Sumber Data Teknik Analisis Data Sistematika Penulisan

13 “Indonesia Memilih” harian Media Indonesia, yaitu dengan Bapak Ade Alawi selaku Asisten Kepala Divisi Pemberitaan. 3. Dokumentasi Pengumpulan berita mengenai partai politik Nasional Demokrat di kolom “Indonesia Memilih” harian Media Indonesia, pada tiga edisi yaitu edisi 15 Januari 2014, edisi 13 Februari 2014, dan edisi 29 Maret 2014.

K. Sumber Data

a. Sumber Data Primer Sumber data primer adalah berita-berita terkait dengan partai politik Nasional Demokrat dalam kolom “Indonesia Memilih” dan data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara secara langsung dengan perwakilan Asisten Kepala Divisi Pemberitaan di Harian Umum Media Indonesia b. Sumber Data Sekunder Peneliti akan melakukan studi literatur melalui buku, jurnal, majalah, artikel atau refrensi lain yang berkenaan dengan masalah penelitian

L. Teknik Analisis Data

Dalam analisis yang dijelaskan oleh van Dijk, struktur teks, kognisi sosial dan konteks sosial menjadi bagian yang paling penting. Apabila suatu teks berita memiliki ideologi atau kecenderungan pemberitaan tertentu, maka bisa diartikan sebagai dua hal. Pertama, teks tersebut mencerminkan bagaimana seorang wartawan ketika memandang suatu peristiwa yang terjadi. Dan yang kedua, teks tersebut memang menggambarkan pandangan sosial 14 secara umum. Maka dengan itu dalam analisis menurut van Dijk bukan hanya struktur teks saja yang penting, tetapi juga kognisi sosial baik dari wartawan maupun masyarakat. Seperti telah disebutkan diatas bahwa analisis penelitian ini mengacu pada teknik kerangka analisis van Dijk. Dimana ada tiga struktur penting dalam analisis. Yang pertama, struktur teks. Dalam struktur teks ini dijelaskan menganalisis bagaimana strategi wacana yang dipakai untuk menggambarkan suatu peristiwa tertentu. Yang kedua, kognisi sosial. Menganalisis bagaimana kognisi wartawan dalam memahami suatu peristiwa yang akan ditulis. Yang ketiga, analisis sosial. Menganalisis bagaimana wacana yang berkembang dalam masyarakat, proses produksi dan reproduksi suatu peristiwa yang digambarkan. 11

M. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB II : Kerangka teori yang berisi tentang teori yang digunakan penulis dalam meneliti BAB III : Gambaran umum yang berisi tentang seputar surat kabar yang diteliti oleh peneliti BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan dari yang diteliti oleh peneliti BAB V : Kesimpulan dan saran 11 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 274-275 15

BAB II LANDASAN TEORI

A. Berita Politik dan Citra Politik

Kejadian mengenai isu kabar mengenai politik selalu menarik perhatian media massa. Ini terjadi karena dua faktor yang saling berkaitan. 1 Pertama, saat ini politik berada pada era mediasi, yaitu media massa. Jadi sangat sulit memisahkan antara kehidupan politik dari media massa. Saat ini banyak aktor politik yang berusaha menarik perhatian media massa agar kegiatan dan aktivitas politiknya dapat diliput. Kedua, peristiwa politik selalu memiliki nilai berita dari setiap bentuk tingkah laku maupun pernyataan para aktor politik. Berita politik sengaja dirancang bukan hanya karena agenda media, tapi didasarkan pada situasi politik yang terus menghangat dan juga semakin banyaknya pembaca yang tertarik sehingga media mengangkat berita politik ini sebagai pemberitaan utama. Berita politik ini bisa digunakan para aktor politik sebagai strategi untuk memperkenalkan diri mereka kehadapan khalayak. Selain itu, berita politik ini juga digunakan untuk membuat pencitraan para aktor politik ataupun partai politik dihadapan masyarakat. Berita itu bisa dibuat agar mendapatkan citra positif dihadapan masyarakat demi menunjang kebutuhan elektabilitas. Namun, tak jarang berita itu juga bisa membuat aktor politik ataupun partai politik mendapatkan citra negatif dengan peristiwa politik yang terjadi menimpa aktor politik tersebut ataupun partai politiknya. 1 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik: Sebuah Pengantar, h. 41-42