Definisi Kalimat Efektif Ciri-ciri Kalimat Efektif

- kedatangannya = subjek - disambut = predikat - oleh rakyat = objek kemarin = keterangan waktu

C. Definisi Kalimat Efektif

Menurut Mahmudah Fitriah dalam bukunya yang berjudul Pembinaan Bahasa Indonesia, kalimat efektif merupakan kalimat yang secara tepat dapat mewakili ide pembicarapenulis dan sanggup menimbulkan ide yang sama tepatnya dengan pikiran pendengarpembaca. Sebuah kalimat efektif, akan mampu mewakili ide yang ada dalam benak pembicarapenulis dan pendengarpembaca, tanpa menimbulkan salah paham. 39 Berdasarkan pengertian di atas, menurut penulis kalimat efektif merupakan kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis, klimat efektif juga lebih mengutamakan keefektifan kalimat sehingga kejelasan kalimat dapat terjamin dan pembaca atau pendengan dapat memahami apa yang didengar atau dibacanya. 39 Mahmudah Fitriah, Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007, h.106

D. Ciri-ciri Kalimat Efektif

Sebuah kalimat yang efektif memiliki ciri-ciri yang khas meliputi kesepadanan struktur, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan dan kelogisan. 40 1. Kesepadanan Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran gagasan dan struktur bahasa yang dipakai, kesepadanan kalimat inj diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, antara lain: a. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas. Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat, tentu sajaembuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, dan sebagainya di depan subjek Contoh: Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini hanya membayar uang kuliah. salah Semua mahasaiswa perguruan tinggi in harus membayar unag kuliah. benar 40 Arifin,E Zaenal, op. cit, h. 108-109 b. Tidak terdapat subjek yang ganda. Contoh: Penyususnan laporan itu saya dibantu oleh para dosen. Soal itu saya kurang jelas Kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara: Dalam menyusun laporan itu, sya dibantu oleh para dosen Soal itu bagi saya kurang jelas c. Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal. Contoh: Kami datang agak terlambat, Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. Kakaknya membeli sepeda motor Honda, sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki Perbaikan kalimt-kalimat ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan menjadikan kalimat itu menjadi kalimat majemuk dan kedua mengganti ungkapan penghubung intra kalimat menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, sebagai berikut. Kami datang agak terlmbat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama Kakaknya membeli sepeda motor Honda, sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang Contoh: Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting Perbaikannya adalah sebagai berikut. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting 2. Keparalelan Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan unsur-unsur yang digunakan secara konsisten dalam satu kalimat. Jika verba yang digunakan, unsur yang lain juga harus verba. Demikian pula, jika nomina yng digunakan, unsur yang lain juga harus nomina. Jika aktif yang digunakan, yang lain juga harus aktif. Demikian pula sebaliknya. Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Contoh: a Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes. b Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pegecetan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang. Kalimat a tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili predikat terjadi dari bentuk yang berbeda yaitu dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan 3. Ketegasan Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pad aide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ad aide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu member penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk dalam kalimat. a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu didepan kalimat di awal kalimat Contoh: Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan Negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Penekanannya ialah presiden mengharapkan. b. Membuat urutan kata yang bertahap Contoh: Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar Seharusnya: Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar c. Melakukan penggulangan kata Contoh: Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka. d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan. Contoh: Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur. e. Mempergunakan partikel penekanan penegasan. Contoh: Saudaralah yang bertanggung jawab. 4. Kehematan Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frase, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Penghematan disini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa. 5. Kecermatan Yang dimaksud cermat adalah kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan kata. Perhatikan kalimat berikut: a. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah b. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan Kalimat a memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau perguruan tinggi. Pada kalimat b memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah. 6. Kepaduan Kepaduan adalah kesatuan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah, kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak menceriminkan cara berpikir yang tidak sistematis, selain itu kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata antara predikat kata kerja dan objek penderita. Contoh: Mereka membicarakan dari pada kehendak rakyat Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat Kalimat yang efektif pada contoh di atas adalah: Mereka membicarakan kehendak rakyat Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat 7. Kelogisan Sebuah kalimat dikatakan logis jika ide kalimat dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan ejaan yang berlaku. Perhatikan kalimat berikut ini: Waktu dan tempat kami persilakan Kalimat di atas tidak logis karena waktu dan tempat merupakan kata yang tidak dapat bergerak sehingga kalimat tersebut tidak masuk akal. kalimat yang logis seperti: Bapak Menteri kami persilakan

E. Faktor Pendukung Keefektifan Kalimat