database library video sehingga memudahkan sistem pengelolaan
file-file video.
2.4.1 Video Streaming
Video Streaming merupakan salah satu bentuk implementasi dari
aplikasi teknologi streaming. Dalam hal ini media nya adalah video. Pada prinsipnya video streaming mengeliminir proses download sebuah file
video sehingga user tak perlu menyimpannya. Pada sisi user, ketika sebuah file dialirkan di-stream, maka terciptalah sebuah buffer space
kecil pada komputer user dan data file mulai di-download kedalamnya. Segera setelah buffer ini penuh dalam satu satuan waktu, maka file
tersebut dapat mulai dijalankan. Selama file dijalankan, data yang diambil adalah yang berasal dari buffer, namun secara bersamaan data yang
selanjutnya juga di-download. Selama kecepatan download data sama dengan kecepatan play file, maka tampilan akan berjalan mulus.
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dari penerapan streaming
ini. Yang pertama adalah data dari file video tersebut tidak penah benar-benar eksis dalam komputer user. Setelah data yang ada di
buffer dimainkan, maka akan di-overwrite dengan data yang berikutnya.
Jadi user tidak pernah meng-copy file tersebut secara komplit ke dalam komputernya. Hal ini menyebabkan setiap kali ingin melihat file tersebut,
maka user harus melakukan hubungan dengan server streaming lagi agar dapat melihat file tersebut. Walaupun demikian, teknologi streaming
memungkinkan user untuk mengakses file video yang notabene berkapasitas besar pada komputer yang tidak memiliki kapasitas
penyimpanan yang cukup.
2.4.2 Streaming Networks
Dalam literatur yang ditulis oleh Jean-Paul Saman yang berjudul Streaming Networks With VLC
2006 : 3-10, sebuah streaming network atau jaringan streaming dapat diatur dalam beberapa cara yang berbeda.
Kesemuanya itu memiliki keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Berikut beberapa diantaranya.
1. Broadcast Dalam Broadcast streaming, server mengirimkan stream ke
semua user melalui jaringan. Itu berarti stream akan tersebar. Kelebihan :
a. Semua stream tersedia dimanapun pada jaringan. Kelemahan :
a. Semua stream dikirimkan ke subnet utuh secara berkesinambungan.
b. Bandwidth dari jaringan tidak secara efisien terpakai. c. Semua client mendapat stream yang sama.
d. Client tak dapat mengontrol stream.
2. Unicast Dalam Unicast streaming, server mengirimkan stream ke
client yang telah didefinisikan dengan Ip address masing-masing.
melalui jaringan. Setiap stream dikirim ke port atau Ip address yang berbeda.
Kelebihan : a. Setiap client memiliki stream masing-masing.
b. Penggunaan bandwidth lebih baik. Kelemahan :
a. Semua stream dikirimkan ke subnet utuh secara berkesinambungan.
b. Bandwidth dari jaringan tidak secara efisien terpakai. c. Stream tetap dikirim meski client tidak meminta.
d. Client tak dapat mengontrol stream. 3. Multicast
Dalam multicast streaming, server mengirim stream kepada grup tertentu dalam jaringan.
Kelebihan : a. Penggunaan
bandwidth menjadi
lebih baik,
dididuplikasikan pada ajringan terdekat daripada client. Semua client, server, switch dan router harus mendukung
multicast.
Kelemahan : a. Banyak client membagi stream yang sama dan tak dapat
mengontrolnya. b. Server mengirim stream kepada switch router terdekat
walau tak ada satu clientpun yang mengakses. 4. Video On Demand VOD
Dalam Video On Demand streaming, server tidak mengirim stream
secara default melainkan server menunggu permintaan client
untuk mengirim stream. Kelebihan :
a. Setiap client memiliki stream masing-masing dan dapat mengontrolnya sendiri.
b. Hanya stream yang diminta yang akan dikirim melalui jaringan.
c. Penggunaan bandwidth menjadi lebih baik dan efisien. Kelemahan :
a. Setiap client harus memulai stream baru pada server
2.4.3 FFmpeg