PROSES DAN TAHAP-TAHAP PENERJEMAHAN

Pertama, menerjemahkan nas sumbe secar harfiah dengan mengikuti struktur dan urutan nas sumber. Kedua, mengalihkan terjemahan harfiah ke dalam struktur bahas penerima yang pokok. Disini terjadi proses transposisi tanpa menambah atau mengurangi. Ketiga, mengulangi proses penerjemahan dengan menyelami perasaan dan spirit penulis melalui penggunaan metafora yang relevan. 27

F. PROSES DAN TAHAP-TAHAP PENERJEMAHAN

Tahap penerjemahan adalah suatu model yang dimaksudkan untuk menuangkan proses pikir yang dilakukan manusia pada saat melakukan penerjemahan. Larson 1989:3 mengemukakan tahap-tahap penerjemahan sebagai berikut : 1 mempelajari leksikon, struktur gramatikal, situasi komunikasi, dan konteks budaya dari teks bahasa sumber; 2 menganalisa teks bahasa sumberuntuk menemukan maknanya; dan 3 mengungkapkan kembali makna yang sama itu dengan mengunakan leksikon yang sesuai dengan bahasa sasaran dan konteks budayanya. Jika dilihat dari prosesnya, penerjemahan yang baik harus mengikuti suatu proses yang bertahap, seperti yang dikemukakan oleh Nida dan Taber 1969 : 33, yaitu melalui tiga tahap, antara lain: 28 1. Tahap Analisa Dalam tahap ini struktur lahir atau kalimat yang ada dianalisa menurut hubungan gramatikal, menurut makna kata atau kombinasi kata, makna tekstual dan makna kontekstual. Pada tahap ini penerjemah mempelajari teks bahasa 27 Syihabuddin, op. cit. h. 70 28 Frans, Sayogie, Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia, Jakarta: Lembaga penelitian UIN Jakarta, 2008, h. 20 sumber baik dari bentuk maupun isinya. Penerjemahan harus pula melihat bangunan makna antar kata dan gabungan kata. Tujuan analisa adalah agar penerjemah memahami benar-benar pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber serta cara pengungkapannya secara kebahasaan. 2. Tahap Transfer Dalam tahap ini materi yang sudah dianalisa dan dipahami maknanya tadi diolah oleh penerjemah dalam pikirannya dan dialihkan dari BSU ke dalam BSA. Pada tahap ini, mulailah penerjemahan melakukan alih bahasa setelah melakukan analisa lengkap yang mencakup aspek gramatikal dan simantis. Proses ini masih terjadi dalam pikiran penerjemah. 3. Tahap Restrukturisasi penyerasaian Dalam tahap ini penerjemah berusaha mencari padanan kata, ungkapan dan struktur kalimat yang tepat dalam BSA sehingga isi, makna dan pesan yang ada dalam teks BSU tadi disampaikan sepenuhnya ke dalam BSA. Dalam tahap ini, penerjemah menyusun kembali teks dengan ragam yang sesuai dengan gaya bahasa yang wajar dalam bahasa target. Yang penting untuk diingat oleh seorang penerjemah adalah bahwa pada tahap penyerasian ini penerjemah ini sudah tidak lagi kembali ke tahap sebelumnya analisa dan pengalihan. Tahap penyerasian adalah tahap akhir, dan ini berarti bahwa tahap sebelumnya sudah diselesaikan dengan baik Machali, 2000:38. Dapat disimpulkan bahwa, dalam proses penerjemahan yang perlu diperhatikan adalah analisa teks asli dan pemahaman makna atau pesan teks asli yang diungkapkan kembali ke dalam BSA dalam bentuk kata-kata atau kalimat yang diterima.

G. PROSEDUR PENERJEMAHAN