Gambar 4.8 Estimasi Parameter dengan Metode Bayes
Sumber : Lampiran 6,data diolah
4.5.1 Pengaruh Sumber Daya Manusia X
1
terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual Y
Berdasarkan hasil AMOS pada Gambar 4.2, diketahui nilai koefisien regresi untuk pengaruh Sumber Daya Manusia
terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual
adalah 0,151. Diketahui Sumber Daya Manusia memiliki pengaruh yang positif terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual
. Untuk mengetahui pengaruh positif tersebut signifikan atau tidak, maka perhatikan nilai
credible interval lower bound
-0,083 dan
upper bound
0,327. Ghozali 2014:349 menyatakan jika dalam
range literval lower bound
dan
upper bound
memuat angka 0, maka pengaruh tidak signifikan secara statistik. Perhatikan bahwa pengaruh Sumber Daya Manusia
terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual
tidak signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5. Tidak signifikannya Sumber Daya Manusia terhadap Penerapan
Penuh SAP Berbasis Akrual menurut penulis disebabkan karena sekitar 35 dari jumlah responden masih kurang memahami dan kurang memiliki kemampuan
yang sesuai untuk melaksanakan SAP berbasis akrual. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Herlina
2013 yang menunjukkan bahwa sumber daya manusia belum memahami dan
Universitas Sumatera Utara
belum memiliki kompetisi untuk menerapkan sistem akuntansi basis akrual ini, namun temuan ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusuma 2013
yang menunjukkan positif dan signifikan dari segi sumber daya manusia terhadap kesiapan pemerintah untuk menerapkan SAP berbasis akrual.
4.5.2 Pengaruh Komitmen Organisasi X
2
terh
adap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual Y
Berdasarkan hasil AMOS pada Gambar 4.3, diketahui nilai koefisien regresi untuk pengaruh Komitmen Organisasi
terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual
adalah 0,274. Diketahui Komitmen Organisasi memiliki pengaruh yang positif terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual
. Untuk mengetahui pengaruh positif tersebut signifikan atau tidak, maka perhatikan nilai
credible interval lower bound
0,028 dan
upper bound
0,527. Perhatikan bahwa Komitmen Organisasi
memiliki pengaruh yang signifiikan secara statistik terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual
, hal ini menunjukkan pada taraf 5 Komitmen organisasi berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Ardiansyah 2013 yang menyebutkan komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual karena dalam hal
ini dimungkinkan komitmen organisasi akan mempunyai pengaruh pada saat pelaksanaan pada tahun 2015, dari kesimpulan atas perbandingan penelitian yang
dilakukan maka pada tahun 2015 ini Komitmen Organisasi telah memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis
Akrual.
Universitas Sumatera Utara
4.5.3
Pengaruh Resistensi Terhadap Perubahan X
3
terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual Y
Berdasarkan hasil AMOS pada Gambar 4.3, diketahui nilai koefisien regresi untuk pengaruh Resistensi Terhadap Perubahan
terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual
adalah 0,069. Diketahui Resistensi Terhadap Perubahan
memiliki pengaruh yang positif terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual
. Untuk mengetahui pengaruh positif tersebut signifikan atau tidak, maka perhatikan nilai
credible interval lower bound -
0,433 dan
upper bound
0,572. Perhatikan bahwa pengaruh Resistensi Terhadap Perubahan terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual
tidak signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5, hal ini menunjukkan resistensi terhadap
perubahan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual.
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Herlina 2013 yang menyebutkan Resistensi Terhadap Perubahan ditunjukkan
oleh keengganan dari pegawai bagian keuangan sebagai implementator untuk menyesuaikan diri dari kompetensinya dengan tuntutan perubahan sistem tersebut.
Tidak signifikannya resistensi terhadap perubahan ini disebabkan oleh sekitar 40 dari responden telah menerima perubahan Standar Akuntansi Pemerintah
berbasis akrual dan juga peran pemerintah pusat yang telah memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada beberapa pegawai bagian keuangan agar
penerapan terhadap SAP berbasis akrual berjalan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
4.5.4
Pengaruh Komunikasi X
4
terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual Y
Berdasarkan hasil AMOS pada Gambar 4.3, diketahui nilai koefisien regresi untuk pengaruh Komunikasi
terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual
adalah -1,147. Diketahui Komunikasi memiliki pengaruh yang
negatif terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual . Untuk mengetahui
pengaruh negatif tersebut signifikan atau tidak, maka perhatikan nilai
credible interval lower bound -
2,049 dan
upper bound
-0,227. Perhatikan bahwa Komunukasi
memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual
. Hal ini menunjukan Komunikasi memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap Penerapan Penuh SAP
Berbasis Akrual. Hasil penelitian ini berbeda dengan yang dihipotesiskan, hal ini
menunjukkan tidak ada pengaruh Komunikasi terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan
Ardiansyah 2013 yang menyatakan Komunikasi berpengaruh positif signifikan terhadap Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual. Perbedaan hasil penelitian
ini, menurut penulis adalah karena kurang efektifnya komunikasi pimpinan terhadap bawahannya yang ditunjukkan pada pengisian kuesioner penelitian
dimana sebanyak 45 pegawai yang menyatakan cukup siap terhadap pengisian pada parameter komunikasi.
