Sebagaimana telah dijelaskan bahwa manaqib adalah kegiatan yang dianjurkan bagi kalangan TQN, pelaksanaannya dilakukan dengan sehikmat
mungkin. Sebelum acara dimulai, terlebih dahulu diberikan penjelasan oleh sesepuh, atau ketua kelompok yang ditunjuk untuk memimpin jalannya
manaqiban. Setiap peserta harus hadir dengan berdisiplin, khusyuk, dan tawadhu’, hati harus selalu mengingat Allah dalam mengikuti kegiatan ini. Di
beberapa tempat, dalam proses pembacaan manaqib Syaikh Abdul Qadir Jailani setiap orang yang mengikuti diusahakan dalam keadaan berwudhu.
f. Tawashul
Tawashul artinya berperantara, dalam hal ini maksudnya seseorang ikhwan TQN dianjurkan ber-tawashul kepada Nabi Muhammad saw., para sahabat dan
para salafus shalihin dalam berdoa. Dalam al-Quran Allah berfirman,
نﻮ ْ ْ ﻜ ﻌ اوﺪهﺎﺟو ﺔ ﻮْا ْ إ اﻮﻐ ْاو ا اﻮﻘ ا اﻮ اء ﻦ ﺬ ا ﺎﻬ أﺎ .
“Hai orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah washilah jalan untuk mendekatkan diri kepada-Nya...” Q.S. al-Maidah: 35.
Wasilah atau tawassul dalam TQN merupakan hal yang dianjurkan, akan
tetapi ada beberapa tokoh yang menganggap bahwa wasilah itu bid’ah. Washilah yang tergolong bid’ah itu mempunyai beberapa jenis sebagai berikut;
Pertama, tawashul kepada Allah dengan berdoa dan memohon pertolongan kepada orang yang telah mati atau gaib dan semacamnya. Ini digolongkan
sebagai syirik besar yang bertentangan dengan tauhid dan menyebabkan pelakunya keluar dari Islam.
Kedua, tawashul kepada Allah dengan melakukan berbagai ketaatan pada kuburan orang-orang yang telah mati. Misalnya dengan mendirikan
bangunan di atas kuburan itu, atau menutupnya atau berdoa di atasnya dan semacamnya. Ini digolongkan ke dalam syirik kecil yang bertentangan
dengan kesempurnaan tauhid.
Ketiga, tawashul kepada Allah dengan memanfaatkan kedudukan orang- orang tertentu yang saleh di sisi Allah. Ini diharamkan oleh Islam, sebab
perbuatan seseorang hanya bermanfat bagi dirinya sendiri di sisi Allah. Allah berfirman dalam al-Quran Surah. 53 : 39,
ﻰَﻌَ ﺎَﻣ ﺎﱠِإ ِنﺎَ ْﻧِﺈِْ َ ْﻴَ ْنَأَو
. “Dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang
telah diusahakannya”. Keempat, tawassul dengan orang-orang saleh. Misalnya mengatakan orang
yang dianggap saleh: “berdoalah untukku” atau jangan lupa berdoa untukku wahai saudaraku”, dan orang itu mendengarkan perkataan tersebut.
94
Di dalam kalangan pesantren salaf, washilah adalah hal yang biasa dilakukan, terlebih ketika ada orang yang sedang mempunyai hajat besar ia akan
melakukan washilah guna memperlancar hajat yang diinginkannya.
C. JAMAAH TQN YAYASAN AQABAH SEJAHTERA YAS 1. Kegiatan - kegiatan Umum YAS