Pengertian Lansia Peranan pembimbing memberikan motivasi hidup pada lansia di Pusaka Cengkareng Jakarta Barat

28 7. Lingkungan yang Kondusif Lingkungan kerja yang kondusif baik lingkungan fisik, sosial maupun psikologis dapat menumbuhkan dan mengembangkan motif untuk bekerja dengan baik dan produktif. Untuk itu dapat diciptakan lingkungan fisik konseling yang sebaik mungkin. 22

E. Pengertian Lansia

Sepanjang rentang kehidupan, seseorang akan mengalami perubahan fisik dan psikologis. Dalam psikologi perkembangan disebutkan bahwa dalam diri manusia terjadi perubahan-perubahan fisik, bahkan sampai pada anggapan bahwa masa tua merupakan masa yang mudah dihinggapi segala penyakit dan akan mengalami kemunduran mental seperti menurunnya daya ingat, masa inilah yang disebut dengan masa lansia. Tugas perkembangan yang hendaknya dilalui oleh para lansia adalah : 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya income 3. Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup 4. Menjalin hubungan dengan orang-orang seusianya 5. Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan 6. Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes dan harmonis Menurut Thomae menganggap proses lansia sebagai interaksi perubahan-perubahan dalam sepuluh subsystem yang menyebabkan orang- orang pada usia lanjut begitu berbeda, antara lain : 22 Mohamad Surya, Psikologi Konseling,Bandung: C.V Pustaka Bani Quraisy, 2003 h. 113-116 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga,1998 h. 380 29 1. Permasalahan belajar pada awal proses tua, misalnya riwayat pendidikan, kebiasaan dalam mengadakan aktifitas fisik dan mental, makanan, hobi, dan hubungan sosial. 2. Perubahan dalam system biologis, misalnya kesehatan, fungsi sensoris, biomorfosa atau proses penuaan primer, kemunduran dalam ingatan. 3. Perubahan dalam peran sosial, misalnya pindah ke panti, kehilangan teman hidup, sahabat atau keluarga lain, menjalin persahabatan baru, peran sosial baru. 4. Situasi sosio-ekonomis dan ekologis, misalnya hal-hal yang berkaitan dengan penghasilan, jaminan sosial, perumahan, kendaraan, jaminan pelayanan medis. 5. Perubahan sifat-sifat kepribadian, misalnya dalam hal aktivitas, perhatian, suasana hati, kreativitas, penyesuaian, kontrol diri. 6. Perubahan berbagai macam aspek kognitif 7. Ruang hidup individual seperti konsep diri, orientasi nilai dan agama, sikap terhadap kematian. 8. Kepuasaan hidup atau keseimbangan yang dicapai antara kebutuhan individual dan situasi kehidupan 9. Kemampuan untuk mengembalikan keseimbangan melalui sikap tidak menyerah yang mengakibatkan tingkah laku prestasi. 10. Kompetensi sosial sebagai ukuran global kemampuan individu untuk memenuhi tuntutan sosial dan biologis. 24 Adapun perkembangan agama pada lansia berpusat pada kematian 24 F.J.Monks dan Siti Rahayu Haditono ,Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Lainnya , Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006 h. 334 30 yang menjadi sesuatu sifat yang pribadi. Dan menurunnya kehadiran dan partisipasi dalam kegiatan dimasjid yang banyak disebabkan karena factor- faktor lain seperti keadaan kesehatan yang memburuk, tidak ada transportasi, malu karena tidak memiliki pakaian yang sesuai ataupun tidak mampu menyumbang uang dan perasaan yang tidak dibutuhkan oleh masyarakat. Sehingga para lansia enggan untuk beribadah namun dengan perasaan takutnya terhadap kematian. 25 Berbagai latar belakang yang menjadi penyebab kecenderungan sikap keagamaan pada lansia, namun secara garis besarnya ciri-ciri keberagamaan pada lansia adalah sebagai berikut: 1. Kehidupan keagamaan pada lansia sudah mencapai tingkat kemantapan. 2. Meningkatnya kecenderungan untuk pendapat keagamaan. 3. Mulai muncul terhadap pengakuan realitas tentang kehidupan akhirat secara lebih sungguh-sungguh. 4. Timbul rasa takut terhadap kematian yang meningkat sejalan dengan pertambahan usia lanjutnya. 26 25 Neny Narendrany Hidayati dan Andri Yudiantoro, Psikologi Agama Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007 h.136 26 Jalaludin, Psikologi Agama,Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2007 h.112 31 BAB III GAMBARAN UMUM PUSAKA CENGKARENG JAKARTA BARAT

A. Pusaka Cengkareng Jakarta Barat

Dokumen yang terkait

Peranan remaja masjid (IRMASH) dalam meningkatkan pengamalan agama pada remaja di Masjid Safinatul Husna Bambu Larangan Cengkareng Jakarta Barat

1 20 81

Peran Pembimbing Rohani Islam Dalam Memperbaiki Kesehatan Mental Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng

0 19 104

Hubungan tingkat sosial ekonomi orang tua dengan motivasi siswa memasuki Sekolah Menengah Kejuruan(SMKN) 42 Cengkareng Jakarta Barat

0 5 95

Kesadaran hukum masyarakat terhadap hukum waris Islam : Studi di Kelurahan Kapuk Cengkareng Jakarta Barat

5 22 98

Peran Pembimbing Rohani Islam Dalam Memperbaiki Kesehatan Mental Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng

2 28 104

IMPLEMENTASI SEMBOYAN BHINNEKA TUNGGAL IKA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BETAWI DI KELURAHAN CENGKARENG TIMUR KECAMATAN CENGKARENG KOTA JAKARTA BARAT -

0 3 77

IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA ES BATU DI WILAYAH BOJONG RAYA, CENGKARENG JAKARTA IDENTIFICATION OF BACTERIA ESCHERICHIA COLI ON ICE CUBES IN THE REGION BOJONG RAYA, CENGKARENG JAKARTA BARAT

0 0 6

KEPUNAHAN BAHASA BETAWI PADA SUKU BETAWI DI CENGKARENG BARAT, JAKARTA BARAT

1 0 12

BAB I PENDAHULUAN - HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI HARGA DENGAN KEPUASAN PELANGGAN INDOSAT IM3 PADA WARGA RW 10 CENGKARENG BARAT, CENGKARENG, JAKARTA BARAT - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 1 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN - HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI HARGA DENGAN KEPUASAN PELANGGAN INDOSAT IM3 PADA WARGA RW 10 CENGKARENG BARAT, CENGKARENG, JAKARTA BARAT - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 20