Konsep Dasar TCPIP Wireless LAN WLAN

tidak ada autentifikasi terpusat, autentifikasi diatur tersendiri di setiap node yang memberikan layanan. Server yang dimaksud di sini bukanlah benda fisik tetapi sebuah terminologi dimana node yang memberikan layanan dinamakan server dan node yang mengakses layanan tersebut dinamakan klien. Secara simultan sebuah node dapat menjalankan layanan server dan klien. Pada jaringan server-base sebuah server mengatur akses resource untuk workstation atau client. Server menjalankan Network Operating System NOS untuk menyediakan layanan dan mengautentifikasi workstation dan klien menjalankan software NOS-client. Server bisa berbentuk dedicated yang berfungsi hanya sebagai server namun ada juga yang mempunyai dua fungsi sekaligus sehingga bisa dipakai juga sebagai layaknya sebuah workstation.

2.5.1 Konsep Dasar TCPIP

TCPIP merupakan singkatan dari Transmission Control Protocol dan Internet Protocol. Menurut Syafrizal 2005 : 96, TCPIP adalah sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan komputer yang digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar data antar komputer. Maka TCPIP merupakan protokol standar pada jaringan internet yang menghubungkan banyak komputer yang berbeda jenis mesin mupun sistem operasi agar dapat berinteraksi satu sama lain. TCP terdiri dari beberapa layer atau lapisan yang memiliki fungsi tertentu dalam komunikasi data. Setiap fungsi dari layer selain dapat bekerjasama dengan layer pada tingkat lebih rendah atau lebih tinggi, juga bisa berkomunikasi dengan layer sejenis pada remote host peering. Gambar 2.6 : OSI Layer Model. http:www.mironov.comarticlesosi_layers IP adalah jantung TCPIP yang memiki peran sebagai pembawa data yang independen. IP dibagi atas kelas network yaitu A, B, dan C. IP ditulis dalam bilangan desimal dari 0 sampai 255. Data yang mengalir antar layer atau antar host dienkapsulasi dan diberi header agar tiap layer bisa memprosesnya. Sebuah host tidak tahu alamat IP gateway di network lain, tetapi data mengalir ke host tujuan di network lain melalui gateway network- nya setelah diberi penentuan routing alamat IP. Sebagai sebuah protocol, IP dianalogikan sebagai suatu bahasa penghantar yang digunakan untuk dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Jika bahasa yang digunakan ini berbeda, maka komunikasi pun tidak dapat dilakukan. Berawal dari konsep itulah, maka dikenal istilah TCPIP yang digunakan untuk menyeragamkan semua protokol yang digunakan untuk dapat berkomunikasi dengan seluruh penjuru dunia yang terhubung dengan jaringan.

2.5.2 Wireless LAN WLAN

Menurut Wikipedia http:en.wikipedia.orgwikiWireless_LAN, Wireless local area network WLAN adalah sistem komunikasi data yang fleksibel dan dapat diimplementasikan seperti ekstensi sebagai alternatif untuk wired LAN. Dengan menggunakan teknologi radio frequency, wireless LAN mengirim dan menerima data lewat udara, meminimisasi penggunaan koneksi kabel. Serta, wireless LAN mengkombinasikan konektivitas data dengan user mobility. Penggunaan jaringan yang semakin luas di dunia bisnis dan pertumbuhan penggunaan internet serta online services yang semakin cepat mendorong memperoleh keuntungan dari shared data dan shared resources . Dengan wireless LAN, pengguna dapat mengakses shared informasi tanpa mencari tempat untuk plug in dan Network Manager dapat men-set up jaringan tanpa meng-install atau menarik kabel. Wireless LAN mempunyai kelebihan di bidang produktifitas, kepercayaan dan mengurangi cost dibandingkan wired network. Berikut beberapa diantaranya. 44 1. Mobility. Dengan sistem wireless LAN, pengguna dapat mengakses informasi real-time dimanapun. Mobility mendorong produktivitas dan keuntungan pelayanan dibandingkan wired network. 2. Installation Speed and Simplicity. Instalasi sistem wireless LAN lebih cepat dan mudah serta dapat meminimisasi penggunaan kabel. 3. Installation Flexibility. Teknologi wireless memungkinkan jaringan dipasang ditempat dimana wired network tidak bisa dipasang. 4. Reduced Cost-of-Ownership. Untuk investasi awal harga hardware wireless LAN lebih mahal dibandingkan hardware wired LAN, namun beban pemeliharaan dan life-cycle lebih rendah. Untuk beban jangka panjang tergantung pada perubahan dan ekspansi. 5. Scalability. Sistem wireless LAN dapat dikonfigurasi dalam beberapa macam topologi tergantung kebutuhan aplikasi dan instalasi. Konfigurasi dapat dengan mudah diubah dari peer-to-peer network yang cocok untk jumlah pengguna yang sedikit sampai pada full infrastruktur network dengan ribuan pengguna.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan skripsi ini penulis mendapatkan berbagai data yang diinginkan melalui beberapa metode, diantaranya :

3.1.1 Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan faktadata fact finding technique yang cukup efektif. Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan terhadap beberapa hal : 1. Proses pembelajaran di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syahid Jakarta FST UIN Penulis mengamati alur dan proses pembelajaran yang berjalan pada FST UIN dengan melakukan pengamatan langsung ke dalam kelas sehingga didapat metode-metode dan perangkat yang digunakan dosen dalam mengajar. Selain itu juga dilakukan pengamatan tentang fasilitas yang tersedia untuk mendukung proses pembelajaran tersebut, misalnya ruang kelas dan kelengkapan pembelajaran lainnya. 2. Fasilitas dan infrastruktur yang dimiliki oleh FST UIN Penulis mengamati fasilitas dan infrastruktur apa saja yang dimiliki oleh FST UIN. Mulai dari jumlah dan kelengkapan 45