berupa kata atau untaian kata, yang memiliki ciri-ciri yang disebutkan diatas pada suatu wacana atau teks, berstatus kalimat.
35
Dalam kamus besar bahasa Indonesia. kalimat merupakan kesatuan ujar yang mengungkapkan konsep pikiran dan perasaan, perkataan, satuan bahasa
yang secara efektif berdiri sendiri maupun pola intonasi final dan secara aktul yang terdiri atas klausa.
36
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan, bahasa kalimat merupakan bagian dari bahasa secara keseluruhan yang terdiri atas susunan kata-
kata yang minimal mengandung subjek dan predikat sehingga memiliki maksud dan tujuan dalam kelengkapan kata-katanya.
B. Jenis-jenis Kalimat
Berdasarkan fungsinya kalimat terdiri atas:
37
1.
Kalimat Pernyataan Deklaratif
Kalimat pernyataan dipakai jika penutur ingin menyatakan sesuatu dengan lengkap pada waktu ia ingin menyampaikan informasi kepada lawan
berbahasanya. Misalnya:
Presiden Suharto mengadakan kunjungan keluar negri Indonesia menggunakan sistem anggaran yang berimbang
35
Hasan Alwi, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003, h. 311
36
Depdikbud, op .cit h. 702
37
Arifin,E Zaenal dan S. Amran Tasai,Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Akademika Pressindo, 2006, h. 97-107
2. Kalimat Pertanyaan Interogatif
Kalimat pertanyaan dipakai jika penutur ingin memperoleh informasi atau reaksi jawaban yang diharapkan. Biasanya, intonasi menurun; tanda
baca tanda Tanya. Pertanyaan sering menggunakan kata Tanya seperti bagaimana, di mana, mengapa, berapa, dan kapan.
Misalnya: Kapan Saudara berangkat ke Singapura?
Mengapa dia gagal dalam ujian? 3.
Kalimat Perintah dan Permintaan Imperatif Kalimat perintah dipakai jika penutur ingin “menyuruh” atau “melarang”
orang berbuat sesuatu. Biasanya, intonasi menurun; tanda baca titik atau tanda seru.
Misalnya: Antarkan buku ini ke pak Ridwan
4. Kalimat Seruan
Kalimat seruan dipakai jika penutur ingin “mengungkapkan” perasaan yang kuat atau yang mendadak. Biasanya, intonasi meningkat; tanda titik
atau tanda seru Misalnya:
Bukan main,
cantiknya. Nah, ini dia yang kita tunggu.
Menurut strukturnya, kalimat bahasa Indonesia dapat berupa kalimat tunggal dapat pula berupa kalimat majemuk. Kalimat majemuk dapat bersifat
setara koordinatif, tidak setara subordinatif, ataupun campuran koordinatif- subordinatif.
38
Gagasan yang tunggal dinyatakan dalam kalimat tunggal yang
bersegi-segi diungkapkan dengan kalimat majemuk
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa atau satu konstituen SP. Jadi, unsur inti kalimat tunggal ialah subjek dan predikat. Pola-
pola kalimat tunggal sebagai berikut: a.
Mahasiswa berdiskusi S:KB + P:KK
b. Dosen itu ramah
S:KB + P:KS c.
Harga buku itu sepuluh ribu rupiah S:KB + KbiI
d. Mereka menonton film
S:KB + P:KK + O:KB e.
Paman mencarikan saya pekerjaan S:KB + P:KK + O:KB PeI XB
f. Rustam peneliti
S:KB + P:KB 2.
Kalimat Majemuk Kalimat majemuk adalah kalimat yang tediri atas dua klausa atau lebih
Contoh:
38
Ida Bagus, Analisi Kalimat fungsi, kategori dan pendekatan, Singaraja: Rafika Aditama, 2007, h. 55 - 59
Tabrakan itu terjadi di jalan Tamrin dan dua orang meninggal Kalimat majemuk dapat dibedakan menjadi kalimat majemuk setara
KMS, kalimat majemuk rapatan KMR, dan kalimat majemuk bertingkat KMB.
1. Kalimat Majemuk Setara Kalimat majemuk setara adalah gabungan dari beberapa kalimat tunggal
yang unsur-unsurnya tidak ada yang dihilangkan. Dapat juga dikatakan, bahwa antara unsur-unsur kaliamt tunggal yang digabungkan kedudukannya setara. KMS
diberi nama sesuai dengan jenis hubungannya yang ada diantara kalimat-kalimat yang digabungkan. Secara garis besar, KMS bisa dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
a KMS Sejalan, b KMS Berlawanan, dan c KMS Penunjukan. KMS Sejalan adalah kalimat-kalimat yang digabungkan itu tidak berlawanan atau pengertiannya
sejalan. KMS Berlawanan adalah kalimat-kaliamt yang digabungkan itu mengandung makna pertetangan, dan KMS Penunjukan adalah bagian kalimat
satu menunjuk kembali pada bagian kalimat lain Contoh KMS: Sejalan
-K1: Matahari terbit di ufuk timur. -K2: Margasatwa mulai mencari mangsanya.
-K3: Petani-petani bernagkat ke ladang KMS: Matahari terbit di ufuk timur, margasatwa mulai mencari mangsanya, dan
petani-petani berangkat ke lading
1. Kalimat Majemuk Rapatan Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat yang terjadi dari pengabungan
beberapa kalimat tunggal yang unsur-unsurnya sama dirapatkan atau dituliskan sekali saja
Kaliamat majemuk rapatan terdiri atas empat macam, yaitu i KMR sama Subjek, ii KMR sama P, iii KMR sama O, dan iv KMR sama K.
Pemberian nama ini sesuai dengan unsur kalimat yang dirapatkan. Contoh:
KMR sama S, artinya subjek-subjek dirapatkan Benteng itu ditembaki, dibom bertubi-tubi, dan diratakan dengan tanah
S P1 P2
P3 2.
Kalimat Majemuk Bertingkat Jika sebuah unsur dari kalimat sumber kalimat tunggal dibentuk
menjadi sebuah kalimat, dan kalau kalimat bentukan ini digabungkan dengan sisa kalimat sumbernya, maka akan terbentuklah kalimat majemuk bertingkat. Dengan
ketentuan: a
sisa kalimat sumber disebut induk kalimat b
kalimat bentukan disebut anak kalimat c
anak kalimat diberi nama sesuai dengan nama unsur kalimat sumber yang digantinya.
Contoh: Kedatangannya disambut oleh rakyat
kemarin Kalau kalimat tunggal diatas kita uraikan menurut jabatannya, akan terjadi:
- kedatangannya = subjek
- disambut
= predikat -
oleh rakyat = objek kemarin = keterangan waktu
C. Definisi Kalimat Efektif