PEMBAHASAN
4.1 Persiapan
Dalam penelitian ini penulis melaksanakan studi kasus di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Alasan mengapa
penulis memilih Fakultas Sains dan Teknologi FST antara lain karena beberapa hal berikut :
1. FST masih tergolong muda di UIN Jakarta sehingga perlu beberapa pengembangan.
2. Sebagai fakultas yang kental akan keilmuan dan dan teknologi idealnya FST terus membuat inovasi-inovasi yang berguna terutama
berupa aplikasi pembelajaran yang diharapkan akan berguna bagi pengembangan FST maupun UIN secara umum.
3. Kemudahan akses penulis dalam melakukan penelitian serta keinginan penulis untuk memberi sumbangsih kepada fakultas
dimana penulis saat ini menimba ilmu. Berikut gambaran umum Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4.1.1 Gambaran umum Fakultas Sains dan Teknologi
Berawal sejak lembaga ini berbentuk akademis dinas dengan nama ADIA Akademi Dinas Ilmu Agama tahun 1957 - 1960, sebagai fakultas
52
dari IAIN Al-Jamiah yang berpusat di Yogyakarta 1960 - 1963 dan sebagai IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari tahun 1963 sampai resmi
menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sesuai dengan keputusan Presiden RI Nomor 31 Tahun 2002 tanggal 20 Mei 2002.
Sebelum dibentuk Fakultas Sains dan Teknologi FST, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tahun ajaran 20002001 membentuk
Program Konversi UIN yang menyelenggarakan Program Studi Agribisnis, Teknik Informatika dan Ekonomi. Mulai tahun ajaran
20022003 Program Konversi UIN selesai dengan sendirinya setelah terbitnya keputusan Presiden RI No. 31 Tahun 2002 tentang perubahan
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan program studi tersebut berubah menjadi Fakultas Sains dan Teknologi
FST dan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. FST terdiri dari beberapa program studi: Teknik Informatika, Sistem Informasi, Matematika, Fisika,
Kimia, Biologi, dan Agribisnis Sosial Ekonomi Pertanian.
4.1.2 Visi dan Misi Fakultas Sains dan Teknologi 4.1.2.1 Visi
Menjadikan Fakultas Sains dan Teknologi sebagai lembaga terkemuka dalam pengembangan sains dan teknologi yang terintegrasi
pada nilai keislaman dan keindonesiaan.
4.1.2.2 Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan sarjana yang professional di bidang sains dan teknologi yang memiliki
keunggulan kompetitif dalam persaingan global. 2. Memberikan landasan moral terhadap pengembangan sains dan
teknologi dan melakukan pencerahan dalam pembinaan iman dan takwa imtak.
3. Mengadakan penelitian dan pengembangan di bidang sains dan teknologi.
4. Memberikan kontribusi dalam penerapan sains dan teknologi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.
4.1.3 Struktur Organisasi Fakultas Sains dan Teknologi
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Fakultas Sains dan Teknologi
4.1.4 Fasilitas dan Infrastruktur Fakultas Sains dan Teknologi
Berikut beberapa fasilitas dan infrastruktur yang dimiliki oleh Fakultas Sains dan Teknologi FST.
1. Ruang Kelas FST memiliki 27 ruang kelas yang bertempat di lantai 4
hingga lantai 7 dengan kombinasi kelas besar yang dapat menampung hingga 40 mahasiswa dan kelas kecil dengan kapasitas
20 mahasiswa. Pada setiap kelas terdapat perangkat seperti papan tulis, jaringan listrik dan jaringan LAN port RJ 45. Nantinya FST
akan melengkapi setiap ruang kelas dengan perangkat presentasi seperti proyektor dan layarnya secara permanen.
2. Theater Room Ruang Teater FST juga memiliki 3 buah theater room yang bertempat di
lantai 2, 4 dan 6. Masing-masing ruangan memiliki kapasitas hingga 250 orang. Theater room di lantai 2 dilengkapi dengan 2 buah
proyektor, big screen, AC dan perangkat audio. 3. Perangkat Jaringan Komputer
FST memiliki perangkat jaringan komputer yang terintegrasi dengan jaringan komputer universitas. Lokasi server utama
universitas terletak pada gedung rektorat sedangkan router utama berada di gedung III yaitu di gedung Fakultas Syariah dan Hukum
serta Fakultas Adab dan Humaniora. Server fakultas ditempatkan pada sebuah ruangan di lantai 2.
Server fakultas terhubung ke setiap ruangan di setiap ruang
pada setiap lantai, seperti ruang TU, ruang dekanat, ruang multimedia dan theater room di lantai 2. Lalu ruang program studi,
program ekstensi, dan ruang dosen di lantai 3. Ruang program internasional, lab komputer dan theater room di lantai 4 dan 6 serta
perpustakaan di lantai 7. Semua ruang kelas pada lantai 4 hingga lantai 7 juga terkoneksi dengan jaringan fakultas. Hingga saat ini
media transmisi masih menggunakan kabel wired LAN dan nantinya akan dikembangkan dengan jaringan tanpa kabel wireless
LAN .
4. Laboratorium 33 lab pada Pusat Laboratorium Terpadu a. ICT Lab
Terdiri dari
beberapa laboratorium, seperti:
Programming and Database . Computer Application, GIS,
Software Develoment Center, Networking, Digital and MicroProcessor
, Electronic, Measurement and Energy Conversion
, dan Multimedia. b. Matematika
Terdiri dari beberapa laboratorium, seperti : Applied Mathematics, Simulation dan Center for Mathematic School
and Equipment.
c. Fisika Terdiri dari beberapa laboratorium, seperti : Basic
Physics, Advance Physics, Material Physics, Electronic and Instrumen, dan Geophysics.
d. Biologi Terdiri dari Food Laboratory dan Environment
Laboratory .
e. Kimia Terdiri dari beberapa laboratorium, seperti : Basic
Chemistry, Organic Chemistry, Unorganic Chemistry, Physics Chemistry, Analytic Chemistry, Biochemistry dan Food
Chemistry .
f. Agribisnis Terdiri dari beberapa laboratorium, seperti : Kebun
percobaan praktikum dan produksi, laboratorium kultur jaringan, studio bisnis dan manajemen dan daerah wilayah
binaan. g. Studio
Terdiri dari Cyber Multimedia Studio, Mathematic Studio, dan Business Studio.
4.2 Analysis Analisis
Penulis memulai proses pengembangan aplikasi dengan melakukan analisis yang terdiri dari beberapa aktivitas yaitu data gathering, identify,
software requirement , dan project definition.
4.2.1 Data Gathering Pengumpulan Data
Ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Bobbi DePorter pada tahun 1999, seorang peneliti Quantum Learning. Ia meneliti akan
pengaruh gaya belajar dan bagaimana cara pembelajar itu belajar terhadap efektifitas belajar itu sendiri. Ia menemukan bahwa :
1. 10 informasi diserap dari apa yang kita baca, 2. 20 dari apa yang kita dengar,
3. 30 dari apa yang kita lihat, 4. 50 dari apa yang kita lihat dan dengar,
5. 70 dari apa yang kita katakan, 6. 90 dari apa yang kita katakan dan lakukan.
Poin 1 dan 3 dilakukan oleh semua dosen, yaitu dengan memberi literatur makalah, buku atau menulis di papan tulis serta penggunaan OHP
dan juga presentasi dengan powerpoint. Poin 2 juga dilakukan oleh semua dosen, yaitu menerangkan dan
menjelaskan materi dengan berbicara verbal. Poin 5 juga dilakukan oleh semua dosen, yaitu dengan mengajak mahasiswa untuk aktif berbicara,