memerlukan suatu standar akuntansi dibidangnya tersendiri dalam menjalankan aktivitas layanan kepada masyarakat luas.
Dari uraian diatas, dapat dikemukakan bahwa Standar Akuntansi Pemerintahan SAP merupakan jawaban atas penantian
adanya pedoman pelaporan keuangan yang dapat berterima umum.
2.1.3.4 Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis
Akrual
Asian Development Bank
ADB dalam dokumen yang berjudul
“Accrual Budgetting and Accounting in Government and its Relevance for Developing Member Countries”
menyajikan bahwa penerapan basis akrual dapat dilakukan dengan dua metode model
strategi yaitu metode
big bang
atau perubahan secara radikal dengan metode bertahap. Pilihan atas metode konversi harus dilakukan secara
hati-hati, namun sampai saat ini metode
big bang
sangat jarang digunakan. Buhr 2010:11 menyatakan “
It should be noted that there was not necessarily an abrupt change from cash to accrual. Many
governments went through a cash, modified cash, modified accrual,
accrual tansition”. Dalam penerapan akuntansi akrual secara bertahap, Khan dan
Mayes 2009:13 menjelaskan bahwa hal itu dapat dilakukan dengan memperhatikan:
1 impelementation timefrime and sequencing. 2 implementation staging by business areas,
dan
3 implementation staging by sector or size, and pilot studies.
Pemilihan strategi dan area pentahapan sangat penting bagi keberhasilan penerapan akuntansi
akrual.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Mulyana 2009:13 penerapan basis akrual dapat dilakukan secara
top-down
atau
bottom-up.
Bila diterapkan secara
top- down,
biasanya penerapan basis akrual dilakukan secara
mandatory
wajib untuk semua entitas dalam rentang waktu
timeframe
yang pasti dan seragam. Sedangkan bila diterapkan secara
bottom-up,
harus dilakukan
pilot project
terlebih dahulu pada entitas tertentu, untuk meyakinkan bahwa basis akrual dapat dilaksanakan dengan baik.
Penerapan secara
bottom
–
up
dapat dilakukan dengan
timeframe
pendek maupun
timeframe medium.
Penerapan akuntansi dengan
timeframe
pendek akan berisiko timbulnya
reform fatigue,
yaitu hilangnya
sense of urgent
dan antusiasme dari para penyelenggara akuntansi. Untuk mengatasi resiko itu, maka disarankan agar
penerapan basis akrual dilakukan secara bertahap dalam
timeframe medium
4-6 tahun, penerapan ini terlebih dahulu diterapkan kepada beberapa entitas akuntansi tertentu di Pemerintahan Pusat yang sudah
dianggap siap dalam proses akuntansinya, sebagai
pilot project,
apabila
pilot project
sudah berhasil, maka pengalaman-pengalaman praktek akuntansi akrual ini dapat ditransfer dan digunakan sebagai
bahan sosialisasi ke instansi-instansi pemerintah lainnya untuk menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan SAP berbasis akrual
agar sesuai dengan batas waktu yang sudah ditentukan oleh perundang-undangan. Maka diperlukan sebuah strategi dan rencana
kerja untuk memandu pelaksanaan penerapan SAP tersebut.oleh karena itu, KSAP mencoba untuk menyusun rencana strategi penerpan
SAP berbasis akrual. Strategi penerapan SAP berbasis akrual dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Strategi Penerapan SAP Akrual
TAHUN AGENDA
2010
Penerbitan Standar Akuntansi Pemerintahan SAP berbasis akrual Mengembangkan kerangka kerja akuntansi berbasis akrual
Sosialisasi Standar Akuntansi Pemerintahan SAP berbasis akrual
2011
Penyiapan aturan pelaksanaan dan kebijakan akuntansi Pengembangan sistem akuntansi dan TI bagian pertama proses
bisnis dan
detail requirement
Pengembangan kapasitas SDM lanjutan
2012
Pengembangan sistem akuntansi dan TI lanjutan Pengembangan kapasitas SDM lanjutan
2013
Piloting beberapa KL dan BUN Review, evaluasi, dan penyempurnaan sistem
Pengembangan kapasitas SDM lanjutan
2014
Parallel run
dan konsolidasi seluruh LK Review, evaluasi, dan penyempurnaan sistem
Pengembangan kapasitas SDM lanjutan
2015
Implementasi penuh Pengembangan kapasitas SDM lanjutan
Sumber : KSAP 2011
Universitas Sumatera Utara
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai Analisis Kesiapan Menyongsong Penerapan Penuh PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP berbasis akrual Pemerintah Kota Medan
telah diteliti sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Cara yang Digunakan
Hasil Penelitian
Ardiansyah 2013
Factors Affecting The
Affecting The Readiness of PP
No. 71 Tahun 2010 About
Government Accounting
Standards Case Study on
Working Units in KPPN
Malang‟s
Working Area
Variabel Independen :
- Sumber
Daya Manusia
- Komitmen
Organisasi -
Komunikasi
Variabel Dependen :
Kesiapan Penerapan SAP
Berbasis Akrual Data dalam
penelitian ini merupakan data
primer yang diperoleh dari
survei terhadap responden.
Penelitian ini bersifat
kuantitatif. Kualitas
sumber daya manusia dan
komunikasi berpengaruh
terhadap kesiapan
penerapan SAP berbasis
akrual. Sedangkan,
komitmen tidak
berpengaruh terhadap
kesiapan penerapan
SAP berbasis akrual.
Hetti Herlina
2013 Analisis
Faktor-Faktor yang
Mempenga- ruhi Kesiapan
Pemerintah Daerah dalam
Implementasi PP 71 Tahun
2010 Studi Empiris :
Kabupaten Nias Selatan
Variabel Independen :
- Komunikasi
- Komitmen
Pimpinan -
Resistensi terhadap
Perubahan -
Kompetensi Sumber
Daya Manusia
Data dalam penelitian ini
merupakan data primer yang
diperoleh dari kuesioner dan
wawancara. Penelitian ini
bersifat eksploratif.
Kesiapan Pemerintah
Daerah Kabupaten
Nias Selatan dalam meng-
implementasi kan PP 71
No. Tahun 2010
dipengaruhi oleh faktor
informasi,
Universitas Sumatera Utara