Universitas Sumatera Utara
4.5.5
Pengaruh Kualitas Teknologi Informasi X
5
terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual Y
Berdasarkan hasil AMOS pada Gambar 4.3, diketahui nilai koefisien regresi untuk pengaruh Kualitas Teknologi Informasi
terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual
adalah -0,554. Diketahui Kualitas Teknologi Informasi
memiliki pengaruh yang negatif terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual
. Untuk mengetahui pengaruh negatif tersebut signifikan atau tidak, maka perhatikan nilai
credible interval lower bound
-0,950 dan
upper bound
-0,162. Perhatikan bahwa Kualitas Teknologi Informasi memiliki
pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual
. Hal ini menunjukan Kualitas Teknologi Informasi memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual.
Hasil penelitian ini berbeda dengan yang dihipotesiskan, hal ini menunjukkan tidak ada pengaruh Kualitas Teknologi Informasi terhadap
Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Kusuma 2013 yang menyatakan Sistem Informasi
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Pelaksanaan SAP. Perbedaan hasil penelitian ini, menurut penulis adalah Kualitas Teknologi Informasi yang
masih belum memadai atau belum dapat mengakomodasi perubahan terkait penerapan akuntansi berbasis akrual, selain itu ada 36 responden yang
menyatakan pemerintah belum didukung oleh sistem dalam perangkat lunak SAP yang implementatif dan sistem informasi manajemen yang dilaksanakan secara
cermat, tepat, akurat, presisi di tingkat pemerintah provinsi sampai kabupaten.
Universitas Sumatera Utara
4.5.6
Pengaruh Dukungan Konsultan X
6
terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual Y
Berdasarkan hasil AMOS pada Gambar 4.3, diketahui nilai koefisien regresi untuk pengaruh Dukungan Konsultan
terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual
adalah 2,236. Diketahui Dukungan Konsultan memiliki
pengaruh yang positif terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual . Untuk
mengetahui pengaruh positif tersebut signifikan atau tidak, maka perhatikan nilai
credible interval lower bound
1,504 dan
upper bound
2,953. Perhatikan bahwa Dukungan Konsultan
memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual
. Hasil penelitian ini menunjukkan peran Dukungan Konsultan yang
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual, dilihat dari sisi Sumber daya Manusia dimana sebagian pegawai
yang masih belum memahami dan kurang memiliki kemampuan yang sesuai untuk melaksanakan SAP berbasis akrual, masih terdapat resistensi terhadap
perubahan, komunikasi yang kurang efektif, serta Kualitas Teknologi Informasi yang masih belum memadai atau belum dapat mengakomodasi perubahan terkait
penerapan akuntansi berbasis akrual, maka peran dukungan konsultan diperlukan untuk membangun atau meningkatkan kompetensi dari aparatur pemerintahan
yang bertugas menyiapkan, menyusun, dan mengaudit laporan keuangan pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini melalui uji statistik SPSS versi 22 dan AMOS versi 22 adalah sebagai berikut:
1. Variabel Sumber Daya Manusia X
1
dan Resistensi Terhadap Perubahan X
3
berpengaruh positif, tetapi tidak terbukti berpengaruh signifikan secara statistik, hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Herlina
2013. 2.
Variabel Komitmen Organisasi X
2
dan Dukungan Konsultan X
6
berpengaruh positif dan terbukti berpengaruh signifikan secara statistik, hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Ardiansyah 2013.
3. Variabel Komunikasi X
4
dan Kualitas Teknologi Informasi X
5
berpengaruh negatif dan terbukti berpengaruh signifikan secara statistik, hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Ardiansyah 2013
dan Kusuma 2013. 4.
dilihat dari sisi Sumber daya Manusia dimana sebagian pegawai yang masih belum memahami dan kurang memiliki kemampuan yang sesuai
untuk melaksanakan SAP berbasis akrual, masih terdapat resistensi terhadap perubahan, komunikasi yang kurang efektif, serta Kualitas
Teknologi Informasi yang masih belum memadai atau belum dapat mengakomodasi perubahan terkait penerapan akuntansi berbasis akrual,
maka peran dukungan konsultan diperlukan untuk membangun atau meningkatkan kompetensi dari aparatur pemerintahan yang bertugas
menyiapkan, menyusun, dan mengaudit laporan keuangan pemerintah.
Universitas Sumatera Utara