Pengolahan Koleksi Ketersediaan Koleksi .1 Pengertian Ketersediaan Koleksi

e Hubungan perpustakaan dengan perpustakaan lain dan pusat dokumentasi lain, kemanakah pengguna akan mencari yang ia inginkan. f Kemampuan bahasa dalam menentukan koleksi perpustakaan. Kebijakan harus mengenai pemilihan koleksi berdasarkan bahasa pengantarnya. Berdasarkan uraian diatas pengadaan koleksi suatu perpustakaan adalah melalui pembelian, tukar menukar, hadiah, titipan, terbitan sendiri, dan banyak hal yang perlu diperhatikan untuk memperoleh informasi yang up to date atau mutakhir.

2.3.4 Pengolahan Koleksi

Untuk menyiapkan agar seluruh koleksi yang ada di perpustakaan diakses dan dimanfaatkan oleh masyarakat pemakai maka koleksi haruslah segera diproses menurut aturan pengolahan bahan pustaka yang pada umumnya dilakukan di perpustakaan. Perpustakaan Nasional RI 1999 : 26 - 27 menyebutkan beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengolahan bahan pustaka yaitu: 1. Semua bahan pustaka yang akan menjadi koleksi perpustakaan harus terdaftar dalam buku induk dan diberi nomor induk satu eksemplar satu nomor. 2. Apabila perpustakaan memiliki suatu judul bahan pustaka dalam koleksi lebih dari satu eksemplar, maka bahan pustaka tersebut cukup diproses satu kali dan lainnya diikutkan sebagai catatan tambahan. 3. Kegiatan pemrosesan bahan pustaka antara lain meliputi: pendeskripsian bahan pustaka, penentuan tajuk subyek dan klasifikasi, membubuhi nomor panggil, label dan kartu buku, pembuatan dan penggandaan kartu katalog. 4. Pendeskripsian bahan pustaka disarankan menggunakan pedoman yang umum digunakan di perpustakaan seperti sistem “Anglo American Cataloguing Rules II” AACR II dan “International Standart Bibliography Description” ISBD. 5. Penentuan penulisan tajuk subjek bahan pustaka dapat menggunakan mengacu pada buku “Library Congress Subject Headings” atau Tajuk Subjek terbitan Perpustakaan Nasional RI atau tajuk subyek lain yang dipublikasikan oleh badan sejenis. 6. Klasifikasi bahan pustaka dapat menganut sistem “Dewey Decimal Classification” DDC edisi terbaru atau “Universal Decimal Classification” UDC edisi terbaru atau sistem klasifikasi lain yang diterbitkan oleh badan sejenis. Sistem UDC lebih disarankan penggunanya karena untuk memberi keleluasaan dalam memunculkanmenampung beberapa topik sekaligus. 7. Kartu Katalog yang dibuat perlu digandakan sebanyak pola akses yang dosediakan seperti pengarang, judul subyek, dan jejakan lain. Serta dijajarkan dalam katalog menurut ketentuan sistem “filling”. 8. Perpustakaan yang telah menggunakan teknologi komputer dalam proses ini, dianjurkan secara berkala melakukan “back-up” data dan sistem pangkalan data, serta tetap membuat data bibliografi dalam bentuk cetak kertas atau kartu katalog sebagai alternatif sistem akses apabila komputer tidak berfungsi difungsikan. 9. Bahan pustaka yang telah selesai diproses secepatnya diserahkan kebagian unit pengelolaan koleksi untuk kepentingan pelayanan perpustakaan. Sebelum transaksi Universitas Sumatera Utara penyerahan perlu diperiksa kesahihannya seperti adanya kartu buku, stempelcap, nomor registrasi, nomor punggung dan perlengkapan lain. Menurut Standar Nasional Indonesia 2009 “Penambahan koleksi buku sekurang- kurangnya 2 dari jumlah judul per tahun atau minimal 100 judul per tahun dipilih mana yang paling besar”. Berdasarkan uraian diatas pengolahan koleksi perpustakaan adalah perlu memperhatikan prinsip-prinsip dan koleksi perpustakaan haruslah segera diproses sesuai dengan aturan pengolahan koleksi perpustakaan.

2.3.5 Pengembangan Koleksi