Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian

penulisan skripsi, yaitu “PENGARUH TASAWUF BAGI PENGIKUT TAREKAT Studi Kasus Terhadap Jamaah Tarekat Qadiriyah Naqshabandiyah Yayasan Aqabah Sejahtera Rawamangun Jakarta Timur”. Semoga penulisan ini akan mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang diharapkan.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Pembahasan tentang tasawuf dan tarekat sangat luas, dalam penulisan ini pembahasannya hanya dibatasi pada lingkup kegiatan Jamaah Tarekat Qadiriyah Naqshabandiyah Yayasan Aqabah Sejahtera Rawamangun Jaktim. Sedangkan perumusannya, sebagai berikut: 1. Pemahaman apa yang diperoleh oleh Jamaah Aqabah Rawamangun tentang studi tasawuf pada Tarekat Qadiriyah Naqshabandiyah? 2. Apa saja amalan yang dikerjakan oleh mereka? 3. Apa pengaruh yang dihasilkan bagi mereka setelah talqin anggota TQN?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penentuan tujuan dan manfaat penelitian sangat dibutuhkan dalam melakukan sebuah penelitian. Karena tanpa tujuan isi sebuah penelitian akan tidak dimengerti dan tidak fokus pada pokok permasalahan. Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut; 1. Penulis mendapatkan pemahaman apa yang diperoleh oleh Jamaah Aqabah Rawamangun tentang studi tasawuf pada Tarekat Qadiriyah Naqshabandiyah. 2. Mengetahui apa saja amalan yang dikerjakan oleh mereka. 3. Memperoleh jawaban tentang pengaruh yang dihasilkan bagi mereka setelah talqin anggota TQN. Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini agar segenap Jamaah Yayasan Aqabah dan kepada penulis sendiri pada khususnya serta para pembaca pada umumnya, setelah memahami isi skripsi ini itu tidak hanya pemahaman yang tidak disertai tindakan sebagai reaksi dari pemahaman yang telah didapat darinya. Diharapkan juga adanya perilaku yang cenderung lebih mengedepankan aspek sosial, tidak mudah mengikuti hawa nafsunya, dan menjadi seorang beriman bertakwa yang selalu berusaha untuk dekat dengan Tuhannya. D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu, dan dalam rangka melakukan usaha tersebut digunakan metode ilmiah. 10 Penulisan skripsi ini mengunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu prosedur penulisan yang menghasilkan data deskriptif, ucapan atau tulisan dan perilaku yang dapat diamati dari orang-orang subjek itu sendiri. 11 Sebuah penelitian kualitatif itu lebih menekankan perhatian pada proses bukannya hasil atau produk. 12 Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data-data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Dan, hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak, yaitu penulis dan subjek penelitian. 10 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2001, hal. 12. 11 Arief Furchan, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif, Surabaya: Usaha Nasional, 1992, hal. 21. 12 John W. Creswell, Reseach Design, Alih bahasa Nur Khabibah, Jakarta: KIK Press, 2002, Cet. II, hal. 140. 2. Proses Analisa Data Dalam upaya mendapatkan informasi dan data yang akurat dari informan, ada teknik yang harus ditempuh dalam memilih informan yang memenuhi kriteria suatu penelitian. Seorang informan harus bisa memberi informasi yang bisa dipercaya kebenaran dan akurasinya, serta mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam bidang yang menjadi bahan penelitian. 13 Teknik penarikan informan yang memenuhi kriteria yang digunakan adalah jenis snow ball, suatu aktifitas ketika penulis mengumpulkan data dari satu informan ke informan lainnya yang memenuhi kriteria dan berhenti ketika tidak ada informasi baru lagi, terjadi pengulangan informasi oleh informan yang berbeda, atau disebut mengalami titik jenuh. 14 Yaitu, penulis mencari informan sebanyak mungkin, prosesnya dimulai dari informan pertama, dari informan pertama ini penulis menganalisa apakah jawaban yang diberikan informan itu sudah sesuai dengan maksud dan tujuan penulisan skripsi ini ataukah belum, kemudian dilanjutkan dengan mencari data informan kedua, dari informan kedua ini penulis menganalisanya, begitu juga seterusnya hingga jawaban yang diberikan informan kepada penulis itu tidak ada variasi jawaban. Dengan begitu, penulis berhenti dalam pencarian data dari informan selanjutnya. Penggunaan teknik ini juga didasarkan karena tidak adanya informasi konkret jumlah populasi keseluruhan. 