriksa data pinjam antar perpustakaan. Bila koleksi yang tidak dimiliki perpustakaan, tetapi sering diminta melalui pinjam antar perpustakaan, berarti buku
atau jurnal itu mempunyai peminat yang tinggi, sehingga sewajarnya koleksi tersebut dimiliki oleh perpustakaan.
2.4 Koleksi Dasar Perpustakaan Khusus
Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus 1999 : 20 - 21 disebutkan bahwa, ”Koleksi dasar perpustakaan adalah koleksi yang minimal harus dimiliki
oleh perpustakaan tersebut agar tugas pokok dan misi perpustakaan dapat terpenuhi, meskipun tidak tercapai optimal”.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan koleksi dasar perpustakaan yaitu:
1. Koleksi dasar perpustakaan yang perlu dikembangkan berupa buku referensi hand
book, kamus, ensiklopedi, direktori, guide books, majalah ilmiah, dan buku teks yang terkait langsung dengan subyek yang menjadi lingkup misi perpustakaan dan
lembaga induk perpustakaan, serta semua pustaka baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan oleh institusi dimana peprustakaan didirikan.
2. Jumlah koleksi dasar minimal 70 dari ketentuan jumlah koleksi minimal pada
saat perpustakaan didirikan minimal 1000 judul, dan atau 60 dari jumlah koleksi yang dikembangkan.
3. Koleksi dasar harus mendukung penuh kebutuhan pengguna internal institusi
perusahaan dimana peprustakaan bernaung tanpa mengabaikan kebutuhan pustaka dari masyarakat di luar institusi perusahaan.
4. Jenis, cakupan subyek dan kriteria bahan pustaka koleksi dasar harus tertuang
dalam pedoman umum pengembangan koleksi peprustakaan. 5.
Penanggung jawab pengembangan koleksi dasar harus diberikan kepada pustakawan senior dan atau pejabat struktural perpustakaan yang terkait.
Sedangkan Standar Nasional Indonesia 2009 menyebutkan koleksi dasar pada perpustakaan khusus instansi pemerintah adalah:
a. Perpustakaan khusus instansi pemerintah memiliki koleksi buku sekurang-
kurangnya 1000 judul dalam bidang kekhususannya. b.
Sekurang-kurangnya 80 koleksinya terdiri dari subyek disiplin ilmu sesuai dengan kebutuhan instansi induknya.
c. Perpustakaan menyediakan koleksi terbitan dari dan tentan instansi induknya.
d. Perpustakaan melanggan minimal 10 judul majalah yang berkaitan dengan
kekhususan instansi induknya.
Dari uraian diatas jelas menggambarkan koleksi dasar perpustakaan khusus adalah terkait langsung dengan subyek yang menjadi lingkup misi perpustakaan dan lembaga induk
perpustakaan, serta semua koleksi baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan oleh institusi dimana perpustakaan didirikan dan koleksi dasar harus mendukung penuh kebutuhan
pengguna internal institusi perusahaan dimana perpustakaan bernaung tanpa mengabaikan kebutuhan pustaka dari masyarakat di luar institusi perusahaan.
2.5 Pengguna Perpustakaan 2.5.1 Pengertian Pengguna Perpustakaan