Sejarah Media Indonesia GAMBARAN UMUM

26

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Media Indonesia

Media Indonesia merupakan surat kabar harian yang terbit di Jakarta. Media Indonesia sendiri tergabung ke dalam Media Group bersama dengan Metro Tv. Media Indonesia merupakan sebuah surat kabar harian nasional yang terbit sejak 19 januari 1970. Media Indonesia mendapat Surat Izin Terbit dengan No. 0856SKDir-PKSIT1969 yang dikeluarkan langsung oleh Departemen Penerangan. Diawal penerbitannya Media Indonesia hanya memiliki 4 empat halaman. Kantor pertama Media Indonesia beralamat di jalan Letnan Jendral MT Haryono, Jakarta, dibawah naungan Yayasan Warta Indonesia. Pada tahun awal penerbitannya, Media Indonesia bukanlah sebuah harian umum politik dan bisnis, tapi Media Indonesia merupakan sebuah harian umum yang isi pemberitaannya lebih condong kepada pemberitaan mengenai hiburan, seperti cerita kehidupan para artis dan lain sebagainya. Pada saat itu Media Indonesia disebut sebagai Koran kuning, yaitu sebuah Koran yang penuh dengan cerita gosip. Dalam rangka untuk memajukan penerbitan Media Indonesia, Ketua Badan Yayasan dari penerbit harian Media Indonesia mencoba melakukan pembenahan di segala bidang untuk meningkatkan mutu penerbitan yaitu dengan cara meningkatkan jumlah halamannya dari 4 empat halaman menjadi 8 delapan halaman. Perkembangan Media Indonesia terlihat enam tahun sejak pertama kali diterbitkan yaitu pada tahun 1976, dimana Media Indonesia saat itu berkembang menjadi delapan halaman. Dan pada tahun yang sama juga, Media Indonesia mulai mendapatkan Surat Izin Penerbitan Pers SIUPP yang dimana sebelumnya hanya Surat Izin Terbit. Pada tahun 1988, pendiri Media Indonesia yaitu Teuku Yousli Syah bekerjasama dengan Surya Paloh, mantan pemimpin surat kabar prioritas. Semenjak kerjasama itu berlangsung lahirlah Media Indonesia dibawah manajemen yang baru yaitu PT. Citra Media Nusa Purnama. Dengan manajemen yang baru ini Surya Paloh menjabat sebagai direktur utama dari Media Indonesia dan sang pendiri Teuku Yousli Syah menjabat sebagai pemimpin umum. Dengan begitu, lokasi kantor Media Indonesia pun pindah ke jalan Gondangdia lama no 46, Jakarta. Media Indonesia mulai pindah kantor pada awal 1995 di kompleks Delta Kedoya, jalan Pilar Mas Raya Kav A-D, kedoya selatan, kebon jeruk, Jakarta Barat, dan kantor Media Indonesia ini masih bertahan sampai sekarang. Di gedung baru semua kegiatan dilakukan didalamnya, seperti redaksi, usaha, percetakan, pusat dokumentasi, perpustakaan, iklan, sirkulasi, dan distribusi serta fasilitas penunjang karyawan. Pergantian kepemimpinan dibagian redaksi maupun usaha terjadi dengan seiring berjalannya waktu. Sejarah panjang serta motto “Pembawa Suara Rakyat” yang dimiliki oleh Media Indonesia bukan menjadi motto kosong dan sia-sia, tetapi menjadi spirit pegangan sampai kapanpun. Sejak Media Indonesia ditangain oleh tim manajemen baru di bawah paying PT Citra Media Nusa Purnama, banyak pertanyaan tentang apa yang menjadi visi harian ini dalam industri pers nasional. Pada tahun 1986 untuk pertama kalinya berada dalam industri pers dengan menerbitkan harian Prioritas. Namun, harian Prioritas ini kurang bernasib baik, karena belum lama menjadi koran alternatif bangsa, SIUPP harian Prioritas dibatalkan oleh Departemen Penerangan. Harian Prioritas dengan Media Indonesia memang ada benang merah, yaitu dalam karakter kebangsaannya. Surya Paloh sebagai penerbit Harian Umum Media Indonesia, tetap gigih berjuang mempertahankan kebebasan pers. Wujud kegigihan Surya Paloh ditunjukkan dengan mengajukan kasus penutupan Harian Prioritas ke pengadilan, bahkan menuntut Menteri Penerangan untuk mencabut Peraturan Menteri No.011984 yang dirasakan membelenggu kebebasan pers di tanah air. Pada tahun 1997, Djafar H. Assegaff yang baru menyelesaikan tugasnya sebagai Duta Besar di Vietnam dan sebagai wartawan yang pernah memimpin beberapa harian dan majalah, serta menjabat sebagai Wakil Pemimpin Umum LKBN Antara, dipercaya oleh Surya Paloh untuk memimpin Media Indonesia dengan menjabat sebagai Pemimpin Redaksi. 1

B. Visi dan Misi Media Indonesia