60 kerani Kerajaan Panei. Nyaris saja seluruh keluarga bangsawan Panei punah
bila tidak diselamatkan dengan sangat rahasia di Belawan.
80
Raja Muda Tanoh Jawa Tuan Omsah Sinaga dan saudaranya raja Tanoh Jawa Tuan Kaliamsyah Sinaga selamat dari penculikan BHL dan
mereka tinggal di Pematangsiantar. Tetapi saudaranya Tuan Dolog Panribuan Tuan Mintahain Sinaga dan puteranya rajamuda Tuan Hormajawa Sinaga
ayah Mayor Jatiman Sinaga tewas dibunuh BHL beberapa bulan kemudian, yaitu 16 Agustus 1946. Menurut Killian Lumbantobing, mayatnya dicincang
dan dicampur dengan daging kerbau serta disuguhkan untuk santapan pasukan BHL.Menurut Tuan Gindo Hilton Sinaga masih banyak korban revolusi sosial
di Tanoh Jawa yang masih belum terungkap.
2. Tanoh Jawa
81
Pemangku raja Siantar Tuan Sawadim Damanik pada waktu itu luput dari pembunuhan oleh BHL, karena pada waktu itu, beliau berada di
rumahnya di Pamatang Bandar dilindungi oleh pendatang Batak Toba yang menggarap sawah di sana. Tetapi di Sipolha, beberapa kaum bangsawan tewas
dibunuh, termasuk tuan Sipolha Tuan Sahkuda Humala Raja Damanik ayah Tuan Djabanten Damanik. Bangsawan di Sipolha yang paling banyak
3. Kerajaan Siantar
80
http:sopopanisioan.blogspot.com201206revolusi-sosial-sumatera-timur.html diakses pada 24 Maret
2015.Pukul 15.11.
81
Ibid.
61 mengalami pembantaian oleh BHL, berhubung dengan lokasinya yang relatif
lebih terisolir di pantai Danau Toba, jauh dari pengawasan TRI. Banyak keluarga tuan Sipolha yang menyelamatkan diri ke daerah Parapat bahkan
mengungsi sampai ke luar negeri. diperkirakan ada ratusan korban mati dibantai oleh BHL di Sipolha. Tuan Sidamanik sendiri Tuan Ramahadim
Damanik bersama rajamuda Sidamanik Tuan Mr. Djariaman Damanik lahir 1920 sudah mengetahui gelagat buruk ini, mereka menyingkir ke
Pematangsiantar.Mr. Djariaman bertolak belakang dengan tuduhan Markas Agung adalah seorang republikein sejati yang turut melatih pasukan TKR di
Tapanuli dengan pangkat Letnan Satu. Setelah bermufakat di rumah pesanggerahan Tuan Sidamanik, Tuan Bisara Sinaga tuan Djorlang Hataran,
Tuan Baja Purba tuan Dolog Batunanggar, Tuan Djansen Saragih tuan Raya Kahean anak Tuan J. Kaduk Saragih berlindung di Kantor Polisi RI.
Beberapa hari kemudian Tuan Djariaman Damanik menemukan buku kecil berwarna merah darah beredar di kota Pematangsiantar yang judulnya
“Revolusi Perancis dan Revolusi Soviet Rusia” di sampul terdapat lukisan palu arit, simbol partai komunis. Penulis buku itu menginformasikan bahwa
tindakan “revolusi sosial di Suamatera Timur” pada 3-4 Maret 1946 adalah gerakan yang sama. Melihat keadaan yang semakin memanas, Tuan
Djariaman Damanik memilih berangkat ke Tapanuli bergabung dengan TKR RI atas saran Komandan TKR Pematangsiantar Rikardo
62 Siahaan.Dikhawatirkan bergabungnya Rajamuda Sidamanik ke dalam TKR
menimbulkan kesan TKR sama dengan Tentara Keamanan Raja.
82
Meskipun Raja Purba Tuan Mogang Purba telah mengungsi ke Markas Langit bersama anaknya Tuan Jamin Purba, tetapi keduanya tewas secara
misterius. Tuan Jamita Purba dan Tuan Lintar Purba tewas disekitar Tigaras. Semuanya berlangsung di sekitar bulan April tahun 1947 agresi kedua.
Pantai Haranggaol pada masa itu dikabarkan penuh dengan mayat-mayat manusia yang tewas dibantai dengan sadis, sampai-sampai orang tidak mau
memakan ikan dari danau Toba, karena sering kedapatan jari manusia dalam perut ikan itu. Pada tahun 1947 pemangku raja Purba Tuan Karel Tanjung
gelar Parajabayak tewas terbunuh oleh BHL di Haranggaol. Anaknya Tuan Madja Purba pejabat pemerintah RI yang pernah menjadi Bupati Simalungun
dan dikudeta tokoh PKI Urbanus Pardede pasca revolusi dan pejabat Gubernur Sumatera Utara. Keturunan raja Purba yang lain Mr. Tuan Djaidin
Purba pernah menjabat sebagai walikota Medan. Tuan Djomat Purba Tuan Anggi terakhir Kolonel TNI aktif memimpin pasukan Blaw Pijper NST
untuk mempertahankan diri dari pelaku revolusi.Baik Tuan Mogang dan Tuan Djomat adalah putera Simalungun yang pantas dibanggakan, keduanya
adalah anak yang dilahirkan Puangbolon Kerajaan Purba dari Siantar.