15 Jumlah peserta TQN secara keseluruhan berjumlah sekitar 200-an, akan tetapi yang cukup aktif dalam kegiatan Senin malam atau Kamis malam di 13 Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif, Malang: UMM Press, 2008, Cet. III, hal. 77- 78. 14 Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif, hal. 82-83. 15 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005, hal. 135. lingkungan Yayasan Aqabah itu sekitar 20-an. Besarnnya sampel sebagai informan, bukan sampel seperti yang ada dalam penelitian kuantitatif tidak kurang dari 10 persen dari populasi, sementara ada pula yang mengatakan minimal 5 persen dari populasi. 16 Mengingat ini adalah tipe Snow Ball, maka dalam proses penarikan informan yang bisa memberikan data secara mendalam dan akurat, penulis tidak bisa menentukan sebelumnya berapa sampel yang akan penulis ambil. Dan, sangat mungkin terjadi sampel yang penulis ambil itu berjumlah sedikit. Jumlah sampel yang sedikit itu merupakan ciri khas penulisan kualitatif. 17 Sebenarnya tidak ada aturan yang tegas mengenai berapa besarnya anggota sampel yang dianjurkan dalam sebuah penulisan. Jika sampel yang digunakan itu besar, maka biaya, tenaga dan waktu yang disediakan harus besar pula. Sesungguhnya tidak ada sampel yang 100 representatif, kecuali jika sampel yang digunakan itu seluruh anggota populasi total sampling. 18 Dalam penulisan kualitatif, “populasi” itu tidak ada dan pengertian sampling adalah pilihan penulis sendiri secara purposif disesuaikan dengan tujuan penulisan. Yang menjadi sampel hanyalah sumber yang dapat memberikan informasi yang relevan saja. 19 3. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dan informasi yang perlukan, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : 16 Bungin, Burhan, Ed, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2004, Cet. III, hal. 45. 17 Hamidi, Metode Penulisan Kualitatif, hal. 87. 18 Husaini Usman, dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologgi Penulisan Sosial, Jakarta: Bumi Aksara 2003, Cet. IV, hal. 52. 19 Husaini dan Purnomo, Metodologgi Penulisan Sosial, hal. 84. 1. Observasi, adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. 20 Objek yang diteliti yaitu pengikut jamaah Tarekat Qadiriyah Naqshabandiyah TQN Yayasan Aqabah Sejahtera YAS Rawamangun. Penulis mengikuti kegiatan yang diadakan oleh TQN YAS, di antaranya adalah kegiatan yang dilaksanakan pada Senin malam dan Kamis malam. Langkah yang dilakukan penulis ialah mendatangi ke kantor YAS yang beralamat di jln. Balai Pustaka V-3, Rawamangun Jakarta Timur. 2. Wawancara. Wawancara adalah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. 21 Dalam melakukan wawancara penulis dengan menggunakan pakaian bebas tapi sopan dengan mendatangi kediaman informan, dan berusaha menciptakan suasana kekeluargaan dengan tujuan agar informan tidak merasa diinterograsi sehingga dapat memberikan informasi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 3. Dokumentasi. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. 22 Data yang dikumpulkan melalui dokumen cenderung sekunder, sedangkan data-data yang dikumpulkan dengan teknik observasi, 20 Husaini dan Purnomo, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, Cet. IV, hal. 54. 21 Husaini dan Purnomo, Metodologi Penelitian Sosial, hal. 57-58. 22 Husaini dan Purnomo, Metodologi Penelitian Sosial, hal. 73. dan wawancara cenderung primer atau data yang didapat dari pihak pertama. 4. Penulisan kepustakaan Library Research, yaitu penulis berusaha memperoleh data dengan cara membaca buku yang berkaitan dengan judul atau topik yang sedang ditulis. Sehingga data yang dikumpulkan itu ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan. 23

E. Sistematika Penulisan